MAXI

By zaverly83

69.7K 6.9K 975

Maxi seorang badboy idola kampus yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan Postgraduate nya, diminta untu... More

Cloudy Purnama Hasan
Sparkle Maximilliano Alfonso
pertemuan awal
Spanish
Universitat de Barcelona
kesal
akhir pekan
awal
janji
kencan
amarah
rindu
nenek
cemburu
senyum
maaf
weekend
fashionable
Diam
Foolishness
Awkward
again
Jealous
Not Now
Decision
Decision (2)
Kepergian
Jauh
Bertahan
Jatuh
Bangun
Cloudy
aneh
Kembali
awal baru
Bingung
pulang
pudar
Kecewa
Maaf
Pengampunan
Bandara
percaya
Kegilaan
pertahanan
kiss
Janji
The Wedding
rencana
Barcelona
Tak biasa
Resepsi

First for Everything

1.8K 136 23
By zaverly83

Maxi membawa Cloudy masuk ke dalam bathup berisi air hangat itu. Cloudy sangat ingat pesan Ocha siang tadi, bahwa dirinya malam ini akan mengikuti alur Maxi, membiarkan Maxi memegang kendali atas semuanya malam ini. Cloudy percaya Maxi tak akan berbuat kasar ataupun melakukan tindakan yang menyakiti Cloudy.

Maxi terlebih dulu duduk di dalam air itu, lalu menarik perlahan tangan Cloudy untuk ikut duduk bersamanya. Cloudy kini berada di atas, mengangkangi kedua paha Maxi dan menghadap ke arah pria itu.

Maxi menatap wajah Cloudy dengan tersenyum, telunjuknya mulai menelusuri bibir Cloudy, lalu turun ke leher dan semakin ke bawah, menuju belahan dada Cloudy, berhenti tepat di tengah dua gundukan bulat itu. Maxi dan Cloudy bersamaan menunduk, melihat ke telunjuk Maxi yang berhenti di tengah belahan itu.

Posisi tubuh mereka sangat dekat, hanya tersisa jarak sekitar 10cm saja. Maxi dapat merasakan jantung Cloudy yang berdetak cepat, napas yang semakin memburu membuat dada itu bergerak naik turun dengan cepat juga.

"Kau takut?" Tanya Maxi berbisik, Cloudy hanya menggelengkan kepalanya.

"Bolehkah?" Tanya Maxi lagi sambil menggerakkan telunjuknya ke arah kanan pucuk merah muda yang sudah mengeras itu.

Cloudy tak sanggup lagi menjawab, karena telunjuk Maxi telah bergerak berputar di pucuk itu, membuat Cloudy memejamkan matanya dan menikmati sensasi yang baru pertama kali ini dia rasakan. Cloudy menutup rapat bibirnya masuk ke dalam mulut, menahan desahan yang timbul dari gairah dalam dirinya.

Maxi tersenyum, melihat Cloudy mulai menikmati pergerakannya, namun masih malu untuk mendesah. Tangan Maxi yang satu lagi mulai meraih tengkuk Cloudy, dan mencium bibir itu, memaksa bibir itu terbuka.

Eeuughhhh....

Maxi semakin tersenyum dan semakin mendalam mencium bibir itu, tangannya juga semakin bermain di tubuh atas Cloudy yang polos.

"Aku suka mendengarmu mendesah." Ucap Maxi di sela ciuman mereka, lalu bibirnya mulai turun ke rahang dan lanjut ke leher, menghisapnya kuat, sengaja meninggalkan  kissmark disana.

Aahhhhhh..... Maxi.....

Kedua tangan Cloudy mulai melingkar di leher Maxi, saat bibir dan lidah suaminya itu bermain di dadanya bahkan memainkan pucuk indahnya itu dengan banyak macam permainan.

Ma....xiiii..... Ouuhhhhh....

Aaahhhhhh...... Ssshhhhh..... Maxiiiiii....

Cloudy membuka matanya, menatap ke bawah, melihat apa yang Maxi sedang lakukan terhadapnya, dan itu semakin membuatnya menggila dalam gairahnya. Ekspresi Maxi terlihat sangat menginginkannya, menikmatinya, dan memujanya di sela-sela permainannya.

Cloudy mulai bergerak di tubuh bawahnya, merasakan kedutan milik Maxi di balik boxer ketatnya, semakin mendesah, dan memohon pada Maxi.

Ouhhhhh..... Maxiii, itu.... enaaakkkk....

Aahhhhh......

Maxi kembali meraih tengkuk Cloudy, mencium bibirnya lagi, kali ini lebih rakus dari awal yang tadi. Cloudy juga membalasnya tak kalah rakus. Kini Cloudy sudah tak kaku lagi dalam membalas bibir Maxi, lidahnya juga semakin lincah bermain membalas lidah Maxi, saling bertukar saliva.

Tangan Maxi mulai mengangkat sedikit tubuh Cloudy untuk menurunkan celana dalam Cloudy. Cloudy memilih berdiri dan menurunkannya sendiri dengan sexy di hadapan Maxi. Maxi tersenyum menikmati dan mengagumi tubuh bawah Cloudy yang tepat berada di hadapannya itu.

Cloudy melihat tatapan kagum dari Maxi itu, karenanya dia sengaja tak langsung duduk lagi namun tetap berdiri di hadapan Maxi, membiarkan tangan Maxi mulai menyentuhnya.

"Sangat indah." Puji Maxi sambil menatap ke atas pada Cloudy yang tersenyum.

"Kau merawatnya sangat baik."  Puji Maxi lagi dan kini sedang menghirup aromanya. Hidung Maxi yang menyentuh dan berputar di area bawah sana, semakin membuat area itu meleleh.

Kedua tangan Maxi meraih pinggul Cloudy, membawa tubuh bawah Cloudy semakin mendekat padanya. Tangan Cloudy bertumpu pada kedua pundak Maxi.

"Aku akan memberikan orgasme pertamamu, supaya kau siap menerima diriku di dalam sini." Ucap Maxi dengan menggerakkan lidahnya menjilat inti Cloudy dari bawah ke atas.

Ahhhhhhh..... Lakukan Maxi.....

Desahan yang sangat memohon itu, membuat Maxi tak ingin berlama-lama melakukannya di kamar mandi. Maxi berdiri lalu melepaskan celana boxernya sendiri, keduanya telah polos bersama.

Maxi tersenyum saat Cloudy terdiam menatap miliknya yang berdiri tegak di bawah sana.

"Kau boleh memegangnya jika kau mau, itu juga milikmu sekarang." Bisik Maxi dan menjilat belakang telinga Cloudy.

Tangan Cloudy perlahan dan ragu mulai bergerak untuk menyentuh milik Maxi itu.

Crep.

Genggam Cloudy pada tubuh Maxi yang mengeras dan tegak berdiri di bawah sana.

Oouuhhhhh..... Tanganmu hangat...

Desah Maxi, tapi segera melepaskan tangan Cloudy itu.

"Kau boleh menyentuhnya lagi nanti, sekarang kita harus segera kembali ke kamar. Ini pertama kalinya bagimu, kau harus bisa menikmati malam ini dengan sangat luar biasa." Bisik Maxi lagi, lalu mengajak Cloudy keluar dari bathup itu, kembali mengangkat tubuh polos Cloudy menuju ke tempat tidur.

Maxi perlahan membaringkan tubuh istrinya itu, menatapnya sejenak lalu kembali mencium bibirnya, meraupnya dengan penuh gairah. Tubuh bagian bawah mereka saling menempel, hangat, semakin membuat keduanya gila dalam ciuman yang semakin mendalam, lidah yang saling merasuk dan bertautan. Tangan yang semakin saling menjelajahi tubuh pasangannya.

Bibir Maxi kembali turun, menikmati, menghisap, dan meninggalkan jejak kepemilikannya di tubuh Cloudy semakin banyak. Bibir yang bermain nikmat di pucuk dada Cloudy, semakin ingin meraup seluruh gundukan itu ke dalam mulutnya. Kedua tangan Maxi menelusuri sepanjang tangan Cloudy kanan dan kiri, hingga saling menggenggam kuat, membawa kedua tangan itu ke atas kepala Cloudy, menguncinya dengan satu genggaman tangan Maxi. Tangan Maxi satu lagi mulai menjelajah turun ke bawah, menemukan inti Cloudy.

Aaahhhh..... Maxi. Maxi.... Maxiiiiihhh...

Ouhhhh..... Ssshhhh.....

Napas Cloudy semakin memburu, desahan seakan tak cukup untuk mengungkapkan betapa nikmat sensasi ini membuat Cloudy gila.

Tangan Maxi menggenggam kedua tangan Cloudy di atas, satu tangan lagi bermain terus menggesek dan menggoyang pucuk kecil dari inti Cloudy di bawah sana, mulut Maxi terus mengulum dada Cloudy, dengan lidah yang bermain di pucuknya.

Aaaahhhhhh.......!!!!

Sungguh tubuh Cloudy bergetar menggelinjang hebat, pengalaman orgasme pertamanya pun akhirnya berhasil diberikan oleh Maxi. Napasnya seakan akan hendak lepas, jantungnya berpacu cepat dan tubuhnya juga melemah.

Cloudy menatap Maxi dan tersenyum. Maxi tak membiarkan Cloudy mengantuk setelah orgasme pertamanya itu. Maxi segera melepaskan tangan Cloudy, dan kini fokus sepenuhnya pada inti bawah Cloudy. Wajahnya tenggelam di antara selangkangan Cloudy.

Aahhhhh.... Ouuhhh...... Maxi....

Maxi..... Aahhhhh.... Aahhh..... Ouhhhhh....

Apa yang kau lakukan Maxi? Aahhhhh....

Maxi, aku ingin lagi.... Maxi.... Maxi.... Jangan...... Jangan.... Berhenti..... Kumohon...... Kumohon Maxi..... Maxi.....
Berikan padaku Maxi.... Aahhhhh.....

Maxi segera berhenti dan kembali mencium bibir Cloudy, yang langsung dibalas rakus oleh Cloudy. Cloudy tak lagi malu atau ragu dalam mengungkapkan gairahnya malam ini. Cloudy menggerakkan tubuh bawahnya, memutar pinggulnya untuk bergesekan dengan inti Maxi.

"Kau sudah siap Cloudy, milikmu sudah mulai meregang dan siap untuk menerima milikku di dalammu." Ucap Maxi.

"Berikan  padaku Maxi, aku percaya padamu." Sahut Cloudy lalu bibir mereka kembali menyatu namun hanya sejenak.

Maxi berdiri dan siap menyatukan tubuh mereka berdua.

AAAHHHH.... SA.SAKIT... SSSHHHHH.....

Maxi perlahan sedikit demi sedikit mendorong miliknya semakin masuk ke dalam inti Cloudy yang telah sangat basah itu.

"Astaga, tak kusangka akan sesulit ini jika pertama kali menembus keperawanan seorang wanita." Batin Maxi yang merasakan betapa sempitnya inti Cloudy.

"Apa kau masih bisa menahan rasa sakitnya?" Tanya Maxi berhenti sejenak, tak tega dengan wajah kesakitan Cloudy yang kini bahkan sudah menggenggam kencang sprei di sekitar kedua tangannya, bibirnya pun sampai digigitnya untuk menahan rasa sakit itu.

Mulut Maxi kembali mengulum dada Cloudy, mengalihkan sensasi rasa sakit Cloudy.

"Aku bisa....aaahhh... akuuuuhhhh... bisa.. menahannya...." Ucap Cloudy.

Maxi mencium bibir Cloudy, membuat istrinya itu sibuk, hingga tak terasa Maxi berhasil menerobos dinding suci itu, sangat terasa di ujung tubuh keras Maxi bahwa dia menembus sebuah selaput di bawah sana.

AAAAHHHHHHH!!!!

seru Cloudy sangat kesakitan hingga melepaskan bibir Maxi seketika itu juga. Air mata mengalir dari mata Cloudy, sangat kesakitan. Ini pertama kali baginya, dan milik Maxi termasuk dalam ukuran di atas standart pria pada umumnya.

Maxi berhenti sejenak, memberi Cloudy ruang untuk bernapas dan sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan milik Maxi di dalamnya. Maxi mengusap airmata di pipi Cloudy, menatap mata indah yang kembali terbuka itu, memberinya senyuman dan tatapan bangga pada istrinya itu. Bangga karena Cloudy sungguh memberikan harta paling berharganya pada dia, suaminya.

"Kau siap? Tahanlah sesaat, hanya sesaat karena setelahnya kau akan melupakan rasa sakit ini, kau sanggup? Atau kita akan melanjutkan besok?" Tanya Maxi sambil membelai lembut wajah Cloudy dengan tersenyum.

"Aku siap, tapi perlahan saja di awal ya, kumohon." Sahut Cloudy dan Maxi langsung mencium bibir itu.

Keduanya saling menikmati bibir pasangannya, lidah pasangannya, saling memberi bibir mereka pada pasangannya. Kembali menyulut gairah dalam diri mereka. Tangan Maxi mulai membelai, menyentuh semua kulit halus Cloudy yang ada dalam pelukannya. Tangan Cloudy juga ikut bergerak lembut mengusap punggung kokoh Maxi,  naik turun hingga meremas tubuh belakang Maxi yang menonjol sexy itu.

Maxi mulai kembali bergerak di bawah sana, pinggulnya bergerak maju mundur, keluar masuk di inti Cloudy yang mulai kembali basah hingga semakin melancarkan pergerakkan nya dan sangat mengurangi rasa sakit Cloudy.

Aaahhhhh..... Aaahhhh.... Ouuhh.....
Ssshhhh... Maxi... Maxi..... Aaahhhh......

Ouuhh...... Cloudy... Cloudy.... Kau.... Kau....
Nikmaaaattt.....

Ouuuhhh.... Maxi... Faster Maxi..... Akuuu.... Akuuuu...... Aaahhhh..... Ooouuuhhhhh.....

Oouuhhhhh.... Cloudy... kau... sangat.sempit.... Aaahhhh... kau menghisap ku Cloudy......

Desahan keduanya semakin menyulut gairah mereka, semakin naik, naik dan membuat keduanya tak sabar lagi segera meraih puncak yang sangat nikmat itu, pertama untuk Maxi dan kedua kali untuk Cloudy malam ini.

Maxi.... aku mohon...... aku mohon....
Aaahhhh.... Aahhh.... Aahh.... aku.... aku...

Maxi semakin mempercepat pergerakannya, begitu juga dengan Cloudy yang semakin ketat menahan menjepit milik Maxi di dalam intinya.

Aku juga Cloudy.... Aahhh... aahhh.... ahhhh.... Aahhh.... Cloudy.... Sekarang.....

AAAAHHHHHH.....

AAAHHHHHHH.....

Keduanya akhirnya sampai di puncak, berhasil meraih kenikmatan mereka malam ini. Maxi memeluk erat istrinya itu, tanpa melepaskan penyatuan mereka. Mereka kini saling berhadapan masih saling menyatu dan menatap penuh senyum kebahagiaan.

"Terima kasih Cloudy. Ini sungguh juga pengalaman pertamaku, bercinta dengan seorang gadis." Ucap Maxi lalu menghisap bibir Cloudy dengan lembut.

"Terima kasih kau sangat lembut dan bersabar padaku malam ini." Sahut Cloudy juga menghisap bibir Maxi.

"Selamat menjadi seorang wanita dan nyonya Alfonso." Ucap Maxi dan keduanya tersenyum lebar bersama.

"Maxi, ini adalah pengalaman pertamamu bercinta dengan seorang gadis, apakah ini akan menjadi pengalaman terakhirmu bercinta dengan gadis?" Tanya Cloudy.

"Tentu saja, aku tak akan pernah ingin bercinta dengan wanita atau gadis manapun selain dirimu, Cloudy. Aku terlalu dalam jatuh cinta padamu." Sahut Maxi.

"Terima kasih, aku percaya padamu." Ucap Cloudy.

"Aku juga semakin percaya padamu, Cloudy." Sahut Maxi.

Keduanya kembali saling mencium, menikmati malam pengantin mereka. Milik Maxi kembali berkedut dan mengeras lagi di dalam inti Cloudy. Mereka pun berlanjut pada percintaan mereka berikutnya, yang semakin menggairahkan, karena Cloudy kini sudah tak malu dan tak ragu untuk menikmati tubuh suaminya itu.

Beberapa kali kenikmatan mereka raih malam ini, hingga mereka tertidur karena lelah dan merasa sangat nikmat dalam penyatuan mereka, hingga tanpa sadar bahwa saat ini sudah hampir pagi.

❤❤❤❤❤❤

Okay..... Mari kita juga lanjut ke masing-masing aktifitas kita.

Karena keduanya masih tidur setelah lelah sepanjang malam berjuang untuk menyatukan diri seutuhnya.

Continue Reading

You'll Also Like

8.5K 950 68
Sequel Uang Patah hati membuatnya menjadi seorang dokter yang arogan hanya karena sebuah nama yang sama dengan sang mantan kekasih yang melukai dir...
359K 16.7K 64
#11 sad story 20/05/2018 Latar belakang keluarga yang tidak harmonis dan juga pelecehan seksual yang dialaminya saat remaja membuat Dera Aninditha te...
10.8K 1.6K 29
Bertemu mantan setiap hari bukanlah sesuatu yang bagus untuk hati. Terlebih tidak banyak cara untuk menghindarinya. Mengingat fakta bahwa Kala adalah...
692K 44.1K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...