ROSSA (ON GOING)

By callmemiss_yessi87

14.4K 2.1K 371

[ADULT ROMANCE 21+] "Lima tahun yang lalu, untuk pertama kalinya jantungku berdegup kencang saat melihat kamu... More

PROLOG
PART 1 - New Job
PART 2 - Bertemu Dengannya
PART 3 - Percakapan Absurd
PART 4 - Private Talk
PART 5 - Kekasihnya
PART 6 - Cinta Pertama
PART 8 - D-Day
PART 9 - Hari Spesial Rossa
PART 10 - Hari Yang Berharga
PART 11 - One-sided Love
PART 12 - Life Goes On
PART 13 - A 'Good'bye
PART 14 - Awal Yang Baru
PART 15 - Bali
PART 16 - Drunk
PART 17 - Intimate Night (21+)
PART 18 - Precious Moment
PART 19 - Kakak Ipar
PART 20 - Kangen
PART 21 - Confession
PART 22 - Accepted
PART 23 - A Secret
PART 24 - Pregnant
PART 25 - A Surprise
PART 26 - Since I Found You
PART 27 - Always (21+)

PART 7 - Harapan

661 86 17
By callmemiss_yessi87

Octavian melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul lima sore, saatnya dia membuka rekaman CCTV melalui laptopnya, terkadang dia memang memeriksa apa yang sedang terjadi atau sudah terjadi di butiknya melalui rekaman CCTV yang terpasang. Tidak setiap hari Octavian membukanya, jika dirinya memiliki waktu lebih maka dia akan membuka rekaman CCTV itu.

Octavian memeriksa rekaman CCTV mulai dari lantai dasar, lalu naik ke lantai satu, lantai dua, lantai tiga... Netra Octavian terpaku saat melihat rekaman CCTV yang terjadi di lantai tiga, lebih tepatnya di ruangan Corry dan team. Dia melihat Corry, Marina, dan Norrie yang memeluk Rossa bersamaan.

"Ada apa dengan mereka?" gumam Octavian

Diperbesarnya layar rekaman CCTV, hingga membuatnya cukup terkejut karena melihat Rossa yang menangis.

"Waktu kejadian sekitar 1 jam yang lalu, kenapa Rossa menangis? Apa ada masalah dengannya?"

Octavian segera menghubungi line intercom Rossa, dan dia menjawabnya. Diperhatikannya wajah Rossa melalui CCTV saat ini. Rossa terlihat nervous saat tau sang boss yang menghubunginya sambil mengedarkan pandangannya kepada Corry, Marina, dan Norrie.

"Ocha, sebelum pulang, datang ke ruangan saya lebih dulu." perintah Octavian

"Ba-baik, Miss." jawab Rossa terdengar gugup

"Tiga puluh menit lagi, saya tunggu kamu di ruangan saya." ucap Octavian

"Baik, Miss." jawab Rossa lagi seraya bertukar pandang dengan Corry, Marina dan Norrie

Octavian menutup telepon itu, dan juga menutup rekaman CCTV. Dia berdiri dari kursi kerjanya, dan berjalan menghampiri sketsa wedding dress yang sedang dirancangnya untuk acara fashion show yang akan diadakan dua hari lagi. Octavian bersedekap sambil memandangi sketsa itu, berpikir apa yang harus diperbaiki atau diubah olehnya. Dia mengambil pensil dan mulai menggoreskannya pada kertas sketsa. Saat Octavian berkonsentrasi dengan sketsa gaun pengantin, dirasakannya ada tangan yang melingkar di pinggangnya, memeluknya mesra dan mencium pipinya dari samping. Siapa lagi yang berani melakukan itu jika bukan kekasihnya, Alden.

"Kamu masih sibuk, sayang?" tanya Alden

Octavian meletakkan pensil yang digunakannya, membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Alden, kemudian mengalungkan tangannya di leher kekasihnya seraya tersenyum manis. "Sedikit lagi selesai, babe."

Alden menundukkan wajahnya ke ceruk leher Octavian, dan menciumnya gemas. "Belakangan ini kamu terlalu sibuk dengan urusan fashion show kamu babe, hingga tidak ada waktu untukku." ucapnya manja

Octavian menatapnya dengan perasaan rindu, memang benar beberapa hari ini, ralat maksudnya sudah hampir satu bulan ini dia sibuk dengan urusan pagelaran busana, dan waktunya paling banyak dihabiskan dengan Rossa. Ah! Kenapa tiba-tiba nama gadis itu muncul di pikiran Octavian.

"I'm sorry babe, but you know how perfect I am, jika berkaitan dengan fashion show." jelas Octavian seraya mengusap rahang Alden lalu turun ke dadanya yang bidang

Alden melihat sketsa wedding dress yang sudah selesai dibuat oleh Octavian, "How beautiful." pujinya, "Apakah wedding dress ini akan dipertunjukkan saat fashion show nanti, sayang?"

"Yes, wedding dress ini akan menjadi highlight dari acara tersebut. Tapi, aku belum mendapatkan model yang pantas untuk memakai wedding dress ini." jelas Octavian

"Pilih saja salah satu modelnya, bagiku semua wanita terlihat sama jika memakai gaun pengantin." seloroh Alden

"Tidak bisa begitu, sayang. Aku tidak ingin sembarangan memilih modelnya."

"Baiklah lupakan hal itu sejenak."

Alden mencium Octavian, dan dia membalasnya. Mereka berciuman menyalurkan rasa rindu yang mendalam. Tangan Alden bergerak turun ke bokong kekasihnya, di remasnya gemas bokong Octavian, membuatnya mengerang di sela-sela ciuman mereka.

"For God's sake, I really miss him. I want him in my bed right now!" batin Octavian berteriak

Knock-knock... Keduanya segera mengakhiri ciuman panas mereka, begitu mendengar pintu ruangan kerja Octavian di ketuk seseorang. Napas mereka berdua tersenggal, wajah Octavian dan Alden terlihat memerah karena bergairah, tapi mereka harus meredamnya. Octavian menghirup napas sebanyaknya, kemudian membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan akibat ulah Alden saat berciuman tadi.

"Masuk." titah Octavian ketika orang itu mengetuk pintu ruangannya untuk ketiga kalinya

Pintu ruangan itu terbuka, dia melihat Rossa yang membukanya. Rossa berdiri canggung di depan pintu, pandangannya bergantian melihat sang boss dan Alden. Apakah Rossa melihat apa yang baru saja mereka lakukan tadi? Tapi itu sudah bukan menjadi rahasia lagi bagi karyawan butik, mereka semua sudah mengetahui hubunga Octavian dengan Alden.

"Masuk, Ocha." kata Octavian seraya tersenyum

"Maaf mengganggu waktu Miss Ocha dan Pak Alden." ucap Rossa setelah beberapa langkah masuk ke ruangan sang boss

"Sepertinya sudah beberapa kali dirimu menganggu waktu kami berdua." sindir Alden seraya menatap tajam Rossa

"Alden." Octavian memperingati kekasihnya untuk dapat menjaga emosinya

Octavian melihat Rossa tersenyum tenang, sambil berjalan maju menghampiri Alden, tepat dua langkah di depan Alden, Rossa berdiri tegak, dan menatap Alden tenang.

"Maaf Pak Alden, saya datang ke ruangan ini sesuai dengan instruksi dari Miss Ocha, bukan karena keinginan saya yang tiba-tiba mau berkunjung ke ruangannya." ucap Rossa dengan nada terdengar tegas dan menekan

Ini pertama kalinya Octavian mendengar suara Rossa yang tegas dan menekan, juga ini pertama kalinya seseorang berani menghadapi Alden, terlebih lagi dia seorang wanita. Apakah Rossa tidak takut jika tiba-tiba Alden lepas kendali dan bisa saja Alden melukainya?

Octavian melihat Alden mengepalkan jari-jarinya, "Kamu,"

"Jadi Miss Ocha, apakah anda masih membutuhkan saya di sini atau saya sudah boleh pulang?" tanya Rossa yang memotong ucapan Alden dan mengalihkan pandangannya kepada sang boss

Octavian mengusap lengan Alden, hingga dia menatapnya. "Sayang, aku yang memanggil Rossa untuk datang ke ruanganku, karena ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengannya mengenai fashion show. Boleh beri aku waktu untuk berdiskusi dengannya?" tanya Octavian sambil tersenyum menenangkannya

Alden mendengus tidak suka, Octavian tau kekasihnya itu masih kesal karena ucapan Rossa. Tapi, Rossa benar, sang boss yang memintanya datang ke ruangannya, padahal Rossa ingin sekali pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Kalian diskusi saja, aku akan tetap di sini mendengarkan kalian dan aku tidak akan ikut campur." Alden bersikukuh untuk tetap di ruangan itu

Octavian melirik Rossa yang masih berdiri di hadapan keduanya, tapi tatapannya hanya fokus kepada sang boss. Dia sama sekali tidak terganggu dengan adanya Alden di ruangan itu. Justru, Octavian yang terlihat tidak nyaman dengan adanya Alden di sini.

"Babe, please." kali ini Octavian berkata tegas padanya

"Ok, fine. Tapi setelah kamu selesai dengannya, aku tunggu di apartemen." ucapnya, kemudian mengecup bibir Octavian lalu pergi meninggalkan ruangan itu

Octavian beralih menatap Rossa yang masih setia menatapnya, bahkan ketika Alden mengecup bibirnya dihadapannya. Ada berbagai macam perasaan saat Octavian menatap dalam mata Rossa. Bukan hanya tatapan kagum, tapi lebih dari tatapan itu.

"Miss Ocha, ada yang bisa saya bantu?" tanya Rossa setelah beberapa saat mereka terdiam

"Apa kamu ada masalah, Cha?" Octavian balik bertanya

Rossa mengerutkan keningnya, dan menarik napasnya sesaat, tanpa menjawab pertanyaan dari sang boss.

"Kamu terlihat habis menangis, mata kamu agak bengkak." karang Octavian, padahal dia melihat Rossa menangis dari rekaman CCTV

Rossa tersenyum, bukan senyum senang, bukan senyum ramah yang seperti biasanya dia tunjukkan, tapi senyum pedih. Jelas Octavian dapat melihatnya.

"Anda benar Miss, saya habis menangis. Menangis karena saya bahagia mendapatkan perhatian yang begitu besar dari para senior saya."

Octavian mengangkat sebelah alisnya, jawaban dari Rossa terdengar ambigu. "Bisa lebih jelas, Cha?"

"Satu hari setelah fashion show digelar adalah hari ulang tahun saya, Miss. Saya bahagia karena para senior akan mengabulkan apapun permintaan saya pada hari tersebut." jelas Rossa, tapi Octavian terlihat tidak yakin dengan jawabannya

"Iya kamu benar, sudah menjadi tradisi di butik ini, jika ada staff yang berulang tahun, maka hari itu menjadi hari yang spesial untuknya. Dan saya juga sudah melihat email yang di blast oleh HRD, untuk bulan ini hanya kamu yang berulang tahun."

"How lucky I am." kata Rossa seraya tersenyum, "Jadi Miss Ocha, apakah anda juga akan menyetujui permintaan saya pada hari ulang tahun saya?"

"Of course, Ocha." jawab sang boss, "So, what's your wish for your birthday?"

Rossa menatap dalam Octavian sembari tersenyum penuh arti, "Saya hanya minta satu hari dari anda untuk menyetujui semua permintaan saya."

"Ok, apa yang kamu inginkan dari saya?"

"Tidak sekarang, Miss Ocha. Setelah acara pagelaran busana selesai, saya akan memberitahukannya kepada anda."

Octavian menganggukkan kepalanya, lalu seketika sebuah ide muncul dikepalanya, dia melihat sketsa gaun pengantin yang ada di sampingnya. Rossa mengikuti arah pandang sang boss, dilihatnya gadis itu tersenyum saat melihat rancangan gaun pengantin itu.

"Sebelum saya menyetujui semua permintaan kamu saat ulang tahun, saya punya satu permintaan." tutur Octavian

Rossa menatap lekat Octavian, "Akan saya setujui." ucapnya tanpa mengetahui apa permintaan Octavian

"Gaun pengantin ini," Octavian menunjukkan sketsa yang di sampingnya, "akan menjadi highlight saat fashion show digelar, dan saya ingin kamu menjadi model untuk wedding dress ini. Ingat, saya ingin penampilan kamu sempurna, karena kamu yang akan menjadi sorotan utamanya."

Rossa menelan salivanya, matanya berbinar melihat rancangan gaun pengantin yang ada dihadapannya, lalu dia kembali menatap Octavian. "Kenapa saya, Miss?"

"Kamu sudah setuju, jadi saya tidak perlu menjawab pertanyaan kamu."

Rossa tersenyum manis, "Suatu kehormatan untuk saya, Miss. Saya akan tampil sempurna untuk anda." ucapnya yakin

Octavian melihat jam tangannya, "Kamu sudah boleh pulang, dan istirahat yang cukup, karena saya tau belakangan ini kamu selalu pulang lebih malam dari biasanya."

Rossa melangkah semakin dekat dengan Octavian, lalu dia berhenti tepat satu langkah di depannya. Rossa menunjukkan senyum hangatnya, "Anda juga harus beristirahat, Miss. Sama seperti saya, beberapa minggu ini anda juga pulang larut malam, dan kurang tidur. Lusa acaranya akan di gelar, anda harus tampil fresh, tidak boleh terlihat lelah." tuturnya penuh perhatian hingga membuat hati Octavian menghangat

"Terima kasih, Ocha."

Rossa terdiam sesaat, dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Octavian, hingga Octavian ikut terdiam menunggu Rossa untuk berbicara. Rossa kembali menatap pria yang ada di hadapannya, kali ini tatapannya berubah, tatapan seorang wanita kepada seorang pria yang dicintainya, dan Octavian dapat merasakannya.

"Aku, Rossa jatuh cinta dengan kamu, Octavian." ungkap Rossa gamblang

Octavian terkejut dengan pernyataan cinta Rossa yang tiba-tiba, meskipun Octavian dapat merasakan, bahwa gadis ini menyimpan perasaan yang lebih dari sekedar rasa kagum kepadanya.

Octavian baru membuka sedikit mulutnya, tapi segera dihentikannya, ketika dilihatnya tangan kanan Rossa terangkat.

"Jangan. Jangan katakan apapun." pintanya, "Aku hanya mengungkapkan perasaan yang aku rasakan kepadamu, Octavian. Sejak kapan? Aku pun tidak ingat pastinya. Yang jelas, aku selalu bahagia hanya dengan melihat kamu. Aku suka saat melihat kamu tersenyum, aku suka saat melihat kamu dengan terampil membuat sketsa, aku suka saat kamu berkata tegas, aku suka saat melihat kamu berpikir, aku suka semuanya tentang kamu." paparnya dengan mata berbinar dan wajah bersemu membuat Octavian gemas melihatnya

"Ocha,"

"Aku tau, aku tidak akan punya kesempatan untuk bersama kamu. Aku juga tau, kamu tidak akan pernah membalas perasaanku. Jadi, jangan merasa terbebani, aku hanya ingin mengungkapkannya. Karena aku tidak tau, apakah aku mempunyai keberanian di hari lain untuk mengungkapkan perasaanku ini, jadi aku memantapkan hatiku dan diriku untuk menyatakannya sekarang." ucap Rossa seraya tersenyum tulus

"Terima kasih, Ocha." hanya kata terima kasih yang dapat Octavian katakan padanya

"Saya pamit pulang, Miss Ocha." ucapnya kembali formal

"Maafkan saya Rossa, sampai kapan pun saya tidak akan pernah tertarik dengan wanita." ucap Octavian dalam hatinya

Rossa membalikkan tubuhnya, berjalan ke pintu ruangan kerja Octavian, dibukanya pintu itu, tapi dia berhenti sesaat di sana, menghadapkan kembali tubuhnya dengan Octavian seraya menatapnya lekat.

"Maaf jika saya lancang Miss, tapi saya harap anda dapat pulang dan beristirahat dengan tenang di apartemen anda, bukan di apartemen kekasih anda." ucap Rossa dengan berani, lalu tersenyum lembut dan pergi dari ruangan Octavian

Octavian menarik napasnya dalam-dalam seraya memejamkan matanya, kemudian menghembuskannya perlahan. Dia kembali membuka matanya, diusapnya dadanya, entah kenapa kata-kata Rossa bukan membuatnya tersinggung, tapi malah membuat hatinya menghangat.

Apakah ada yang salah dengannya saat ini?

To be continued

*****

Sejenak aku ragu untuk mengatakannya, tapi aku memantapkan hatiku untuk mengungkapkannya. Aku mencintaimu, Octavian. - Rossa

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 299K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
6.3M 326K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
325K 1.7K 15
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
856K 84.1K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...