The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.
.
.
A fanfiction written by LeefaTyn
***
This story might be different from the original manhwa.
Aku adalah orang yang lemah. Diantara anak-anak Lant Agriche yang lain, aku sangatlah tidak istimewa dan juga tidak memiliki kemampuan apapun.
Pada awalnya aku tidak tahu kalau ternyata bereinkarnasi sebagai karakter dalam novel.
Seperti kebanyakan novel reinkarnasi lainnya, aku mengingat kehidupanku yang sebelumnya. Aku hanyalah seorang mahasiswi semester akhir yang berkutat dengan skripsi, berjalan pulang dari perpustakaan ditengah badai salju.
Dan dengan sialnya tertabrak oleh mobil yang tergelincir karena salju. Jika sudah begini, siapa yang bisa disalahkan? Ini adalah takdirku yang sial.
Lalu ketika aku terbangun, aku sudah menjadi orang lain.
Awalnya tidak seburuk itu. Aku memiliki Ibu yang baik dan cantik. Dari ucapannya, setidaknya aku pasti memiliki satu kakak laki-laki.
Tentu saja aku terkejut ketika sadar telah bereinkarnasi, tapi mau bagaimana lagi? Hidupku yang sebelumnya kan sudah berakhir.
Namun sepertinya, pemikiranku telah salah. Hari itu adalah pertama kalinya orang yang kuketahui sebagai Ayahku datang.
Rambut hitam legam dengan mata merah bersinar seperti rubi, menatapku dari atas dengan begitu dingin.
Detik itu pula, aku tersadar.
Ah, dia adalah orang yang terbiasa memerintah dan dituruti oleh orang lain. Hanya dengan melihat ekspresi dan mendengar nada suaranya saja, aku bisa langsung mengerti bagaimana sifatnya.
"Namanya adalah Roxana."
"Ah, bayiku yang cantik, Roxana. Semoga kelak kau bisa menjadi Agriche yang hebat dan membanggakan."
Agriche? Nama yang terdengar tidak asing. Sudah pasti itu adalah nama asing. Tapi entah kenapa aku seperti pernah mendengarnya di suatu tempat.
Tak lama setelah itu aku mengingat bagaimana mengetahui nama Agriche. Itu adalah nama yang pernah kubaca dikehidupan sebelumnya.
Ini adalah dunia dimana poligami diperbolehkan dan aku tidak hanya memiliki satu kakak. Setidaknya, aku telah memiliki lebih dari 4 saudara.
Keluarga Agriche sangatlah unik. Kami adalah mafia di dunia ini. Tindakan kriminal seperti mencuri, menipu, dan mengancam orang lain adalah pekerjaan sehari-hari kami. Keluarga kami juga menjual racun dan obat-obatan terlarang, menyebarkannya lewat organisasi gelap.
Dengan keluarga seperti ini, Ashil adalah orang yang menguatkanku. Tanpanya, aku tidak yakin bisa bertahan. Aku adalah seorang warga Korea Selatan yang modern, pengajaran yang Agriche berikan sangat bertentangan dengan moral yang kumiliki.
Dari umur yang masih sangat belia, keluarga Agriche menanamkan pengajaran mereka pada keturunannya. Tentu saja, aku tidak bisa mengikutinya.
Memegang senjata, meminum berbagai macam racun dan obat-obatan, tidak ada satupun pelajaran yang aku sukai.
Aku tahu bahwa mustahil untuk sukses jika tidak berusaha. Hanya saja, seluruh pelajaran yang aku terima sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan moral manusia modern sepertiku.
Tanpa diberi tahupun, aku tahu bahwa peringkatku berada di barisan terendah. Dan aku di cap sebagai anak yang tidak berguna.
Selama mengikuti pengajaran, aku bertemu dengan saudara tiriku yang lain. Diantara semua anak Lant Agriche yang kutemui, hanya dua orang yang sangat menonjol. Mereka adalah Dion dan Ethersyl.
Baik Dion ataupun Ethersyl terlihat sangat kontras jika berdiri berdampingan. Bagai dua sisi koin yang saling berlawanan, keduanya memiliki aura yang sangat jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Meski begitu, tak dapat disangkal keduanya adalah favorit Lant Agriche. Terutama Dion yang selalu mendapatkan nilai sempurna dalam seluruh pelajaran.
Saat pertama kali melihat Ethersyl, aku merasa ada yang aneh. Dia sangat berbeda dari anak Lant Agriche yang lain. Namun aku tidak terlalu mempedulikannya, mungkin saja dia seperti Ashil, lebih mirip Ibu mereka dibanding Lant.
Waktu terus berjalan dengan sendirinya. Banyak hal yang terjadi di kastel Agriche yang suram ini. Salah satunya, kemunculan seorang anak perempuan berambut perak yang sangat mirip dengan Ethersyl.
Aku belum pernah melihat anak itu sebelumnya, dia tiba-tiba saja muncul dan membuat kehebohan.
Namanya Ereline, adik kandung dari Ethersyl yang ternyata lebih muda 3 bulan dariku. Bagai sebuah badai salju yang menghantam dengan kuat, Ereline mampu menggeser peringkat anak-anak Agriche yang lain dan berdiri kokoh di peringkat top 3.
Berbeda dengan anak-anak yang lain, Ereline sepertinya mendapat hak istimewa dari Lant Agriche. Siapapun yang melihatnya pasti akan sadar bahwa Lant sangat mengistimewakannya. Setelah berhasil mendapat peringkat tertinggi, Ereline tidak pernah lagi datang untuk menerima pelajaran.
Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun baik Ereline maupun Ethersyl terlihat seperti bukan bagian dari keluarga Agriche itu sendiri.
Semua berjalan dengan baik, hingga suatu ketika peristiwa itu terjadi. Ashil, kakakku satu-satunya dinyatakan meninggal dunia.
Detik itu pula duniaku berubah.
***
"Bagun," aku menatapnya dengan tajam, menunjukkan taringku untuk kesekian kalinya. "Jika kau tidak bangun, kau akan mati."
Rambut perak itu terlihat berkibar tatkala angin kencang berhembus. Mata birunya yang begitu dalam bagai lautan, menatapku dengan tenang.
"Aku mengerti kau merasa putus asa setelah kematian Ashil, tapi jika kau terus seperti ini maka tidak akan ada yang berubah."
"Tahu apa kau tentangku?! Jangan berbicara seolah kau memahamiku!!"
"Tentu saja aku memahamimu. Kehilangan saudara kandungmu, itu pasti sangat menyakitkan."
Aku tidak percaya dengan ucapannya. Apa yang dia katakan, bagaimana bisa dia mengerti bagaimana perasaanku?!
"Meski kau tenggelam dari kesedihan, kau harus tetap bangkit. Setidaknya kau masih memiliki Ibumu. Jika bangkit adalah sesuatu yang sulit bagimu, bagaimana jika kau menetapkan satu tujuan?"
"Satu tujuan?"
"Ya, tujuan yang bisa membuatmu bangkit dan mampu melakukan apa saja untuk mencapainya."
"Hah, kau berbicara seolah-olah telah memilikinya."
Bibirnya membentuk senyuman, dia menatapku dengan ekspresi yang tidak aku pahami.
"Aku memang memilikinya. Tujuanku adalah Erel, aku akan melakukan apapun untuknya."
Dia berjalan mendekatiku dan berbisik lirih di telingaku. "Bahkan jika itu mengharuskanku menghancurkan Agriche sekalipun."
Aku menatap punggungnya yang berjalan semakin menjauh.
Ini adalah pertarungan kita yang sekian kalinya. Untuk meningkatkan kekuatan anak-anak Agriche, kami sering melakukan sparring antara satu dengan yang lainnya.
Mulai hari itu, aku memutuskan untuk berubah. Aku harus terus bekerja keras dan menemukan tujuanku sendiri.
Dengan begitu, mungkin semangatku untuk menjalani kehidupan akan kembali berkobar.
Tahun-tahun berikutnya, aku semakin membaik. Tidak, membaik bukan hal yang cocok untuk dikatakan. Aku berhasil menjadi salah satu anak Agriche yang membanggakan.
Aku mendapat peringkat yang sangat tinggi dan orang-orang mulai menghormatiku dalam ketakutan.
Tidak hanya itu, aku juga telah menemukan tujuan hidupku. Dan untuk mencapai hal itu, aku memerlukan banyak hal, salah satunya adalah kupu-kupu ghaib ini.
Setiap hari aku terus memberi makan mereka. Darahku akan menjadi makanan favorit mereka dan membuat mereka patuh.
Bagaimanapun caranya, aku harus bisa menjinakkan kupu-kupu itu.
Hingga pada suatu hari, seseorang yang tak pernah kusangka melihat kesuksesanku dalam menetaskan salah satu telur kupu-kupu beracun.
Ereline, mengetahui rahasia terbesarku. Dia mengetahui kebohongan yang telah kukatakan pada Lant Agriche.
"Padahal aku hanya mencoba-coba. Tidak kusangka hasilnya akan jadi seperti ini." Ucapnya.
Seekor kupu-kupu terbang hinggap di tangannya.
"Tidak mungkin... Seharusnya telur itu gagal."
Ada tiga telur yang berusaha untuk kutetaskan, dari tiga yang kubawa, satu diantaranya gagal. Seharunsya seperti itu. Tapi apa yang baru saja kulihat, kupu-kupu yang harusnga gagal malah menetas dengan sempurna.
Berbeda dengan kupu-kupu yang kutetaskan, kupu-kupu itu berwanrna biru dan tidak meminum darah Ereline sedikitpun.
"Apa yang kau lakukan?"
"Aku mencoba memberikan energi sihirku pada mereka dan ternyata berhasil."
"Energi sihir? Kau bisa menggunakan sihir."
Ereline tersenyum. "Tenang, aku tidak akan memberi tahu Ayah. Anggap saja ini adalah rahasia kita berdua." Ucapnya.
Namun bagaimana bisa aku percaya? Di keluarga ini, tidak ada satupun yang bisa kupercaya. Termasuk dirinya yang selalu menghindari anggota keluarga yang lain.
Aku menatapnya dengan tajam, mencoba mencari tahu apa yang dia rencanakan.
"Jangan curiga seperti itu, meski kita hampir pernah berbicara tapi aku tidak ada niat jahat padamu."
Setelah kejadian itu, aku tidak membahasnya lagi, begitu pula dengan Ereline. Ini adalah rahasia diantara kita berdua.
Namun ada hal yang membuatku bertanya-tanya. Tidak, ini bukan tentang kupu-kupu beracun yang mau memakan energi sihir. Itu memang sangat mengejutkan, namun dibanding itu semua, seharusnya kupu-kupu yang ada dalam telur itu telah mati.
Aku yakin akan hal itu, karena kegagalanku, kupu-kupu itu seharusnya telah mati.
Bagaimana Ereline bisa menghidupkannya kembali? Apakah itu karena sihir? Apakah ada sihir yang bisa menghidupkan makhluk yang telah mati? Kalau begitu...
Tidak, aku seharusnya tidak memiliki pemikiran bodoh seperti ini.
Mungkin kupu-kupu itu memang belum mati. Mungkin akulah yang salah paham dan alasan mereka cepat patuh serta jinak pada Ereline adalah karena energi sihirnya.
Ya, mungkin seperti itu. Karena mustahil kupu-kupu beracun mau patuh pada seseorang yang tidak memberinya darah beracun.
***
Semua berjalan sesuai dengan rencanaku. Dan tibalah saat dimana aku harus menyelamatkan kakak dari pemeran utama wanita.
Dan begitu mengejutkannya ketika aku mengetahui fakta bahwa selama ini Ereline ternyata telah mengetahui tujuanku yang sebenarnya.
Dengan bantuan Cassis Pedelian, aku dapat memastikan apa yang Ereline ketahui dan memutuskan untuk mengikutkannya pada rencanaku.
Ya, lagipula Ethersyl juga sepertinya memiliki pemikiran yang sama denganku. Dia ingin mengeluarkan Ereline dari kastel Agriche dan tentu saja, mau tidak mau kami harus bekerja sama.
Ini adalah sesuatu yang bagus, dengan adanya Ethersyl, aku yakin Ereline juga akan berada dipihakku. Selain itu, gadis itu juga memegang tali leher pada Dion.
Ditambah kedekatannya yang tak terduga dengan anak bernama Dimitri itu.
Dengan begini, semua rencanaku akan berjalan dengan lancar. Aku akan memberikan hukuman paling menyakitkan untukmu, Ayahku yang tersayang.
Lihat dengan mata kepalamu sendiri bagaimana putra dan putrimu berkhianat dan menjatuhkan hukuman padamu.
Ini adalah hukuman atas semua kejahatan yang telah kau lakukan.
Semoga kau akan terus mendapat hukuman hingga ke neraka.
TBC
***
Heyoo~ lama tidak berjumpa! Happy 10k votes🥳🥳 ah, kalian luar biasa.
Untuk sementara, ini adalah side story terakhir yang akan kupublish. Jadi lunas ya, yang kemarin sempat bilang mau tau side story dari karakter-karakter ini.
Karena sampai sekarang masih belum ada kabar kapan manhwa-nya akan lanjut jadi bersabarlah kalian semua😉
Kalau tidak sabar, boleh mampir ke fanfic Jujutsu Kaisen-ku (bentar lagi tamat, btw) atau baca ulang aja cerita ini🙃
Adios~
15 Januari 2023