The Genetics

De LISTALISTA

7.6K 1.1K 154

Selamat datang, The Genetics! Program Genetics terkenal dengan kesempurnaannya dalam memaksimalkan kualitas s... Mai multe

Awal Terpilihnya
Izin Keluar
Sehari Sebelum Keberangkatan
Hari Keberangkatan dan Permulaan Segalanya
Asrama Biru
Kamar 7 Lantai 4 dan Areal Asrama
Makan Malam dan Genetorium
-Tambahan-
Generic dan Keanehan Pertama
Teman Sekelas dan Awal yang Melelahkan
Genetics adalah...
Penundaan
Permulaan Sebuah Pertemanan
Diskusi di Markas Baru
Kesimpulan!
Ujian Pertama
Survival Game!
Survival Game Berlanjut!
Akhir Survival Game
Sebuah Pembicaraan
Ungkapan Perasaan
Dokter Mike
Kembalinya Beberapa Teman
Damai untuk Sesaat?
Tikus Pengganggu
Kembali ke Markas
Kembali Lagi ke Markas
Persiapan Ujian Kedua
Pelatihan dan Kenalan Baru
Bertanya pada Sang Dokter
Apa Lagi Ini?!
Ujian Kedua, Dimulai!
Clandestine Game!
Pernyataan Lainnya
Berkumpul dalam Ketegangan
Perjalanan Menuju Ketegangan
Puncak dari Ketegangan
Kelanjutan dari Ketegangan
Penurunan Ketegangan
Teka-teki
Tamu Tidak Terduga
Bergerak dengan Segera
Jawaban
Penyesalan dan Akhir dari Segalanya

What's Yours?

230 27 4
De LISTALISTA

“Benarkah? Kak Arin menceritakannya padamu dan Clove kemarin?” Aku melangkahkan keluar dari rumah setelah bercermin dan membenarkan letak kalung berliontin emas milikku. Kalung Genetics yang diberikan kepada The Genetics sebagai pengenang akan program. Soul necklace ini tidak lagi berubah warna sejak program itu berakhir. Aku mengunci pintu, lalu melambai pada lelaki yang sudah menungguku di dudukan beton yang ada di seberang kediamanku.

“Jika bukan karenamu, mungkin aku tidak akan mengetahuinya. Bahkan hal itu tidak terpikirkan olehku hingga beberapa saat yang lalu.”

“....”

Aku menyeberangi jalan kecil itu dan berdiri di depan sang pria, “Terima kasih sudah menginformasikannya padaku, Raina. Aku harus pergi sekarang, ada janji dengan beberapa orang.”

“Menunggu lama, Nic?” Aku menutup ponsel dan menatap Nic. Lawan bicaraku itu menggeleng, “Sudah siap 'kan? Mari berangkat.”

Aku mengangguk dan senyuman tercipta secara spontan saat merasakan genggaman hangat di tanganku.

★★★

“Raina menghubungimu?”

“Ya. Sesaat setelah kau mengirimkan pesan padaku,” Aku menjelaskan, “Kau ingat seorang The Genetics yang menjadi gosip di Marine High School? Ingat keponakannya tidak sengaja kita temui di hujan sore sebelum keberangkatan? Perempuan tersebut berpapasan dengan Raina dan Clove di minimarket dekat sekolah kemarin.”

“Perempuan yang memperingatkan kita itu? Bagaimana Clove dan Raina mengenal Kak—Umm, siapa namanya?” Nic berusaha mengingat nama itu.

“Kak Arin,” jawabku, “Raina meminjamkan pena The Genetics kepadanya di tempat belanja kemarin dan mereka berakhir dengan pembicaraan singkat tentang program. Kak Arin bercerita bahwa bibinyalah yang menjadi 'The Genetics gila'.”

Nic menanggapi, “Seingatku Ia juga berkata hal yang sama setahun yang lalu, sehari sebelum kita berangkat.” Aku membenarkan, “Tetapi Kak Arin menambahkan hal yang tidak kita ketahui: Bibi Kak Arin memiliki kemampuan khusus yaitu precognition. Bukan sejenis psychometric sepertimu yang melihat masa lalu dalam peristiwa di waktu tertentu, bibi dari Kak Arin dapat melihat runtutan peristiwa yang lebih lampau.”

Aku menghela nafas, “Ia melihat sesuatu dalam precognitionnya. Raina memberitahuku, ahli kejiwaan yang menangani bibi dari Kak Arin mendiagnosis bahwa suatu pengelihatan traumatis membuat mentalnya terguncang.”

“Pembunuhan massal Dillion Quevares?”

“Ya, menurutku peristiwa itulah yang dilihat oleh bibinya.” Kami berbelok saat menemukan perempatan jalan dan melangkah masuk ke dalam kafe setelah berjalan sedikit lagi. Segera kami dekati dua orang yang sudah duduk manis menunggu di meja paling sudut ruangan.

Aku duduk dan menginformasikan satu hal kepada Nic dan dua orang di hadapanku, “Ruang kosong di bawah tanah yang selalu kita gunakan sebagai markas SPE-1 adalah hasil kerja keras dari ‘The Genetics gila' itu. Raina memberitahuku bahwa bibinya berkali-kali meracau soal membangun 'tempat paling aman untuk berlindung' dan 'lokasi kebahagiaan dalam kesendirian di dalam Bumi'. Kurasa markas kitalah maksudnya.”

“Markas itu? Ia membangunnya sendirian? Wah! Pastilah perempuan itu lebih kuat dari Zac di masanya.” tanggap sang pemilik telekinesis di depanku.

“Kau benar.” Lelaki kecil berkacamata yang duduk berseberangan dengan Nic ikut memuji.

“Kalian datang bersama?” Nic mengubah pembicaraan. “Tentu tidak, rumahku dan asrama Ken berlawanan arah.” Ve menanggapi. Ya, dua orang yang memiliki janji dengan kami adalah Ve dan Ken. Sebenarnya tidak hanya mereka.

“Oh! Mereka melakukan panggilan video!”

Ve segera menekan tombol untuk bergabung dengan panggilan video. Setelahnya, dapat kulihat enam kotakan video yang berbeda. Ah, mereka.

“Hai semua!”

Ve melambai kepada orang-orang di layar elektronik. Diletakkannya ponsel di tengah meja dengan vas kaca yang ada sebagai penyangganya. Kami berpindah duduk menjadi berjajar dan ikut melambaikan tangan. “Hai, SPE-1. Kalian baik-baik saja 'kan?”

Kami bertukar kontak saat hari terakhir menjelang kepulangan dari program Genetics. Tidak hanya dengan SPE-1, aku juga masih berhubungan baik dengan beberapa orang The Genetics. Tetapi hari ini, untuk pertama kalinya setelah setahun perpisahan SPE-1, kami melakukan panggilan video lengkap dengan semuanya.

“Tentu saja kami baik.” Zac menanggapi diikuti dengan anggukan Sella. Mereka sepertinya juga berada di sebuah kafe. Keduanya tinggal di kota yang sama tetapi belajar di sekolah yang berbeda -sama halnya dengan Ve, Ken, dan aku-. Keduanya terlihat semakin dekat sekarang, sepertinya pertengkaran mereka di hari-hari ujian kedua sudah terselesaikan.

“Kau masih saja tidak berekspresi Lyn!” Kale bersuara.

“Berhentilah mengkritik orang, pria bodoh!” Val yang duduk di samping Kale menanggapi.

“HEI, SEPERTI KAU TIDAK BEGITU SAJA! KENAPA TIDAK ADA PE—“

“Sudahlah kalian. Kami tidak ada disana untuk melerai! Jangan beradu mulut.” Zac menghentikan sepasang kucing dan tikus itu.

“Lagipula kenapa kalian bisa berada di tempat yang sama, hah? Kupikir kalian tidak akan bertemu untuk panggilan video ini.” Val dan Kale tinggal di satu kota yang sama, pusat ekonomi negara ini. Keduanya terlihat duduk di sebuah ruangan luas dengan lemari berisi hiasan piring keramik tidak jauh dari belakang mereka.

“Aku tidak akan repot- repot mendatangi rumah gadis angkuh ini jika bukan karena kalian. Untung saja aku masih menyayangi SPE-1 lebih besar dari kebencianku pada perempuan di sampingku ini.” Kale mengaduh karena mendapat pukulan keras di kepalanya.

“Kau menjijikkan.” Lyn akhirnya mengeluarkan suara! Dia sendirian, tidak ada satu pun dari kami yang tinggal sedaerah dengannya. “Nenekku saja bergidik mendengar ucapanmu.” Lyn tinggal berdua dengan neneknya.

“Nenekmu sehat, Lyn?” Menanggapi Ken, perempuan itu mengubah arah kameranya untuk menunjukkan sang nenek yang duduk di depannya itu dan melambai ke kamera saat Lyn mengatakan, “Katakan 'hai', Nek.”

“Kau sendiri jadi mengunjungi nenekmu hari ini, Gadis penggosip?”

Kurasa El adalah SPE-1 di kota lain yang paling sering berkomunikasi denganku sebagai teman. Kemarin Ia mengirimiku pesan dan aku bercerita akan mengunjungi nenek buyutku di rumah tuanya hari ini. “Aku akan berkunjung bersama Nic hari ini.”

“Nenekmu yang ternyata mengikuti program Genetics itu?” tanya Zac.

Aku mengiyakan sekali lagi. Secara mengejutkan, aku mengetahui bahwa nenek buyutku adalah salah satu peserta dari program genetics pada masa-masa awal. Tepat setelah kepulangan dari program itu, suster yang menjaga nenek buyutku meneleponku dan berkata bahwa nenek buyutku menanyakan cacat apa yang kumiliki hingga harus mengikuti program itu. Apakah genetik albino dari nenek buyutku menurun kepadaku kemudian menyebabkanku mengikuti program genetics, seperti beliau yang dikucilkan oleh masyarakat masa lalu karena dianggap menerima kutukan Tuhan.

El tampak mengangguk, “Hati-hati di jalan.”

“AKU DAPAT MERASAKAN PANAS TUBUHMU DARI SINI, EL! APA KAU MASIH MENYUKAINYA?” Kale benar-benar tidak bisa berhenti menggoda El yang salah mengirim pesan kepada grup SPE-1, padahal harusnya mengirimkannya padaku. Hal itu terjadi seminggu setelah kami kembali dari program dan entah kenapa isi pesan El berisi ‘Maaf telah membuatmu tidak nyaman selama program karena perasaan berlebihku kepadamu'. Habislah lelaki itu menjadi bulan-bulanan hingga sekarang.

“Citra dirimu semakin hancur di mataku dari hari ke hari, Kale. Kau tidak tampak seram, kasar, dan bermulut tajam seperti di hari-hari pertama program Genetics.” Jelas sekali Jeff berada di kamar. Lelaki itu tengkurap nyaman di atas tempat tidurnya.

“Memang aku seram? Aku hanya kesal saat itu.” Kale melanjutkan, “Aku tidak seram 'kan, Lyn?”

“Kau menjijikkan.”

“Memang kau bisa tahu rasanya jijik?” tandas Kale penuh kemenangan. Lyn tentu tidak bisa membalasnya karena itulah kemampuan yang dimiliki perempuan itu.

“Kale,” Sella tiba-tiba bersuara.

Entah kenapa, sampai saat ini kami selalu diam jika Sella sudah membuka mulutnya. Perhatian ami tertuju pada perempuan berkulit pucat itu seketika, “Kale...”

“Ada apa?” Kale menanggapi.

“Kau suka pada Lyn?”

Tawa langsung tercipta secara kompak. Sella mengatakannya dengan polos dan Kale benar-benar terlihat malu setelahnya. Lyn hanya menggelengkan kepala, lagi-lagi tanpa ekspresi berlebihan.

“Habislah kau, Kale!” tandas El dengan semangat. “Kau menyukai seseorang tanpa perasaan!”

“Diamlah kalian!” seru Lyn tidak terima karena dirinya menjadi bahan jenaka.

Aku tersenyum melihat semuanya. Kerinduan akan program Genetics sedikit menyelinap di dalam hatiku. Tetapi tetap saja, ini semua bukan lagi Genetics meskipun kami akan selalu menjadi The Genetics.

Walaupun diberi kesempatan, aku tidak akan menukar memori dan peristiwa dengan apapun. Pertemuan kami lebih berharga dari segala hal yang kubenci dalam program itu. Persahabatan kami tercetak sempurna dengan segala usaha, kerja keras, saling memahami, dan tetap bersatu diantara pengkhianatan serta persoalan besar yang harus diatasi.

What's Yours?

Jika pertanyaan itu diajukan kepada kami, kepada SPE-1, maka aku dengan bangga akan mewakili semuanya menjawab bahwa friendship adalah kekuatan kami yang sebenarnya. Penyatu yang membuat kami bertahan bahkan dalam kesulitan apapun.

Terima kasih, Genetics. Terima kasih untuk persahabatan, petualangan, dan perjuangan. Terima kasih untuk pengalaman dan penemuan jati diri.

Terima kasih untuk... semuanya.

★★★

Terima kasih dari SPE-1 dan aku buat kalian semua juga💚💚💚 Nggak kerasa 1 lagi project selesai dipublikasikan seluruhnya.

Sebenernya cerita ini udah selesai dari September tahun lalu, tapi karena kesibukan dan kemalasanku, updatenya jadi lama banget. Hehe.

Sekali lagi, terima kasih sudah mengikuti perjalanan para Genetics. Sampai ketemu di kisah selanjutnya dengan tokoh yang baru 👋👋

Vote and comments yaaa...

6 Juli 2020 - 16 Juli 2021,
Callista

Continuă lectura

O să-ți placă și

SETARA De arti tanda

Ficțiune generală

16.6K 1.6K 22
Kisah Adam Hawa, dua orang yang sudah saling mengenal sejak bayi, berteman, bertengkar, bermusuhan, dan saling mencintai sampai jadi suami istri. ...
2.2M 111K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
77.5K 19.8K 27
[SELESAI] MASIH LENGKAP Romance - Fantasy! *** Pada suatu malam, Snow menemukan sebuah buku. Sampul buku tersebut sungguh aneh, hanya bertuliskan jud...
5.7K 2.6K 35
Rhea Grizelle Zeline, Putri sang Penguasa Lautan yang telah menjalani kehidupan 17 Tahun menjadi Manusia, hingga sesuatu terjadi membuatnya terdampar...