𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒...

Da LeefaTyn

85.7K 14.6K 855

Tidak ada penjelasan bagaimana (y/n) bisa isekai ke dunia manhwa. (Y/N) hanyalah seorang gadis biasa yang tid... Altro

Prolog
1. Keluarga Hitam, Agriche
2. Erel & Ether
3. Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
4. Tekad
5. Perjamuan Makan Besar
6. Protagonisnya Adalah Roxana
7. Kupu-Kupu Beracun
8. Kepulangan Dion
9. Undangan Tea Party
10. Mainan Roxana
11. Kedatangan Ether
12. Tokoh Ekstra
13. Kunjungan Keluar
14. Pangeran si Biru
15. Makan Malam
17. Habitat Karantul
18. Pasukan Pedelian
19. Helena Agriche
20. Brianna Reissyl- End of Season 1
QnA
[Side Story] Ethersyl Agriche
[Side Story] Dion Agriche
21. Dimulai Kembali - Season 2
22. Yggdrasil
23. Noel Vertium
24. Pertemuan Kembali
[Side Story] Cassis Pedelian
[Side Story] Roxana Agriche

16. Keberangkatan

2.4K 488 18
Da LeefaTyn

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by LeefaTyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Ether terlihat sedang menyeka keringatnya dengan handuk yang ada di kursi.

Setelah selesai berlatih, dia merasa haus. Tidak hanya itu, sepertinya dia terlalu lama menghabiskan waktu disini.

Ether merasa khawatir dengan keadaan Erel. Adiknya satu itu, selalu saja terlibat masalah milik orang lain.

Ether kembali dengan harapan bisa melihat Erel di kamarnya, namun harapannya sirna ketika mendapat informasi dari Larry kalau Erel sedang makan malam dengan Lant Agriche.

"Kenapa Ayah mengundangnya untuk makan malam?"

"Saya tidak tahu, Tuan Muda. Nona Erel juga sepertinya tidak tahu alasan mengapa Tuan Besar mengundangnya."

"Kenapa tidak langsung memberitahuku?"

"Itu... Karena Tuan Muda sedang berlatih."

Sebenarnya Ether tidak bisa menyalahkan Larry. Namun ketika mendengar bahwa Erel bertemu sampah yang tidak pantas disebut Ayah itu seorang diri, dia menjadi tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Aku akan menyusulnya." Ucap Ether.

Padahal dia baru saja dari ruang latihan. Pakaiannya pun terlihat kotor dan basah karena keringat.

Penampilannya sangat tidak pantas untuk menemui sang Kepala Keluarga.

Meski begitu, Ether tidak peduli. Dia harus segera menyusul Erel untuk memastikan keadaannya.

Dia khawatir sesuatu terjadi pada adiknya. Yah, meski Ether juga tahu kekhawatirannya itu sangatlah sia-sia.

Namun, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dengan kasar.

Brak!

Sosok yang sangat familiar muncul dihadapan Ether. Sosok yang sedari tadi memenuhi pikiran dan hatinya, adik yang paling ia sayangi, Erel.

Namun melihat ekspresi wajahnya saat ini, Ether dapat menarik kesimpulan bahwa acara makan malam yang dia hadiri berakhir dengan tidak baik.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

"Ya." Jawab Erel singkat.

Saat ini mood Erel sedang jelek, dia tidak ingin melampiaskan kemarahannya pada orang lain.

Karena itulah, dia menjawab pertanyaan Ether dengan singkat.

Sebenarnya, Erel tahu bahwa Ether pasti sangat mengkhawatirkannya. Namun setelah mendengar keputusan yang Lant Agriche buat, dia menjadi sangat marah.

Ditambah jika mengingat tatapan arogan Dion, Erel serasa ingin meledak.

"Apa yang terjadi?"

"Ayah memberiku pekerjaan."

Bruk—

Erel menjatuhkan tubuhnya di ranjang, menyembunyikan wajahnya dibalik bantal dan meremasnya dengan erat.

Melihat hal tersebut, Ether merasa semakin khawatir.

Erel bertingkah seperti ini hanya ketika Lant Agriche memberinya pekerjaan yang dia anggap tidak adil.

"Pekerjaan seperti apa?" Dengan suara lembut, Ether bertanya.

"Aku harus mengikuti Dion yang sedang dihukum ke habitat karantul."

Ether tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya tatkala mendengar hal tersebut dari Erel.

"Bagaimana bisa Ayah melakukan itu?!"

Seharusnya, Lant Agriche juga tahu kalau hubungan Erel dan Dion tidak baik.

Bagaimana bisa dia malah menyuruh keduanya untuk bersama?

Amarah mulai menyeruak di hati Ether.

"Aku akan mengajukan protes."

Ether hendak keluar dari kamar dan segera menemui Lant Agriche. Dia tidak bisa membiarkan Erel bersama dengan bajingan satu itu.

Namun tangannya ditahan oleh Erel yang saat ini menatapnya lekat-lekat.

"Tidak perlu." Ucapnya.

Jika Ether melakukan hal tersebut, Lant Agriche pasti tidak akan membiarkannya begitu saja.

Protes Roxana untuk menghukum Dion saja dia tanggapi seperti itu, apalagi protes dari Ether.

Bagaimanapun, Dion adalah anak kesayangan orang itu, jadi percuma saja.

Dan juga... Erel tidak ingin Ether mendapat masalah karenanya. Ether sudah berjuang untuk melindunginya selama ini, jadi sekarang Erel tidak ingin menjadi beban.

"Kau yakin?"

"Iya. Aku hanya merasa kesal karena harus mengikuti Dion yang sedang dihukum. "

"Dia dihukum karena apa?"

"Karena insiden kemarin itu. Dia telah seenaknya menyalahgunakan kekuasaan terhadap harta milik Roxana."

"Jadi Roxana yang meminta agar Dion dihukum?"

"Siapa lagi kalau bukan Roxana? Yang punya wewenang kan, memang hanya dia. Lagipula, yang diserang itu Ibu dan mainannya."

"Apa Roxana setuju dengan keikutsertaanmu?"

Ha! Mana mungkin.

"Dia saja sepertinya tidak tahu, bagaimana bisa menyetujui atau tidak?"

Erel bangkit dari ranjang dan menghampiri Larry yang berdiri di sudut kamar sejak tadi.

"Bantu aku berganti pakaian."

Larry segera menuruti perintah Erel dan mulai membantunya mengganti pakaian.

Tentu saja, Ether yang masih di dalam kamar harus terus menatap ke luar jendela.

Walau mereka kakak beradik, tetap saja tidak benar melihat saudaranya yang sedang berganti pakaian.

"Sampah satu itu benar-benar membuatku kesal. Sebenarnya yang mendapat hukuman itu aku atau Dion?! Bisa-bisanya dia menyuruhku untuk ikut dengan Dion." Gerutu Erel.

"Kapan kau berangkat?"

"Besok di pagi buta. Aku harus lolos dari pandangan Roxana."

Ether kembali diam termenung.

Padahal dia baru saja kembali, namun Erel malah disuruh keluar.

Benar-benar tidak punya hati.

"Bagaimana jika kugantikan saja? Biar aku yang pergi bersama Dion." Ucap Ether menawarkan.

Sebenarnya, tawaran Ether bukanlah tawaran yang buruk. Jika ini adalah pekerjaan biasa, Erel mungkin dengan senang hati akan menerima tawaran tersebut.

Namun pekerjaan yang diberikan Lant Agriche kali ini berbeda. Ini tidak ada hubungannya dengan keluarga Agriche, melainkan pekerjaan yang memang dikhususkan untuknya.

Jika memang bisa dilakukan oleh orang lain, pastinya Lant Agriche sudah melakukan hal tersebut.

Dan juga... Erel tidak ingin melimpahln beban miliknya ke Ether.

Sejak hari dimana dia berada di dunia ini, Ether selalu melindungi dan menjaganya.

Karena itulah, Erel tidak ingin membebaninya. Jika bisa, Erel juga ingin melindunginya.

Maka dari itu, pekerjaan kali ini harus dia yang melakukan. Meski merasa enggan, Erel tetap harus melakukannya.

"Kau kan baru saja pulang. Biar aku melakukannya sendiri." Ucap Erel.

"Jika ada apa-apa, langsung hubungi aku."

Pada akhirnya Ether menyerah. Dia tidak akan bisa mengubah keputusan yang Erel buat dengan mudah.

Yang bisa dia lakukan adalah, melindungi dari balik bayangan.

"Jangan khawatir. Aku akan menyerahkan segala pekerjaan sulit pada si brengsek Dion."

Mendengar hal tersebut, Ether tersenyum.

"Bagus. Biarkan dia melakukan semua pekerjaan, kau tetaplah diam dan melihatnya bekerja keras."

Tentu saja, Erel tidak benar-benar berniat untuk membantu Dion.

Dia hanya akan mengikutinya dari belakang dan menyerahkan semua pekerjaan merepotkan padanya.

Bukankah dia sedang dihukum? Jadi akan lebih adil jika Erel tidak ikut campur.

Erel tiba-tiba teringat sesuatu.

"Ah! Larry, siapkan crossbow-ku."

Setelah selesai berganti pakaian, Erel meminta Larry untuk menyiapkan crossbow-nya.

"Kau tidak akan menggunakan tombakmu?" Tanya Ether.

Dibandingkan siapapun juga, Ether paling paham dengan Erel.

Semenjak dia bisa menggunakan berbagai macam senjata, Erel selalu mengutamakan tombaknya.

Tombak yang Erel punya pun, sedikit istimewa. Erel sengaja meminta pandai besi membuatkan tombak yang bisa dia bawa kemana-mana dan mudah untuk disembunyikan.

Dan hasilnya, tombak tersebut memiliki desain mirip tripartite nunchaku namun dengan pengait kuat yang tidak akan lepas jika digabungkan.

Erel bisa dengan mudah menyembunyikannya dalam dress yang ia kenakan.

"Aku tetap akan membawanya. Tapi aku ingin menggunakan crossbow untuk senjata utamaku nanti. Aku tidak ingin terlibat dalam pertarungan jarak dekat."

"Bukan ide yang buruk. Serahkan saja semua pertarungan jarak dekat pada Dion."

"Tentu saja. Dia kan orang yang dihukum, kenapa juga aku yang harus repot."

***

"Kau sudah membawa semua yang kau butuhkan?" Tanya Ether.

Fajar belum terlihat, namun Erel sudah harus pergi melaksanakan pekerjaan yang Lant Agriche berikan.

"Sudah."

Erel sebenarnya tidak membawa apa-apa selain crossbow dan tombak kesayangannya.

Karena itulah, sebenarnya dia tidak memerlukan banyak waktu untuk persiapan.

"Pakai jubahmu dengan benar." Ether membenarkan jubah yang Erel pakai.

Jubah tersebut berwarna hitam kecoklatan. Ukurannya cukup besar sehingga mampu untuk menyembunyikan tubuh kecil Erel.

"Iya, jangan terlalu heboh. Aku bukan anak kecil."

"Di mataku, kau tetap adik kecilku."

Erel tersenyum tulus mendengar hal itu. Dia tahu, hanya Ether yang akan selalu ada dipihaknya.

Setelah semuanya sudah siap, Erel segera pergi dari mansion keluarga Agriche.

"Aku pergi dulu."

"Hati-hati di jalan. Jangan kembali dengan membawa banyak luka."

"Kau terlalu meremehkanku."

Meski begitu, keduanya saling tersenyum satu sama lain.

"Hati-hati di jalan, Nona."

"Tolong jaga Ether dengan baik, Larry."

"Saya mengerti. Itu memang sudah menjadi tugas saya untuk menjaga kalian berdua."

Hari itu, Erel pergi meninggalkan kediaman keluarga Agriche secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain.

Demi menjalankan pekerjaan dari Lant Agriche, Erel harus meninggalkan Ether dan Larry.

Meski begitu, dia tidak merasa khawatir. Asal ada Ether, Larry pasti juga akan baik-baik saja.

Dan Larry... Sebenarnya dia juga bukan pelayan biasa. Karena itulah, dia bisa bertahan dan terus berada di samping kami.

Erel bisa mempercayakan urusan yang ada di rumah pada Ether.

Dan tugasnya kali ini adalah menyelesaikan pekerjaan dari Lant Agriche lalu segera kembali ke sisi Ether.

Punggung Erel mulai menjauh, hingga Ether dan Larry tidak bisa melihatnya lagi.

"Semoga kau dilindungi oleh Dewa." Ucap Ether lirih.

TBC

***

Bagi yang penasaran sama crossbow Erel:

Ini crossbow-nya Penelope di manhwa "Death is the Only Ending for the Villainess".

Makasih atas dukungannya selama ini🙇

Adios~

Continua a leggere

Ti piacerà anche

82.2K 7.8K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
70.3K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
63.8K 12.7K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...