The Ice Princess ; AESDREAM [...

By thaffodill

19.3K 2K 95

Tentang kebenaran masa lalu yang diungkap dengan kecerobohan 7 pemuda dari masa depan. Dan ketujuh pemuda itu... More

1. Prolog [7dream]
2. The Future
3. The Past
4. Princess
5. Different
6. Prahara Rambut
7. The Witch
8. The Pretty Coach
9. Babak Dua
10. Crown Prince
11. It's Never Goodbye
12. Dua hati
13. Eldest Yeo
14. Ming
15. The kingdom
16. Tarian pedang
17. Oraboni
18. Musim dingin
19. Celah
20. Bersemi
21. 교활한
23. Jaga diri
24. 진실
25. Sesuatu tentang putri pedang
26. Tak redup lagi
27. Cerita baru
28. Star Chaser
29. EPILOG. Jiwa baru
30. BONUS. Side story off Hwaeun×Haeun
31. Bonus. To my first
32. Bonus. Hangout

22. Celah baru

258 39 1
By thaffodill

"Tinggalah disini sampai 'urusan' mu selesai"

"Kau yakin mau mengandalkanku?"

"Justru kau yang paling bisa diandalkan, Lin Wen"

---

Para pengikut Kyungmin kembali dengan kesibukannya masing-masing. Berbeda dengan saat di istana, kali ini tidak merasa begitu terkekang.

Ya, karena putri Kyungmin membebaskan aktifitas mereka asal tak lupa tugas utama yakni; Melindungi dirinya.

Dreamies pun tidak segabut waktu pertama datang ke dunia ini.

Yang paling terlihat perkembangannya adalah Haechan karena ia terlihat sering bergabung di dapur untuk membantu para koki memasak. Dan tebak siapa yang menderita? Son Eunso. Dayang itu lebih banyak bertugas di dapur karena karena cita rasa masakannya, dan kini malah harus sering berurusan dengan Haechan yang lebih banyak mengoceh dan jahil daripada membantunya.

Padahal koki yang lain tak masalah karena kehadiran Haechan malah mewarnai kerunyaman di dapur itu.

Yang lain pun sesekali membantu, tapi tak sesering Haechan. Mereka punya hobi masing-masing sekarang.

Contohnya Jaemin, anak itu punya hobi flirting kepada Minjeong. Sedangkan Minjeong selalu menghindar dan bersembunyi dibalik tubuh jangkung Park Jisung.

Insiden Jaemin 'mencium' Minjeong saat di istana tak pernah bisa dilupakan oleh dayang itu. Dan si pelaku masih tak tahu kalau Minjeong setengah sadar saat itu.

Jeno dan Renjun suka berkeliaran ke sekitar kediaman. Karena itulah keduanya yang sering ditugaskan berbelanja segala kebutuhan di pasar. Kadang-kadang mereka berburu juga, karena keduanya pernah diajarkan oleh Gaeun dan Minjeong.

Sebenarnya mereka berdua punya tujuan lain selain katanya 'healing'. Jeno tak mau terus-terusan berdiam diri di Jib karena setiap berpapasan dengan sang putri dia selalu merasa canggung. Padahal Kyungmin terlihat biasa saja. Atau mungkin apapun keadaannya, ekspresi sang putri selalu datar begitu. Entahlah.

Sementara Renjun, dirinya berharap kalau dengan berkeliling bisa saja bertemu dengan Lin Wen. Walaupun rasanya tak mungkin. Gadis itu sudah pergi ke negerinya. Dan juga, kebiasaan dia suka berkeliling saat di istana terbawa sampai sekarang. Rasanya kakinya gatal kalau tak jalan sehari saja.

Sisanya, Mark dan duo maknae sering sekali bermain panahan. Ralat, hanya Mark dan Chenle yang bermain, Jisung latihan. Anak itu giat sekali berlatih walaupun perkembangannya lambat.

Dan siang ini, seperti biasa Chenle mengajari Jisung memanah. Mark absen dulu karena dia demam.

"Ah tauah!" Sungut Jisung sembari melempar busurnya ke tanah,

Chenle mengejar Jisung yang baru saja berpaling dari tempat mereka memanah tadi,"Cepet banget putus asa lo mah!"

Jisung mendelik,"Gw tuh udah usahaaa dari kemaren-kemaren. Tapi gitu-gitu aja hasilnya"

"Ah gak asik lo! Gak bisa mempraktekan peribahasa gagal sekali bangkit seribu kali"

"Ngomong mah gampang!" Sarkas Jisung,

"Yaudah ah. Males gw sama lo, mendingan bantuin Haechan hyung masak" Tukasnya lalu berjalan berlainan arah dengan Jisung,

Jisung mengacungkan jari tengahnya tepat kearah perginya Chenle sambil misuh-misuh. Tak lama, netranya mendapati dua pasang anak manusia sedang berdebat. Yang laki-laki tak habis-habis menggoda yang perempuan. Yang perempuan entah berapa kali mengeluarkan decakan.

Keduanya selalu begitu sejak pulang dari istana. Siapa lagi kalau bukan Jaemin dan Minjeong.

Mata Minjeong berbinar saat melihat Jisung, dan buru-burulah dia menghampiri Jisung. Bersembunyi dibalik punggungnya.

"Park Jisung!" Seru Minjeong heboh,

Jisung kaget. Walaupun bukan pertama kalinya.

"Kenapa lagi noona?" Tanyanya basa-basi,

Tak lama Jaemin berhenti berlari tepat dihadapan Jisung. Nafasnya ngos-ngosan. Melihat itu Minjeong semakin beringsut dibalik Jisung. Seolah anak yang mengadu pada ayahnya kalau dia hampir ditangkap penculik.

"Ngapain sih lo ngehindar mulu?? Salah apa coba gw?? Untung-untung dibantuin nyari rusa tadi" Gerutu Jaemin,

"Dia mengerikan" Bisik Minjeong dan Jisung hanya terkekeh mendengarnya,

"Biarin aja noona, gak usah diladenin. Nanti juga cape sendiri" Balas Jisung berbisik juga.

"Heh ngapain bisik-bisik?? Gak sopan ya ada orang tua juga!" Jaemin iri sebenarnya.

"Eh? Itu kenapa peralatan panah berantakan?" Tanya Jaemin, tatapannya teralihkan saat menatap bekas panahan Jisung dan Chenle barusan,

"Gw abis latihan sama Chenle"

"Latihan lagi yuk,Sung!" Pinta Jaemin semangat,

Jisung rolling eyes,"Males. Gak mood"

"Dih. Yaudah main sama Minjeong aja yuk"

Gadis itu melakukan hal yang sama seperti Jisung,"Bermain sana dengan hantu beringin!" Sungutnya lalu pergi meninggalkan kedua pemuda yang hanya menatapnya terheran-heran,

"Duluan ya hyung, mau tidur"

Jaemin melongo menatap Jisung yang berjalan melewatinya, nafasnya berhembus pasrah, bahunya merosot,"Ini gw beneran main sama hantu beringin aja kali ya?"

"Kagak deng. Ngeri"

Keputusan finalnya, Jaemin menyusul Jisung ke kamar.

Mark menggeliat saat mendengar decitan pintu kayu kamarnya digeser, dilihatnya Jisung lalu Jaemin masuk kedalam.

Di dalam juga ada Jeno. Pemuda itu sedang goleran di sebelah Mark Lee yang sedang demam.

"Tumben gak sama Chenle?" Tanya Jeno menyambut kedatangan kedua temannya,

"Di dapur sama Haechan hyung" Jawab Jisung agak ketus. Masih kesal karena diceramahi tadi. Padahal kan dia sudah usaha juga.

"Dasar bocah-bocah tukang ribut" Celetuk Jaemin,

Jisung bodo amat. Ia bergabung rebahan dengan Jeno,"Mark hyung gimana keadaannya?"

"Tuh liat aja sendiri. Udah kayak gak punya tujuan hidup" Jawab Jeno tanpa membuka matanya,

"Btw, mana si Renjun?" Tanya Jaemin,

"Healing kali di hutan" Jawab Jeno,

Jaemin terkekeh geli,"Dasar kelainan"

Memang agak kelainan sih. Karena tujuan anak itu berkeliling hutan masih berharap bisa bertemu Lin Wen. Bucin memang.

Sambil menggenggam tusuk rambut bulan milik Lin Wen, Renjun menelusuri jalan setapak di hutan yang sudah dia hafal. Tak ada hewan buas, paling besar rusa mungkin.

"Ah..." Renjun berhenti di dekat semak-semak,"Beneran udah gila nih gw"

Saat ingin pulang, semak-semak di seberangnya bergerak-gerak, Renjun jadi urung untuk pergi.

Ia bersembunyi dibalik semak, memerhatikan semak di seberangnya, mencengkram tombak yang untungnya selalu dibawa.

"Lumayan kalo bawa rusa atau paling-paling kelinci gak apa-apa dah. Yang penting bisa dimakan" Gumamnya,

Semak-semak itu semakin heboh gerakannya. Dan Renjun semakin fokus.

Blam!

Keluarlah oknum yang daritadi menggoyang semak.

Bukan rusa bukan kelinci. Renjun bungkam dengan posisi tombak hampir ia lempar. Masa iya dia melempar tombak ini pada seseorang yang dia rindukan?

"Ini gw beneran gila ya?" Monolog Renjun,

Ada tiga kemungkinan yang bisa menjawab kebungkaman Renjun; 1. Gadis di depannya memang Lin Wen, 2. Ada rusa atau kelinci atau hewan lain yang menjelma jadi Lin Wen seperti di drama-drama kolosal, 3. Renjun memang sudah gila.

"R-Renjun...?"

"Ingat aku mengajakmu berburu karena tak ada yang bisa diajak lagi!"

"Iya iyaa. Mark hyung lagi sakit, Jeno keluyuran, Jisung gak bisa diganggu lagi fokus latihan"

Minjeong menghela nafas lega. Syukurlah orang ini mengerti.

"Gengsian amat sih lo! Tinggal bilang mau modus!"

Untung sampai sekarang dayang itu tak tahu arti 'modus'.

"Fokuslah pada buruan oraboni..."

"Gak mau. Maunya fokus sama kamu --HEH KOK DITINGGAL ANJIR!!"

"BERBURULAH SENDIRI DAN JANGAN PULANG SAMPAI DAPAT RUSA!! INGAT HARUS RUSA!!"

"Dih. Saltingnya jelek" Gumam Jaemin sambil cengengesan.

"Okey... jangankan rusa, raja hutan aja kayaknya bakal luluh sama gw"

"Lihat saja, besok giliran kepalanya yang jadi kudapan makan malam!"

Continue Reading

You'll Also Like

6.5K 865 23
Mereka hanya sebelas orang remaja yang berniat menyelesaikan tugas akhir dari sebuah Akademi Film, tempat mereka menuntut ilmu perfilman. Sayangnya...
156K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
94.7K 10.9K 42
How to deal with problem in life? [Spin-off In The Zone]
98.5K 15.4K 51
[COMPLETE] 𝙨𝙨𝙩𝙩 𝙖𝙧𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙣𝙘𝙩𝙯𝙚𝙣? Kita orang orang terpilih, kita menyebutnya nctzen. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam kelompok in...