32

4K 547 8
                                    

Di dalam aula jauh lebih hangat. Harry, Ron, dan Hermione berjalan melewati meja Slytherin, Ravenclaw, dan Hufflepuff, dan duduk bersama anak-anak Gryffindor lainnya di meja paling ujung, di sebelah Nick si Kepala-Nyaris-Putus, Clara berjalan kemeja Slytherin, Draco Malfoy menariknya untuk duduk diantara dia dan Daphne Greengrass.

Daphne mengusap wajah Clara yang basah kuyup dengan sapu tangannya.
"Tubuhmu dingin sekali, kau bisa jatuh sakit"

Draco mengeluarkan tongkatnya dan merapalkan mantra "Impervius" Baju di tubuh Clara jadi menolak air, dia sangat kering.

"Thanks" Kata Clara singkat. Kini matanya teralihkan pada Pansy Parkinson yang duduk diseberangnya, menatap dirinya dengan tatapan sedih.

"Clara mengeluarkan pena muggle dalam kantongnya dan menulis disecarik kertas.

KENAPA ANAK SLYTHERIN BERTINGKAH ANEH? MEREKA MELIRIKKU TERUS

Clara menggeser kertas itu ke Draco disampingnya,
"mereka sudah tahu" guman Draco.

Clara melotot tak percaya, bagaimana bisa mereka semua sudah tahu..

"Aku akan ceritakan di asrama" Kata Draco lagi.

Hujan masih terus mengguyur kaca-kaca yang tinggi dan gelap. Gelegar guruh sekali lagi menggetarkan jendela-jendela, dan petir menyambar di langit-langit gelap, menerangi piringpiring emas sementara sisasisa menu pertama lenyap dan langsung digantikan oleh makanan
penutup.

Ketika makanan penutup juga sudah dilahap habis, dan remah terakhir sudah lenyap dari atas piring, meninggalkan piringnya bersih berkilau lagi, Albus Dumbledore sekali lagi berdiri.
Dengung celoteh yang memenuhi aula langsung berhenti, sehingga hanya deru angin dan gerujuk hujan yang terdengar.

"Nah!" kata Dumbledore, tersenyum kepada mereka semua. "Sekarang setelah kita semua kenyang makan dan minum,"

"sekali lagi aku minta perhatian kalian untuk beberapa pengumuman.
"Mr Filch, si penjaga sekolah, memintaku untuk menyampaikan kepada kalian bahwa daftar benda yang dilarang di dalam kastil tahun ini ditambah dengan Yo-yo Menjerit, Frisbee Bertaring, dan Boomerang Menampar. Daftar lengkapnya terdiri atas empat ratus tujuh puluh macam, kurasa, dan bisa dilihat di kantor Mr Filch, kalau ada yang mau mengeceknya."

Ujung-ujung bibir Dumbledore bergerak-gerak. Dia meneruskan,
"Dengan sangat berat hati aku harus menyampaikan juga bahwa pertandingan antar asrama untuk memperebutkan Piala Quidditch tahun ini tidak akan diadakan."

"Apa?" Clara terpekik kaget pelan. Dia berpaling memandang Cedric yang tersenyum lesu dari meja Hufflepuff .
Mulut mereka terbuka mengatakan sesuatu pada Dumbledore, tapi
tanpa suara. Rupanya mereka tak bisa bicara saking terkejutnya.

"Kenapa kau terkejut sekali" Guman Draco pelan.

"Aku ingin mendaftar Quidditch" Kata Clara mendengus sebal. "sia sia saja semua rencanaku dengan Cedric ."

Draco mencemooh tak suka saat nama Cedric disebut.

"Aku bisa nengajarimu, tidak harus Cedric" guman Draco tak suka.

"Ini dikarenakan ada pertandingan yang akan dimulai di bulan Oktober dan berlanjut sepanjang tahun ajaran,
menyita banyak waktu dan tenaga para guru, tetapi aku yakin kalian semua akan sangat menikmatinya. Dengan kegembiraan luar biasa ku-umumkan bahwa tahun ini di Hogwarts..."

Tetapi tepat saat itu terdengar gelegar guntur memekakkan telinga dan pintu Aula Besar menjeblak terbuka.
Seorang laki-laki berdiri di ambang pintu, bersandar pada tongkat panjang, memakai mantel bepergian berwarna hitam. Semua kepala di Aula Besar menoleh memandang orang asing ini, yang mendadak diterangi cahaya petir yang menyambar di langit-langit. Dia
menurunkan kerudung kepalanya, mengguncang rambut panjangnya yang beruban, kemudian berjalan ke meja guru.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Where stories live. Discover now