Our Promise (On Going)

By NoppYo

959 631 183

......... Hallo, kenalin nama aku Reyna, aku adalah gadis biasa yang miskin, aku jatuh cinta pada seorang pri... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
chapter 14
chapter 15
Cahpter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24

chapter 20

6 1 0
By NoppYo

HAI HAI SELAMAT MEMBACA CERITA INI

AKU AKAN SELALU NGINGETIN KALIAN BUAT JANGAN ADA YANG SALAH LAPAK ❌❌❌

KALO ADA TYPO MONMAAP YA GUYS

HAPPY READING 📖📖📖

Sesampainya di depan supermarket, Razka lalu turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Khanza.

"Aku bisa buka sendiri kali!" Ucap Khanza, dia segera turun dari mobil dan berdiri di samping Razka, "ayo."

Laki-laki tersebut segera melangkahkan kakinya menuju supermarket dan menyusul Khanza yang sudah lebih dulu mendahuluinya.

"Kamu nanti mau masak apa?" Tanya Khanza sambil tak berhenti berjalan pelan mencari bahan-bahan makanan.

Razka mendorong troli belanja sembari berfikir, "kamu maunya apa?" Tanyanya balik, "kalo nasi goreng gimana?"

"Itu terlalu biasa?"

"Kalo bakso?"

"Di warung ada Razka, ngapain buat segala."

"Kalo bubur ayam?" Ucapnya masih berusaha mengemukakan pendapat, "atau kalo nggak sup iga?"

Khanza menghela nafas memandang laki-laki yang baru beberapa jam menjadi pacarnya itu, "kamu cerewet ya, kalo gitu biar bunda kamu aja nanti yang atur."

"Sebenernya aku emang cerewet, tapi sejak nggak bareng kamu lagi, aku jadi pendiem."

"Jangan mulai," tegur Khanza.

"Kamu ngapain ambil bubur bayi, Buat siapa?" Tanya Khanza saat mengetahui Razka mengambil beberapa varian bubur bayi di sana.

Razka menoleh pada Khanza," buat Riska."

"Riska?"

"Iya Riska, adik aku."

"Kok kamu nggak pernah cerita kalo kamu punya adik masih bayi," protes Khanza karna dia tidak mengetahui tentang itu.

"Gimana aku bisa cerita, kamu aja judes banget, pasti kamu kacangin kalo aku cerita," jelasnya, "awssshhhh, sakit Za," ucap Razka saat cubitan kecil mengenai perut berototnya.

"Lagian kamu," sahutnya menyalahkan Razka.

Razka yang mendengar itu mengerutkan keningnya, "kok aku?" Ucapnya bertanya-tanya.

Khanza berjalan meninggalkan Razka yag masih sibuk dengan fikiranya, "udah, ayo ke kasir."

"Belanjanya cuma segini doang?"

"Iya, cuma itu aja yang di beli, itu udah banyak," sahutnya melanjutkan jalan menuju ke kasir.

Tanpa banyak bicara, Razka segera mengambil beberapa bahan makanan lagi untuk di taru di troli belanjaanya, ia mengambil beberapa sayuran dan juga daging segar di sana dan satu lagi yang ke tinggalan yaitu susu baby Riska.

Sesampainya di kasir, Razka mengeluarkan semua belanjaanya untuk di total ke mbak kasir.

"Adik nya ya Mas?" Tanya mbak kasir.

Khanza mengerutkan alisnya, "pacar saya?" Sahut Khanza tak terima.

Mbak kasir tersebut tersenyum, "adik, kalo bicara yang sopan ya!"

Razka merangkul Khanza dari samping, "dia pacar saya."

Mendengar itu, mbak kasir gelagapan dan ingin segera menghilang dari sana, "m-maaf Mas, saya kira tadi adiknya."

"Jadi orang ganjen banget," gerutu Khanza.

"Totalnya 550.000,00 Mas, mau di bayar pakai tunai atau pakek kartu?" Tanya mbak kasir setelah menyelesaikan total belanja.

Razka mengeluarkan 6 lembar uang berwarna merah dan memberikanya pada Mbak kasir, "kembaliannya ambil aja?"

Razka membawa belanjaan di tangan kanan dan kirinya, sedangkan Khanza berjalan di sampingnya sambil mengikuti langkah besar milik laki-laki tersebut.

"Adik kamu umur berapa sih Raz?" Tanyanya masih mengikuti langkah besar milik Razka.

"11 bulan, kenapa?"

"Kok makanya masih sama bubur, harusnya udah boleh dong makan nasi?"

"Dia nggak suka nasi," jawabnya menatap wajah Khanza, "kalo di kasih nasi di muntahin terus."

"Kok aneh, masak nggak suka nasi sih, mungkin nasinya kurang lembut, coba nasinya di lembutin pasti mau."

"Udah, Bunda udah nyoba kemarin nasinya di blender terus di saring, Riska nya tetep nggak mau."

Khanza semakin di buat penasaran dengan sosok Riska yang sampai-sampai tudak menyukai nasi, "aku nggak pernah liat anak yang nggak suka nasi, rata-rata mereka semua suka nasi?"

"Yaudah ayo masuk mobil, udah di tungguin Bunda sama Riska di rumah."

Khanza menganggukkan kepala lalu dia memasuki mobil sedangkan Razka menaru belanjaan di kursi belakang. Setelah semuanya selesai, Razka segera memasuki mobil dan melajukan kendaraanya dengan rata-rata sedang.

...

Brakkk

"Udah 4 bulan gue kasih waktu buat ngedeketin Khanza dan ngasih ke gue, tapi lo nggak berhasil ngelakuin itu, malah Razka yang udah berhasil ngedapetin hatinya Khanza."

Pria jangkung tersebut tak henti-hentinya menubrukan kepala pria tak berdaya tersebut ke arah tembok.

"Khanza ngehindar terus," jawabnya dengan parau.

"Kenapa lo nggak usaha, mikir dong mikir punya otak buat mikir."

"Masak gue harus deketin Khanza terus, dia udah jadi pacarnya Razka," sahutnya lantang.

Plakkkk

Brakkkkk

Bughhhh

Bughhhh

Pria tersebut terus memukul, menampar dan melempar barang di sampingnya ke arah laki-laki yang sudah tersungkur ke lantai.

"Lo harus dapetin Khanza?"

"Lo masih inget kan, kalo lo nggak bisa dapetin Khanza buat gue, nyokap lo jadi taruhanya," ucap Pria tersebut menyeringai.

Pria yang tersungkur ke lantai lalu bangkit, tanganya mengepal kuat, dia bersiap untuk melayangkan satu pukulan pada pria di hadapannya.

Bughhhh

"Bangsat, bughhhh, jangan pernah jadiin nyokap gue taruhan, bughhhhh, bughhhhh, bughhhhh."

Brakkkk

Pria yang menjadi dalang di balik perencanaan tersebut lalu mengeluarkan pistol yang ada di saku celananya dan mengarahkan pada pria yang baru saja memukulinya.

"Kalo seandainya gue nggak butuh lo, gue pasti akan bunuh lo dan nyokap lo dari lama, parasit cihhhh!," sahutnya meludahi pria tersebut.

Lalu dia segera pergi dari tempat gelap tersebut meninggalkan pria malang di sana sendirian.

"Arghhhhhhhhh, kenapa hidup gue berantakan anjing.....," sarkasnya berteriak keras meratapi kehidupanya yang sangat berantakan.

"Kenapa lo nggak adil sama kehidupan gue Tuhan, gue juga pengen bahagia, kenapa lo nggak pernah ngasih kebahagiaan sama gue."

"Sebenarnya lo ada atau nggak, gue capek Tuhan, gue capek," Teriaknya parau di barengi isakan tangis.


Coba tebak, siapa yang bakal jadi orang ke tiga di kehidupan Razka sama Khanza. Sepertinya aku kalah sama kisah percintaan mereka, jomblo bae gue dari kemaren. Apa nggak ada gitu yang mau nembak gue? Eitssss skip dulu guys keep halal brother, sister.

BTW guys aku pengen nama Khanza and Razka ada singkatanya, biar keliatan aesthetic gitu guys, tapi kira-kira apa panggilan yang bagus buat mereka Karaz atau Raza atau siapa. Kalo ada yang punya ide bagus silakan komen guysss.

Continue Reading

You'll Also Like

101K 7.4K 50
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
267K 22.9K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
Abang! ✓ By Ran

Fanfiction

41.2K 4K 12
Haechan kedatangan tetangga baru, tidak terpikir olehnya akan ketempelan bayi seperti ini, insiden konyol yang terjadi malah membuatnya sedikit penas...
76.5K 3.5K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++