WayV MANAGER || End 📌💚

Від IndiraSeptiani8

97.3K 13.4K 9.4K

Han Jieun seorang perempuan muda yang dulunya pernah menjadi trainer SM Entertainment, namun terpaksa meningg... Більше

1. Han Jieun 🌵
2. Dorm I 🏡
3. Dorm II 🏡
4. Taecyeon - Seol A : Accident 💥
5. Han Jieun - Taecyeon : Painful 🍃
6. 7 Boy_Friends 👀
7. WayV Schedule 🗒
8. Qian Kun 🐻
9. At Dorm : Meet 👀
10. Seo Johnny : MissYou 🐱
11. Ten : Dance with me 👀👣
12. Dong Sicheng - Winwin 🐣
13. Lucas - Dangyeonhaji Game 🦁
14. Xiaojun 🦖 - Bella Sick 🐕
15. EunYeon ☘
16. Hendery - Here For You 🦄
17. EunHen☘
18. The Sign ☁
19. Yang Yang - Date With Me 🐑
20. EunYang☘
21. Talk 👀
22. EunJohn☘
23. Dorm 127 🏠
24. WayV Princess 👸
25. EunWin☘
26. EunWin- A Wish☘
27. One By One 🌵
28. My Cactus 🌵
29. EunKun☘
30. EunKun - With You☘
31. Suspicious ⁉🗯
32. Han Jieun II - The True 🍂
33. Guardian's ♡
34. EunTen☘
35. Mysterious Man 👀
36. Eight Guardians 🌻
37. JohnYeon - MEET UP💢❗
38. Secret Admirer 🌸
39. WayZenNi 🌱
40. Honesty Night 🌓
41. Saranghae☘
42. WTH 🥀
43. Back To work🌵
44. Awkward 💦
45. WayVision - Sasaeng 💢
46. EunWin- Give Me A......🍂
48. Our Dating Day'♡'
49. Mianhae Hyung..🐥🐻
50. Our Manager - Reveal 🌵
51. Argument 💭
52. JohnJihyo 💏
53. Our Second Night ☘
54. Melin 🍄
55. EunHen- GoodBoy 🦄
56. EunKun - Mianhae♡
57. EunTen - Jebbal☔
58. Surfing Talk 🏄
59. Gaslighting Skandal💋
60. Metastasis 💔
61. Han Jieun - Resign 🌵
62. Han Jieun - Struggle 🥀
63. The Last Request☆♪
64. Kim Na Eun 🌼
65. ♡ Si Fueras Mía ♡
66. 🦄 HenNa - NaHen 🌼
67. BadDay🌧
68. Be Gentleman - Mianhae 🐻
69. Melin and Sasaeng🔥
70. The Plot 🌬
71. 5 Weeks 🤰
72. Baby or Babe 🍀
73. Beginning & Ending 🌦
74. Kuretase 👨‍⚕
75. Rest In Your Hug 🍂
76. Without You🍃
77. Pyeonji 💌
78. Ending : For Qian Kun 🐻
💚 AUTHOR 💚

47. 119 and Drippin'🔥👀

1.2K 152 188
Від IndiraSeptiani8

Tolong yang di bawah umur atau belum legal tolong di skip part ini ya soalnya bisa jadi ini masuk kategori ada scene 21+ okey ^^

( Author  )

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Kun memberhentikan lift di lantai 5 lalu dia masuk ke dalam dorm nya dan berjalan kearah kamarnya, kun membuka lemarinya dan mengambil beberapa baju dan kebutuhannya yang ia perlukan untuk besok kedalam tas yang ia ambil dari dalam lemarinya. Kun memutuskan untuk menginap di apartement jieun malam ini, entah kenapa dia tidak ingin meninggalkan jieun sendirian malam ini dan hanya ingin bersama jieun meskipun amarah dan rasa cemburu itu masih ada di hatinya.

Setelah memastikan dia mengambil apa yang ia butuhkan, kun langsung bersiap keluar kamarnya tapi saat hendak keluar dari kamarnya itu kun memberhentikan langkah kakinya, berbalik arah berjalan ke lemarinya lagi dan mengambil sebuah jaket yang ada di lemari gantungnya itu. Lalu setelahnya Kun keluar dari kamarnya, dengan menggunakan tas ransel kecil di punggung belakangnya dan menenteng jaket berwarna hitam ditangannya. Kun masuk ke lift dan kembali turun untuk menuju ke parkiran basement apartement dormnya itu.

Saat berjalan keluar dari apartement nya, kun masih melihat mobil jieun disana dengan jieun yang benar-benar menurut pada perkataannya dan hanya diam menunggunya di dalam mobil. Jieun yang melihat kun datang dengan wajah datarnya itu membuka pintu mobil, lalu jieun keluar dan menatap kun. Kun berjalan membuka pintu mobil bagian belakang lalu meletakan tasnya disana tanpa berbicara sepatah katapun pada jieun yang masih memandangi nya dengan tatapan bersalah, sedih dan takut pada kun.

"Oppa... " Jieun mencoba memanggil kun dengan lembut sambil memegang tangan kun

Tanpa perlu di katakan oleh kun,  jieun sangat tahu kalau saat ini kun sedang marah. Ya, pacarnya itu sedang marah padanya mungkin karna masalah yang winwin ciptakan barusan.

Kun tak menjawab apapun, dia diam dan hanya menatap jieun di hadapannya. Kun mengambil tangan kanan jieun yang menggenggam tangannya, lalu kun mulai memakaikan jaket yang ia bawa tadi kepada jieun, Lagi-lagi kun melakukan itu semua tanpa bicara apapun pada jieun dan jieun hanya menuruti apa yang kun lakukan, ia memakai jaket itu. Kun menaikan resleting jaket itu dan menutupi kepala jieun dengan kupluk nya memastikan kekasihnya yang keluar dengan piama tipis itu tidak kedinginan oleh udara malam.

"Oppa, kamu marah ya..? " Tanya jieun saat kun memakaikan kupluk jaket itu kepada jieun dengan tatapan datar dan tanpa bicara apapun, kun menghindari tatapan mata jieun padanya

Tiba-tiba Kun menarik tangan jieun, membawa jieun berjalan ke arah pintu mobil lainnya. Ia membukakan pintu dan langsung menatap jieun dengan gerakan mata yang seolah meminta jieun untuk duduk di kursi penumpang mobil itu, tatapan mata kun dan gerakannya benar-benar hanya seolah meminta jieun untuk buru-buru masuk kedalam mobil yang lagi-lagi itu sama sekali tak diiringi dengan perkataan apapun pada jieun. Sungguh, melihat Qian kun yang menjadi diam seribu bahasa dan dengan tatapan yang sangat datar seperti ini terasa sangat menakutkan untuk jieun.

Setelah memastikan jieun duduk dengan baik dan memakaikan seatbelt nya, kun menutup pintu mobilnya dengan pelan. Ia berjalan kearah sisi satunya, lalu masuk dan duduk memakai seatbelt nya. Kun mulai menyalakan mobil jieun, lalu mengendarai nya tanpa sepatah kata sama sekali sejak ia turun usai mengantarkan winwin. Jieun yang ada di sampingnya itu memandangi wajah kun yang benar-benar datar menatap kedepan dan hanya fokus menyetir mobil itu menjauh dari apartement dorm mereka.

Jieun menatap tangan kun yang hanya diam, tidak seperti biasanya yang akan selalu menggenggam tangan jieun selama kun mengendarai mobil. Tatapan mata kun benar-benar hanya lurus kedepan dengan kedua tangan di setir mobilnya, padahal kun terbiasa menyetir dengan tangan satu jika sedang bersama jieun. Suasana dalam mobil benar-benar sangat hening, bahkan kun tak menyalakan radio di mobil atau memutar lagu apapun seperti biasanya.

Jieun berusaha mengambil tangan kun yang ada di kemudi stir untuk bisa ia genggam, tapi kun seperti sengaja menolaknya dengan tiba-tiba mengatur pemanas di dalam mobil seolah tak mengizinkan tangan Jieun itu menyentuh tangannya. Jieun yang melihat itu, menatap wajah kun dan tanpa sadar matanya perlahan berkaca-kaca karna kun yang mendiamkannya sejak kembali dari mengantarkan winwin.

Jieun menunduk, ia menautkan jari-jari tangannya di pangkuan pahanya itu dan perlahan Jieun mulai memainkan kuku ibu jarinya yang ia adu dan tekan dengan kuku jari-jari lainnya untuk menetralisir perasaan yang ia rasakan saat itu. Kuku-kuku jarinya yang terus beradu dengan ia tekan dan kopek satu sama lain membuat suara-suara yang datang dari jari-jari kuku Jieun itu. Jieun akan terus melakukan hal seperti ini guna menetralisir ketakutan dan kegelisahan nya akan sikap kun kepadanya saat ini. Kun yang tau Jieun akan bersikap seperti itu saat gugup, takut atau bahkan gelisah mulai merasa goyah di hatinya. Melihat kekasih nya itu perlahan mulai tak bisa menahan kebiasaan lamanya.

Kun yang sudah tidak tahan melihat Jieun terus berusaha melukai kuku jarinya sendiri tanpa sadar itu langsung mengambil tangan Jieun, lalu ia menggenggamnya dengan erat sambil menyetir mobil dengan tangan 1 dan pandangan yang masih luruh kedepan tanpa menoleh kearah Jieun.

"Jangan di gituin nanti sakit kuku jarinya.." Ucapan yang pertama kun keluarkan dari mulutnya itu sambil menarik tangan Jieun dan menggenggam nya guna menghentikan kebiasaan buruk Jieun itu meski itu juga tanpa menatap jieun

"Oppa.. " Panggil jieun lembut

"Hm." Jawab kun singkat

"Mianhae.. " Ucap jieun tulus sambil menggenggam tangan kun erat

Kun hanya diam, Lagi-lagi tak ada lagi kata-kata atau kalimat yang keluar dari bibir kekasihnya itu. Membuat jieun benar-benar merasa sangat bersalah, atas kejadian yang mungkin bukan kesalahannya 100% bahkan ciuman dengan winwin pun bukan atas kemauannya dan dia benar-benar memberontak tadi. Tapi, seperti nya itu tetap sangat salah dan menyakitkan pasti untuk pacarnya itu, dan jieun paham juga sadar akan itu makanya dia hanya bisa meminta maaf pada kun.

Selama sisa perjalanan dari dorm WayV ke apartement jieun, kun hanya fokus menyetir meski dia masih menggenggam tangan jieun saat itu. Sedangkan jieun hanya tertunduk diam, memikirkan apa yang akan kun lakukan padanya jujur saja kun tidak pernah marah kepadanya bahkan selama mereka kenal sejak 2019 jieun sama sekali tak pernah melihat kun marah pada dia dan member, kun sangat sabar dan pengertian tapi kali ini kun benar-benar terlihat terluka dan marah atas kejadian ini. Diam nya kun adalah amarah yang sedang berusaha ia pendam, agar tidak meledak di waktu itu juga.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka sampai di parkiran apartement jieun. Kun memarkirkan mobilnya, lalu dia melepaskan genggaman tangannya pada jieun. Kun melepaskan seatbelt nya dan mengambil tasnya yang ada di jok belakang. Sementara jieun hanya diam di dalam mobil, tidak ingin turun rasanya jika hanya akan melihat kun diam seribu bahasa seperti ini kepadanya entah kenapa jieun justru ingin melihat kun marah-marah padanya dibandingkan diam seperti itu.

Kun membuka pintu mobil tempat jieun duduk karna jieun tak kunjung turun dari mobilnya, kun menatap jieun dengan dingin.

"Gak mau turun? Mau tidur di mobil? " Tanya kun

Jieun memandangi kun, dengan mata berkaca-kaca. Dan hanya bisa menunduk di dalam mobil itu. Kun menarik nafas kasar saat melihat justru malah jieun yang terlihat seperti sedang mengambek dengannya, lalu kun membungkukan badannya untuk membuka seatbelt jieun kemudian ia langsung mengambil tangan jieun dengan lembut dan menggenggam nya agar kekasihnya itu mau turun dari mobil.

"Turun ya, kita ngobrol di dalem.." Ucap kun lembut

Jieun menggelengkan kepalanya, dengan ekspresi menggemaskannya yang tanpa sadar membuat kun ingin tersenyum karna sangat terlihat imut dan menggemaskan.

"Wae? " Tanya kun semakin lembut

"Oppa pasti cuma bakalan diem aja nanti, pasti cuma bakalan nyuruh aku untuk langsung istirahat tidur tanpa mau ngomong apa-apa dengan aku deh, aku tau banget oppa bakalan kayak gitu..."

"Gak mau turun.." Ucap jieun yang udah tau gimana sikap kun nanti nya dan justru balik mengambek dengan manja pada kun

"Engga.. Aku gak akan diemin kamu kok, ayo turun eun.."

"Cuacanya dingin diluar gini nanti kamu sakit jieun ah..."

"Turun ya.. " Pinta kun lembut meski dengan tatapan yang masih datar kepada jieun dan berusaha menahan senyumannya karna wajah sang kekasih yang terlihat menggemaskan itu

Jieun memandangi kun dengan sebulir air mata yang menetes dari mata kirinya. Kun langsung mengusapnya dengan tangannya yang lain dan perlahan tersenyum kecil kepada jieun dengan lembut.

"Uljima.. "

"Turun yuk kita ngobrol dan istirahat di dalam, ini udah malem gak baik udaranya buat kesehatan kamu "

"Yuk.."

"Aku janji gak akan diemin kamu kok, turun ya.. " Ucap kun dengan sangat lembut pada jieun

"Janji? " Tanya jieun manis

"Hm,, Janji eun.. " Ucap kun manis

Jieun menghapus air matanya dan perlahan mau turun dari mobil, masih dengan kun yang menggenggam tangan Jieun sangat erat. Keduanya masuk kedalam lift lalu menuju ke apartement jieun yang ada di lantai 10 itu, jieun menatap tangannya yang terus di genggam oleh kun. Jika di pikir-pikir laki-laki itu memang sedang marah pada jieun, tapi masih sempat untuk memikirkan dan juga perduli pada kekasihnya, Bahkan sikapnya masih sangat lembut pada Jieun.

Sesampainya di unit jieun, kun memasukan sandi apartement nya jieun dan keduanya masuk ke dalam. Kun langsung membawa jieun ke dalam kamarnya, mendudukan jieun di pinggir kasur dan menatap jieun dengan dingin sambil duduk di samping jieun. Jieun memandangi kun yang masih belum memandangnya dengan hangat seperti biasanya. Keduanya saling bertatapan, perlahan kun mulai membuka sesi pembicaraan.

"Apa yang terjadi? Kenapa winwin bisa bersama dengan mu? "

"Ceritakan semua yang terjadi tanpa terlewat sedikit pun dan sepatah katapun padaku " Tanya kun langsung pada jieun dengan tatapan dinginnya

Jieun mengambil tangan kun lalu menggenggam nya dan mulai menceritakan semua kejadian secara detail kepada kun dimulai dari dia yang mendengar suara bell apartement sampai pada semua perlakuan dan pembicaraannya dengan winwin tadi di apartement itu, jieun benar-benar jujur sejujur-jujurnya kepada kun dia mengatakan semua perkataan winwin dan perkataannya tanpa kurang sedikit pun atau melebihkan nya sedikitpun, jieun gak mau kun salah paham dan merasa dibohongi karna kesepakatan keduanya mereka harus jujur sesakit apapun itu nantinya mereka ingin hubungan mereka dilandasi kejujuran satu sama lain.

Kun mendengarkan dengan seksama semua cerita jieun, mencerna semua perkataan dari cerita jieun. Kun sempat smirk dengan raut wajah kesal dan terlihat mengepalkan tangannya saat jieun cerita soal winwin yang tiba-tiba menciumnya dan luka di bibirnya itu, jieun yang melihat itu langsung menahan tangan kun dengan menggenggam keduanya. Kun mengatur emosinya dengan sangat baik, dia bahkan terus berusaha mengatur nafasnya agar ia bisa mengendalikan emosinya. Kun tidak ingin melampiaskan emosinya kepada jieun atau hubungan mereka, dan menyesal nantinya hanya karna emosi sesaat.

Setelah jieun selesai menceritakan semua itu, baik jieun maupun kun hanya saling diam dengan tangan yang tertaut erat.

"Mianhae oppa.. " Ucap jieun dengan perasaan yang benar-benar merasa bersalah kepada kekasihnya itu menunduk malu dihadapan kun

Kun menatap jieun.

"Bukankah sudah aku katakan padamu, untuk tidak membukakan pintu sembarangan pada orang mabuk meski itu member ku sendiri? " Tanya kun

Jieun mengangguk.

"Kenapa kamu masih membukakan pintu untuk winwin? "

"Kau menyukainya? " Tanya kun dengan nada sedikit terlihat marah namun tak membentak

"Aniya, aku cuma berpikir saat itu mungkin winwin sedang mengalami masalah atau sesuatu yang mendesak hingga datang kesini selarut ini.. "

"Aku tidak menyukainya seperti apa yang oppa pikirkan.. " Ucap jieun

"Lain kali jangan bukakan pintu apartement mu untuk orang yang mabuk, bahkan jika itu aku sekali pun. "

"Tidak ada laki-laki yang baik saat mereka mabuk, semua hal bisa terjadi jika alkohol sudah mengambil kesadaran seseorang dan sesuatu yang buruk bisa saja terjadi kepadamu "

"Paham? " Omel kun dengan suara lembut pada jieun

Jieun mengangguk.

"Maafin aku ya oppa, aku salah udah ngizinin dia masuk dan aku benar-benar minta maaf sama oppa karna aku mungkin udah menyakiti oppa. "

"Tapi aku bener-bener gak tau kalau bakalan kayak gini jadinya oppa " Ucap jieun dengan penuh penyesalan pada dirinya sendiri

Kun mengusap kepala jieun lembut dan perlahan tersenyum kecil.

"Hm, aku memaafkan mu.. Lain kali jangan sampai terulang ya.. "

"Tolong ingat dan dengarkan aku, ini untuk kebaikan mu " Ucap kun

Jieun mengangguk.
Kun langsung memeluk jieun, yang dibalas dengan jieun yang memeluknya juga.

"Maafin jieun ya oppa.. "

"Jieun sayang oppa " Bisik jieun lagi sambil memeluk kun

Kun mengusap punggung Jieun, dan mengangguk kecil sambil memeluk jieun. Keduanya cukup lama berpelukan, perlahan emosi kun terkikis dengan hangatnya pelukan jieun kepadanya dan rasanya dia memang tidak bisa terlalu marah pada kekasihnya yang terlihat sangat menggemaskan saat ketakutan dan merasa bersalah seperti itu. Kun mengusap rambut jieun lembut dan perlahan mulai melepaskan pelukannya pada jieun.

Saat melepaskan pelukannya dari jieun, kun menatap bibir jieun yang masih terlihat sedikit terluka.

"Sakit? " Tanya kun sambil mengusap bibir jieun yang terluka itu

"Hm.. " Jawab jieun

Kun mendekatkan wajahnya kearah jieun dan menghapus jejak bibir winwin pada bibir kekasihnya itu, kun mengecup lembut bibir jieun dan berusaha untuk menggantikan ingatan jieun hanya pada ciuman yang kun berikan. Kun melumat nya dengan sangat lembut, jieun yang mendapatkan ciuman dari kekasihnya yang begitu lembut itu mulai membalasnya dengan memberikan kecupan dan lumatan yang tak kalah lembut pada bibir kun yang terus menghapus semua jejak winwin disana.

Tangan kun perlahan melingkar di pinggang jieun dan mulai memperdalam ciumannya, jieun meletakan tangannya di bahu kun dan terbuai dengan lembutnya ciuman yang kun berikan, benar-benar sangat lembut dan manis bahkan terasa tak menyakitkan sama sekali meski kun juga bahkan mengecup bibirnya yang terluka itu.

Setelah cukup lama saling mengulum bibir satu sama lain, kun memberhentikan aktivitas nya dan menatap jieun dengan lembut. Nafas keduanya memburu karna sangking terbawa nya dengan permainan tadi membuat nafsu keduanya mulai ikut dalam lumatan-lumatan manis bibir keduanya tadi. Kun mengusap pipi jieun dan tersenyum manis kearah kekasihnya itu, yang di balas senyuman manis oleh jieun.

"Masih sakit..? " Tanya kun lembut

Jieun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis kearah kun. Kun tersenyum begitu melihat jieun menjawabnya dengan senyum yang sangat manis, kun membuka jaketnya dan juga membuka jaket jieun. Saat kun melepaskan jaket jieun, tiba-tiba saja jieun mengecup pipi kun yang salah sasaran yang justru mengecup leher kun karna kun bergerak membuka jaket jieun. Kun sempat kaget saat jieun mengecup lehernya.

"Mian.. " Ucap jieun langsung

Kun terkekeh kecil.

"Gwenchana.. " Ucap kun sambil mengusap pipi jieun lembut

"Saranghae oppa.. " Ucap jieun sambil mengecup bibir kun sebentar

Kun benar-benar langsung melupakan semua kecemburuan dan amarahnya, semuanya hilang dan larut dalam pelukan juga ciuman yang mereka lakukan tadi.

"Nado saranghae.. " Balas kun

Jieun kembali melingkarkan tangannya di bahu kun, dan mulai terlebih dahulu mencium bibir kun lagi. Yang langsung bersambut dengan balasan kun yang tak kalah manis, keduanya kembali saling bersahutan dengan melumat bibir mereka yang awalnya sangat lembut perlahan menjadi lebih memburu dan menggairahkan. Kun mulai merebahkan badan jieun di atas kasur dan memposisikan nya dengan nyaman tanpa melepaskan ciuman mereka. Jieun hanya diam, dan menikmati apa yang kun lakukan padanya dan bibirnya.

Kun menindih jieun perlahan, dan benar-benar berada di atas jieun tangannya mulai meremas tangan jieun sambil terus berciuman dengan sangat panas diatas kasur kamar jieun itu, jieun yang benar-benar terlena dengan semua kelembutan yang kun berikan perlahan mulai menggila dengan sentuhan yang tangan kun berikan pada tubuhnya. Kun sempat berhenti sebentar, menatap jieun dengan nafas menderu akibat semua yang baru saja mereka lakukan.

Keduanya bertukar pandangan dengan sangat lembut, jieun tersipu malu saat kun mencium tangannya dan menatapnya dengan penuh tatapan kasih sayang dimatanya itu.

"Jieun ah, bolehkah aku sedikit melewati batasan ku..? " Tanya kun lembut dengan meminta persetujuan jieun

Jieun menatap kun sebentar, dan mengusap pipi kun dengan lembut.

"Hm, oppa bisa melakukannya.. " Jawab jieun lembut dengan tatapan yang begitu mencintai kun dan senyuman yang sangat cantik

"Saranghae.. " Bisik kun sambil mengecup belakang telinga jieun dengan lembut

"Ehmm..Nado.. " Balas jieun sambil mengusap kepala kun lembut saat ia mulai mengecup leher jieun

Kun langsung beralih mengecup kening, pipi dan bibir jieun lagi dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang yang membuat jieun terlena dalam sentuhannya kun pada dirinya. Perlahan tangan kun mulai membuka satu persatu kancing piama yang jieun kenakan hingga benar-benar tak lagi ada kancing yang menutup disana dan perlahan jieun mulai menyingkap kaos yang kun kenakan dan membuat kekasihnya itu langsung menanggalkan kaosnya melemparkannya begitu saja ke lantai kamar.

Keduanya kembali saling melumat bibir satu sama lain dan perlahan saling mengecap bagian tubuh masing-masing malam itu tanpa berusaha menyakiti dan meninggalkan jejak perbuatan keduanya di tubuh mereka. Perlahan dalam ritme permainan keduanya pun mulai menanggalkan satu persatu pakaian mereka.

Kun mulai melepaskan semua pakaiannya dan ia juga mulai menanggalkan semua pakaian yang jieun kenakan malam itu, satu persatu kun buka dengan persetujuan jieun lalu ia hanya membuangnya ke lantai kamar begitu saja, suara kecupan dan desah keduanya saling bersahutan menghiasi kamar jieun malam itu, keduanya memutuskan untuk bercinta malam itu, bercinta untuk pertama kalinya dalam hidup mereka masing-masing.

Kun juga laki-laki dewasa, ia tak sepolos itu dia jelas tau bagaimana caranya melakukan hubungan seksual yang baik, sehat dan aman untuk mereka dan tanpa menyakiti satu sama lain, malam itu kun benar-benar memimpin permainan itu dan menunjukan kepada kekasihnya itu seberapa baik dan perkasa ia sebagai seorang laki-laki di hadapan jieun yang sekarang berada tepat di bawah kendalinya.

Betapa kagetnya kun, saat mendapati darah yang keluar dari organ intim jieun disaat ia sedang melakukan penyatuan tubuhnya dengan jieun malam itu, darah yang mengalir sedikit itu menjadi bukti bahwa itu artinya jinyoung dan Taecyeon selama ini sama sekali tak menyentuh tubuh jieun sedikit pun, dan kun menjadi orang pertama yang mengambil juga menikmati itu dari jieun.

Kun sempat ingin menghentikan semua itu saat sadar bahwa saat itu jieun terlihat seperti kesakitan dengan apa yang sedang ia lakukan tapi jieun menahan kun saat dia hendak melepaskan penyatuan mereka. Jieun berkata tidak apa-apa kepada kun, ia berkata bahwa dia akan baik-baik saja dan dia juga menginginkannya.

Menginginkan untuk tetap melanjutkan itu bersama kun, dia meminta kun untuk menunggu sebentar sampai rasa sakit itu sedikit mereda, kun mengusap wajah jieun lembut sambil mengecup lembut bibir jieun saat kekasihnya itu benar-benar berjuang menahan rasa perih disana dan setelahnya jieun merasa perlahan itu tidak terlalu sakit jieun baru memberikan tanda untuk kun melanjutkan apa yang terhenti tadi.

Meskipun itu sedikit sakit untuk jieun di awal, kun berusaha sebaik mungkin untuk tak melukai kekasihnya itu lebih dari rasa sakit yang memang seharusnya terjadi saat melakukan itu untuk pertama kali nya dan kun berusaha memberikan yang terbaik untuk jieun malam itu.

Agar tak hanya ia yang merasakan kenikmatan percintaan mereka malam itu tapi juga jieun harus merasakan kenikmatan yang sama dengan apa yang kun rasakan malam itu. Keduanya benar-benar melepaskan malam yang panjang berduaan dikamar itu dalam percintaan orang dewasa yang dilakukan dengan dasar suka sama suka, mau sama mau dan cinta didalam permainannya. Bahkan itu atas izin keduanya tanpa sedikit pun paksaan dari salah satu pihak dan adanya kekerasan disana. Mereka melakukannya dengan sangat lembut dan manis, bahkan senyuman juga canda tawa mereka berdua sesekali terdengar beriringan dengan desahan kenikmatan keduanya.

Setelah percumbuan yang cukup panjang dan melelahkan malam itu, jieun yang terlihat sangat kelelahan dengan semua olahraga malam yang kun berikan kepadanya, tertidur dalam pelukan kun. Jieun merebahkan kepalanya dilengan kun yang mendekap nya erat, kun mengecup kening jieun dengan lembut dan mengusap rambut jieun dengan penuh kasih sayang. Kun memandangi wajah kekasihnya itu, yang baru saja memberikan segalanya untuk kun, rasanya hati dan hidup kun baru saja terpatri selamanya untuk perempuan ini.

Kun benar-benar mencintai jieun, dia tidak ingin kehilangan jieun begitu pula sebaliknya entah mengapa jieun ingin kun menjadi yang terakhir untuk hidupnya yang singkat ini, dalam hatinya bahkan jieun tak merasakan ada penyesalan untuk apa yang mereka lakukan malam ini. Bahkan terlihat keduanya benar-benar melakukan semuanya dengan cinta tidak hanya nafsu semata. Kun tidak hanya menghapus ingatan jieun akan ciuman winwin, tapi kun juga menghapus semua jejak orang lain selain dirinya dalam ingatan dan hati jieun malam itu.

Keduanya tertidur lelap malam itu, kun tertidur sambil terus memeluk jieun, keduanya terlihat sangat kelelahan dan tertidur nyenyak malam itu dengan jutaan kupu-kupu yang telah menghiasi malam mereka. Malam ini tidak hanya selimut yang menghangatkan tubuh mereka tapi benih-benih cinta kun juga telah masuk dan menghangatkan rahim jieun.

________________________________

- Happy Reading -
🌵🐻🌵🐻🌵🐻🌵🐻🌵🐻🌵🐻🌵


Jangan Lupa Vote ^^
Maaf kalau ada typo
See you next part 👋
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca ^^

( Author - @indira☘ )

Note :

Tenang ya guys penulisnya 93L jadi udah legal untuk bahas 18+ meskipun aku gak parah kok bahasnya iya kan .. hahaha

Maaf ya kalau agak diluar ekspektasi kalian..
Dan terlalu vulgar menurut kalian hihi

Siap-siap ya next part kita manis-manis dengan couple ini..

🤫🤫🔥👀🤗😋😋😋😋

Продовжити читання

Вам також сподобається

785K 87.5K 69
Menjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔
238K 21.7K 51
Gimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikira...
75.5K 9.3K 73
𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT pleas...
86.1K 7.1K 67
Gimana rasanya yerin selalu ada di sekitaran boy grup yang namanya nct. Yang Setiap hari dibuat seneng, apalagi selalu diperhatiin sama mereka. Apala...