16

4.7K 698 8
                                    

Di ruang keluarga Malfoy manor, draco terlihat gusar dengan cincinnya. Ini aneh sekali menurutnya.

"Ada apa Draco? Kau dan ayahmu terlihat gusar sekali sejak kembali" Narcissa duduk sambil membawakan beberapa camilan untuk mereka.

"Dad gusar sejak melihat seorang mudblood yang terlihat seperti Cassie" kata Draco, "Tapi itu tidak mungkin Cassie, iyakan Mum? Cassie kan sudah meninggal"

Narcissa menggigit bibir bawahnya, ini membuatnya terkejut. Narcissa selalu berharap untuk bisa melihat lagi Cassie meski hanya sekali.

"Bawa aku menemui anak itu Lucius!"

"Lalu apa yang kau khawatirkan Draco?" Lucius berusaha mengalihkan topik karena Narcissa terlihat sangat emosional.

"Cincinku, rasa hangatnya berubah menjadi dingin seperti es sejak perginya Cassie, tapi anehnya cincinnya menghangat terus belakangan ini, rasanya seperti Cassie hidup kembali. Cincin ini pastilah rusak"

Narcissa tercekat menatap Lucius yang sama kagetnya berguman pelan "Bawa dia pulang Lucius. "

"Kita bisa mencarinya di King Cross nanti"

***
AKHIR liburan musim panas datang terlalu cepat bagi Clara. Dia memang senang kembali ke Hogwarts, tetapi sebulan bersama keluarga Weasley merupakan saat paling
menyenangkan dalam hidupnya. Susah untuk tidak iri kepada Ron kalau dia teringat dia tidak punya keluarga.

Pada malam terakhir mereka, Nyonya Weasley menyihir makan malam mewah yang mencakup semua makanan favorit Clara ditutup dengan puding karamel yang menimbulkan air liur. Fred dan George meng-akhiri malam itu dengan memasang kembang api Filibuster.
Kembang api itu memenuhi dapur dengan bintang-bintang merah dan biru yang memantul dari langit-langit ke dinding selama sedikitnya setengah jam. Kemudian tiba saatnya untuk minum secangkir cokelat panas sebelum tidur.

Perlu waktu lama untuk siap berangkat keesokan harinya. Nyonya Weasley berkelebat ke sana kemari sambil ngomel, mencari kaus kaki dan
pena cadangan. Orang-orang tak hentinya bertabrakan di tangga, berpakaian setengah-lengkap, dengan sepotong roti di tangan.

Clara tidak mengerti bagaimana nanti sembilan orang, Tujuh koper besar, tiga burung hantu, dan seekor tikus bisa muat dalam Ford Anglia kecil. Dia tidak memperhitungkan, tentu saja, keistimewaan khusus yang telah ditambahkan Tuan Weasley.

"Jangan bilang apa-apa kepada Molly," bisiknya kepada Clara ketika dia membuka bagasi dan menunjukkan bagaimana bagasi itu sudah dibesarkan dengan sihir sehingga bisa memuat koper-koper.

Ketika akhirnya mereka semua sudah masuk mobil, Nyonya Weasley melirik ke tempat duduk belakang, di mana Harry, Clara Ron, Fred, George, dan Percy duduk nyaman bersebelahan,  Ginny masuk dan duduk di tempat duduk depan, yang sudah dipanjangkan sehingga mirip bangku taman.

Tuan Weasley menyalakan mesin dan mobil meluncur meninggalkan halaman. Clara menoleh untuk memandang rumah terakhir kali. Belum sempat dia bertanya kapan dia akan bisa melihatnya kembali, mereka sudah berputar balik.

Kembang api Filibuster George
ketinggalan. Lima menit sesudah itu, mereka menyentak berhenti di halaman supaya Fred bisa berlari mengam-bil sapunya. Mereka sudah hampir tiba di jalan tol ketika Ginny memekik
buku hariannya ketinggalan. Saat dia naik kembali ke mobil, mereka sudah sangat terlambat, dan semua orang sudah jengkel dan maunya marah.

Clara sudah pernah naik Hogwarts Express tahun sebelumnya. Bagian yang sulit adalah menuju ke peron sembilan tiga perempat, yang tidak tampak bagi mata Muggle. Yang harus kaulakukan hanyalah berjalan menembus palang rintangan yang memisah-kan peron
sembilan dan sepuluh. Tidak sakit, tetapi harus dilakukan hati-hati supaya tak ada Muggle yang melihat kau tiba-tiba menghilang.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang