PART 15 - Bali

243 70 9
                                    

Taksi yang dipesan oleh Rossa sudah datang, supir taksi itu segera membawa kopernya, meletakkannya di dalam bagasi taksi yang dibantu juga oleh Delano. Setelah itu, taksi segera meluncur menuju The Reichard Hotel. Jarak antara Bandara dengan hotel yang mereka tuju membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Rossa memandang keluar jendela mobil, saat ini dia tidak ingin berbicara apapun, dia hanya ingin menikmati perjalanannya. Hal yang sama dilakukan oleh Delano, dia pun tidak ingin mengganggu Rossa yang terlihat menikmati pemandangan dari dalam taksi.

"Dimana kamu menginap?" tanya Delano saat mereka telah sampai di The Reichard Hotel namun masih belum keluar dari dalam taksi

Rossa menatap datar Delano, dan terlihat tidak berniat menjawab pertanyaannya. Delano tersenyum tipis, dia tidak memaksa Rossa untuk menjawabnya.

"Maaf, saya sudah merepotkan kamu berkali-kali. Dan, terima kasih atas bantuan kamu. Saya sangat berharap dapat membalas kebaikan kamu." tutur Delano seraya menatap tulus Rossa

Delano keluar dari dalam taksi, sang supir taksi membantu Delano mengeluarkan kopernya dari dalam bagasi taksi. Rossa segera menurunkan kaca jendela mobil, ketika dilihatnya Delano membungkukkan tubuhnya sejajar dengan jendela mobil.

"Once again, thank you for your help, Rossa. Bye." ucap Delano sambil tersenyum tulus

"Bye." ucap Rossa lalu menutup kembali kaca jendela mobil, "Aku harap ini menjadi pertemuan terakhir kita." ucapnya dalam hati

"Maaf Nona, bukankah sejak awal pemesanan tujuan anda adalah The Reichard Hotel?" tanya supir taksi

"Benar pak, tapi sekarang saya ingin makan siang dulu, setelah itu baru kembali ke The Reichard Hotel. Maaf ya pak." ucap Rossa

Supir taksi itu tersenyum ramah, "Tidak apa-apa, Nona."

Rossa menyebutkan nama restoran yang akan ditujunya kepada supir taksi, dan taksi itu pun pergi menuju restoran tersebut.

*****

Rossa tiba di kamar hotel yang sudah di pesan lebih dulu oleh Amalia. Dia membuka tirai yang menutupi jendela kamarnya, seketika cahaya mentari yang sangat cerah menyinari kamar tersebut, sekaligus menyajikan pemandangan pantai yang terbentang indah di depannya. Rossa tersenyum kagum, kakinya melangkah keluar balkon, dipejamkannya matanya, lalu menghirup dalam-dalam udara pantai yang sangat dinantinya. Rossa kembali ke dalam kamar, diambilnya ponselnya dari atas meja, kemudian menghubungi Amalia.

"Halo, sudah sampai di hotel, Cha?" tanya Amalia

"Sudah, mba. Aku suka view di kamar ini mba, you know me so well." puji Rossa

"Kayak judul lagu deh." canda Amalia seraya tertawa geli, "By the way, lo sudah cek email yang dikirimkan sama team HRD Hotel?"

"Belum, mba. Sebentar gue cek dulu, mba." kata Rossa seraya membuka laptop-nya

"Kelamaan deh lo, Cha. Gue info aja deh sekarang, besok lo ada undangan interview dengan team HRD Hotel jam 10 pagi."

Rossa menganga tak percaya, secepat itu proses melamar pekerjaan. "Cepat sekali, mba?"

"Itulah the power of orang dalam, Cha." jawab Amalia seraya terkekeh, "Don't be late for tomorrow, Rossa Magnolia."

"Alright, mba. Thank you so much for your help, Miss Amalia Serunai."

"Your welcome. Untuk hari ini, lo istirahat saja di hotel, jangan kemana-mana dulu, persiapkan diri lo untuk interview besok. And sorry, gue ngga bisa menemui lo hari ini, ada report yang harus gue selesaikan, jadi besok kita bertemu di kantor ya, Cha."

ROSSA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang