Dangerous Bully | Lee Jeno

By il0vebiscoff

418K 54.4K 5.4K

Lee Jeno memperlakukan satu perempuan layaknya binatang. Tiada satu hari tanpa mengganggu gadis itu sampai ak... More

0.1
0.2
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
INFO

0.3

13.2K 1.6K 144
By il0vebiscoff

Kafe yang ramai akan pengunjung, suasana Kafe yang begitu mewah dan elegan membuat Sena tanpa hentinya berjalan sana-sini hanya untuk sekedar mengantar pesanan. Malam ini, Sena berada di Kafe tempat ia bekerja.

Setelah beberapa pesanan tersampaikan, Sena berdiam diri sebentar di balik tembok, menyandarkan badannya dengan santai pada tembok putih itu bagaikan sebuah sandaran yang menampung segala bebannya.

Sena melirik pergelangan tangannya yang ditutupi oleh scruchies berwarna cokelat tua. Ditariknya sedikit scruncies itu dan langsung menampakkan pergelangan tangan yang memar dan melepuh. Itu berlaku juga di sebagian tubuhnya. Seluruh tubuhnya dipenuhi luka, begitu juga denga batinnya.

"Sen, sekarang lo bener-bener hutang penjelesan ama gue! Gue cuman mau lo cerita sama gue, gue bakalan bantu lo apapun itu."

Kedatangan Jungwoo secara tiba-tiba membuat Sena tersentak. Gadis itu langsung memperbaiki letak scrunchies-nya agar lukanya tidak terlihat.

Jungwoo menatap Sena khawatir." Gue tau lo punya masalah, lo bisa cerita ke gue, Sen. Gue bakalan bantu lo."

Jungwoo adalah seorang Mahasiswa yang bekerja di tempat yang sama dengannya. Pria itu bukan dari kalangan orang kaya, ia harus membayar uang kuliah-nya yang terbilang tidak murah. Ditempat inilah ia bertemu dengan Sena, gadis yang tidak mau bergaul dengan siapapun yang ada di tempat bekerja. Sena juga sangat irit berbicara menurutnya.

Sena menghela nafas, entah sudah berapa kali Jungwoo mengatakan hal itu." Harus berapa kali gue bilang? Gue gak punya masalah."

Setelah mengatakan itu, Sena langsung berjalan melewati Jungwoo, menabrakan sedikit bahunya pada bahu pemuda itu dikarenakan jalan yang sempit. Jungwoo hanya melirik Sena dengan penuh rasa khawatir. Ia benar-benar mengkhawatirkan Sena.

"AKKHH!" Sena secara tiba-tiba mengerang saat sebuah air lemon pesanan pelanggan tak sengaja tumpah tepat di tangannya.

"Astaga Sena! Sumpah gak sengaja! Sorry sorry!" Soobin, pria tinggi seusianya yang juga merupakan karyawan disana langsung mengelap tangan Sena dengan tissue yang ada di sana. Soobin sangat panik ketika melihat Sena mengerang. Ia benar-benar tidak sengaja.

Sena, gadis itu langsung menarik tangannya yang luka dan terkena air lemon itu. Soobin meringis ketika melihat raut wajah Sena yang berubah menjadi datar.

Soobin menatap Sena khawatir dan panik sekaligus." Sumpah gak sengaja. Suer—"

"Gapapa," potong Sena dan segera pergi darisana. Ia tidak suka berbicara pada siapapun, ia tidak mau mempercayai seorang-pun selain dirinya.

Hanya Sena yang bisa menolong dirinya sendiri, ia tidak mempercayai orang lain. Ia bisa melakukan semuanya sendiri, itu pikirnya.

"Sen!" Jungwoo mengejar gadis itu dan langsung menarik lengan Sena dengan cepat, melepas scrunchies yang dipakai Sena dengan kasar. Dan betapa terkejutnya Jungwoo melihat kondisi tangan Sena yang terbilang tidak baik-baik saja.

Sena buru-buru menarik tangannya, namun Jungwoo kembali menarik tangannya kasar. Sena bisa melihat jelas wajah Jungwoo yang sangat terkejut, dilihat dari matanya yang membulat sempurna.

"Sen, siapa yang ngelakuin ini ke elo..." lirih Jungwoo tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

Sena bisa melihat mata Jungwoo yang berkaca-kaca, entah kenapa itu membuat matanya terasa panas. Sangat jarang seseorang menampakan rasa khawatir kepadanya. Namun pikiran itu dengan cepat ia tepis, Sena menggeleng kepalanya tegas dan langsung menarik tangannya kasar.

"Siapa yang ngelakuin ini ke elo, Sen. Lo bisa bilang ke gue. Ini udah termasuk kekerasan, kita bisa lapor ini ke polisi sekarang—" Jungwoo kembali menarik lengan Sena, berniat mengajak gadis itu untuk melapor ke polisi.

Tapi Sena langsung menyentak kasar tangan Jungwoo dari tubuhnya, menatap sinis Jungwoo." Please, gak usah ngurusin hidup gue— Hidup gue udah susah, jangan bikin susah lagi..." lirih Sena diakhir yang tak kuasa menahan air matanya.

•••

Sena berjalan memasuki apartment-nya. Matanya langsung disapa oleh ruangan yang gelap tanpa adanya pencahayaan. Tangannya menekan saklar lampu dan langsung memperlihatkan kondisi apartment-nya yang sangat rapi.

Dengan langkah gontai, kakinya melangkah masuk ke kamarnya tanpa melepaskan kaos kakinya yang basah. Tangannya seakan-akan sudah tidak mampu membawa tas-nya, Sena menyeret tas hitam kecilnya dengan tatapan kosong.

Keadaannya sangat kacau, benar-benar kacau.

Ia tidak sengaja bertemu dengan Jeno, Jaemin dan Beomgyu. Mereka kembali menyiksanya. Pukulan-pukulan yang begitu keras dan menyakitkan itu masih terasa sampai sekarang. Isakan tangis dan teriakannya yang meminta untuk berhenti masih terputar jelas di otaknya.

Bagaimana ia menangis, bagaimana mereka memukulnya, bagaimana suara-suara itu terdengar, bagaimana kamera ponsel yang terus mengarah kepadanya itu masih teringat jelas dalam benaknya.

"Hai, gimana hari ini? Berat banget, ya?" Sena menatap sebuah boneka teddy-bear yang begitu besar, hadiah dari Wendy untuknya.

"Berat banget..."

"Kamu kuat banget, ya. Kamu mau cerita?" Suara boneka teddy-bear yang ia buat dalam imajinasinya terkesan sangat nyata disaat-saat seperti ini.

Setelah itu, Sena mengangguk dengan bibir bergetar yang ia coba katup rapat-rapat. Matanya terasa panas, pandangannya mengabur menatap boneka teddy-bear itu. Dengn seluruh masalah yang ia punya, Sena langsung memeluk erat teddy-bear itu layaknya sebuah manusia yang mau mendengar segala keluh kesahnya.

Detik kemudian, tangisannya pecah. Pecah dengan sangat keras. Sena mulai menangis dalam pelukan boneka itu dan berpura-pura merasakan adanya sebuah belaian yang membelai lembut kepalanya.

"Sakit, sakit banget..." ungkap Sena dengan suara lirih dan bergetar.

"Mungkin besok bakalan lebih baik," sambung teddy-bear itu dalam imajinasi Sena.

Sena makin mengeraskan tangisannya dan membenamkan dalam-dalam kepalanya. Melupakan pakaiannya yang masih basah dan robek.

"Kamu harus bersyukur, seenggaknya hari ini kamu masih hidup," kata Sena lirih, membayangkan seolah-olah teddy-bear itu yang mengatakan hal itu kepadanya.

Sena mengangguk lirih." Iya, seenggaknya masih hidup. Aku masih bisa ketemu Jeno..."

Dan setelah itu tangisannya makin pecah. Makin ia tenggelamkan kepalanya dan menangis dengan suara yang teredam.

TIINGG

Ponselnya secara tiba-tiba berbunyi, namun gadis itu sama sekali tak menggubris, ia masih fokus mengeraskan tangisannya. Dan kemudian, suara notif muncul semakin banyak dan membuat Sena terpaksa bangun dari tempat tidurnya dan mengambil tasnya yang ada di lantai.

Matanya yang berkaca-kaca tiba-tiba berubah menjadi datar, tak ada ekspresi dari mata maupun wajahnya saat melihat isi pesan yang dikirim oleh Jaemin melalui group yang hanya berisikan dirinya, Jeno, Beomgyu dan Taehyun.

Foto yang memperlihatkan dirinya dengan baju basah yang ia gunakan saat ini. Baju itu tembus pandang, memperlihatkan baju dalamnya. Beberapa foto lainnya juga memperlihatkan wajahnya yang sedang menangis, wajah yang terlihat sangat menyedihkan, wajah yang penuh dengan luka lebam, serta rambut panjangnya yang berantakan.

For our bitch

Jaemin:
/sent a photo
/sent a photo
/sent a photo
/sent a video
Gilss cakep banget🤑
Pas banget body nya

Taehyun:
Wow

Beomgyu:
Kapan kapan ga mau gilir gtu min?
WKWKWKWK
Lumayan sih gratis WKWKWKW

Jeno:
🤣
Boleh juga tuh
Dijual aja kali ya? Biar kebagian uang
HAHAHAHHAA

Jaemin:
@Jeno boleh tuh hahaha
Lumayan tuh body nya
Besok kalo nilainya lebih gede lagi
Telanjangin aja

Taehyun:
👍🏻

Beomgyu:
^2👍🏻
Dengan senang hati WKWKWKW

Jeno:
Diread doang tuh
Muncul dong pinter @Sena
Gue udah baik hati loh
Gak nyebarin ke angkatan

Jaemin:
Boleh juga tuh sebarin seangkatan hahaha

Sena left the group

Cahaya layar ponsel yang langsung menyapa wajahnya yang berantakan. Sena menggenggam erat ponselnya setelah menekan left. Tubuhnya mulai panas dingin. Nafasnya memburu membaca pesan barusan. Matanya yang berkaca-kaca melirik sana-sini panik.

Seluruh tubuhnya bergetar dan detik kemudian Sena memukul-mukul kepalanya dengan kuat. Memukul paha dan tembok dengan keras. Tangannya secara tak henti-hentinya memukul-mukul tubuhnya.

"Apa salah tubuh kamu sampai kamu berani menyakiti mereka?" Suara itu terdengar di telinganya. Imajinasi suara seseorang yang ia buat sendiri.

Hal itu langsung membuat tangannya berhenti memukul kepalanya. Tangannya dengan bebas terjatuh dengan lemas. Tangisannya kembali pecah, namun tanpa suara.

"Jangan sakitin tubuh kamu..."
























Jangan lupa tinggalkan jejak❤️‍🔥

Continue Reading

You'll Also Like

611K 61K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
483K 36.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
431K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
1M 83.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...