Tandai kalau masih ada typo (revisi)
Selamat membaca.
🦩
_________________________________
Pagi hari seperti biasanya Aisyah kembali sibuk di dapur memasakkan makanan untuk suaminya itu. Hari ini juga Aisyah kembali mempraktikkan tempe tumis resep mertuanya.
Aisyah mengelap keringatnya setelah selesai membuat makanan tersebut. Ia kemudian menyajikan nya di diatas meja.
Sedangkan dari arah tangga, Gus Ilham baru saja menginjakkan kakinya dilantai satu rumahnya. Ia sudah tampak rapi bersiap ke pesantren.
Aisyah membersikan sedikit bajunya yang kotor, lalu beranjak menghampiri suaminya dengan niat menyapa dan mengajak sarapan pagi.
"Selamat pagi Gus Ilham, ayo sarapan dulu," ajaknya.
"Gus Ilham,"panggil Aisyah lagi saat tak ada respon dari suaminya itu.
"Tidak sarapan," sahutnya singkat.
"Aisyah sudah masak makanan favorit Gus Ilham, loh,"
"Kamu saja yang makan,"
"Ayolah Gus, Aisyah rela bangun pagi cuma masak buat Gus Ilham loh, masa nggak mau makan sih," ucap Aisyah menarik tangan Gus Ilham namun Gus Ilham menghardiknya.
"Saya sudah bilang saya tidak sarapan, kamu dengar nggak sih, hah!?"
Aisyah terpojok mendengar bentakan dari Gus Ilham. "Maaf, Gus Ilham," ucapnya "Aisyah cuma takut Gus Ilham sakit perut, kata umi-"
"Tidak usah peduli, saya nggak buruk belas kasihan dan kamu ingat. Asal kamu tau saja kita menikah hanya karena dijodohkan. kalau bukan karena permintaan Kakek, saya tidak sudi menikah dengan kamu,"
"Saya tidak menyukai kamu, juga tidak usah berusaha menjadi istri saya, cukup berlaga seorang santri dan Gus yang di satu rumahkan!" Setelah mengatakan itu, Gus Ilham pun pergi.
Hati Aisyah begitu sakit mendengar ucapan suaminya. Memangnya apa salahnya jika Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya. Memangnya Aisyah tidak boleh mengatur suaminya juga sama seperti dia yang mengatur dirinya.
Aisyah menghela nafas panjang "Sabar Aisyah, sabar,"
****
Saat jam istirahat dikelasnya Aisyah nampak badmood di bangkunya menunggu perhatian jam. Ia bahkan sampai tak berminat ke kantin bersama Fatia dan Luna.
"Ini jam masuk lama banget deh," gumam Aisyah. "Apa saya harus, bunyikan sendiri?"
Aisyah meregangkan otot tubuh, dan bangkit dari duduknya menuju pintu keluar.
Dengan wajah ditekuk Aisyah berjalan di koridor sekolah hingga sampai di depan ruangan tata usaha. Sebelum masuk Aisyah memastikan tidak ada orang di sekitarnya yang melihat aksi yang akan ia lakukan lagi.
Kringg... Kringgg..
Suara bel pun berbunyi setelah Aisyah menekan tombol power untuk menghidupkan bel masuk.
Bahkan semua orang nampak keheranan mendengar bel sekolah yang dibunyikan lebih awal.
"Ini masih ada lima menit sebelum masuk, kok sudah bel?" Tanya orang-orang.
Aisyah cekikikan, segera ia melangkah pergi dari sana sebelum ketahuan orang lain. Saat tiba di kelasnya, Aisyah kembali menepuk jidatnya, menyesal ia telah membunyikan bel lebih awal. Jam pelajaran selanjutnya jadwal Gus Ilham. Otomatis Aisyah harus bertemu dengan manusia galak itu.
"Aisyah!" Panggil Fatia dan Luna.
"Kamu mau kemana Syah?" Tanya Fatia.
"Mau keluar," Ujar Aisyah.
"Mau bolos?" Tanya Luna dan Aisyah mengangguk jujur.
"Subhanallah tobat ukhti. Kamu berani bolos jam pelajaran Gus Ilham?"
"Iya, saya malas liatnya, bikin mual," ucap Aisyah.
"Astaghfirullah Aisyah, Gus Ilham genteng begitu masa mual si liatnya, buruan deh periksa mata," ucap Luna.
"Iya nih, mau periksa mata jadi nggak bisa masuk jam pelajaran Gus Ilham,"
"Nanti kamu dihukum," ucap Fatia menahan Aisyah.
"Sudah biasa kok dihukum,"
"Astagfirullah Aisyah! Ngga cape kamu dihukum terus sama Gus Ilham?"
"Enggak tuh, biasa aja," ucap Aisyah "udah ya, lepasin saya, tobatnya di cancel dulu," ucap Aisyah berlari pergi.
"Aisyah!"
Ttamat syudahHh riwayat mu Aisyah. Haha.
***
Gus Ilham masuk kedalam kelas Aisyah yang nampak hening. Ia melihat tempat Aisyah yang kosong.
"Beri salam!"
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, silahkan duduk kembali,"
"Hari ini kita lanjutkan hafalan sebelumnya. Saya panggil sesuai nama absen,*
"Aisyah Aqilah!" Nama itu terpampang jelas di absen urutan pertama.
"Aisyah Aqilah!" Panggil Gus Ilham lagi.
"Aisyah kemana?" Tanya Gus Ilham.
"Afwan, Gus. Aisyah keluar kelas," ucap salah satu santri disana. Bakan Fatia dan Luna sudah ketar-ketir ditempatnya sendiri.
"Fatia!" Panggil Gus Ilham.
Fatia langsung berdiri "Iya, Gus"
"Aisyah kemana?" Tanya Gus Ilham.
"Afwan Gus, ke UKS," ucap Fatia.
"Luna!" kini Luna yang di panggil.
"Na'am, Gus!" sahut Luna Berdiri.
"Aisyah di mana?"
"Aisyah izin tidak masuk Gus, lagi sakit perut."
"Saya tidak suka orang yang berbohong, jawab yang jujur Aisyah kemana?" Tanya nya. "Tidak mau menjawab atau kalian saya keluarkan dari pesantren,"
Fatia dan Luna membulatkan matanya terkejut.
Kami tidak tau Gus!"
"Kami tidak tau Gus!"
"Jawab yang jujur,"
"Kami bersungguh-sungguh, tidak tau Aisyah dimana. Sebelum keluar dia tidak bilang apa-apa hanya ingin keluar,"
Gus Ilham menghela nafas kasar "Kalian lanjutkan hapalannya, Minggu depan kita lanjutkan,"
"Saya keluar dulu Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam,"
"Kira kira apa yah, nanti hukuman Gus Ilham buat Aisyah" ujar Fatia berpikir.
"Tau deh, liat aja nanti di apain tuh anak orang sama Gus Ilham," ucap Luna.
***
Disini lain Aisyah sekarang berada di Belakang Aula pesantren. Tempat favorit untuk bolos.
"Masyaallah, buahnya sudah besar-besar semua!" Ucap Aisyah berbinar.
"Nah itu ada bambu," Aisyah mengambil bambu yang berada di dekat tembok. Baru saja Aisyah ingin menyodok mangga, tiba-tiba seseorang melempar kayu kearah nya.
"AISYAH!!" suara lantang itu langsung membuat Aisyah terponjat kaget.
"Berani sekali kamu bolos di jam pelajaran saya hah!" Gus Ilham mengambil kembali kayu panjang yang dilemparkannya tadi kemudian ia memukul kaki Aisyah.
"Ampun, Gus Ilham," pekik Aisyah saat Gus Ilham menyeretnya.
Gus Ilham mengiring Aisyah sampai masuk ke dalam ruangannya dan mengunci pintunya.
Ia kemudian melangkah mendekati Aisyah, membuat gadis itu ketakutan.
"Ya tuhan tolong Aisyah, belum siap mati muda, Aisyah masih punya banyak dosa," ucap Aisyah yang mampu ia ucapkan dalam hati.
"G-gus Ilham!"
Gus Ilham tersenyum sinis saat tubuh Aisyah sudah menyentuh tembok, ia kemudian mengurung tubuh gadis itu dengan kedua tangannya.
"Hukuman apa yang cocok, untuk istri nakal ini, hm?"
_GUS ILHAM MY HUSBAND_
AYO AYO SIAPA YANG PENASARAN AISYAH DAPAT HUKUMAN APA DARI GUS ILHAM
MAU UPDATE PART SELANJUTNYA KAPAN SATU BULAN ATAU SATI TAHUN SEKALI.
Jangan lupa follow akun Instagram @wattpadasya dan wattpad _nrdnii_
Vote 100 dan komen 200 langsung up
Spammm next di sini👉
See you next part, Assalamualaikum 🧡
_nrdnii_
Jumat, 4 Februari2022
R
abu 30 Maret 2023