Anagata (END) ✅

By desicaaprilla

339K 13.3K 37

1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan o... More

Opening
BALDWIN KHALEEV EDELSTEEN
ZARYN ACQUILL CADWAGN
(1) KONTRAK
(2) SECEPAT ITU??!!
(3) S-A-H
(4) UJIAN BERAT
(5) MEMBINGUNGKAN
(6) MAKSUD TERSELUBUNG
(7) SEDIKIT, KHAWATIR???
(8) KECUPAN DIBALIK PELUKAN
(9) FAKTA-FAKTA BARU
(10) CEMBURU??
(11) MENYEBALKAN
(12) PANIK??
LAPAK BARU YEYYYY!!!!!!
(13) MUSIBAH ATAU HADIAH??
(14) TRAGEDI LIFT
(15) HAMPIR SAJA
(16) SETH SI MONSTER
(17) HAMPIR BABLAS
(18) ENTAH APA MAUNYA
(19) DIRENGGUT PAKSA
(20) PENYESALAN
(21) KETAHUAN
(22) PERTEMUAN YANG SALAH
(23) PERTEMUAN YANG SALAH 2
(24) MENGALAH UNTUK LEBIH BAIK
(25) LIBURAN TANPA RENCANA
(26) BERTEMU DIA KEMBALI
(27) BERITA BURUK ATAU BAIK??
(28) TERBONGKAR
(29) DUA KANTUNG
(30) PERJALANAN MENYAMPAIKAN KABAR BAHAGIA
(31) MENGALAH DENGAN KEPUTUSAN BOS BESAR
(32) GULANYA KELEBIHAN
(33) BENAR-BENAR MURKA
(34) ADA SEBAB ADA AKIBAT
(35) KEHILANGAN SATU DARI DUA
(36) KESAL DAN MENYESAL
(37) TAK HABIS FIKIR
(38) MENDERITA DIATAS KEBAHAGIAAN ISTRI
(39) KENAPA HARUS MANIS SII???
(40) CARI GARA-GARA
(41) AKHIR PEKAN YANG INDAH
(42) SUMBER KEBAHAGIAAN BERTAMBAH
(43) TERBUKTI BUKAN HOMO
(44) PERKEMBANGANNYA BAIK SEKALI
(45) PERTEMUAN YANG TAK BAIK
(46) HIDUP ATAU MATI?
(47) AKHIR YANG MENYEDIHKAN
(48) BAHAGIA ITU MUDAH
(49) HARI MILIK SETH
(50) ANEH SEKALI SIFATNYA
(51) KABAR BURUK LAGI
(52) SEMUA TERENCANA
(53) KEHIDUPAN YANG SEIMBANG
(54) INTRO
(55) NYAWA DIBAYAR NYAWA
SEQUEL CERITA SEBELAH!!
INFO PENTING!!
AKURAT!!
02-16!!

(56) PERJALANAN MASIH PANJANG

9.4K 150 10
By desicaaprilla

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 


~#~



"Hey, kenapa?" Ryn sempat tersentak. Sepertinya majalah hamil dipangkuannya begitu menarik hingga tak mendengar hal apapun disekitar sampai sang suami datang pun dirinya tak tahu. Tiba-tiba sudah merebahkan kepala saja dipundaknya.

Khaleev tak menjawab. Ryn memilih diam terlebih dahulu. Biarkan sang suami tenang karena gelagatnya lelaki itu sedang tidak baik-baik saja. Tangannya mengelus pipi sang suami lembut hingga ke bagian rahang.

Sebelah alisnya naik saat tak sengaja menangkap jam di dinding baru saja menunjukkan pukul 11 siang. Tak mungkin sudah jam istirahat kalau jam segini. Lagi, sepertinya Khaleev hanya pulang seorang diri. Memang ada yang tak beres.

"Aku, lega" Ryn menyerngit. Khaleev bersuara dengan nada rendah dan terdengar lesu. Lelaki itu masih dengan posisi yang sama tanpa ada niatan menegakkan tubuhnya.

"Mau cerita sekarang apa nanti?" Ryn dengan nada lembutnya. Menyetarakan sang suami yang terlihat penat. Elusannya semakin gencar saat Khaleev memeluknya dari samping.

"Deisy, masalahnya sudah tuntas. Aku ga mau bahas. Tapi aku cuma ngasih tau aja" Ryn mengehela panjang. Sepertinya sang suami sudah berbuat satu hal diluar sana. Tapi sebagai istri, dirinya hanya menurut apa yang diinginkan lelaki itu. Toh, yang penting Khaleev sekarang sudah bisa lebih tenang, sepertinya.

"Mau puding ga? Tadi aku buatin untuk Cello juga Ainsley" Tawarnya berniat mengalihkan topik. Sepertinya pembahasan ini memang sangat tidak disenangi oleh lelaki tercintanya. 

Khaleev yang mendengar sontak menegakkan tubuhnya. Tatapannya memincing pada sang istri "Ngapain sih buat-buat begituan?? Kan ada maid udah ku sediain. Udah aku bilangkan jangan capek-capek" Kalimatnya tegas. Namun nadanya masih dengan kelembutan. Rautnya sedikit cemberut.

Ryn tersenyum, tangannya menangkup rahang sang suami. "Ga capek kok. Cuma buat gituan doang. Orang buatnya juga mudah. Lagian aku juga baik-baik aja kan sekarang?? Ga perlu berlebihan banget sayang. Aku juga tau apa yang boleh dan ga boleh aku lakuin" Wanita itu menenangkan sang suami yang selalu posesif.

Khaleev menghela nafas. "Okey. Tapi aku mau kamu pegang ya kata-kata kamu" Titah lelaki itu yang langsung disambut anggukan oleh sang istri. "Yaudah, suruh maid siapin pudingnya. Aku mau kamu disini aja buat aku peluk" Ujarnya lagi kembali merebahkan kepala. 

Ryn nurut. Salah satu maid yang kebetulan lewat dipanggilnya. Diberi perintah dengan penuh sopan. Setelah memastikan maid tersebut berlalu dan tak kelihatan lagi. Ryn kembali fokus pada sang suami.

"Coba deh bentar" Khaleev langsung menegakkan kembali tubuhnya. "Mau ngapain?" Tanya lelaki itu menaikkan sebelah alisnya menatap curiga sang istri.

Ryn tersenyum "Itu mau ambil remot tv bentar. Masa iya kamu nikmat rebahan, aku nya diam mulu" Ujar wanita itu.

Khaleev mengangguk "Aku aja" Bangkit dari duduknya dan melangkah mendekati televisi. Mengambil remot yang berada didekat benda canggih itu.

"Jadi? Seth dimana?" Tanya Ryn setelah mengucapkan terima kasih saat sang suami menyerahkan remot yang dimintanya.

Khaleev dengan santai mengedikkan bahunya. "Tak tahu. Tadi sih aku suruh selesaikan semuanya" Jawab lelaki itu kelewat santai. "Pinggirin ini dong. Aku mau meluk anak aku" Bantal sofa yang tadi Ryn letakkan pada pangkuannya dipindahkan oleh lelaki itu.

Setelahnya Khaleev merebahkan kepalanya disana. Tubuhnya miring dengan kepala menghadap perut sang istri yang masih terlihat rata. Sebelah tangannya memeluk pinggang sang istri yang masih ramping.




~#~




"Bagaimana?" Khaleev datang dengan pakaian casualnya. Mendekat pada Seth yang tengah berpangku ipad. Apalagi kalau bukan urusan pekerjaan. Dengan sore menjelang senja begini. Sepertinya enak di nikmati untuk menuntaskan pekerjaan.

"Aman. Semua bukti lenyap bersama orangnya" Menjawab tanpa berniat menatap pada sang lawan. Grafik yang ditampilkan lebih menarik dari pada wajah lelaki disebelahnya.

Khaleev mengangguk. Secangkir kopi yang tadi dibawanya perlahan diseruput. Setelah puas, gelas itu di letakkan pada meja berlapis kaca yang terdapat diantara mereka.

"Aku kira dimasa canggih seperti ini tak ada lagi manusia keji dengan permainan buruk seperti itu. Ternyata pandanganku selama ini kejauhan" Lelaki itu kembali bersuara. Pandangannya lurus kedepan memerhatikan burung yang senang berkicau di antara ranting pohon. Halaman rumah kali ini menjadi pelarian Seth untuk menyelesaikan pekerjaan, sepertinya.

"Terkadang apa yang kita fikir tidak mungkin, akan mungkin dimata orang bodoh. Karena mereka hanya tenggelam dalam obsesi, tanpa mau observasi" Seth mematikan ipad yang tadi digunakan. Lelaki itu sedikit merenggangkan otot-ototnya yang terasa keram karena terlalu larut dalam pekerjaan.

"Setidaknya, disana Oma sudah tenang dengan orang tua ku bahkan mungkin orang tua mu" Seth mengangguk untuk kalimat Khaleev kali ini. Setelahnya lelaki itu memilih menikmati kopi susu yang tersisa setengah miliknya.

"DADD??!!" Khaleev juga Seth sontak menoleh. Teriakan nyaring dari teras rumah cukup mengintrupsi mereka. Disana, Cello keluar bersama para istri. Langkahnya riang menuruni anak tangga dengan penuh pengawasan.

"Hay boy. Kau mau kemana?" Khaleev bangkit, tak lupa merapikan sweeter yang dikenakannya. Melangkah lebar mendekati sang anak dan istrinya.

Sedangkan Seth yang juga ikut berdiri mengambil langkah lebih lebar ingin menyusul istrinya. Ngeri-ngeri sedap melihat wanita dengan perut buncit itu menuruni anak tangga yang lumayan banyak tatanannya.

"Bild" Jari mungil si kecil mengarah pada burung yang berjajar rapi diranting pohon dipojokan tempat tadi Khaleev dan Seth duduk. Khaleev merespon dengan anggukan dan senyuman tipis.

"Sayang, jalan aja okey" Ryn yang didekati sang suami memperingati sang anak yang kembali ingin berlari menuju taman tempat pohon rindang itu berada. Si kecil hanya menjawab dengan anggukan dan ancungan ibu jari mungilnya.

"Aish, kenapa kalian harus keluar sih? Aku tuh dag dig dug tau ga liatnya" Seth mengomel sambil membantu sang istri duduk pada kursi taman yang lebih luas.

Ryn terkekeh. Berbeda dengan Ainsley yang tampak memasang tampang sangar. "Memang aku tahanan apa yang harus dikurung mulu?! Aku kan butuh refreshing juga biar anak aku senang" Dumel wanita hamil tua itu tak senang pada sang suami.

Seth meringis. Tangannya menggaruk pelipi yang sebenarnya tak gatal sama sekali. "Iyaiya sayang, maaf" Lebih baik mengalah bukan dari pada harus berperang argumen pada spesies bernama perempuan?

Ainsley memilih membuang pandangannya pada Cello yang sudah asik berkeliling ditengah taman yang rindang mengejar kupu-kupu yang entah kapan datanganya.

"Ga terasa ya kita bisa bersama sampai detik ini" Ryn membuka topik baru. Pandangannya lurus pada sang anak. Kepalanya direbahkan pada pundak sang suami yang merangkul pinggangnya.

Ainsley yang tadi mood nya sedikit turun kembali merespon. "Iya. Aku juga ga nyangka loh bisa punya saudara ipar sebaik kamu" Wanita itu mengangguk seakan membenarkan apa yang dikatakannya.

"Aku juga ga nyangka sih bakal punya Kakak Ipar plus punya anak setelah menenikah" Ryn dan Ainsley kompak tersenyum untuk celetukan Seth. Sedangkan Khaleev disebrang sana tampak memasang tampang garang.

"Jadi, maksud anda apa Tuan Seth? Apakah secara tak langsung anda mengatakan kalau saya tak akan menikah sampai mati?" Khaleev berseru dengan dinginnya diikuti tampang garang. Ryn dan Ainsley kompak tertawa mendengarnya.

Sedangkan Seth tampak pias. Lelaki itu meneguk kasar liurnya. "Ya.. Ya, mungkin sih. Ini juga kalau bukan karena campur tangan Oma. Mungkin kalian juga ga bakal gini" Lelaki itu berkilah dengan cepat.

Khaleev semakin garang tampangnya. Sang istri langsung menyangkal lelaki itu yang pastinya akan kembali membantah dengan elusan dipunggung tangannya. "Seth bener juga sih. Udahlah jangan mau marah terus, darah tinggi tau rasa" Wanita itu menengahi.

Perbincangan hangat terus mengalir walau perang dingin antar Khaleev dan Seth masih terasa. Masa lalu tak lupa menjadi topik utama. Suasana yang sempat kurang enak menjadi cair seperti air yang membawa kisah cerita dengan segala kendalanya.

Langit sore yang mulai menunjukkan sinar orange nya menjadi saksi bisu bahwa mereka adalah keluarga-keluarga kecil yang tengah menjalani kebahagiannya saat ini.


~END~

Terima kasih untuk yang udah mampirrr🙏🙏

Terima kasih juga yang udah ngasih semangat  dengan meninggalkan jejak vote dan komen🙏

Terima kasih juga untuk pembaca yang telah setia🙏🙏

Kita sudah sampai di penghujung cerita guyss..

Ga nyangka banget aku tuh bisa menyelesaikan cerita ini walau update nya tuh ngalur ngidul..

Huhu.. Sedih tau ninggalin cerita ini

Tapi gapapa deh, kita pindah ke cerita aku yang lain ya guysss..

See you guysss...

.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue

Happy reading

Give me your vote and comment

Jangan lupa di follow

22 Des 2022
-Dsc- 

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 25.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
256K 4.9K 85
Ini tentang Keyla yang menjalani hari-harinya sebagai istri dari seorang CEO muda bernama Edwin Pradipta Siswanto. Dua insan dengan sifat yang berbed...
629K 78.5K 48
Cover by Linda112 (Pinterest) Menikah dengan seseorang yang lebih tua 8 tahun dari dirinya, membuat Umayma sedikit merasa minder jika dibandingkan de...
1.8M 87.1K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...