"YOO JIMIN??!!"
Gadis berhanbok putih dengan sigap langsung berlari kearah 7 pemuda lalu menarik kerah baju Jaemin,
"Bisa-bisanya kalian para rakyat jelata menyebut Gongju seperti itu?!" Katanya kesal,
Sementara Jaemin malah mengerjap-ngerjapkan matanya saat mendapat perlakuan seperti itu,
"Yaakk! Kim Minjeong!! Aku sunbae kamu loh!!"
Gadis yang disebut 'Kim Minjeong' oleh Jaemin itu melotot karena terkejut dan langsung melonggarkan cengkraman pada kerah baju Jaemin,
"Darimana kau tau namaku?"
Jaemin melepas paksa tangan Minjeong dari bajunya,"Lo apa-apaan sih?! Ngapain pake baju begituan?? Ini Aespa lagi syuting drama apa gimana???!!" Pekiknya mulai frustasi,
Orang-orang disekitar mereka yang berpakaian layaknya rakyat kerajaan itu mengunci pandang pada Jaemin yang baru saja meninggikan suaranya,
Puk!
"Bicara yang jelas!"
Jaemin meringis saat kepalanya dijitak oleh Minjeong dengan kipas kayu ditangannya,
"KIM MINJEONG!!" Lagi-lagi Jaemin berteriak,
Lalu Mark yang notabenenya adalah yang tertua diantara ketujuh dreamies berusaha untuk tetap tenang dan berbicara dengan 'Kim Minjeong', memisahkan gadis itu dengan Jaemin sebelum emosinya semakin memuncak,
"Kim Minjeong..." Panggil Mark Lee,
Gadis itu lantas mengalihkan pandang dari Jaemin pada Mark yang kini berdiri disamping Jaemin,
"Apa?" Jawabnya agak ketus,
Jujur Mark Lee kaget. Seingat dia, hoobae-nya ini sangat sopan padanya. Bahkan jika pandangan mereka tak sengaja bertemu, pasti gadis ini pun ketiga member Aespa yang lain langsung menunduk. Pasti ada sesuatu yang tidak beres.
"Oke Kim Minjeong, dengerin baik-baik..."
Minjeong yang masih berkacak pinggang akhirnya menatap Mark antusias.
"Kamu... siapa?" Tanya pemuda keturunan Kanada-Korea itu,
"Pertanyaan macam apa itu hyung...?" Chenle berbisik,
"Aku...?" Kim Minjeong menunjuk dirinya, lalu Mark Lee mengangguk,
"Pertama-tama, kalian lebih dulu. Siapa kalian? Kenapa bisa datang bersama Gongju?" Minjeong malah balik bertanya dengan angkuh pada Mark Lee.
*Gongju : Tuan Putri
Sementara member lain hanya bisa bengong-bengong melihat interaksi kedua orang itu,
"Anishithi Deurim..." Bisik gadis yang dari tadi disebut 'Gongju' yang dimata member dream 100 persen seperti salah satu member juniornya yakni, Yoo Jimin alias Karina alias... Aarrggghh!
"Ani... apa?"
Si Gongju geleng-geleng,"Tidak tahu. Mereka bilang dari klan itu."
"Yak Yoo Jimin," Panggil Jeno,
Gongju melotot lalu bergerak cepat menghampiri Jeno sembari menodongkan pedangnya yang masih bersarung,"Berhenti memanggilku seperti itu!"
"Gongju...." Minjeong dengan perlahan menyentuh lengan Gongju-nya,
Tentu saja Lee Jeno terkejut bukan main,"Y-Yoo..."
"Tuan..." Sergah Minjeong, lalu Jeno menoleh pada gadis yang masih setia memegang lengan sang gongju,
"Gongju-nim... lebih baik anda beristirahat, biar aku yang bicara dengan mereka..." Tuturnya lembut.
Tak lama, sang gongju meluruh. Dia menurunkan pedangnya.
"Sepertinya kalian tidak berbahaya. Tapi ingat, aku tak sepenuhnya memercayai kalian. Jadi berhati-hatilah kalau tak mau mati!" Ancam gongju lalu pergi dari sana meninggalkan Minjeong bersama tujuh pemuda yang masih menatapnya terheran-heran, pasalnya beberapa gadis berpakaian seperti Minjeong segera mengikutinya.
Apa leader Aespa itu gongju sungguhan? Kalau iya, berarti mereka sudah gila karena berfikir demikian.
"Kalian ikut aku!" Titah Minjeong,
"Kemana?" Tanya Jaemin curiga,
"Ikut saja! Kecuali kau mau tidur diatas tanah."
Ketujuh pemuda itu tak punya pilihan lain selain mengikuti. Meskipun masih menyimpan curiga. Apalagi cara bicara gadis itu kelewat baku meski nadanya ketus. Membuat para member menahan diri untuk tak mengolok-oloknya. Takut disambar pedang lagi seperti Lee Jeno barusan.
Mereka tak berjalan jauh. Ada ruangan beralaskan kayu yang tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi,
"Tempat apaan sih ini? Kita lagi dimana sih hyung...?" Tanya Chenle entah pada 'hyung' yang mana,
Karena tak mendapat respon dari para hyung-nya, Chenle beralih menatap Jisung. Namun sayangnya, si maknae juga menggeleng.
"Duduklah..." Titah Minjeong yang segera duduk dengan anggun diikuti ketujuh member dream.
"Jadi sekarang, giliran kamu yang kasih tau kita siapa kamu. Apa kamu bener-bener 'Kim Minjeong', dan siapa orang yang kamu sebut 'Gongju' itu?" Tanya Mark Lee membuka pembicaraan,
Minjeong menghela nafas pasrah,"Sedari tadi kalian menyebut-nyebut namaku dengan percaya diri. Kini kalian meragukanku...?"
Ketujuh member saling melempar tatap,"Y-yaa... habisnya kamu aneh banget sih!" Tukas Jaemin yang merasa paling tersindir karena dialah yang daritadi meneriaki si 'Kim Minjeong' itu.
"Aku... adalah dayang tuan putri sejak kecil. Usia kami hanya terpaut setahun, jadi tuan putri menganggapku teman walaupun sebenarnya aku sangat segan..." Jelas Minjeong,
"Tuan putri itu... Yoo Jimin?" Tanya Jeno,
"Berhenti menyebut Gongju seperti itu..." Sergah Minjeong sambil melotot,
"Dia adalah putri Yeo Kyung Min. Putri bungsu dari raja ke-empat. Sementara 'Yoo Jimin' yang daritadi tuan-tuan sekalian sebut adalah nama kecil gongju..." Minjeong menjedanya sejenak,
"Gongju sangat membenci nama itu..." Lirih Minjeong sambil menunduk, tersirat perasaan sedih yang ketujuh member itu tangkap,
"Jadi... tolong berhenti menyebutnya seperti itu..."
"Noona bener nggak lagi syuting drama kan?" Celetuk Park Jisung tiba-tiba, lalu seluruh pasang mata tertuju padanya,"A-apa?"
"Kalian selalu berbicara sesuatu yang tidak bisa kupahami..." Gerutu Minjeong,
"Geundae Noona... Noona bener-bener gak tau siapa kita? Bahkan noona gak tau Aespa?" Tanya Jisung lagi,
"Tunggu... Kim Minjeong..."
Minjeong menoleh saat namanya dipanggil oleh Mark Lee,"Tadi kamu nyebutin tentang 'Raja'. Kalau boleh tau, kita di era apa sekarang?"
"Goryeo." Jawab Minjeong,
Mark Lee menutup mulutnya yang menganga, begitupun para member yang tak kalah terkejutnya. Siapa sangka akan mendapat jawaban begitu?
Lalu si lumba-lumba Zhong Chenle tiba-tiba mengalihkan atensinya pada sebuah kotak yang terletak di sudut ruangan.
"Kotak itu..." Gumam Chenle sembari menatap kotak kayu tersebut,"Yak, Minjeong-ssi... boleh aku liat kotak itu...?"
Kim Minjeong beserta member dream mengikuti arah pandang Chenle. Minjeong melotot kaget,dan para member pun kembali terkejut untuk yang kesekian kalinya.
"Kenapa kau mau melihat itu tuan...?"
"Itu... kotak apa?" Tanya Chenle,
Minjeong menatap sendu kotak itu,lalu bergerak mengambilnya dan menaruhnya dihadapan para member dream,
"Sebelum kalian ingin tahu tentang kotak ini, beritahu dulu aku siapa nama-nama kalian"
Ingin sekali menjerit sekeras-kerasnya, tapi ketujuhnya berusaha untuk terbiasa dengan situasi. Siapa juga yang mengenal NCT Dream di era goryeo?
"Aku mem-... euh, yang tertua disini. Mark, eh... Lee Minhyung..." Mark Lee berusaha untuk menggunakan bahasa korea yang baik dan benar tanpa menyertakan aksen-aksen kanadanya,
"Aku Lee Donghyuk. Kamu bisa panggil Haechan atau sayang..." Para member sudah memasang ekspresi jijik nya saat mendengar Haechan mengenalkan diri.
Pun Minjeong hanya mengerjap-ngerjapkan matanya.
Pengenalan dilanjut.
"Aku Lee Jeno,"
Minjeong mengangguk,"Kau yang hampir mati ditangan Gongju tadi 'kan?" Ucapnya agak meledek yang hanya ditanggapi kekehan garing dari Jeno,
"Aku Huang Renjun,"
"Na Jaemin," Ucap Jaemin masih agak ketus. Mengingat betapa brutalnya perlakuan Minjeong padanya tadi,
"Aku Zhong Chenle,"
"Aku si maknae, Park Jisung," Jisung memperkenalkan diri sambil nyengir, tapi malah disahuti,
"Kenapa rambutmu seperti kakek-kakek?" Komentar Minjeong perihal rambut Jisung,
"Padahal rambut Chenle sama Jeno hyung lebih aneh..." Gerutu Jisung
Pengenalan selesai.
"Tunggu, dua diantara kalian... berasal dari Ming...?" Tanya Minjeong sambil mengingat-ngingat dua member yang berasal dari tanah China.
Kedua member yang dimaksud langsung paham.
"Maksudmu aku dan Chenle?" Tanya Renjun menunjuk dirinya, sementara Minjeong mengangguk.
"Hm... anggaplah gitu..." Sahut Renjun tak mau ribet.
"Baiklah... sekarang akan kuberitahu tentang kotak ini..."
Ketujuh member itu mulai antusias.
"Kotak ini milik tuan putri Yeo Hwa Eun. Kakak perempuan gongju-ku..."
Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Minjeong sebelum gadis itu melanjutkan kalimatnya,"Tuan putri Eun wafat dengan mengenaskan saat ingin melindungi tuan putri Min..."
Yeo Kyung Min, --Putri bungsu kerajaan. Bukan arogan, tapi tegas. Dan semua pengikutnya, setuju dengan itu. Dia kesepian, tapi tak pernah mau keluar dari zona itu karena terlanjur nyaman.
Kim Minjeong, --Satu dari sekian pengikut setia Kyungmin. Mungil dan menggemaskan. Tapi di saat-saat tertentu, bisa berubah jadi menyeramkan.
.
.
.
.
Alur cerita ini sama sekali GAK ADA HUBUNGANNYA Sama sejarah korea.
Cuma asal-asalannya author aja.
Hehe.
Sebenernya bukan pertama kali bikin cerita genre fiksi sejarah kayak gini. Cuma masih agak kaku aja gitu.
Yah... semoga bisa dinikmati lah yaa...
Kritik saran beserta vote pembaca amat-sangat berguna banget buat author loh....
Luv luv 😘😘