THE RETURN OF THE LOST GIRL...

By rarakyuu

283K 34.7K 2K

Keluarga malfoy terpukul berat akibat kehilangan salah satu anggota keluarga mereka. Cassieopeia Narcissa Mal... More

01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
14 : Tahun Kedua
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
BONUS CHAPTER

08

5.2K 829 58
By rarakyuu

Clara mengerjap ngerjabkan matanya, melihat suasana asing disekitarnya.

"aku dimana?"

"ahh dear kau sudah sadar rupanya, Ayo minum ramuan ini dulu" madam pomfrey menyodorkan segelas ramuan yang baunya sangat menyengat.

Clara mencicipi sedikit, mukanya langsung mengerenyit tidak suka.

"pahit" komentarnya

"kau harus menghabiskannya langsung, jika ingin keluar darisini secepatnya" ujar madam pomfrey sambil menaruh beberapa piring makanan di meja samping ranjang.

"berapa hari aku tertidur madam?"

"2 hari"

Clara melotot tak percaya, dia ketinggalan pelajaran selama 2 hari ini.
"yah aku memang harus kembali secepatnya"

Clara langsung meneguk habis ramuan itu dan menghabiskan hanya seperempat makanan di atas piring.

"madam apa dia sudah sadar?" suara seseorang mengalihkan atensi Clara, itu harry.

"hai harry" sapanya

2 orang anak lagi muncul dari balik pintu, harry tak sendirian. Itu Ron dan hermione.

"Clara syukurlah, aku khawatir sekali!" Ron berlari masuk hendak memeluk Clara, tapi terhenti karena hermione menarik kerah jubahnya.
"dia masih sakit ron" peringatnya

"bagaimana keadaanmu Clara?" harry bergabung duduk diatas ranjang.

"madam pomfrey bilang aku boleh keluar sehabis ini" Clara melirik kearah meja, terdapat beberapa bingkisan dan juga surat. "apa saja yang kulewatkan"

"kami baru saja memenangkan pertandingan quiddich melawan slytherin kemarin, sayang sekali kau tidak ikut menonton" harry bercerita tentang apa yang terjadi di pertandingan quiddich kemarin, dan pencarian mereka tentang nicholas flamel.

Clara mengambil sebuah kotak yang berisi cupcake warna warni yang terlihat lezat.

"wow dari siapa itu?!" seru ron berminat.

"kalian mau?" tanya Clara dan ron langsung mengambil dengan bersemangat

"ini enak sekali!!" matanya berbinar saat menggigit cupcake itu

"ada suratnya Clara" harry mengambil surat yang terselip dan membacanya.

"Nenek mengirimkan ini setelah kuceritakan apa yang terjadi padamu Clara, semoga lekas sembuh - neville"

"yah dia mulai jadi gryffindor yang pemberani" Ron berkomentar sambil mengulurkan tangan lagi, mengambil satu lagi cupcake. Hermione melototinya dengan tajam.

"yah tapi dia masih berlari saat berpapasan dengan Clara di lorong" kata harry sambil ikut memakan cupcake buatan nenek neville yang memang enak.

"ada surat lainnya disini Clara" hermione memungut surat lain yang belum di buka dari atas meja. Hermione menunjukkan nama penulis surat di amplop itu kepada Clara dengan tatapan menggoda.

"hei dari siapa itu, ayo bacakan!" Ron menarik amplop dari tangan hermione dan membaca pesannya.

"aku tak menemukanmu dari deretan panjang meja Slytherin dan gryffindor, mereka bilang kau sakit saat aku bertanya. Aku harap kau baik-baik saja dan lekas sembuh. Tertanda cedrig diggory"

"siapa cedrig diggory ?" tanya harry dengan muka bego.

"seeker hufflepuff" kata Rob sambil melipat surat itu dan mengembalikannya ke Clara "kupikir dia menyukaimu Clara"

"yah neville punya saingan yang berat" tambah ron, berhasil membuat mereka tertawa kencang. Tapi sepertinya Harry tidak senang dengan fakta itu.

"jangan menggoda neville, atau dia akan pingsan lagi saat melihat Clara. Kudengar kau sering menyelamatkan neville dari malfoy?" tanya Hermione yang menyisir rambut Clara, entah sejak kapan dia membawa sisir, padahal rambutnya kan selalu berantakan.

"yah beberapa kali, sehabis ini pelajaran Ramuan bukan?"

"yah, kita harus makan ke great hall terlebih dahulu. Pelajaran Ramuan seusai makan siang" jelas ron. Harry membantu Clara bangkit dari ranjang.

"baiklah aku akan kembali ke asrama" Clara berpisah di persimpangan lorong dengan harry, Ron dan hermione.

Profesor snape cukup kaget saat melihat anak perempuan berambut terang ikut masuk ke dalam kelasnya, meski wajahnya tak menunjukkan reaksi apapun. Poin gryffindor terus saja dikurangi dengan alasan yang tak cukup logis.

"Aku sungguh kasihan," kata Draco Malfoy dalam salah satu pelajaran Ramuan," pada semua anak yang terpaksa tinggal di Hogwarts selama liburan Natal karena mereka tidak
diinginkan di rumahnya."

Dia bicara begitu sambil menoleh memandang Harry dan Clara. Crabbe dan Goyle tertawa-tawa kecil. Clara yang sedang menakar bubuk tulang punggung ikan lepu, tidak memedulikan
mereka.

Ketika meninggalkan ruang bawah tanah pada akhir pelajaran Ramuan, mereka melihat pohon cemara besar memblokir koridor di depan. Dua kaki raksasa yang muncul di bagian bawahnya dan napas keras tersengal-sengal memberitahu mereka Hagrid ada di belakang
pohon itu.

"Hai, Hagrid, perlu bantuan?" Ron bertanya, seraya menjulurkan kepalanya di antara dahan-dahan.
"Tidak, aku tak apa-apa. Terima kasih, Ron.

Harry, Ron, Hermione dan Clara mengikuti Hagrid dan pohon cemaranya ke Aula Besar. Profesor McGonagall dan Profesor Flitwick sedang sibuk menangani dekorasi Natal.

"Ah, Hagrid, pohon terakhir... taruh saja di sudut paling jauh."

Aula itu tampak spektakuler. Rangkaian holly dan mistletoe bergantungan di sepanjang dinding dan tak kurang dari dua belas pohon Natal menjulang tinggi di sekeliling ruangan, beberapa berkilau dengan untaian air yang membeku, yang lain berkelap-kelip dengan ratusan lilin.

"Berapa hari lagi sebelum kalian libur?" tanya Hagrid.
"Tinggal sehari," kata Hermione. "Dan aku jadi ingat, Harry, Ron, Clara kita punya waktu setengah jam sebelum makan siang, kita seharusnya ada
di perpustakaan."

"Oh, yeah, kau benar," kata Ron, dengan susah payah mengalihkan pandangannya dari Profesor Flitwick yang membuat gelembung-gelembung emas bermunculan dari ujung
tongkatnya dan menggantungkannya di dahan-dahan pohon baru tadi.

"kau ikut kan Clara?" Hermione bertanya sambil menatap Clara yang masih memandangi kerja profesor Flitwick

"ah Yeah" jawabnya.

"Perpustakaan?" kata Hagrid, mengikuti mereka meninggalkan Aula. "Sehari sebelum liburan? Rajin amat."

"Oh, kami tidak belajar," kata Harry riang. "Sejak kau menyebut Nicolas Flamel, kami berusaha mencari tahu siapa dia."

"Apa?" Hagrid tampak kaget. "Dengar... sudah kubilang...lupakan. Tidak ada hubungannya dengan yang dijaga anjing itu."

"Kami ingin tahu siapa Nicolas Flamel, cuma itu," kata Hermione."Kecuali kau mau memberitahu kami, jadi kami tak perlu repot-repot?"

Harry menambahkan. "Kami sudah membuka-buka lebih dari seratus buku dan kami tidak bisa menemukannya di mana-mana... coba beri kami petunjuk— rasanya aku sudah pernah membaca nama itu entah di mana."

"Aku tak mau bilang apa-apa," kata Hagrid datar.

"Kalau begitu, ya kami cari sendiri," kata Ron. Mereka lalu meninggalkan Hagrid yang tidak puas dan bergegas menuju perpustakaan.

Mereka memang sudah mencari-cari nama Flamel di buku sejak Hagrid keceplosan sebab, kalau tidak, bagaimana mereka bisa tahu apa yang ingin dicuri Snape? Sulitnya, susah
sekali mengetahui dari mana mereka harus mulai, karena tak tahu apapun.

Yah mereka mencurigai snape berniat mencuri benda yang dijaga hewan berkepala tiga bernama  fluffy itu.

Clara berusaha mengingat ingat, rasanya dia pernah membaca tentang nicholas flamel itu.

"mom! Tidak aku tidak mau makan!"
"mom tidak akan membiarkanmu memakan makanan manis apapun jika kau tidak mau makan!"

Clara sedikit tercekat saat melihat sedikit memori samar samar tak berwujud itu. Dia memijit pelipisnya yang mendadak pening.

"Kalian akan mencari terus selama aku tak ada, kan?" kata Hermione. "Dan kirim burung hantu padaku kalau kalian menemukan sesuatu" pamit hermione yang akan pulang untuk liburan Natal, setelah berusaha keras mencari tak menemukan apapun.

Pada Malam Natal, Clara pergi tidur dengan gembira, menantikan hari berikutnya, mengharapkan makanan dan kegembiraan, tetapi sama sekali tidak mengharapkan hadiah.

Meskipun demikian, ketika pagi-pagi sekali dia bangun, yang pertama kali dilihatnya adalah tumpukan kecil bungkusan di kaki tempat tidurnya.

Clara mengambil bungkusan itu dan memperhatikan. Setelah yakin itu untuknya dia mulai membuka satu persatu hadiah. Tak pernah dia mengharapkan hadiah natal seumur hidupnya.

Clara mendapatkan sweater weasley berwarna peach dari ibu ron dengan huruf C besar ditengahnya, satu set alat tulis dari hermione, satu pasang sepatu musim dingin dari profesor mcgonagall, Clara sangat berterima kasih, mengingat dia memang tak punya sepatu yang cukup hangat.

Clara juga mendapatkan sebuah cincin, tidak tahu dari siapa. Tapi terselip pesan di dalam kotaknya.
"ini milikmu sejak dulu, aku hanya menjaganya dan kini ku kembalikan kepadamu"

"ini pasti mahal sekali, lihatlah betapa mewahnya cincin ini" Clara mengamati cincin itu dan memasukkannya kedalam kalungnya.

.....
Draco sedang sarapan bersama di malfoy manor bersama ibu dan ayahnya. Dia merasakan sesuatu yang aneh dari tangannya, draco bahkan sampai menjatuhkan sendoknya saking kagetnya. Cincin yang dikenakannya menghangat .

" tidak sopan sekali draco" lucius menatap putranya dingin tapi wajah draco tak bisa menunjukkan rasa kagetnya.

"ada apa draco?" tanya narcissa, draco hanya menggeleng.

"Hanya tidak enak badan mum, maafkan aku"

Sudah sangat lama cincin itu tidak memberikan  suasana hangat ketika draco memakainya. Dulu saat cassieopeia masih hidup, cincin itu juga hangat, cincin itu jadi sedingin es saat cassieopeia juga menghilang.

Continue Reading

You'll Also Like

15.4K 1K 10
Pernah berpikir Avengers : End Game dengan alur yang berbeda? Bagaimana jika semuanya bisa berubah? Dengan berbekal imajinasi, jiwa fanatik pada Blac...
74K 9.9K 60
Lanielle Daisy Roswell adalah seorang siswi Hogwarts biasa di tahun pertamanya, namun di tahun kedua ia mulai melihat hal-hal yang membuatnya tersada...
21.8K 3.3K 53
Aku dituduh dan dihukum untuk hal yang tidak pernah kuperbuat,... Aku, dituduh membunuh seseorang yang bahkan tidak aku kenal.... Pada hari dimana se...
726K 42.9K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...