PART 19 - Kakak Ipar

337 70 6
                                    

"Halo." jawab malas seorang pria yang dihubungi Delano saat ia keluar dari lobby hotel

"Lo dan calon adik ipar harus sampai di Bali malam ini juga." titah Delano seraya masuk ke dalam mobilnya, "Jalan, To." perintahnya kepada Anto

"Hah?! Are you crazy?" teriak adik dari Delano yang terdengar amat kesal

"Tidak ada pengulangan. Gue tau lo mendengar dengan jelas apa yang gue bilang barusan, Damien Derrick Reichard."

"Kak, sesuai perjanjian yang telah disepakati, tersisa tiga bulan lagi untuk gue mulai bekerja di hotel yang ada di Bali. Gue masih menikmati masa leha-leha gue, kak." sungut Damien

"Lo datang malam ini juga ke Bali, atau saham lo gue tarik?" ancam Delano dengan wajah serius

"Dasar diktator!" maki sang adik

"Baru tau lo?" balas sang kakak

"Baiklah, gue mengalah demi kakak ipar. Gue penasaran juga sama kakak ipar, karena dari video yang gue lihat, she is so damn sexy." ucap Damien yang sengaja mendesah untuk menggoda sang kakak

"Mulut lo!" ketus Delano, membuat sang adik tertawa lepas di seberang sana

"Posesif banget sih lo, kak. Itu pujian buat kakak ipar." sahut Damien

"Pujian ngga usah mendesah juga, kampret!"

Damien lagi-lagi tertawa, dia sangat suka menggoda sang kakak, tapi dia tau batasannya, karena ia tidak cukup berani untuk membuat Delano marah hanya karena godaannya.

"Gue minta tolong sama lo dan Renata untuk menjaga Rossa selama gue pergi." ucap Delano melembut, "Gue juga ingin tau kegiatan apa saja yang dia lakukan."

"Maksud lo, gue dan Renata jadi mata-mata, kak?"

"Ya ngga gitu juga, Rick. Tapi seperti yang lo tau, gue dan Rossa baru beberapa kali bertemu, itu pun pertemuan yang tidak di sengaja. Jadi, kami berdua belum sepenuhnya saling mengenal secara mendalam. Selain menjaga dia, gue juga mau minta tolong hal yang lain sama lo dan Renata."

"Gue dan Renata pasti bantu lo, kak."

"Gue minta tolong, jadilah teman dekat Rossa, tapi jangan sampai dia tau, bahwa lo dan Renata adalah keluarga Reichard. Saat lo dan Renata punya kesempatan berbicara dengan dia, sebisa mungkin sisipkan pembicaraan tentang gue. Gue ingin pelan-pelan Rossa mengenal gue. Bisa dibilang, secara tak langsung kalian berdua memperkenalkan gue lebih dalam kepada Rossa." terang Delano

"Ok, I get it. Jadi, gue, Renata, dan kakak ipar akan bekerja dalam satu divisi yang sama, kak?"

"Yes. Semuanya sudah gue atur. Gue juga sudah minta tolong dengan Amalia untuk merahasiakan status lo dan Renata sebagai keluarga Reichard."

"Alright. Kapan lo akan kembali ke Bali, kak?"

"Secepatnya, karena gue harus bertemu dengan papa dan mama mertua dulu, hopefully semua berjalan lancar."

"Gue harap tidak semudah yang lo inginkan." cibir Damien seraya tertawa mengejek

"F*ck!" umpat Delano lalu memutuskan panggilannya

Anto tersenyum geli melihat wajah kesal sang boss, "Sabar, Pak Dave." tutur Anto, "Daripada anda merengut kesal, saya sarankan anda memeriksa hasil investigasi tentang Nona Rossa, atau sekarang dapat saya panggil, Nyonya Reichard." kata Anto sambil menaik turunkan alisnya menggoda Delano

Delano menghela napas panjang, dibukanya berkas yang diserahkan oleh Anto. Ya, berkas atau lebih tepatnya seluruh informasi mengenai Rossa. Dibacanya dengan teliti berkas-berkas tersebut, sekaligus mengingat semua informasi tentang Rossa.

ROSSA (ON GOING)Where stories live. Discover now