Klik bintang dipojok kiri bawah yee.
Komen juga jangan lupaaa
Happy Reading ✨
"Udah-udah ayo kesana! Yang PDKT jangan diganggu nanti nangess HAHAHA" Ejek Gio.
"Sialan" Gerutu Alan.
Saat ketiga sahabatnya sudah pergi dari rooftop Alan kembali membuka room charnya bersama Oliv. Ternyata Oliv mengirimkan pesan lagi.
Nyonya Atmajaya
Adhi, Bales!!!!
Nyonya Atmajaya
JANGAN BOLOS TITIK!!
Nyonya Atmajaya
BUAT BALES IYA GAK BISA APA!?
Nyonya Atmajaya
GAK TENANG NIH GUE!!!?
Lagi-lagi Alan mengulum senyumnya. Sungguh menggemaskan jika ia melihat Oliv yang saat kesal padanya.
Alan segera mengetikkan pesan untuk gadisnya itu.
Alan Adhi
Y
Nyonya Atmajaya
GAK BISA NGETIK YANG BNR NIH!
Alan Adhi
Iya, Bawel.
Nyonya Atmajaya
👍
Alan Adhi
Alay, Pke emot gtan.
Nyonya Atmajaya
NGESELIN BANGET JADI ORANG.
Nyonya Atmajaya
JADI PENGEN PELINTIR GINJALNYA😡.
Ala
Plintr aja kl bsa.
Nyonya Atmajaya
T
rsrh😡
Mungkin hari ini, Hari keberuntungan baginya. Ia sendari tadi mengulum senyumnya tak henti-henti, Seperti orang gila.
Tapi asal kalian tau, Alan tak menggubris perkataan Oliv yang menyuruhnya untuk tidak membolos. Sungguh ia malas untuk beranjak dari tempatnya. Apalagi mengikuti pelajaran.
~~~
"Naik" Kata Adhi sambil memberikan helm pada Oliv.
"Iya"
"Ayo"
"Adhi, Ayo. Nunggu apa lagi?" Tanya Oliv celingukan mencari seseorang yang mungkin Adhi tunggu.
"Pegangan"
"Ha?"
Tanpa persetujuan Oliv Adhi menarik tangan Oliv untuk melingkar diperutnya.
Deg
Hati Oliv berdesir hebat. "Biasa aja kali jantungnya" Ejek Adhi karena punggungnya bisa merasakan jantung Oliv yang berdetak kencang.
"Jangan nempel-nempel kalo gak mau adik gue bangun" Lanjut Adhi membuat mata Oliv membulat sempurna.
Dengan cepat Oliv menjauhkan badannya sedikit agar Adhi tidak bisa mendengar detak jantungnya "a-apasi"
~~~
"Olivia" Panggil Adhi saat Oliv baru saja membuka pintu kamarnya dengan piyama.
"Apa?"
"Mau kemana?"
"Masak"
"Satu permintaan gue, Sekarang gue tagih"
Deg
Rasanya ingin sekali merutuki dirinya sendiri, Kenapa ia terima? Jika permintaan Adhi macam-macam bagaimana? Sungguh ia menyesal. "A-apa permintaannya?"
"Cukup mudah"
"Ya apa?"
"Buatin gue kepiting saus tiram!"
Oliv mengernyitkan dahinya. Permintaan yang mudah, Tapi kenapa Adhi meminta hal itu?.
"Kenapa lo minta itu?"
"Pengen aja"
Oliv semakin bingung dengan tingkah Adhi yang menurutnya aneh. "Gak ngidamkan lo?" Tanyanya menyelidiki.
"Belum aja lo gue bunting" Kata Adhi santai.
"Gila, Yaudah gue masakin dulu" Oliv melangkah turun dari tangga menuju kearah dapur.
Adhi mengikuti Oliv yang berjalan menuju dapur. Saat sudah sampai didapur Adhi menduduki kursi meja makan sedangkan Oliv berjalan membuka kulkas untuk mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan.
"Adhi, Kulkasnya kosong" Teriak Oliv membuat Adhi yang sibuk bermain ponsel mengalihkan pandangannya kearah Oliv.
"Beli"
"Gue?"
"Hm"
"Temenin, Sekalian belanja bulanan."
"Ayo" Dengan senang hati Adhi berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kunci motor dan jaketnya.
~~~
"Daging sapi mau?" Tanya Oliv memastikan jika Adhi tidak alergi makanan yang nanti ia pilih.
"Hm"
Oliv mengambil beberapa barang-barang mulai dari makanan, Peralatan mandi, Peralatan mencuci.
"Kita ke sana dulu" Tunjuk Oliv mendorong troli menuju peralatan mencuci. Oliv mengambil deterjen yang ada rak paling bawah.
"Lo mau nyuci pakaian?" Tanya Adhi menatap heran Oliv.
Oliv mengernyitkan keningnya. "Iya, Kenapa?" Ujarnya heran.
"Laundry aja"
"Gak usah, Gue bisa kok. Buang-buang uang aja"
"Lagian lo gak percaya kalo gue bisa nyuci?. Gue dulu dirumah suka bantuin bunda loh. Jadi lo gak usah raguin gue soal ini itu, Udah senior" Sombongnya tersenyum bangga sambil menepuk-nepuk dadanya, Sombong.
"Idih, Manja gitu"
"Manja gue tuh bukan yang keterlaluan, Yang biasa aja. Tapi tetep bisa ini itu sendiri"
"Sama aja kalo gitu"
"Nggak yaa" Adhi memilih untuk mengalah.
Oliv berjalan menuju lorong untuk makanan ringan, Untuk cemilan di rumah, Katanya.
"Lo mau cemilan apa?"
"Terserah" Jawab Alan datar.
Oliv memasukkan cemilan tanpa memastikan harganya. Oliv adalah tipikal orang yang tidak suka makan banyak tetapi suka ngemil. Oliv sedikit menjinjit untuk mengambil cemilan favoritnya yang berada diatas membuat ia kesulitan mengambilnya karena tinggi badannya tidak setara dengan rak yang ingin ia tuju.
"Aduh" Gumam Oliv tak bisa menggapai cemilannya.
"Mas, Ituloh adiknya gak bisa ngambil." Ucap Wanita paruh baya yang melihat gerak gerik Oliv dari tadi. Adhi memutar badannya menghadap wanita paruh baya itu.
"Adik?" Gumam Oliv pasih terdengar Adhi.
"Adiknya kesusahan itu loh ngambil, Bantuin kasihan dia" Tutur wanita paruh baya itu lagi.
"Saya adiknya dia buk?" Tanya Oliv menunjuk Adhi dengan telunjuknya.
"Iya, Kayaknya kamu adiknya." Wanita itu mengangguk antusias menjawab pertanyaan Oliv.
"Kelihatan apanya buk kalo saya adiknya dia?"
"Tinggi kamu cuma sedadanya, Terus wajahnya juga kelihatan dewasa masnya"
"HAHAHA" Tawa Adhi pecah saat wanita paruh baya itu secara tidak langsung mengatakan Oliv pendek.
"Gak sopan. Pelanin ketawanya" Tegur Oliv memukul lengan Adhi. Adhi menghentikan tawanya karena melihat wajah kesal Oliv.
"Tapi dia bukan kakak saya buk, Dia suami saya" Jelas Olivia membuat wanita tadi kebingungan.
"Kalian nikah muda"
"Iya"
"Haha, Maaf ya tapi beneran saya kira kamu adiknya. Eh taunya istrinya. Tapi serasi kalian deh, Ganteng sama cantik. Udah punya momongan belum dek?"
"Belum buk" Jawab Oliv kikuk.
"Saya doain semoga cepet-cepet dapat momongan ya, Pasti anaknya cantik atau ganteng kayak mama papanya. Yaudah saya kesana dulu ya"
"Aamiin" Gumam Adhi.
"I-iya b-bu"
"Ibunya minta momongan" Goda Adhi.
"Berisik"
"Lo beneran gak mau punya anak sekarang?"
"Anak mulu, Sekolah aja belum bener"
"Haha"
"Ambilin jajannya!"
~~~
"Berapa mbak?" Tanya Oliv.
"4.350.288" Jawab pegawai kasir.
Glek
Oliv menah payah. Banyak banget gila, Apa aja yang gue beli emang, Batin Oliv.
"Minta uang dong. Uang gue gak cukup" Oliv hanya menyengir kuda.
Adhi mengeluarkan dompetnya dan mencondongkan sebuah kartu pada Oliv.
Glekk
"B-black kar-rt?" Tanyanya gugup.
"Hm"
"Lo punya black kart?"
"Hm"
"Kaya dong lo"
"Emang" Sombonsg Adhi sambil menyisir rambutnya kebelakang, Biasalahhh sombong.
"Gaya banget lo. Black kart papi kan?" Selidik Oliv tak percaya.
"Punya gue"
"Ini mbak" Oliv memilih tak menghiraukan Adhi, Ia masih kurang percaya itu memang black kart Adhi.
Setelah pembayaran selesai Oliv membawa dua kantung belanjaannya. Dan dua yang lain dibawa Adhi.
"Lohh, Ini Alan ya? Ketua geng motor Avigator kan?" Tanya salah satu pegawai.
"Hm"
Wajah pegawai itu menjadi pucat. Pegawai itu tahu jika Alan itu kejam.
"B-boleh min-nta f-foto?" Tanya pegawai itu gugup.
"Ya"
"Beneran?" Tanya pegawai itu antusias.
"Hm"
"Mbak tolong fotoin dong" Kata pegawai itu sambil mencondongkan ponselnya pada Oliv.
"Hah? Gue?"
"Iya mbak, Tolong ini keberuntungan jika saya bisa foto sama ketua geng motor Avigator. Plis mbak" Pinta Pegawai kasir menyatukan kedua telapak tangannya
"Huh, Iya-iya"
'Suami gue dinaksirin berapa orang aja nih?'
"3"
"2"
"1"
Ckrekk
"Udah"
"Lagi dong mbak"
"Cape gue"
"Plis mbak lagi ya"
"Olivia, Satu lagi" Pinta Adhi tak mau terbantahkan.
"Yayaya" Kesal Oliv sambil menghentakkan kakinya.
Oliv menatap pegawai kasir yang menjengkelkan itu begitu dekat dengan suaminya, Dadanya sengaja pegawai itu letakkan didekat tubuh Adhi. Untuk menggoda Adhi, Mungkin. Oliv yang nampaknya kesal. Dengan sengaja membalikkan kameranya menghadap layar depan. Biar tau rasa, Gak genit lagi sama cowo orang. Pikir Oliv.
"3"
"2"
"1"
Ckrekk
"Udah, Nih"
"Makasihh kak Alan, Seneng banget saya." Ucap pegawai kasir mengambil ponselnya dari tangan Oliv.
'Yang ngefoto siapa? Yang diterima kasihin siapa?'
"Hm"
"Ayo, Dhi. Enegg gue"
Saat mereka sudah ada diperkirakan apartemen, Adhi yang melihat Oliv senyam-senyum sendiri membuat Adhi kebingungan.
'Gila' Batin Adhi.
"Kenapa sih?"
"Kenapa apanya?" Tanya Oliv masih mengembangkan senyumnya.
"Gak usah senyum-senyum gitu, Kaya orang gila tau nggak!?" Titah Adhi dingin.
"HAHAHA"
"Asli gila" Gumam Adhi.
Adhi berjalan lebih dulu sambil membawa belanjaannya diikuti Oliv dari belakang.
"Adhi"
"Hm"
"Ngakak gue kalo inget, HAHAHA"
"Apasih?, Gak jelas tau nggak!?"
"Tau nggak sih?"
"Gak"
"Dengerin dulu. Jadi waktu tadi gue motion lo kan si mbak-mbak nya, Gue kerjain aja deh"
"Kerjain apa?"
"Kameranya gak gue arahin kekalian, Gue arahin ke gue."
"Hah?" Beo Adhi.
"Iya, Hahaha"
"Jadi lo moto diri lo sendiri, Gak moto gue?" Tanya Adhi membuat Oliv menggeleng.
"Ck, Gila"
To Be Continue....
~~~
Alan Adhi Atmajaya
Olivia Shasa Dewangga
Edgar satrio Aditya
Zanna Kirania
Prayoga Marga Reza
Violetta Revalina
Antonio Gio Pratama
(Visual Zanna diganti, Udah semua gak akan diganti-ganti lagi hehe)
JAN LUPA VOMENT💖
THANKYOU SEMUAAA.
See you next chapter.
9/6/21
19.00