𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒...

By LeefaTyn

85.7K 14.6K 855

Tidak ada penjelasan bagaimana (y/n) bisa isekai ke dunia manhwa. (Y/N) hanyalah seorang gadis biasa yang tid... More

Prolog
1. Keluarga Hitam, Agriche
2. Erel & Ether
3. Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
4. Tekad
6. Protagonisnya Adalah Roxana
7. Kupu-Kupu Beracun
8. Kepulangan Dion
9. Undangan Tea Party
10. Mainan Roxana
11. Kedatangan Ether
12. Tokoh Ekstra
13. Kunjungan Keluar
14. Pangeran si Biru
15. Makan Malam
16. Keberangkatan
17. Habitat Karantul
18. Pasukan Pedelian
19. Helena Agriche
20. Brianna Reissyl- End of Season 1
QnA
[Side Story] Ethersyl Agriche
[Side Story] Dion Agriche
21. Dimulai Kembali - Season 2
22. Yggdrasil
23. Noel Vertium
24. Pertemuan Kembali
[Side Story] Cassis Pedelian
[Side Story] Roxana Agriche

5. Perjamuan Makan Besar

2.8K 520 15
By LeefaTyn

The Way To Protect Female Lead's Older Brother © Juniljus, Baek Ji-Hyeon.
.

.

.

A fanfiction written by Leefatyn

***

This story might be different from the original manhwa.

Ether telah sampai di ruang perjamuan makan.

Salah seorang ksatria keluarga Agriche yang berjaga, membukakan pintu untuknya.

Dia masuk ke ruangan sembari membenarkan mantel putih yang ia kenakan.

"Selamat malam, Ayah." Ucapnya.

Bibirnya membentuk senyuman mengerikan yang tak pernah ia tunjukkan pada adiknya, Erel.

"Kau sudah datang, Ether." Sahut Lant Agriche yang melihat kedatangan Ether.

Ether duduk ditempatnya, di kursi paling dekat dengan Lant Agriche.

Acara jamuan makan dimulai.

Lant Agriche memegang segelas wine di tangannya dan mengangkatnya. Semua yang berada di jamuan makan mengikuti apa yang Lant lakukan.

Roxana terlihat tersenyum dengan dingin, sedangkan Ether memasang wajah datar.

Perjamuan makan besar resmi dimulai ketika semua yang ada di meja meminum wine yang ada ditangan mereka.

"—Dibanding itu, rupanya Roxana selalu bertahan di posisi 2 setiap bulannya, ya."

"Benar, Ayah."

"Itu tidak benarkan, Ayah? Dibanding Roxana, Erel memiliki lebih banyak pencapaian."

Senyum Roxana membeku tatkala mendengar ucapan yang Ether lontarkan.

Jeremy yang duduk diseberang terlihat sangat marah namun ia mencoba untuk tidak meledak ditempat.

"Kau benar, tapi sayangnya Erel terlalu keras kepala. Padahal aku sangat mengharapkannya."

Sudah menjadi rahasia umum kalau Lant Agriche sangat terkesan dengan kemampuan yang Erel miliki.

Saat berumur 6 tahun, dia bisa bertanding imbang melawan Dion Agriche yang cemerlang.

Lalu di tahun-tahun berikutnya dia juga tidak pernah mengecewakan ekspektasi sang Kepala Keluarga.

Ereline Agriche selalu memberikan hasil yang sangat baik.

Keputusannya untuk menolak posisi ke-2 mengejutkan banyak pihak, termasuk Roxana.

Sebenarnya Roxana tidak terlalu memikirkan hal itu karena dia masih bisa masuk ke posisi 3 meski ada Erel.

Namun tidak dengan Jeremy.

Dia akan dikeluarkan dari posisinya dan tidak akan bisa mengikuti perjamuan makan besar dengan Lant Agriche.

"Aku masih ingat jelas, pada suatu waktu dia tiba-tiba mengganti pedang yang selalu ia gunakan dengan berbagai macam senjata lain."

Semua yang ada di meja perjamuan makan besar mengetahui cerita itu.

Awalnya Erel selalu menggunakan pedang untuk mengikuti segala macam ujian dan evaluasi bulanan.

Dan hanya dengan sekali ikut, Erel mampu menyaingi kemampuan Dion.

Tidak ada satupun di keluarga Agriche yang tidak tahu kemampuan berpedang Erel yang luar biasa.

Dia selalu memakai kuda-kuda asing, yang anehnya selalu bisa membuat lawan kewalahan.

Pada awalnya kuda-kuda yang dia pasang terlihat banyak celah, namun ketika dia sudah mengayunkan pedangnya, akan sangat sulit untuk menghindar.

Dengan cepat, dia akan menyerang ketitik lemah lawannya.

Walau begitu, Erel tidak pernah bisa mengalahkan Dion.

Tidak pernah sekalipun ia bisa membuat Dion terjatuh dari posisinya.

Dua tahun setelah itu, Erel mulai mengganti senjata yang ia pakai.

Sabit, belati, naginata, tombak, tonfa,  tripartite nunchaku, dan senjata lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

Setiap bulan, Erel selalu mengganti senjata yang ia pakai.

Karena hal itulah, pada awalnya Erel kehilangan posisinya. Ia selalu kalah jika menggunakan senjata lain selain pedang.

Namun semakin lama, Erel kembali pada keadaannya yang semula. Kemampuannya yang memburuk karena tidak memakai pedang, perlahan mulai meningkat.

Hingga pada suatu ketika, dia bisa memperoleh kembali posisinya dan menjadi salah satu dari 3 anak dengan pencapaian terbesar di keluarga Agriche.

"Kemampuan Erel dalam mempelajari penggunaan berbagai macam senjata sangatlah mengesankan. Jika saja sifat keras kepalanya menghilang, aku pasti akan merasa sangat senang."

"Ayah tidak perlu khawatir. Aku akan selalu mempengaruhinya supaya mau mendengarkan Ayah."

"Benar, karena dia adalah adik kandungmu maka lakukanlah itu. Aku tidak sabar menunggu hari dimana Erel sepenuhnya mau menurut padaku."

Ether menyeringai mendengar ucapan Lant Agriche. Matanya terlihat menyipit dengan menyeramkan.

Sampai matipun, dia tidak akan membiarkan Erel tunduk pada bajingan seperti Lant Agriche.

"Oh iya! Bagaimana dengan hasil kupu-kupu beracunnya? Aku menaruh harapan besar soal itu."

"Untuk dua butir pertama memang gagal saat inkubasi, tapi satu butir terakhir berkembang dengan baik. Jangan khawatir—"

"...xana kau memang— "

"...Pedelian bodoh sedang—"

Percakapan pada perjamuan makan besar tidak terlalu menarik bagi Ether.

Semua yang mereka ucapkan tidak masuk sama sekali dalam telinganya.

"Memangnya siapa yang..."

"Pangeran si biru."

Sreeeet—

Braakk—

Jeremy tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya. Dia memasang wajah terkejut, membuat Ether kembali mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Pangeran si Biru! Benarkah...?! Serius?!"

Alis Ether mengerut tatkala mendengar sebutan pangeran si biru keluar dari mulut Lant Agriche dan Jeremy.

Itu adalah nama yang tidak asing lagi di telinganya.

Dan Lant Agriche berhasil menangkapnya?

Benar-benar sulit dipercaya.

"Benar, kan? Ayah memang hebat."

Ether menatap Roxana yang sedang berbicara.

Matanya menyipit tatkala melihat Roxana yang menutup sebagian mulutnya dan pandangan matanya yang kesamping.

Pembicaraan berlanjut.

Roxana terlihat sangat tertarik dengan mainan yang Lant Agriche tangkap.

Dia berkata kalau pasti akan seru jika melihat Pedelian yang berbudi luhur itu menggonggong senonoh seperti anjing yang sedang berahi dibawah kakinya.

Lant Agriche yang mendengar hal itu tertawa dengan puas.

Dan perjamuan makan berakhir hanya sampai disitu.

"Apa maksudnya?"

Tubuh Charlotte terlihat bergetar mendengar ucapan Roxana dan Jeremy tentang mainan baru yang ada dibawah tanah.

"Kakak mau memberi pelajaran pada mainan yang ada di bawah tanah?"

Tangannya mengepal, pandangannya mulai memanas ketika menatap Roxana.

"Mana bisa begitu! Aku sudah menandainya sejak awal!" Teriak Charlotte sembari menunjuk Roxana dengan jari telunjuknya.

"Sayang sekali, Charlotte. Tapi, kebetulan sekali aku baru mengatakannya pada Ayah."

"Kak Roxana kan sebelumnya tidak pernah tertarik sama mainan!" Suara teriakan Charlotte naik satu oktaf.

"Man bisa kakak merampasnya dengan cara curang begini?!"

"Heh!"

Jeremy berdiri di depan Roxana untuk melindunginya. Pada akhirnya Jeremy dan Charlotte terlibat cekcok tentang siapa yang harusnya mendapat mainan baru tersebut.

Ether yang baru keluar menyaksikan peristiwa tersebut dengan bosan.

Hanya perkara mainan saja sampai berebut.

Kekanak-kanakan sekali.

"Charlotte... Sejak kapan mainan di bawah tanah itu jadi milikmu?" Tanya Roxana.

Aura disekitarnya mulai berubah dan nada suaranya menjadi mengancam.

Charlotte yang melihat hal itu seketika mundur selangkah. Ka merasa terancam dengan aura haus darah yang Roxana pancarkan.

Puk—

Puk—

Sraaat—

Charlotte bersimpuh di depan Roxana dengan napas terengah-engah. Sudah jelas kalau dia akan kalah.

Charlotte yang bahkan tidak bisa mengikuti perjamuan makan besar tidak akan pernah bisa menang melawan Roxana.

Bak menaburi luka dengan garam, Jeremy mengejek ketidakberdayaan Charlotte.

Dengan kasar ia menjambak rambut Charlotte dan menariknya keatas hingga tatapan mereka bertemu.

"Katanya orang yang ada di penjara bawah tanah itu adalah Cassis Pedelian."

Jeremy mulai berbisik ditelinga Charlotte.

"Sangat disayangkan, tapi mau bagaimana lagi...? Mainannya cuma ada satu."

"Jadi karena kau tidak bisa memilikinya, maka hancurkan saja."

Jeremy menarik dirinya sedikit menjauh, "Iya, kan?"

Ekspresi wajah Charlotte seketika berubah menjadi mengerikan. Dia terlihat sangat bersemangat mendengar sadan dari Jeremy.

Jantungnya berdegup dengan sangat cepat.

Tanpa sadar bibirnya membentuk seringai yang tidak cocok dengan umurnya.

"Omong kosong macam apa yang sedang kau coba masukkan pada adikmu?"

Ether yang sedari tadi diam berjalan mendekati Jeremy dan Charlotte.

Keduanya menatap Ether dengan wajah terkejut. Tidak ada satupun diantara mereka yang mengira kalau Ether akan mendengarkan pembicaraan mereka sampai akhir.

Dengan segera Jeremy melepaskan cengkeramannya pada rambut Charlotte.

"Bukan apa-apa, kak Ether."

Dia tersenyum seperti anak polos dihadapan Ether. Namun Ether tahu kalau Jeremy tidak sepolos itu.

"Kakak kenapa masih disini?"

"Aku melihat tontonan menarik."

Ether mengacu pada pertengkaran antara Roxana dan Charlotte. Begitu juga dengan provokasi yang Jeremy lakukan pada Charlotte.

"Kakak jangan salah paham! Bukan itu maksudku. Jangan katakan pada kak Xana."

"Bukankah si Biru lebih baik dihancurkan saja?"

Ether menaruh telapak tangannya di kepala Charlotte dan Jeremy.

"Aku tidak peduli. Obati lukamu, Charlotte."

Tak... Tak... Tak...

Bayangan Ether perlahan-lahan menghilang dalam kegelapan. Menyisakan kehangatan di kepala kedua adiknya yang masih termenung menatap kepergiannya.

TBC

***

Jadi tripartite nunchaku itu nama senjata di game Dinasty Warrior. Bentuknya mirip sama Triple Stick San Jie Gun Kungfu.

(Tripartite Nunchaku)

(Triple Stick San Jie Gun Kungfu)

Kalian tahu Jujutsu Kaisen? Nah, disitu ada juga ada senjata yang mirip tripartite nunchaku.

(Playful Cloud)

Kalian boleh bayangin yang mana aja, kalo aku lebih prefer yang Playful Cloud karena rantainya agak panjang.

Erel bisa gunain banyak senjata, tapi ada satu senjata yang selalu dia bawa kemana-mana. Apa itu?? Kita lihat nanti~

Continue Reading

You'll Also Like

316K 23.9K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
335K 27.9K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
54.9K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya
493K 5.2K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...