Simbiosis

By lusyynaa_

17.6K 13.9K 43.2K

Dia Asya, gadis penuh kejutan istimewa. Siapa sangka, dirinya hadir di dalam kehidupan seorang Alfa hingga me... More

Prolog
01 - The Beginning
02 - Following You
03 - Crazy Girl
04 - Mistake
05 - Short Message
06 - Apologize
07 - Seven Questions
08 - Challenge
09 - Chemistry Lab
10 - Test Score
11 - Jealous
12 - Embrace
14 - Promise
15 - Disappointed
16 - Stuck With You
17 - Sensibility
18 - Declaration Of Love
19 - Asya Madness
20 - Hurt
21 - Our Change
22 - Believe Me
23 - Girlfriend
24 - Wicked
25 - Forced To Do It
26 - Information
27 - Evil Destiny
28 - The Happiness
29 - Kiss And Sick
30 - Sorry
31 - I Wish
32 - Congratulations
33 - It's Over, Seriously?
34 - Please
35 - Everything Will Be Okay
36 - She's Mine
37 - Like A Diamond
38 - Honesty
39 - Bad News
40 - Go Away, Asya!
41 - After One Month
42 - To Be A Doctor?
43 - See You Beautiful Angel
44 - Hoodie
45 - All About Darkev
46 - All About Jenrik
47 - Their Life Journey
48 - You Broke My Heart
49 - I Miss You
50 - Thank You
Epilog

13 - Three Rules

419 370 144
By lusyynaa_

13Three Rules

        "Sorry, gue terpaksa duduk sama lo karena gue udah terlanjur janji sama mommy." Riko mendudukkan bokongnya di kursi samping Jenny.

        "Pergi lo! Najis nanti meja gue kena iler lo!" Usir Jenny ngegas.

        "Sok banget lo? Cantik banget, jenius juga, body mantap, tapi sayang songong!" Balas Riko menantang.

        "Lo muji gue?" Kekeh Jenny mengibas rambutnya ke belakang.

        "Lama-lama gue lakban bibir lo! Sama Alfa aja lo kalem, sama gue kayak monyet. Loncat sana loncat sini." Ujar Riko membuat ia dihadiahi pukulan kuat dari Jenny dengan gulungan buku.

        "Woiii!! Belum nikah aja lo udah kdrt! Gue laporin lo sama mami!" Kesal Riko meringis dan menggosok-gosok pelan kepalanya.

        "Laporin aja! Toh mami lebih percaya gue." Tantang Jenny mengolok Riko dengan lidahnya.

        "Kalau gue cium, mungkin lo gak ngelawan gue lagi." Ujar Riko menyeringai membuat Jenny melotot.

        "Awas lo berani macam-macam sama gue!" Jenny memperingati dengan jari telunjuknya di depan wajah Riko.

        "Kalau udah sah kenapa enggak?" Sinis Riko.

        "RIKO FERNANDO!!! GUE BENCI SAMA LO! GUE GAK TERIMA LO JADI SUAMI GUE!!" Teriak Jenny kuat membuat satu kelas menatap ke arah tempat duduk ia dan Riko dengan berbagai macam ekspresi.

        "Siapa juga yang mau punya istri kayak lo! Yang ada gue babak belur pas baru malam pertama." Ucap Riko pelan namun Jenny mendengarnya.

        "Riko ojol! Musnah lo! Musnahhhh!!!" Kesal Jenny memukul bahu kanan Riko dengan buku paketnya.

        "Diem! Mau gue cium?"

        Jenny terdiam. Gadis itu segera duduk dengan kalem tak berani melihat Riko yang tiba-tiba tajam padanya. Sedangkan Riko tersenyum miring melihat hal itu lalu kembali membuka-buka buku paketnya.

        Alfa dan Kevin memasuki kelas beriringan. Saat melihat Riko yang duduk di samping Jenny membuat kening Alfa berkerut samar. Kevin diam karena dia sudah mendengar semua cerita Riko padanya tadi malam.

        "Tumben lo berdua akrab?" Ceplos Alfa lalu duduk di kursinya.

        "Terpaksa!" Kata Riko dan Jenny bersamaan.

         Kevin tertawa geli lalu duduk di sisi Alfa, tempat duduk Riko biasanya. "Jodoh ya gituuu..."

        "Maksud lo?" Tanya Alfa tak mengerti melihat Kevin kemudian melihat Riko di depannya.

        "Jangan di dengerin Al! Gue tetap suka sama lo. Gue gak suka sama Riko ojol!" Kata Jenny tiba-tiba menghadap Alfa.

        "Lo bisa hargain gue sebagai manusia yang punya hati gak sih?!" Sebal Riko hampir ingin mengetuk kepala Jenny gemas namun tak jadi.

        "Ogah!" Ketus Jenny lalu memainkan ponselnya.

        "Gue sama Jenny di jodohin sama keluarga kita berdua. Jadi, lo jangan terima lagi perhatian dari gadis iblis ini. Gue gak mau nanti dia nikah sama gue malah cintanya sama lo." Ujar Riko kepada Alfa serius membuat semua orang yang mendengarnya termengu.

        Terutama Jenny, gadis cantik itu meresapi lama arti dari setiap kata-kata Riko yang terasa begitu tegas.

        Alfa mengangguk mengerti. "Tenang aja, gue gak pernah nyimpen rasa sama Jenny. Gue udah punya cewek yang kayak bidadari, itu lebih dari cukup." Ucap Alfa santai lalu membuka buku-bukunya ke atas meja.

        "Siapa?" Tanya Riko, Jenny, dan Kevin kompak membuat Alfa mendongak menatap para sahabatnya itu.

        "Kepo!" Jawab Alfa membuat Riko dan Kevin menggertakkan gigi geram.

        "Tinggal aja lo di luar angkasa Al! Cocok memang lo hidup dengan para alien!" Ujar Riko membuat perut Kevin terasa digelitik dan tertawa lepas.

        "Memang seharusnya begitu Rik, si Alfa itu sebenarnya gak cocok punya telinga, dia cocoknya pakai antena!" Balas Kevin masih setengah tertawa.

        "Ho'oh gue curiga Alfa lahir di zaman planet bumi belum jadi. Pantesan namanya penuh misteri, Alfa Argantara Angkasa. Laki-laki pertama dari langit luar angkasa." Ujar Riko dengan raut seriusnya membuat teman-teman sekelasnya yang mendengar itu tertawa lepas.

        "Mau gue tendang lo ke gurun Sahara?" Tajam Alfa membuat Riko berhenti tertawa sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V sambil cengengesan.

        "Lanjut lagi Rik! Buat Alfa gak bisa berkutik!" Kompor Kevin masih tertawa.

        "Lo gue selamin di segitiga Bermuda mau? Biar mampus!" Alfa menatap tajam Kevin di sampingnya membuat Kevin mendadak duduk kalem.

        "Ah, gak asik lo Al! Kita-kita bercanda juga!" Sungut Riko cemberut.

        "Idih!" Jenny bergidik ngeri melihat wajah Riko yang terasa menjijikkan dimatanya.

        "Apa lo? Awas lo beneran jatuh cinta sama gue, siap-siap aja jadi babu gue satu bulan!" Sahut Riko kepada Jenny sok sangar.

        "Mimpi!" Balas Jenny tersenyum miring.

        "Benci jadi cinta, itu hal yang udah biasa terjadi dalam perjodohan." Ucap Kevin namun matanya tertuju pada buku-bukunya.

        "Kasar jadi lembut, itu udah biasa terjadi sama cowok dingin saat dia sudah bisa merasakan arti cinta." Tambah Kevin lagi sengaja.

        "SIDER AJA TEROS! SIDER!" Riko mendadak ngegas.

        "Sindir Rik, lo ngomong aja gak bener." Koreksi Alfa.

        "Lebih parahnya sih ada yang saling suka tapi di halangi restu orang tua." Ucap Riko tersenyum penuh arti.

*****

         "Hai! Kakak yang ganteng-ganteng dan kak Jenny yang cantik tapi judes." Sapa Asya dengan senyum manisnya lalu duduk dengan kalem di samping kiri Alfa.

         "Oh, udah berani lo ya? Mentang-mentang sekarang sahabat-sahabat gue ada di pihak lo jadi buat lo gak punya sopan-santun!" Sahut Jenny tak suka.

         "Santai kak, nanti cepat tua lho marah-marah terusss!" Kata Asya cengengesan sangat lucu.

        "Lo tuh yang tua kek nenek gayung!" Balas Jenny malah membuat Asya tertawa geli. Sementara Alfa dan Kevin tersenyum tipis.

        "Dara mana Sya?" Tanya Kevin.

        "Besok baru dia pulang dari Singapore, hari ini dia masih liburan dulu sama keluarganya." Jawab Asya membuat Kevin mengangguk mengerti.

        "Kamu udah pesan makanan?" Tanya Asya lembut pada Alfa.

        "Lagi dipesenin sama Riko." Alfa menjawab santai.

        "Sejak kapan kalian berdua dekat?" Tanya Kevin curiga sambil memicing matanya.

        "Sejak semalam kak Alfa bilang suka sama–" Jawab Asya duluan dengan semangat namun tak selesai karena Alfa menutup bibir gadis itu dengan tangan kanannya.

        "Sama????" Beo Kevin dan Jenny menunggu.

        "Buuauuaaoo..." Racau Asya membuka paksa tangan Alfa yang membekap mulutnya.

        "Jangan di dengerin ucapan gadis gila," papar Alfa membuat Asya menginjak kaki cowok itu di bawah meja kuat.

        "Akhhhh sakit Syaaa!!!" Pekik Alfa sontak berdiri kaget.

        "Sukurin! Makanya jangan suka ngata-ngatain aku! Mau di sunat ulang?" Tantang Asya berhasil membuat semua orang yang melihatnya bergidik ngeri.

        "APA NIH GADOH-GADOH?? MAKANAN UDAH DATANG GUYS! MAKAN!" Suara Riko berhasil memecah keheningan kantin.

        "Punya aku mana?" Gumam Asya membuat Alfa menyadari sesuatu.

        "Pesen bakso gak pakek sambel sana! Satu mangkok buat anak ayam di samping gue!" Suruh Alfa kepada Riko sambil memberi selembar uang kertas berwarna merah itu.

        "Siap 86!!" Seru Riko cepat. Karena apa? Sisa uangnya pasti Alfa berikan padanya! Memang selalu seperti itu makanya Riko senang di suruh pesan makanan oleh Alfa.

        "Siapa anak ayam yang lo maksud Al?" Tanya Kevin gagal paham.

        "Aku!" Sahut Asya polos sambil tersenyum lebar membuat Kevin dan Jenny congo.

        Saat pesan Asya sudah Riko berikan barulah gadis itu segera menikmatinya dengan semangat. Riko yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala sementara Alfa menarik sedikit sudut bibirnya.

        "Siapa yang jomblo di sini? Ngenes banget ya dia?" Riko tiba-tiba membuka suara sedikit keras.

        "Lo sendiri jomblo Riko ojol!" Sinis Jenny yang duduk di sampingnya membuat Kevin tertawa lepas.

        "Lo nyindir gue karna gak punya pasangan kan? Gak sadar diri, lo sendiri jomblo ngenes!" Kata Kevin kepada Riko.

        "Gue udah punya calon istri! Ya gak beb?" Riko sengaja menggoda Jenny membuat gadis itu seakan mual dan pura-pura berekting muntah.

        Kevin semakin tertawa lepas dan Asya yang tidak tahu apa-apa hanya melihat kakak kelasnya itu dengan wajah lugu. Alfa menempel pelan gelas es teh manis di samping pipi kanan Asya berhasil membuat gadis cantik itu terkejut.

        "Lo udah selesai makan?" Tanya Alfa dan Asya mengangguk kecil.

        Alfa menarik pelan lengan gadis itu untuk berdiri dari kursinya membuat para sahabatnya menoleh.

        "Cepet banget kalian kabur?" Tanya Riko menyeruput minumannya.

        "Biasalah Rik, bunga-bunga cinta bermekarannnn..." Timpal Kevin menggoda Alfa.

        "Jangan sotoi! Jangan bacot!" Kata Alfa kesal lalu menarik Asya benar-benar keluar dari area kantin dan banyak pasang mata yang melihat kedua insan itu.

*****

        "Kak, kenapa kita gak pacaran aja?" Tanya Asya sambil menyamakan langkahnya di samping kiri Alfa.

        "Gue hanya mau pacaran sama cewek yang gue cinta. Dan itu bukan lo." Alfa menjawab santai terus berjalan menghadap ke depan.

        Asya menoleh cepat melihat Alfa kaget. Asya tidak salah dengar kan? Kenapa Alfa berubah lagi? Asya mendadak murung dan melangkah lemah.

        "Inget tiga peraturan penting ini dari gue Alfa Argantara Angkasa buat Sasya Stefanie Samudra," ucap Alfa tiba-tiba memojokkan tubuh Asya pada tembok pertigaan bawah tangga.

        Asya kaget luarbiasa. Gadis itu bahkan menahan napasnya saat melihat wajah Alfa yang berjarak sekitar 10 cm dari wajahnya. Tangan kanan Alfa bersandar pada tembok di samping Asya sementara tangan kirinya ia masukkan ke dalam saku celana seragamnya.

        "Satu, jangan duluan menyatakan cinta sama gue! Karna itu sama aja lo rendahan di mata gue."

        "Dua, jangan bertingkah polos dan kekanak-kanakkan sama cowok lain ataupun tersenyum manis sama cowok lain. Gue gak mau mereka jadi obsesi sama lo."

        "Karna lo benar-benar cantik disaat seperti itu Asya," kata Alfa menatap setiap inci wajah Asya tanpa kekurangan.

        "Tiga, jangan jadi orang lain saat sama gue. Cukup jadi diri lo yang sesungguhnya, itu udah bisa buat gue senang."

        Alfa kemudian menjauhkan tubuhnya dari Asya barulah gadis itu bisa bernapas dengan teratur. Alfa tersenyum tipis lalu mengacak-acak rambut Asya gemas.

         "Senang bisa mengenal cewek kayak lo Asya. Tetap setia sama gue, jangan berubah." Kata Alfa lalu pergi.

•••••

Tekan bintang.

Continue Reading

You'll Also Like

348K 43.9K 47
Sebagian besar part dihapus karena pindah ke plarform ungu. *** Umur 16 tahun nasib Tita jadi mengenaskan. Siapa yang mau gantikan peran Cetita? Pada...
14.4K 1.7K 50
H A P P Y R E A D I N G A D D T O L I B R A R Y *** (Beberapa part masik acak-acakan) Ingin aku memilikimu Ingin aku bersatu denganmu Tapi, Sebua...
33.4K 2.3K 26
Bab masih lengkap | Sudah terbit Cerita ini kami ikut sertakan dalam lomba menulis marathon Rex Publishing. Di tulis oleh dua orang. Aya Sovia dan Kh...
BOS-OK By naise

Teen Fiction

1.6K 305 30
*** Kata orang uang memang bukan segalanya. Tetapi segalanya butuh uang, kan? Maily cuman ingin lulus sekolah dan kuliah di kampus impian. Untuk itu...