Secret | Kim Sunoo

By jearaqim

52.7K 6.7K 1.2K

Sebuah rahasia besar dibalik debutnya seorang kim sunoo• Start : 10-07-2021 End : - More

In-troduce [Begin]
Chapter one : Statement
Chapter two : Clue?
Chapter Four : Suspicious
Chapter five : Fake?
Chapter six : Mysterious
Chapter seven : Hint
Chapter eight : Pain
Chapter nine : Big trouble
Chapter ten : Real friend?
Chapter eleven : Adventure
Chapter twelve : Revealed
Chapter thirteen : First pain
Chapter fourteen : Frustered
Chapter Fifteen : Disgusting
Chapter sixteen : Truth
Chapter seventeen : Rival
Chapter eighteen : Clear? maybe no.
Chapter nineteen : Real pain
Jay's side
Chapter twenty: Six members?
Chapter twenty one : problem solving?
Chapter Twenty two : Afraid
Chapter Twenty Three : Final result
Chapter Twenty Four : Trap

Chapter three : Suspect

2.2K 346 33
By jearaqim

"Hyung udah lepasin aja ya? Malu diliatin orang,"

Jaebeom semakin menyudutkan staff perempuan itu kearah tembok kantin, "Hapus, atau saya laporin ke pihak agensi?"

"I-iya, saya hapus." Jawab staff tersebut yang gerakan tangannya menekan salah satu opsi yang bertuliskan 'Delete'.

"Kamu fansnya sunoo? Atau spy yang nyamar? Setau saya staff disini sopan semua, gamungkin moto-motoin orang sembarangan." Tanya jaebeom dengan tatapan intens, layaknya mengintimidasi.

Staff perempuan itu menunduk dengan kaki yang sedikit bergetar. Tak berani ia menatapnya, karena jaebeom terlihat cukup menakutkan.
"Saya minta m-maaf." Jawabnya d0engan suara sedikit parau.

Aku melihat jaebeom hyung yang tertawa tipis, sambil menatap staffnya.

Jujur, aku pun takut. Selama masa iland memang jaebeom hyung gampang sekali terpancing, tapi selalu dalam konteks bercanda. Tidak pernah seserius ini.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya."

Perempuan itu mendongkakan kepalanya menatap jaebeom, lalu detik selanjutnya ia menjawab, "S-saya ngelakuin ini karena, saya..d-disuruh."

Aku terkejut bukan main. Jadi benar ada yang menyuruhnya? Tapi untuk apa?

"Siapa orangnya?"

Staff itu menunduk kembali, "T-tuan muda."

Brak.

Emosi jaebeom hyung nampaknya tak bisa terkendali lagi. Tembok kantin yang jadi tumpuannya ia pukul cukup keras hingga staff itu berdiri ketakutan.

"Tuan muda katamu?! Siapa namanya?!"

"Hyu-ngg, udah sunoo gapapa ko. Lepasin aja ya?" Aku pun bersuara, mencoba menenangkan karena kondisinya mulai ricuh.  Bagaimana tidak, semua penghuni kantin nampak berkerumun mengelilingi sekitar kami yang lokasinya ada di tengah kantin.

Ada yang berbisik, memotret, bahkan merekam.

Bagaimana jika ada rumor buruk tentang aku karena kejadian ini?

Aku menggelengkan kepalaku. Tidak, jangan sampai itu terjadi.

Aku tidak mau itu terjadi.

"Udah hyung, kita pergi aja ya?" Aku sedikit menarik lengan jaebeom hyung, tapi sedikit tertahan, "Kalau sekali lagi kamu menampakkan muka dihadapan saya atau sunoo, gaakan segan-segan saya laporin semuanya ke agensi." Kata jaebeom hyung lalu pergi meninggalkan staff itu yang masih menunduk ketakutan.

Kami berdua langsung menaiki lift dan berhenti dilantai '1' yang aku sendiri tidak tahu kenapa aku disini. Ragaku seolah bergerak sendiri, mengikuti kemana jaebeom hyun membawaku.

Otakku tak kuasa berhenti memikirkan semua kejadian tadi. Berbagai macam pertanyaan—5w1h yang seenaknya bermunculan.

Kenapa harus aku?

Apa aku melakukan kesalahan?

—dan berbagai macam pertanyaan lainnya terus mengahantui akar pikiranku.

"Noo sekarang udah jam 2, waktu istirahatmu sebentar lagi habis, sana kamu balik lagi nanti dimarahin deobu-nim baru tau rasa." Kata jaebom tersenyum lalu menepuk pucuk kepalaku.

Tapi senyumannya, nampak aneh.

"Hyung."

Dia menatapku ragu, "Hmm?"

"Apa hyung menyembunyikan sesuatu?"

Melihat gerak-geriknya yang menggaruk tengguknya saja sudah membuat aku yakin 100 persen ada yang tidak beres.

"Maksudnya? Tidak sama sekali, apa yang kusembunyikan?"

"Jangan bohong, aku tinggal denganmu sudah lebih dari 10 bulan. Aku tau semua tingkahmu hyung."

Jaebom tak menjawab. Ia menggigit bibir bawahnya, yang pasti ia lakukan saat jaebeom merasa kebingungan.

"Sebenarnya a-ku—"

"Sunoo hyung!"

Sontak aku menoleh saat pundakku ditepuk cukup keras, dan saat kulihat raut wajah khawatir tercetak jelas pada wajahnya,

Yang jungwon.

"Hyung kemana saja?! Semua member keliling gedung cuma buat nyari sunoo hyung tau!"

Aku tidak mengerti.

Mereka mencariku?

Belum sempat aku jawab, semua member bergerombol. Ada yang datang dari arah lift, tangga, eskalator bahkan sampai pintu masuk.

Raut wajah mereka benar-benar terlihat sangat khawatir.

"Sunoo kau dari mana sajaa?!"

"Aku dar..i"

"Hyung, kenapa pergi tanpa izin hah?! Untuk izin saja kamu tidak bisa? Mulutmu bisu atau bagaimana?" Niki benar-benar marah sekarang. Lengan kemeja ku ia remas sangat keras, hingga member lain yang menarik niki pun tidak sanggup karena tenaganya yang kuat.

"Ni..ki lepasin,"

Aku berusaha melepaskan cengkramannya, saat perih mulai menjalar di sekitar bahuku.

Aku meringis, "Lepas ni..kii"

"Niki!" Heeseung teriak lalu menarik tangan niki paksa. Member lain ada dibelakang heeseung hyung yang bisa kulihat mereka menatapku dengan tatapan cemas.

"Maaf.. Tadi sunoo cuma ketemu jaebeom hyung sebentar.."

Aku mendunduk. Sekesal apapun, tetap saja aku memang salah. Harusnya aku izin, tidak langsung pergi seperti tadi.

Tiba-tiba tubuhku merasakan ada yang memelukku lalu menepuk punggung sembari diusap pelan.

Saat ku lihat ternyata, "j-jay hyung?"

Lelaki yang ku panggil namanya itu tersenyum teduh lalu sedikit merenggangkan pelukannya, "Kau kalau ada masalah cerita, jangan selalu dipendam sendiri, tidak enak."

Rasanya ini mimpi. Tatapan dan ucapan jay hyung benar-benar berbeda dengan apa yangku lihat saat di ruangan tadi.

Apa aku halusinasi?

Member lain pun sama, saat kulihat raut wajah dan tatapannya seperti tidak ingin mereka kehilangan aku.

"Sunoo, enhypen itu 7. Jangan kau sekali kali berfikiran untuk pergi kemanapun tanpa izin. Kita harus selalu bersama noo." Itu sunghoon hyung, yang sekarang ia memegang pundakku.

"H-hyung, maafkan aku."
Sial, suaraku parau sekarang. Mengapa aku terlalu sensitif sih?

Tidak menunggu hitungan menit, member lain langsung memelukku pelan layaknya teletubbies yang saling menyayangi.

Rasanya hangat, aku sangat suka ini.

Aku tidak ingin dicamppakkan. Biarkan hari ini saja tuhan, aku ingin terus seperti ini.

Semoga kejadian ini berlaku di hari-hari berikutnya.

Jungwon melepas pelukannya lalu menarik tanganku, "Kita harus kembali, Siaran vlive dimulai bentar lagi!"

"Ahh benar," Heeseung hyung melihat jam tangannya, "Kita masih punya waktu 20 menit, ayo!"

Kami bertujuh pun berlarian memasuki lift yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kami. Semoga saja semuanya tidak terlambat.

Tapi ada hal yang mengganjal.

Aku tiba-tiba teringat sesuatu. Aku menoleh kebelakang mencari sosok yang dari tadi mengobrol denganku.

Jaebeom hyung, kau dimana?










"Lima menit lagi!"

Semua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Semua kebutuhan vlive seperti ponsel, tab, pencahayaan dan dekorasi sudah tertata dengan rapih.

Kami pun telah berganti pakaian dengan konsep yang sudah mereka sediakan. Untuk make up, kami hanya memakai base sehingga kami terlihat sangat natural.

Aku tersenyum, menatap pantulan diriku didepan cermin.

Kim sunoo, fighting!

"S-sunoo hyung."

Aku menoleh saat suara parau niki terdengar di telingaku, "Kenapa nik? Kau butuh sesuatu?"

Simaknae menggeleng, "Tidak, a-aku hanya ingin memastikan sesuatu."

Niki memegang bahuku cukup keras yang bertepatan dengan teriakanku karena merasakan perih yang menjalar di sekitar lengan bahuku.

"T-tuhkan, hyung m-maafkan niki.."

Aku mengusap area yang perih, lalu tersenyum menatap niki, "Tidak apa-apa nik, ini bukan salahmu. Lagian hanya memar sedikit ko."

"T-tidak hyung," Niki menggeleng, "Ini salah niki, salahku malah membuatmu sakit, maafkan aku hyung, tidak seharusnya aku berbuat seperti itu."

Suara parau dan mata yang berkaca-kaca membuatku menatapnya lucu. Ini tidak seperti niki yang biasanya. Yang kutahu, niki tidak selemah ini.

Aku tertawa melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. Ku tepuk kepala simaknae pelan, "Kau lucu sekali, pertama kalinya aku melihatmu menangis karenaku. Biasanya kan karena dimarahi jungwon."

Niki cemberut, layaknya anak SD yang merajuk karena tidak dibelikan coklat.
"Hyung sangat menyebalkan."

Tawaku belum sepenuhnya berhenti. Aku menepuk-nepuk pundak niki dengan tawaku yang tak kunjung reda.

"Ishh, kebiasaan. Kalo ketawa selalu mukul-mukuk orang terus gaada remnya. Dasar orgil."

Niki pergi meninggalkanku yang masih tertawa karena kelakuan maknaenya itu. Aku memang sangat mudah tertawa dan sulit berhenti. Entahlah, kehidupanku sangatlah receh.

Berjarak satu meter dari tempat semula, niki yang sedang berjalan pun berhenti sejenak, lalu kembali menoleh melihatku.

"Lukamu nanti aku obati didorm, saat semuanya pulang."

Tanpa mendengar jawabanku, ia melanjutkan langkahnya, berkumpul dengan para member yang sudah siap melakukan siaran vlive.

Melihatnya aku tersenyum, "Terimakasih, kau selalu menemaniku di tim ini niki."

Tanpa berlama-lama, aku pun berjalan, menyusul para member yang sebentar lagi siaran vlive akan dimulai.

Dan tanpa ku sadari, aku menghiraukan satu pesan yang baru saja masuk pada ponselku.

Kyungmin
HYUNG!!

JAEBEOM HYUNG KELUAR DARI AGENSI!


.
.
.
.
.
.

Jung Jae-beom

Cho kyungmin

Continue Reading

You'll Also Like

58.9K 178 4
FEM HYUCK! KARYAKARSA ONLY! JOROK BANGET! MINOR DNI! MARKHYUCK AREA "Kisah aca dan selingkuhannya, sopir angkot langganan aca ke pasar, abang malik"
213K 20K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
242K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
867K 38.4K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...