Hei, nona absurd!

By Anitbee

108K 7K 849

ini hanya cerita tentang Marsha, si gadis mungil dengan 'bapak' posesifnya. Marsha tidak peduli apapun asal... More

Hello, this is MaRsha NOT Masha
Aku Gavin
Marsha takut bear
Sayang Gavin
Marsha fine, Vin
Don't take my papa bear, Anna!
Abang Nathan
Si Pengacau Marsha
Go Away Anna!!!
it's papa bear jealous time
Tetangga Baru
Anna vs Keripik kentang
Anna vs Keripik Kentang pt.2
A Day with keripik kentang
What Happen
Teletubbies
School Again
Si Mungil dengan Perut Ajaibnya
Meet the twins' family
Mau Tidak??
Morning Papa Bear!!
Sweet Chocolate Cakes for Leo
Marsha lagi Belajar!!
"Gavin jangan cemburu begitu.."
Marsha juara!!
Marsha Hilang!!
Without You
The Way Back Home..
Normal but not Normal
Your King!
Not Double Date!!
Want to be...
Abang Nathan pt.2
Si Genit Marsha
Marsha Juga Perempuan...
Marsha sayang Gaby juga kok...
Devil's Gavin
The Return of Superman
Night Talks
Marsha's New Story is Begins!!
Absurd Feast by Marsha!
Gavin Kok Gitu??!
Gavin! Marsha Nangis nih?!!
Marsha, Danny dan Bubbletea
Gavin itu Punya Marsha!!!
Again
Selfish
Sorry
My Queen
Liburan Marsha...
Mine
Married Absurd Girl
Gagal Honeymoon
Serasa Honeymoon
Semua Gara-gara Nathan
Jadi Honeymoon!
Honeymoon ala Marsha
Honeymoon ala Marsha pt.2

Hari Pertama

454 43 13
By Anitbee

Warning!!!
Karena si gadis absurd sudah menikah dengan pawangnya.... Jadi bahasa ketikan saya mungkin akan lebih mengarah ke dewasa gitu tapi gak sampe dewasa kok.... ^•^
Harap maklum dan jangan lupa tinggalkan jejak bestieeee 🙆🏼‍♀️🙆🏼‍♀️


****

Marsha merasa tidurnya terusik begitu merasakan basah di wajahnya. Sesuatu yang kenyal dan basah terasa menempel disana.

"Uuuhhh, ini yupi siapa di pipi Marsha..~~"

"Yupi nya Gavin, kenapa hem?"

"Ugghh, lengket Gavin..~~"

"Ayo bangun dulu istri ku.."

Mata Marsha langsung terbuka lebar begitu mendengar kata istri. Ini beneran dia udah sah menjadi istri Gavin??

"Gavin?"

"Hem? Kenapa sayang? Kamu lapar?"

"Iyaa, ehh bukan itu! Marsha sekarang sudah jadi istri Gavin?"

"Iyaa, kan kemarin sudah sah di depan pendeta"

"Tapi Gavin, Marsha belum lulus sekolah memasak. Apa sudah boleh menikah?-

"Oh!! Apa Marsha jadi istri magang dulu begitu? Setelah lulus memasak baru jadi istri tetap.. Gavin mau nunggu Marsha selesai magang kan??"

"Astagaa.. Ayo bangun dulu, mandi terus sarapan. Nanti Gavin jelasin pertanyaan kamu itu. Oke??"

"Ugghh, Marsha lelah Gavin. Tangan Marsha pegal, kaki juga, pokoknya semuanya pegal..~"

Gavin malah tersenyum lalu menarik si mungil untuk ia pangku. Memeluk gadisnya itu sembari mengusap pinggangnya.

Mungkin efek pesta pernikahan mereka kemarin membuat gadisnya itu kelelahan. Bukan karena Gavin loh..

Menyalami para tamu sambil berkeliling, belum lagi si mungil melakukan pertunjukan dance dengan Shinta, Anna, Gabriel dan Leo. Kelima orang dewasa itu dengan tak tau malunya menari di depan para tamu. Namun cukup menghibur meski tidak sebagus yang dibayangkan.

"Mandi dulu yaa? Gavin sudah siapin air hangat, biar nanti sakitnya hilang. Oke sayang?"

"Tapi mandiin yaa? Kata Abang Nathan mandi sama pasangan itu seru! Nanti bisa main terus bisa bikin Gavin gak selingkuh.."

Ingatkan Gavin untuk menghajar mulut abangnya itu nanti.

"Gavin sudah mandi sayang, kamu mandi sendiri aja yaa? Gavin temanin.."

Marsha akhirnya mengangguk dengan bibir cemberutnya membuat Gavin tak tahan untuk melumat bibir itu. Hitung-hitung ciuman pagi untuk hari pertama mereka sebagai suami-istri.

Gavin melepaskan ciuman mereka dengan pelan. Menatap wajah memerah Marsha dengan bibir bengkaknya.

"Ugghh, Gavin jangan cium Marsha kayak gitu.. Perut Marsha jadinya sesak terus Marsha deg-deg an terus jadi pengen cium Gavin terus terus.."

Gavin hanya terkekeh lalu mengangkat si mungil untuk ia bawa ke kamar mandi.

Selesai mandi dan sarapan, Gavin dan Marsha kembali masuk ke dalam kamar. Rencananya Marsha mau menonton episode We Bare Bears yang terlewat kemarin.

Menyalakan televisi dan mengambil posisi nyaman di karpet bulu dengan Marsha yang bersandar di pelukan Gavin. Dan Gavin bersandar di pinggiran kasur mereka. Pasangan baru itu menikmati tayangan di depan mereka.

Meski yang serius menonton hanya Marsha karena Gavin sibuk menciumi Marsha dan tangannya sibuk mengusap sana-sini. Mesum!

"Ughh, Gavin jangan usap perut Marsha!! Nanti Marsha lapar lagi loh, Marsha lagi malas makan ini!!"

"Hehe, maaf sayang.."

Gavin mengecup leher Marsha sebagai penutup kemesumannya siang ini.

Gavin lalu meraih ponselnya, berselancar di dunia internet mencari sesuatu.

"Sayang? Kamu mau bulan madu kemana? Hem?"

Tanya Gavin sembari mengangkat Marsha agar duduk menyamping di pangkuannya.

"Huh? Bulan madu? Memangnya kapan bulan madu Gavin? Habis bulan Desember? Sekarang sudah ada 13 bulan ya? Bukan 12 lagi?"

Cup cup

"Bukan bulan seperti itu sayang. Bulan madu itu artinya hadiah untuk pasangan yang baru menikah, seperti kita. Hadiahnya itu jalan-jalan kemana pun yang diinginkan. Jadi kamu mau kemana?"

"Hadiah dari siapa Gavin? Marsha boleh bebas pilih kemana saja begitu? Memangnya yang kasih hadiah itu punya pintu ajaib Doraemon ya?"

"Bukan sayangku cintaku hidupku... Ini hadiah bukan dari siapa-siapa, tapi setiap pasangan yang baru menikah disarankan berbulan madu. Suapaya pernikahan mereka bahagia dan awet selamanya..."

"Oh, begitu?? Berarti kita juga harus bulan madu Gavin!! Supaya Marsha bahagia dan nikahnya awet selamanya..!

"-tapi Gavin? Bulan madu itu bagaimana caranya? Gavin ambil bulan terus di kasih madu begitu?? Atau kita makan madu?? Begitu Gavin???"

Gavin tertawa pelan sambil memikirkan jawaban yang pas untuk si mungil.

"Bulan madu itu jalan-jalan sayang, dan kita bisa bikin adek bayi disana. Marsha mau adek bayi kan??"

"Mauu!! Ayo Gavin, bulan madunya sekarang saja. Ayo...!!"

Seru Marsha semangat hingga melompat-lompat di pangkuan Gavin.

"Hei hei.. tenang dulu sayang. Kita perginya besok yaa. Sekarang istirahat dulu, capek kan kemarin berdiri terus??"

"Gak Gavin! Marsha kan kuat, jadi gak capek-capek. Kita pergi sekarang saja biar cepat dapat adik bayinya. Nanti kalau lama, adik bayinya diambil orang bagaimana?? Atau adik bayinya bosan nunggu terus pergi jauh gitu bagaimana? Nanti kita gak dapat adik bayinya lohh..."

"Bukan gitu ceritanya cantik.. Ahh, kamu tidur dulu aja. Nanti kita bicarain lagi yaa?"

"Tapi Marsha mau bicarain sekarang saja Gavin.."

"Gak, gak. Kamu tidur dulu sayang.."

Gavin menarik si mungil untuk ia peluk, mengelus punggung gadis itu hingga terlelap.

Sembari menatap wajah lelap Marsha, Gavin mulai membayangkan bagaimana bulan madu mereka nanti.

Apa akan sama saja seperti liburan biasa mereka atau Marsha akan memberikan hak Gavin? Gavin tersenyum membayangkan itu.

Ia pria dewasa yang bahkan sejak SMP pun sudah mengerti kebutuhan seksualnya. Gavin sudah begitu lama menahan hasratnya akan si mungil.

Bahkan tidak jarang ia bermain sendiri di kamar mandi atau mandi air dingin tengah malam. Apalagi setelah lulus SMA, Marsha semakin mempesona saja.

Meski tidak seseksi wanita lainnya, tapi Marsha punya daya tarik sendiri yang bisa membangunkan Gavin hanya dengan melihatnya saja. Iya, Gavin semesum itu.

Tok tok tok

"Gavin?"

Suara Nathan terdengar mengetuk pintu kamarnya.

"Iya bang?"

"Kamu tidur? Bisa keluar sebentar? Abang mau ngomong"

"Iya bentar"

Gavin beranjak pelan dari tempat tidurnya, takut membangunkan si putri tidur.

"Kenapa?" Tanya Gavin begitu duduk di ruang keluarga di depan Nathan dan kakak iparnya. Nadine, si gula batu yang sudah menikah dengan abangnya setahun setelah perkenalan mereka. Garendra berhasil meyakinkan Nadine agar menerima putra sulungnya itu.

Dan sekarang keluarga kecil Nathan sudah dianugerahi seorang putri kecil yang cantik.

"Kalian jadi bulan madunya?"

Gavin hanya mengangguk menjawab.

"Kemana? Ke tempat yang Abang bilang atau kemana?"

"Belum tau. Aku belum bicarain sama Marsha. Tapi kayaknya ke sana saja, kami belum pernah ke sana.."

Nathan mengangguk sambil tersenyum puas. Ia memang memberikan paket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kepada adiknya itu. Ke sebuah tempat wisata indah di Swiss.

Tenang saja, Marsha sudah sembuh dari trauma nya naik pesawat. Terbiasa ikut Gavin keluar negeri untuk bekerja membuat gadis itu kebal. Marsha hanya sesekali Tremor saat pesawat take off . Selebihnya Marsha sudah menikmati perjalanan dengan pesawat.

"Jadi gimana malam pertama? Sudah masuk gawang?" Tanya Nathan sambil memainkan alisnya menggoda Gavin.

Gavin mendengus kesal, ia tahu Nathan hanya menggoda. Karena seisi rumah jelas tau apa yang terjadi tadi malam di kamar pengantin baru itu.

Melihat wajah kesal Gavin, Nathan tertawa terbahak.

"Aduhh, kasih sekali adek Abang ini. Sudah menikah tapi masih saja bermain sendiri, hahahaha..."

Dan Gavin semakin kesal. Dalam hati ia berjanji akan membalas abangnya nanti.

"Nat!!"

Suara Nadine terdengar dari kamar mereka. Si kecil Sheena terbangun saat mereka berbincang tadi membuat Nadine beranjak kesana.

"Apa sayang?" Jawab Nathan sambil berteriak dari tempat duduknya.

"Belikan popok Sheena sana!"

"Loh? Memangnya yang dikamar habis?"

"Kalau gak habis, ngapain minta dibelikan?!!" Sewot Nadine masih berteriak. Pasangan suami-istri itu memang hobi sekali berteriak.

Gavin memutuskan kembali ke kamarnya dan Marsha, meninggalkan pasangan yang masih ribut itu.

Satu-satunya yang spesial di hari pertama mereka sah sebagai suami-istri adalah Gavin yang merasa bahagia, bangga dan puas dengan kenyataan Marsha miliknya sepenuhnya. 

Marsha terlelap di perjalanan dari tempat resepsi pernikahan mereka kemarin hingga ke rumah. Jadi tidak ada malam pertama untuk Gavin. Dan tidak ada tubuh telanjang Marsha yang ia temukan pagi ini di pelukannya.

Ia juga tidak menemukan Marsha menyiapkan sarapan untuknya. Bahkan Gavin yang bangun lebih dulu dan memandikan gadis itu.

Tidak seperti di cerita novel atau film romantis. Pagi pertama pengantin baru itu benar-benar biasa saja.

"Sayang.."

"Ugh? Gaviinn!!"

Marsha melompat dari kasur begitu melihat Gavin muncul dari pintu. Gadis itu baru saja terbangun dan tadinya ia sedang mencari Gavin di bawah bantal.

"Gavin darimana? Marsha cariin loh..~ Marsha liat dibawah selimut? Tidak ada. Di bawah kasur? Tidak ada juga. Marsha liat di laci? Juga tidak ada. Eh, Marsha cari di bawah bantal? Gavin muncul!!! Owaahh, apa bantalnya menyembunyikan Gavin?"

"Gavin dari bawah cantik, bukan dari bawah bantal.."

"Ouh?!"

"Kamu lapar? Mau makan?"

"No no no...  Marsha belum mau makan, Marsha mau buat adik bayi!!"

Seru Marsha sembari bergerak turun dari gendongan Gavin. Gavin hanya mengangkat alisnya bingung.

"Marsha baru ingat, waktu nikah kemarin itu Shinta bilang Marsha harus buka baju biar dapat adik bayi!!" Seru gadis itu kembali sembari mulai menanggalkan bajunya. Gavin jadi kelabakan sendiri. Apalagi baju kaus Marsha sudah terlepas meninggalkan bra hitam dan celana piyama nya.

"Sayang, tunggu dulu. Dengarkan Gavin..."

"No! Gavin yang harus dengarkan Marsha. Gavin bilang harus bulan madu biar dapat adik bayi. Tapi kata Shinta Marsha buka baju aja bisa dapat adik bayi. Gavin bohong sama Marsha kan??!" Seru si mungil menatap kesal suaminya.

"Gaby juga bilang, kalau mau dapat adik itu harus main kuda-kudaan. Jadi Marsha mau main kuda-kudaan dulu! Tapi Gavin yang jadi kudanya yaa, Marsha kan gak kuat nanti. Ayo cepat Gavin.."

"Sayang, bukan begitu maksudnya.."

"Begitu Gavin.. Marsha udah tau lohh! Gaby udah ajarin Marsha kemarin kemarin ituu. Gavin turutin kata Marsha saja...hhmmpphh.."

Gavin baru saja membungkam bibir simungil dengan ciumannya. Gavin gemas dengan otak Marsha dan bibir mungil yang terus berbicara itu.

"Huahh! Kok malah cium Marsha sihh??"

"Buat adik bayi itu dimulai dari ciuman sayang.."

"Iya gitu? Tapi Gaby gak bilang begitu??"

"Gak usah dengarkan kata Gaby. Sini cium lagi.." Gavin menarik Marsha kepelukannya sembari menyesap bibir gadis itu.

Pasangan suami-istri itu terlarut dalam ciuman mereka. Marsha mulai melenguh, menikmati bagaimana bibir Gavin memanjakannya. Hingga terasa sesuatu di bagian belakangnya. Marsha melepaskan ciuman dengan paksa dan

"Gavin!!? Kok cubit pantat Marsha sih??!! Gavin mesum!!!" Seru gadis itu keras lalu berlari keluar kamar.

"BUNDAAA!! GAVIN CUBIT CUBIT PANTAT MARSHAA!! GAVIN MESUM BUNDAA! HUAAAA......"

Gavin tercengang. Diam menatap pintu kamar yang terbuka.

Astaga..

Apa ini karma dari keposesifan Gavin? Salahkah Gavin yang sedari dulu mewanti-wanti gadis itu agar tidak membiarkan orang lain menyentuhnya dengan sembarang.

Tapi kenapa sekarang berbalik ke Gavin?






Semoga menghibur teman 😂🙆🏼‍♀️
Vote dan komennyaaa yaaa
Dan di harapkan tetap bersabar menunggu ceritanyaaaa
Annyeong!! 🙋🏻‍♀️

Continue Reading

You'll Also Like

DON'T WORRY By Liaa

Teen Fiction

60.7K 4.2K 55
{Follow Sebelum Membaca} Nayla harus kehilangan segalanya hanya karena kesalahpahaman. Di mulai dari kepercayaan sang Ayah, kedua Abangnya, hingga k...
254K 13.7K 58
FOLLOW sebelum baca Beberapa cerita di Unpublish untuk kepentingan penerbitan 🙏🏻 "Kalian juga bisa baca "Mommy, Where's Daddy?" di App BabelNove"...
3.6M 289K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
181K 7.1K 60
RANK: #1 brother (11/05/2022) #1 penulisbaru (06/04/2024) #1 complete (17/06/2023) #2 duda (22/06/2023) #4 singleparent (04/03/2024) #2 acak (03...