Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah.
komenn jugaa ye...
Happy Reading ✨
Tok tok tok
"Adhi, Saparan" Oliv mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Adhi, Bangun. Udah pagi"
"Adhi"
Cklekk
Oliv membuka pintu karena ia pikir Adhi belum bangun dan ternyata memang benar.
Pemandangan perama yang ia lihat adalah Adhi yang tertidur yang tidak memakai baju. Membuat ia meneguk ludahnya kasar. Walaupun ia sudah pernah melihat berkali-kali tetap saja ia masih gugup.
"Adhi, Bangun" Kata Oliv menggoyang-goyangkan lengan kekar Adhi.
"Adhi, Ish"
"Eughh"
"Bangun, Udah pagi."
"Heumm....iya, Nanti"
"Gak ada nanti-nanti, Sekarang!!!"
"Hm" Adhi bangun dengan khas orang bagun tidur.
"Gue tunggu dibawah"
"Hm"
...
Terlihat Adhi yang sedang melangkah cepat dari tangga.
"Minum" Suruh Adhi.
"Ini" Oliv mencondongkan segelas air putih pada Adhi.
Setelah sarapan Oliv mengambil tasnya terlebih dahulu dikamarnya.
"Ayo"
"Hm"
"Eh, Tunggu!"
"Apalagi?"
"Baju itu yang rapi Adhi, Mau jadi anak sekolah apa preman!?"
Oliv mengancingkan dua kancing atas Adhi yang terbuka dan juga dua kancing bawah juga terbuka. Lanjut mengambil dasi yang ada di kepala Adhi dan mulai memasangkan dengan sempurna.
Dengan jarak sedekat ini Adhi bisa mencium hembusan nafas Oliv yang beraroma Vanilla. Sangat wangi, Pikir Adhi.
Adhi terus menatap Oliv yang sibuk membenarkan dasinya. Oliv yang tingginya hanya sebatas dada Adhi membuat ia begitu mengemaskan dimata Adhi.
"Adhi denger gak?" Tanya Oliv membuyarkan lamunan Adhi.
"Hm" Padahal ia tak mendengar ocehan apapun dari Oliv kerena sibuk memperhatikan Oliv.
"Udah, Tinggal masukin bajunya aja"
"Masukin"
"Gila lo. Dasar"
Adhi yang gemas melihat Oliv kesal langsung mencubit pipi Oliv dengan kuat.
"Ish, Sakit"
"Ayo berangkat"
"Benerin dulu bajunya!!!"
"Nanti aja"
"Harus dibenerin ya tapi"
"Hm"
...
"Alan"
"Edgar"
"Gio"
"Marga"
"Benerin baju kalian. Jangan jadi seperti anak nakal, Baju sudah dikeluarkan, Kancing baju terbuka. Mau jadi apa kalian!?"
Ya, Memang Adhi sengaja berpenampilan ukaran lagi, Walau tadi sempat dibenarkan Oliv. Ia tak perduli dan tetap berpenampilan seperti biasa.
"Berisik tau nggak!?" Kata Alan dingin.
"Jangan ngebantah kamu, Alan"
"Bacot, Cabut" Dengan seenak jidat Alan pergi keluar kelas bersama antek-anteknya.
"Alan balik kamu"
"Edgar, Gio, Marga, Balik kalian"
"Heii"
"Astaghfirullah" ujar guru itu saat melihat punggung Alan dan antek-anteknya sudah menghilang. sungguh tak mengerti bagaimana jalan pikiran mereka, kenapa suka sekali membolos dan membuat pusing guru-guru.
"Huft, Kita lanjut anak-anak"
...
"Bagi rokok dong" Pinta Marga.
"Gak modal lo" Sahut Gio.
"Yee....ada yang punya kenapa harus beli. Iya nggak?"
"Gak" Jawab Alan, Edgar, Gio bersamaan.
"Gak asik lo pada"
"Serah" Kata Edgar melempar rokok pada Marga.
"Gini dong"
"Jangan tinggalin bungkus rokok disini, Males gue berurusan sama BK" Ujar Alan mengingatkan sambil menghisap rokoknya.
"Setuju gue, Bacot mulu." Ucap Edgar setuju Alan. Sama-sama tak tau aturan ternyata, Walau Edgar ketos.
"Panggilan untuk Alan Adhi Atmajaya kelas XII IPA 3 dan Olivia Shasa Dewangga kelas XII IPA 1, Segera keruang BK sekarang, Ditunggu"
"Sekali lagi Panggilan untuk Alan Adhi Atmajaya kelas XII IPA 3 dan Olivia Shasa Dewangga kelas XII IPA 1, Segera keruang BK sekarang"
"Anjir, Baru kita bahas. Udah dipanggil aja lo Lan" Kata Marga.
"Tapi masalah apa? Kita nggak dipanggil tuh. Sama Oliv lagi, Oliv yang kemarin kan?" Kata Gio.
"Wahh...Gue tau masalahnya. Pasti karena kemarin lo dicium itu kan?" Tebak Marga.
"Dicium apasih? Kok gue gak tau" Tanya Edgar.
"Kemarin kan lo gak masuk jamal"
"Emang ada apa kemarin?"
"Oliv cium Alan" Kata Marga membuat Edgar tertawa dan kaget secara bersamaan.
"HAHAH"
"Bacot lo pada" Sahut Alan.
"Kok bisa dicium gimana sih?"
"Tanya aje sama Alan"
"Berisik" Alan segera berdiri untuk menuju ruang BK.
Saat sudah didepan pintu BK Adhi langsung masuk tanpa mengetuk pintunya, Membuat orang-orang yang di ruangan itu kaget.
"Biasain ketuk pintu dulu Alan, Gak sopan kalo gitu namanya" Tutur salah satu guru disana. Alan hanya diam menatap guru-guru datar.
Tok tok tok
"Masuk"
"Permisi Pak, Bu" Kata Oliv sopan yang baru saja datang.
"Oh, Iya sini Oliv, Alan juga" Oliv dan Alan segera duduk di bangku yang tersedia di ruangan itu.
"Jadi kalian dipanggil kesini karena kejadian lusa kemarin dikantin"
"Langsung to the poin bisa gak!?" Kesal Alan.
"Jadi foto-foto dan humor disekolah ini ada pada kalian, Yang tak lain Oliv mencium pipi kamu kantin" Kata Guru itu membuat Oliv menundukkan kepalanya.
"Foto?" Bingung Alan.
"Iya, Kemarin kita dikirimi foto salah satu siswa lewat chat. Disitu menunjukkan Oliv mencium pipi kamu, Alan"
"Coba liat!?"
"Ini" Guru itu memberikan HP-nya pada Alan. Foto itu memang ada.
'Bangsat, Main-main dia' Batin Alan.
"Kamu juga Oliv, Kamu ini Osis. Seharusnya kamu mencontohkan perbuatan baik pada siswa-siswi"
"Lebay, Cium doang emang kenapa?" Ketus Alan sambil bersedekap dada.
"Kamu tau kan Alan, Peraturan disekolah ini gak boleh ciuman di sekolahan. Apalagi sampai fotonya tersebar, Sekolah kita jadi taruhannya, Nama baik sekolah kita tercemar"
"Terus? Masalah buat gue?"
"Kamu itu Alan gak ada sopan-sopannya!!" Kesal salah satu guru yang sudah muak dengan kelakuan Alan.
"Bu, Tapi itu salah dia. Dia yang noleh waktu saya bisikin dia. Jadi ya salah dia bukan saya" Kata Oliv mengangkat kepalanya.
"Itu salah kalian berdua, Walaupun itu tidak sengaja"
"Lebay" Alan memutar kedua bola matanya malas.
"Hentikan penyebaran foto ini"
"Gitu doang? Kecil!!"
"Tidak"
"Saya akan menghubungi orang tua kalian dan Kalian sekarang berdiri dilapangan sampai istirahat"
"Orang tua saya bakal dipanggil kesini bu?" Tanya Oliv kaget.
"Tidak, Hanya lewat telepon."
"Huhh, Untungnya"
"Sekarang cepat kalian berdiri dilapangan!!!!" Sahut salah satu guru killer
Tanpa aba-aba Alan menarik tangan Oliv menuju lapangan, Yang saat ini ada beberapa siswa yang sedang olahraga.
"Jangan cepet-cepet dong, Sakittt. Alan, ishh" Gerutu Oliv saat tangganya diseret Alan.
"Kan, Gara-gara lo kita dihukum" Kesal Oliv saat sudah berada di lapangan.
"Salah lo" Jawab Alan tak mau kalah.
"Salah lo lah"
"Kalo lo gak cium gue gak akan gue disini!!"
"Itu juga lo yang noleh, Jadi salah lo"
Tak ada henti-hentinya perdebatan ini jika Alan tak mengalah. Jadi ia hanya bisa mendengar ocehan Oliv tanpa menjawabnya.
"Lo sih, Panas kan"
"Lo denger gue gak sih?"
"Lo ngode gue buat kasih jaket gue ke lo? Sorry, gue gak minat kasih jaket gue ke lo" Sombong Alan menatap sinis Oliv.
"Dih, Siapa yang ngode? gak akan mau gue pake jaket lo, Najis"
"Najis apa?" Kini Alan berjalan mendekati Oliv.
"A-apasi?"
'Kenapa sih dia bikin hati gue deg degan jadi takut sama omongan, Tatapan tajamnya semua deh.' Batin Oliv.
"Najis apa, Nyonya Atmajaya?" Bisik Alan khas suara seraknya tepat didaun telinga Oliv.
Deg
Jantung Oliv berdetak kencang mendengar nama 'Nyonya Atmajaya'
"Awas, Lo mau kita dihukum lagi kepergok ciuman disekolah!?"
"Hmm"
"Mending awas deh, Kalo ada anak-anak liat hukuman kita tambah berat, Alan" Oliv mendorong tubuh Alan agar jarak mereka tidak sedekat ini, Ini sungguh membahayakan jantungnya.
Cupp
Tanpa aba-aba Alan mencium kening Oliv membuat sang empu membelakkan matanya dan tubuhnya seakan membeku ditempat.
"Gimana hm?" Tanya Alan menjauhkan wajahnya dari wajah Oliv yang masih terpaku ditempat.
Bahkan pipi Oliv saat ini merah seperti kepiting rebus membuat Alan gemas pada istrinya ini. Yaa....Istri pemirsa.
Untung saja lapangan sudah sepi jadi tak ada yang melihat aksi mereka berdua.
Alan mencubit gemas kedua pipi Oliv membuat sang empunya sadar dari lamunannya.
"Gemes tau nggak!?" Kata Alan mencubit pipi Oliv.
Sebelum Oliv memukul lengan Alan, Alan terlebih dahulu pergi dari lapangan untuk menghindari pukulan Oliv.
"Alannnnn, Balik sini lo" Teriak Oliv saat punggung Alan menjauh dari jangkauannya.
Alan tak menoleh pada Oliv yang tengah kesal padanya.
To Be Continue.....
Mungkin satu minggu kedepan aku gak up guys. Karena aku sibuk belajar untuk ujian. Doain juga semoga lancar...Aamiin.
So...I'm really sorry❤️
Follow:
IG: Alavia_Story
Tiktok: naraa_ (nmamara)
Hargai karya ini dengan
vote dan komennnn
Komen untuk Next?!!!
26/5/21
20.44