𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫?✓【ɴᴏᴍɪɴ】

By vvusrr

117K 10.1K 1K

Bagaimana jika seseorang fall in love? Sepertinya tidak masalah sama sekali. Tapi bagaimana jika seseorang j... More

Cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22 [END]
23 [EXTRA]

21

3.1K 282 24
By vvusrr

Mendekati ending nih, yang rame doooong:(
Sedih saya tuh


Nanda menangis histeris setelah sadar dari pingsannya. Bahkan menolak mentah-mentah saat Aldebar yang bahkan baru saja pulang setelah hampir dua tahun itu.

Tiffany kalang kabut menghadapi Nanda yang menjambak surainya sendiri. Banyak luka lebam dan goresan diwajah Nanda karena ia sendiri.

Beberapa kali Nanda menggores wajahnya dengan kukunya dan memukul bagian wajahnya sendiri.

"Hiks, pergi!"

"Kalian semua pergi! Pergi!"

Tiffany mendesah frustasi, tangisnya pun tak berhenti.

Nanda tengah dicengkeram oleh tiga lelaki. Siwon memegang tangan kanan dan kiri Nanda. Johnny dan Jaehyun memegangi pergelangan kaki Nanda.

Aldebar? Ia hanya mengintip dibalik pintu dengan frustasi.

Ia tak bisa melakukan apapun, Nanda akan semakin histeris ketika melihat Aldebar!

"Al, adik kita— kenapa?"

Aldebar mendesah frustasi, ia bahkan menjambak rambut nya.

"Aku, tidak tau!"

Debaran datang tergesa bersama dokter dibelakangnya.

Dokter itu masuk, sedangkan Debaran ditahan oleh Aldebar.

"Nanda kenapa?"

"Dia siapa?" Bukannya menjawab, Debaran justru bertanya balik.

Aldebar menoleh pada seseorang yang ditunjuk sang kakak.

"Dia?"

"Dia sama seperti ku,"

Debaran mengangkat alisnya tak mengerti.

"Maksud mu?"

"Ck, dia kakak ku. Anak angkat si Siwon di Los Angeles."

Debaran menjatuhkan rahangnya.

"Jadi, dia— bukan kekasih mu?"

"Aish, cih, menjijikan." Cibir Yeeun.

Aldebar memutar bola mata kesal, "jadi, ada apa dengan Nanda, Keparat?!"

...

Nanda kini kian tenang, bahkan pujaan hatinya yang ditunggu-tunggu telah memeluk menenangkan dirinya.

Jisung dijaga oleh kakek neneknya. Mereka membiarkan dua insan itu untuk berbagi kasih setelah sekian lama tak bertemu.

"Mas Debar jahat," gumamnya dengan sesenggukan.

"Em, maafkan aku."

"Mas Debar itu brengsek,"

"Mas Debar itu bajingan,"

Aldebar kesal sebenarnya, tentu saja tak terima dikatai seperti itu. Selama ini ia sudah bersusah payah demi bertemu kembali dengan adik tercinta tapi yang di ratui mengatainya seperti itu.

Beruntung itu Nanda, jika bukan mungkin Aldebar telah menebas habis leher nya.

"Sudah? Sudah mengatainya?"

Nanda bungkam, walaupun tak keras suara Aldebar terdengar mengerikan.

Nanda semakin menenggelamkan wajahnya diceruk leher Aldebar.

"Dengar, Na,"

"Dia Yeeun, kakak kita."

Nanda lantas mendongak terkejut, "maksud mas Debar?"

Aldebar tersenyum gemas, ia mengucak pelan surai Nanda.

"Para tua bangka itu memang tak pernah mengatakan apapun kan tentang dia?"

"Itu salah mereka. Nasib dia sama seperti kita, dia telah dianggap anak oleh si Siwon."

"Dia tiga tahun lebih tua dari ku, yang artinya empat tahun dari mu,"

"Saat orang tua itu mengurus lama di Los Angeles, ternyata saat itu Siwon-

"Papih!"

"Ck, iya, Papih menemukan dia diusir oleh orang tua dari mantan client nya karena berpacaran dengan orang yang bukan dari kasta mereka."

"Jadi?"

"Mereka membawa dia pulang ke apartemen, dan kebetulan dia ahli manajemen bisnis. Lalu dia dipercaya untuk bertanggung jawab atas perusahaan di Los Angeles dan mengawasi ku saat aku memimpin disana."

"Ta-tapi, bukankah Papih—

"Aku sudah berhasil jauh dari perkiraan mereka, saham naik dengan pesat, bahkan dalam waktu hanya satu tahun dan mereka sudah percaya pada ku. Jadi, berhubung kau hanya tersisa tulang belulang akhirnya aku dipulangkan untuk kembali menafkahi mu."

Aldebar meringis ketika Nanda memukul kepalanya dengan sangat keras.

"Dan dia akan menikah, jadi dia ingin meminta restu maka dari itu ia ikut pulang kesini. Dan sudah sepakat akan menetap disini bersama calon suaminya."

"Benarkah? Lalu dimana calon suaminya?"

"Dia akan menyusul kesini tak lama lagi."

"Sudah jelas?"

Nanda mengangguk ragu. Sungguh ia malu sekali, sudah menangis dengan brutal hingga diberi obat penenang, tapi semuanya hanya salah paham, sial.

Aldebar terkekeh lagi.

"Jangan salah paham terlebih dulu sebelum mengetahui yang sebenarnya."

Nanda mengerutkan bibirnya, "Nana hanya, hanya—

"Hanya apa?"

"Nghh,"

"Semakin sensitif dengan sentuhan, hm?"

Aldebar tergelak kecil melihat Nanda yang merengut kesal sehabis digerayangi selangkangan nya oleh Aldebar.

"Merindukan ku?"

Nanda memalingkan wajahnya, sial Aldebar selalu saja berhasil menggodanya!

Aldebar melepaskan pelukan itu dan beranjak duduk, menyibak baju Nanda hingga menampakkan perut Nanda yang masih terlihat jelas bekas rumah Jisung.

Ia mengulurkan telunjuknya, mengelus pelan garis memanjang bekas jahitan di perut Nanda dari ujung ke ujung.

"Maafkan aku,"

"Karena tak ada disaat masa-masa mengharukan itu."

"Maafkan aku karena aku, kau mengalami baby blues. Membuat bayi besar dan bayi kecilku kekurangan gizi karena merindukan satu-satunya orang tampan di dunia."

Nanda terharu sebenarnya, tapi ia urungkan mendengar kata-kata terakhir Aldebar.

"Nana hampir menangis padahal,"

Aldebar terkekeh gemas, ia semakin mengangkat baju Nanda ke atas hingga menampilkan puting memerah Nanda.

"Apakah susu keluar dari sini?"

Sial, Aldebar. Wajah Nanda sepenuhnya memerah!

"Apa perlu menanyakan itu?"

Lagi, Aldebar terkekeh gemas.

"Sebelah kanan untuk Jisung, sebelum kiri untuk Ayah nya."

Nanda melotot terkejut ketika tiba-tiba Aldebar menyambar putingnya dan menyedotnya dengan keras.

Nanda melenguh keras, sial kenapa rasanya sangat berbeda saat Jisung yang menyedotnya!

"M-mash!"

Tak memedulikan Nanda, ia bahkan sekarang meremas bongkahan pantat Nanda membuat sang empu memekik nikmat.

"T-tunggu mas!"

"Hm, apa sayang?"

"Dari mana anghh—

"Hm?"

"T-tunggu sebentarhh,"

Aldebar yang sudah gemas full itu akhirnya melepaskan pagutannya dari puting Nanda.

"Tak ada rasa, tapi membuat ku kecanduan." Review Aldebar mengenai rasa susu dari puting Nanda.

Nanda kembali memalingkan wajahnya.

Aldebar mengusak surai Nanda, "mengatakan apa tadi, hm?"

"Dari mana mas Debar tau nama anak— kita?" Tanya nya dengan wajah masih memerah malu.

Aldebar tergelak keras, membuat Nanda merengut kesal.

"Tentu saja aku yang menamainya, kenapa bertanya?" Ucapnya membuat Nanda membulatkan mulut nya.

"Sudah? Bisa ku lanjutkan? Aku ingin membuatkan adik untuk Jisung."

"Anghh,"

"Mashh, ahh!"

To be continued

Beberapa chapter lagi abis, makasih yang udah ngikutin cerita ini dari awal, makasih juga yg udah vote sama komen, sumpah demi apapun komenan kalian sebenernya bikin mood bagus, cuma ya gitu gada yang komen, sedih ga sih:(

Buat yg siders juga makasih udah bikin saya sedih.

Btw, 10-10 nih udah pada belanja sopiiii? Borooong cepeeeet woeee, banyak racun awkwk.



See you next chap!

©vvusr_
10 Okt 2021

Continue Reading

You'll Also Like

575K 57K 57
[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi...
67.2K 10.6K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
369K 31.6K 34
Jaemin merasa, sebelumnya ia sedang terjun dari atas jembatan, tapi kenapa sekarang ia terbangun di sebuah istana yang besar. Dan... Kenapa semua or...
69.8K 2.1K 37
=BxB!!! =🔞‼️‼️ Silahkan di baca saja dulu yang minat. Yang nggak minat atau homophobic jangan baca.