02

7.8K 882 19
                                    

"Pagi anak-anak semuanya ayo bangun" seorang pengasuh panti asuhan berdiri di depan pintu kamar anak anak panti. Mereka beramai ramai tidur di dalam satu ruangan yang cukup luas dengan kasur bersusun yang terbentang memenuhi ruangan.

Satu persatu anak anak mulai bangun dan masuk ke kamar mandi
"Aku yang akan mengecek Clara" seorang pengasuh lainnya datang dari arah yang berlawan.

"Yah silahkan saja emily, aku sudah cukup muak dengannya" ucap si pengasuh satunya sambil mengambil seorang bayi berusia 2 tahun dari dalam crib.

"Baiklah Liana"

Perempuan bernama Emily itu berjalan menaiki satu persatu tangga kayu yang sedikit berdecit ketika dipijak. Tangga itu membawanya hingga ke ruangan kecil yang kelam dan pengap, loteng.

Emily membuka pintu kayu usang loteng itu yang sedikit lapuk di makan rayap, menampakkan sesosok gadis kecil yg duduk termenung di depan jendela kecil.

"Hukumanmu sudah habis clara kau boleh keluar, dan jangan lakukan hal gila lagi, kau sudah cukup banyak membuat masalah" suara Emily membuat anak bernama clara itu berbalik dan menatapnya dengan tatapan takut.

Clara lycoris, anak perempuan yang sudah berumur 11 tahun itu sudah berada di panti asuhan ini sejak dia membuka matanya dari tidur panjang sekitar 6 tahun yang lalu. Mereka bilang bahwa clara terjatuh dan kepalanya mengalami benturan keras yang membuatnya kehilangan seluruh ingatannya. Dia bahkan tidak memiliki nama keluarga, lycoris adalah nama tengahnya.

"Emily" panggil seorang anak yang sedang berlari menyusul ke atas.

"Ada apa Jaster?"

"Seseorang ingin menemui Clara dan aku disuruh Liana untuk memberitahu" ucap si anak.

Emily menatap clara dengan berang sedangkan clara sama takutnya, apa seseorang melaporkannya lagi atas kesalahannya yang dia bahkan tidak tahu kenapa bisa terjadi. Dan apa dia akan mendapatkan pukulan dan luka lebam baru lagi lalu berakhir dikurung di tempat pengap dan lembab ini?

"Dia bilang dia ingin membawa clara" lanjut jaster lagi, Emily dan Clara sama kagetnya.

Clara cukup senang mendengar berita itu, apa mungkin itu kedua orangtuanya atau mungkin keluarganya? Mengingat dia tidak dapat mengingat apapun tentang dirinya. Emily juga sama senangnya, senang karena si pembuat masalah akan hengkang dari tempat ini.

"ikut aku Clara" Emily langsung berjalan diikuti clara dan juga jaster seorang anak laki laki 2 tahun lebih muda diatas clara, dilihat dari tatapannya dia cukup takut kepada clara karena clara pernah tidak sengaja membekukannya dan membuat clara berakhir dipukuli dan dimasukkan ke dalam loteng selama seminggu.

Emily Membuka kan pintu dan di dalam sudah ada liana yang sedang berbicara dengan seorang laki-laki berbadan besar seperti raksasa dengan janggut tebal menutupi hampir seluruh wajahnya, liana dan pria itu berbalik menatap Emily yang datang bersama clara, Clara yakin dia sedang tersenyum kepada clara dibalik janggut tebalnya.

"aku akan meninggalkan kalian berdua berbicara" liana berjalan keluar diikuti Emily yang menutup pintu, menyisakan mereka berdua di dalam sana

"hai namamu clara yah?" Clara mengangguk "perkenalkan namaku rubeus hagrid, pemegang kunci dan pengurus halaman Hogwarts" hagrid mengulurkan tangannya yang besar dan berjabat tangan dengan Clara

"kau pasti sudah dapat suratmukan?" tanya hagrid lagi sambil duduk dan menyuruh clara juga duduk.

"tapi aku pikir itu lelucon karena tidak ada sekolah bernama Hogwarts saat aku mencari tahu. Dan bagaimana aku bisa diundang kesana? Maksudku bagaimana mereka bisa mengenalku?" tanya clara bingung

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Where stories live. Discover now