𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒...

By LeefaTyn

85.7K 14.6K 855

Tidak ada penjelasan bagaimana (y/n) bisa isekai ke dunia manhwa. (Y/N) hanyalah seorang gadis biasa yang tid... More

Prolog
1. Keluarga Hitam, Agriche
2. Erel & Ether
3. Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
4. Tekad
5. Perjamuan Makan Besar
6. Protagonisnya Adalah Roxana
7. Kupu-Kupu Beracun
8. Kepulangan Dion
9. Undangan Tea Party
10. Mainan Roxana
11. Kedatangan Ether
12. Tokoh Ekstra
13. Kunjungan Keluar
14. Pangeran si Biru
15. Makan Malam
16. Keberangkatan
17. Habitat Karantul
18. Pasukan Pedelian
20. Brianna Reissyl- End of Season 1
QnA
[Side Story] Ethersyl Agriche
[Side Story] Dion Agriche
21. Dimulai Kembali - Season 2
22. Yggdrasil
23. Noel Vertium
24. Pertemuan Kembali
[Side Story] Cassis Pedelian
[Side Story] Roxana Agriche

19. Helena Agriche

2.4K 478 14
By LeefaTyn

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Setelah kekacauan kemarin, akhirnya suasana di mansion kembali tenang.

Semua pekerja berusaha membersihkan sisa-sisa kekacauan kemarin malam dan memperbaiki lingkaran sihir yang rusak.

"Sebenarnya apa yang terjadi saat aku tidak ada?" Tanyaku pada Ether yang sedang bersantai sembari memakan kue kering.

Entah kenapa, Ether terlihat sangat santai seperti tidak ada apapun yang terjadi.

"Kemarin malam, alarm tiba-tiba berbunyi. Semua orang sibuk mencari penyusup dan saat ditemukan, ternyata hanya sisa karantul yang kemarin lepas."

Itu sih, tidak mungkin. Karena seingatku, semua karantul yang lepas sudah dihabisi.

Apa itu salah satu perbuatan Roxana?

Mungkin saja. Ksatria kemarin bilang kalau dia telah membunuh Cassis Pedelian.

"Lalu? Aku dengar dari salah seorang ksatria, Roxana telah membunuh mainannya."

Ether terlihat berpikir sejenak. Mungkin dia sedang mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin malam.

"Itu adalah pertunjukan yang spektakuler. Dia membunuh Pedelian dengan brutal tepat di depan mata Ayah menggunakan kupu-kupu pembantainya."

Jadi ksatria kemarin tidak berbohong.

"Kau melihatnya secara langsung?"

"Ya, tapi itu bukan kupu-kupu pembantai."

Ah, jadi Ether juga menyadarinya. Iya sih, dia memang selalu mendapat nilai setara dengan Dion jadi mustahil dia tidak bisa melihat tipu daya Roxana.

"Jika bukan itu, lalu apa?"

Aku bertanya bukan karena tidak tahu, melainkan karena ingin memastikan saja.

"Kupu-kupu halusinasi. Itu adalah kupu-kupu yang Roxana besarkan."

Sebenarnya, meski Ether tahu kalau aku mengambil satu telur gagal yang Roxana tetaskan, dia tidak tahu kalau Roxana berhasil menetaskan telur yang lain.

Karena itulah, dia baru tahu kalau Roxana dapat menetaskan telur di hari yang sama ketika Roxana sendiri memperlihatkannya pada Lant Agriche.

Jika dia bisa berkata bahwa itu bukan kupu-kupu pembantai, maka itu adalah kebenaran.

Mata Ether tidak bisa ditipu oleh apapun.

"Ah, ngomong-ngomong bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Aku sudah mengawasi Dion dengan baik. Bedebah itu, dia menemukan telur karantul."

"Bukankah itu sangat langka?!" Ether terlihat terkejut dengan ucapanku.

Yah, aku juga tidak menyalahkannya. Karena faktanya, telur karantul itu memang sulit untuk ditemukan.

"Benar. Bukankah dia bedebah yang beruntung?"

"Besok, Ayah pasti akan memujinya seperti orang gila."

"Ya, aku sudah bisa membayangkannya."

Untung saja, aku bukan orang yang memiliki kewajiban untuk ikut makan malam bersama Lant Agriche. Jadi, aku tidak akan melihat pemandangan memuakkan itu.

"Nona, Tuan Muda Dimitri ingin menemui anda." Ucap Larry yang baru saja tiba di ruangan.

"Dimitri? Ada apa?"

Kedua alisku saling bertautan tatkala mendengar nama Dimitri keluar dari mulut Larry.

Bocah itu, mau apa lagi dia?

"Tidak bisakah dia datang lagi besok? Erel baru saja pulang." Ucap Ether.

Sepertinya dia tidak ingin aku dingganggu oleh orang lain.

"Baik, akan saya sampaikan."

"Tidak perlu, suruh dia kesini saja." Ucapku.

Ether menatapku heran karena biasanya aku tidak mau diganggu setelah menyelesaikan tugas dari Lant Agriche.

"Tidak apa-apa. Dia sudah datang jauh-jauh kesini."

Aku tersenyum kearah Ether berharap kalau dia bisa sedikit merasa tenang.

"Dimitri, ada apa datang kemari?" Tanyaku ketika Larry sudah membawa Dimitri masuk ke dalam.

Dia masih sama seperti yang terakhir kali kuingat. Dan, tidak ada perubahan darinya.

Tidak heran sih, waktu belum berlalu cukup lama.

"Itu..." Dia terlihat ragu-ragu dan tak berani menatapku.

Hm?

"Katakan saja." Ucap Ether.

Sepertinya dia tidak tahan melihat Dimitri yang terlihat ragu-ragu seperti itu.

Seorang Agriche yang dapat dibanggakan seharusnya tidak memiliki ekspresi seperti itu. Karena kelemahan, berarti kematian.

Ether sepertinya sedikit lunak dengan Dimitri.

"Itu! Ibu mengundang kak Erel untuk menghadiri tea party-nya."

Ibu Dimitri?

Karena dia bukanlah karakter yang muncul dalam manhwa, aku jadi tidak tahu siapa namanya.

Jangankan nama, wajahnya saja aku tidak tahu.

Eh, tapi tunggu dulu. Barusan dia memanggilku apa?

Tanpa sadar bibirku melengkung membentuk bulan sabit.

Dimitri yang melihat hal itu sepertinya sadar akan apa yang sedang aku pikirkan.

"A-aku memanggilmu begitu karena kau lebih tua dariku!"

Melihat wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus sudah cukup membuatku puas.

Dasar bocah, tidak usah bersikap tsundere seperti itu.

Akui saja jika kau memang menyukaiku.

"Kapan tea party akan diadakan?" Tanyaku.

"Ini. Semua informasi lebih lanjut ada di surat ini. Aku juga tidak tahu kapan."

Dimitri menyodorkan sebuah surat. Kedua netraku fokus pada lambang yang ada di segel surat.

Sebuah bunga bunga lily.

"Baiklah, aku akan mempertimbangkan untuk datang."

Mendengar ucapanku, wajah Dimitri langsung berubah menjadi sangat cerah.

Sepertinya dia akan senang jika aku benar-benar datang.

"Kalau begitu aku kembali dulu." Ucapnya sembari sedikit membungkukkan tubuhnya kearahku sebagai tanda salam.

"Mari saya antar."

Meski Dimitri adalah anak kesekian dari Lant Agriche, dia tetap memiliki darah Agriche.

Karena itulah, apa yang Larry lakukan adalah sebagai bentuk rasa hormat yang ditujukan bagi keturunan Agriche.

Setelah sosok Dimitri menghilang, aku mulai membuka surat yang tadi dia berikan.

"Kau benar akan datang?" Tanya Ether menyelidik.

Yah, asalkan bukan sekarang, mungkin aku akan datang. Aku juga ingin tahu karakter lain yang tidak pernah muncul dalam karya aslinya.

Sebagai sesama karakter yang bahkan tidak pernah disebutkan, aku ingin tahu bagaimana wajah dan sifat mereka.

"Ya, aku akan datang. Tea party diadakan sore ini, jadi aku masih memiliki waktu untuk bersiap." Ucapku sembari memberikan surat tersebut pada Ether supaya dia bisa membacanya.

"Kau benar tidak apa? Kan kau baru saja sampai di rumah."

"Yah, tidak masalah. Aku juga penasaran kenapa Ibu Dimitri tiba-tiba mengundangku."

Sebenarnya tidak ada alasan bagiku untuk berhubungan dengannya. Kami tidak pernah saling bertemu ataupun berbicara.

Bahkan kemarin itu pertama kalinya aku berbicara dengan Dimitri secara langsung.

Karena itulah aku penasaran dengan agenda yang sedang dia rencanakan.

Apakah dia mirip Maria? Atau malah lebih mirip Siera?

Aku harus memastikannya.

***

"Nona, anda terlihat sangat cantik."

Larry memujiku setelah aku memakai gaun pilihannya. Yah, gaun ini memang membuatku sedikit lebih berbeda dari biasanya.

"Ini berkat Larry yang pandai memilihkan gaun."

"Ah, itu tidak benar. Nona memang sejak dulu sudah sangat cantik."

Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Wajah Erel memang sangat rupawan. Bahkan kalau aku boleh bilang, ia lebih rupawan dari Roxana.

Rambut perak yang bersinar, mata biru yang seperti langit di pagi hari.

Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona Erel dan Ether di keluarga Agriche.

Karena kami berdua memiliki kesan yang sangat berbeda dari kebanyakan Agriche lainnya.

Disaat semua Agriche memiliki kesan gelap dan bengis, aku dan Ether lebih kearah mirip malaikat.

Bahkan dengan wajah kami saja, tidak akan ada satupun yang mengira kalau kami berasal dari keluarga Agriche.

Jika membicarakan hal ini, aku jadi kembali kepikiran.

Bagaimana bisa hanya aku dan Ether yang memiliki kesan seperti ini di keluarga Agriche?

Apa gen Ibu kami lebih kuat dari Lant Agriche makanya jadi seperti ini?

"Ayo kita berangkat."

Pada akhirnya aku siap untuk pergi ke taman tempat Ibu Dimitri mengadakan tea party.

Aku harap dia tidak mengundang orang yang menjengkelkan.

Larry mengikuti dari belakang. Biasanya saat menghadiri tea party, kami diperbolehkan membawa pelayan.

Dan karena hanya Larry satu-satunya pelayan yang sudah menemaniku sejak kecil, aku membawanya.

"Sepertinya saya datang terlambat, ya."

Semua orang yang menghadiri tea party langsung menatapku. Melihat tatapan yang ditujukan padaku, aku hanya bisa tersenyum.

"Terima kasih karena telah datang, Ereline."

Nama panjang. Sudah lama tidak ada yang memanggilku seperti itu disini.

"Seharusnya saya yang berterima kasih karena telah diundang."

Aku menatap satu persatu wajah orang-orang yang menghadiri tea party.

Untung saja tidak ada Maria.

Pesta teh hanya dihadiri oleh orang-orang yang tidak kukenal. Wajah-wajah asing yang tidak pernah kulihat sebelumnya.

"Bukankah ini pertama kalinya kita bertemu? Perkenalkan, saya Helena. Ibu dari Dimitri."

Helena.

Nama yang baru pertama kali kudengar.

"Salam kenal, Bibi."

Semua orang terlihat sangat terkejut ketika mendengarku memanggil Helena Bibi.

Kenapa terkejut? Bukankah Helena adalah istri dari Lant Agriche?

Maka sudah seharusnya aku memanggilnya Bibi, kan?

Kenapa mereka bersikap seolah ini pertama kalinya aku memanggil istri Lant Agriche yang lain dengan sebutan Bibi?

Meskipun enggan, aku juga memanggil Maria Bibi, tahu!

"Kau berbeda dari rumor yang beredar, ya."

Rumor? Memangnya ada rumor tentangku di kediaman Agriche?

"Benar, aku tidak menyangka Ereline ternyata orang yang sangat ramah." Seseorang tiba-tiba menambahi ucapan Helena dengan semangat.

Dia adalah seorang wanita berambut merah yang sekilas mirip rambut Charlotte.

Hm? Apa dia Ibu Charlotte?

"Saya tidak menyangka ternyata ada rumor yang beredar mengenai saya."

"Ereline tidak tahu?"

"Ini pertama kalinya saya mendengar hal tersebut."

"Oh, tidak mungkin. Jika kami tahu Ereline seramah ini, kami pasti akan selalu mengundangmu ke acara pesta teh."

"Memangnya rumor seperti apa yang beredar hingga Bibi tidak berani mengundang saya?" Tanyaku pada tamu lain.

Meski aku tidak mengenal siapa mereka, namun Lant Agriche memiliki banyak istri.

Besar kemungkinan wanita-wanita ini juga istri darinya.

"Banyak yang mengatakan kalau Ereline adalah orang yang dingin dan tidak mau bersosialisasi."

Itu sih memang benar. Selama ini aku memang tidak pernah mau bersosialisasi dengan anggota keluarga Agriche lain.

"Kami juga takut berbicara pada Ereline karena terlihat susah di dekati."

"Tapi ternyata itu tidak benar. Jika memang Ereline orang yang seperti itu, pasti kau tidak akan mau menghadiri tea party ini."

Sebenarnya aku menghadiri tea party ini karena Dimitri. Jika bukan karenanya, aku juga tidak akan hadir.

"Sepertinya, penilaian Dimitri terhadapmu tidaklah berlebihan."

Aku menatap Helena yang terlihat tersenyum lembut ketika menyebut nama Dimitri. Sepertinya dia sangat menyayangi putranya, sangat berbeda dengan Maria.

"Oh, benar! Aku juga mendengarnya. Aku tidak menyangka Dimitri bisa dekat dengan Ereline."

Satu persatu tamu yang menghadiri acara ikut sahut menyahut. Kebanyakan dari mereka memujiku dan beberapa diantaranya terlihat ingin lebih menonjol di depanku agar aku memperhatikannya.

"Dimitri adalah anak yang baik, sepertinya dia sangat menyayangi Ibunya." Ucapku.

"Aku ingin mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan Dimitri. Dan terima kasih pula karena telah menemaninya pergi keluar."

Ah, benar juga.

Waktu itu aku menemani Dimitri keluar mansion karena dia menghilangkan barang Ibunya dan ingin menggantinya.

Apa ini alasan sebenarnya kenapa Helena mengundangku ke tea party ini?

"Itu bukan sesuatu yang besar. Bibi tidak perlu berterima kasih."

Sore itu, untuk pertama kalinya aku berbincang cukup lama dengan anggota keluarga Agriche.

Hal ini membuatku berpikir, tidak semua yang tinggal disini adalah orang yang gila.

Banyak dari mereka yang terpaksa mengikuti orang yang lebih kuat dari mereka dan bertindak tidak masuk akal karena memang mereka lemah dan tidak akan bisa bertahan jika tidak seperti itu.

Jika teringat tentang ending keluarga ini, aku jadi merasa kasihan dengan mereka.

Aku tidak akan mengatakan mereka tidak bersalah. Meski mereka hanya mengikuti yang kuat, tetap saja mereka juga ikut andil dalam melakukan kejahatan.

Meski begitu, mereka melakukannya karena ingin hidup.

Penilaian moral yang berada di area abu-abu seperti ini, terkadang membuatku bimbang.

Tapi tekadku tidak akan pernah goyah. Apapun yang terjadi, asalkan kami bertiga bisa selamat, aku tidak peduli.

Keselamatan kami adalah yang paling utama

TBC

***

Heyoo~ apa kabar??

Mood author lagi jelek banget akhir-akhir ini😂 ada aja orang bikin kesel.  Tapi sekarang author udah baikan, yeay!!

Satu chapter lagi, bakal berakhir season 1 ini. Setelah itu aku ada rencana buat nulis side story. Ada yang mau QnA gak?? Kalo iya nanti setelah chapter 20 up, bakal aku buka.

Adios~

Continue Reading

You'll Also Like

80.4K 7.7K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
50.6K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
488K 5.2K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
334K 27.8K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...