PROLOG

1.1K 91 15
                                    

Rossa Magnolia, gadis manis bertubuh mungil ini tidak menyangka bahwa dirinya di terima bekerja di butik milik seorang fashion designer ternama Indonesia, bahkan namanya sudah dikenal di kancah Internasional. Seorang fashion designer yang sangat dikagumi olehnya sejak dia masih remaja. Seorang fashion designer yang berhasil mempengaruhi hidupnya untuk berada di jalur pekerjaan yang saat ini sangat disukainya.

Senyum Rossa merekah ketika dirinya membaca email pemberitahuan yang menyatakan bahwa mulai hari Senin minggu depan, dirinya sudah dapat masuk bekerja di butik tersebut. Baginya, pemberitahuan email itu adalah sebuah kejutan, kejutan yang membuat dirinya sangat bahagia.

Berawal dari keisengan semata untuk mencoba mengirimkan resume-nya melalui platform pencari kerja, dan siapa yang sangka dirinya dinyatakan lulus setelah melalui beberapa tahapan tes, hingga berhasil masuk menjadi karyawan di butik tersebut. Walaupun Rossa harus melalui yang namanya masa probation lebih dulu selama tiga bulan, sebelum benar-benar menjadi pegawai tetap di sana.

Sebelumnya, Rossa bekerja di salah satu Event Organizer yang cukup ternama dan sudah banyak menangani berbagai macam acara, tapi dengan alasan jenuh karena sudah bekerja di sana selama enam tahun, dan ingin mencari tantangan yang baru, dirinya mengundurkan diri dari EO tersebut. Gadis itu sangat menikmati masa-masa tenang tanpa pekerjaan selama hampir satu bulan lamanya. Hingga Rossa berpikir, sudah saatnya dia mencari pekerjaan yang baru. Dan dirinya akhirnya di terima bekerja di butik tersebut.

Rossa yang saat ini berada di dalam kamarnya, segera membuka lemari pakaiannya seraya bersenandung senang dan memilah-milah pakaian terbaik yang dia punya untuk dikenakan pada hari pertama bekerja. Dirinya sungguh tidak sabar menunggu sampai hari Senin tiba. Padahal masih ada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yang harus dilaluinya lebih dulu.

Rossa mengambil salah satu pakaiannya, lalu memperhatikan penampilannya yang terpantul pada standing mirror. Dia tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya, merasa puas dengan pilihannya itu.

"Apakah aku dapat bertemu dengannya lagi? Apakah dia setiap hari berada di butik? Aku ingin sekali bertemu dengannya lagi. Sudah dua tahun yang lalu sejak aku bertemu dengannya. Tapi, mungkin dia tidak akan ingat denganku. Apalah aku yang hanya seorang show officer ketika dia menyelenggarakan fashion show saat itu?" Rossa menghela napas pasrah, "Tidak apa, Rossa. Tidak penting dia mengingatmu atau tidak. Kamu harus bekerja lebih baik lagi dari pekerjaan sebelumnya." ucap Rossa yang menyemangati dirinya

Dua tahun lalu, dirinya pernah bertemu dengan sang desainer yang dia kagumi. Saat itu sang desainer memakai jasa event organizer tempat Rossa bekerja, dan dia termasuk salah satu staff yang membantu acara pagelaran busana tersebut. Keduanya sempat berkenalan saat meeting pertama, dan saat fashion show berjalan.

Moment yang selalu diingat oleh Rossa, karena saat itu dirinya dapat berjabat tangan, bertatap muka, dan berbicara dengan sang desainer. Hanya mengingatnya saja membuat Rossa kembali tersenyum senang. Dirinya sangat berharap dapat bertemu lagi dengan sang desainer, meskipun sang desainer mungkin tidak akan mengingat pertemuan dengannya.

Rossa tidak tau, bahwa sang desainer memiliki sebuah rahasia tentang dirinya. Rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya.

Akankah Rossa mengetahui rahasia sang desainer?

*****

Sementara itu, di suatu tempat, seorang pria berdiri di balkon kamarnya. Netranya yang berwarna cokelat muda menatap langit malam yang berhiaskan bulan sabit. Seketika senyum manis terlihat di wajahnya yang tampan, dia mengingat kembali pertemuan yang dipikirnya sangat lucu dengan seorang wanita.

Selama lima tahun, ingatan tentang pertemuannya dengan wanita itu selalu melekat dipikirannya. Pertemuan yang singkat, bahkan namanya saja belum diketahui olehnya. Terdengar konyol memang, tapi entah kenapa pesona wanita itu sangat menarik baginya.

Pria itu menghela napasnya, "I miss her." ucapnya dengan nada penuh kerinduan

Apakah takdir akan mempertemukannya kembali dengan wanita itu?

ROSSA (ON GOING)Where stories live. Discover now