AILEEN

By Miaameliawardan

2K 158 37

Aileen Arsenio Prahaja, seorang lelaki yang terlahir tampan tapi tak pernah mempunyai kekasih itu kini tengah... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

14.

56 5 2
By Miaameliawardan

Sejak kejadian malam kemarin, Galang memutuskan untuk mengantar Annara pulang. Gala pun ikut serta untuk mengantar keduanya kerumah masing-masing, Gala takut jika anggota Paluska yang lain mengikuti Galang dan terjadi perkelahian lagi.

"Muka lo kenapa?!" Tanya Aileen yang baru menyadari wajah Galang terdapat luka di bibir, pipi, dan pelipisnya.

"Gue abis di cium sama mas koki gue." Sahut Galang asal.

"Jangan mengadi-ngadi deh lo, lo abis berantem ya?"

"Kaga! Ayo berangkat sekolah, telat nih gue."

Mau tak mau Aileen pun pergi bersama Galang menuju sekolah, dia memutuskan untuk mencari tau sendiri siapa yang telah memukuli Galang. Galang selalu seperti ini, dia tidak pernah mau bercerita tentang masalahnya pada siapapun. Bahkan Aileen sering sekali marah padanya karena sifat tertutup nya itu.

"Lo mau kemana?" Tanya Galang ketika melihat Aileen malah pergi ke gedung seberang bukannya masuk ke kelas.

"Udah lo masuk aja sana," sahut Aileen lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Abang lo mana, Lang?" Tanya Ranu ketika melihat Galang berjalan sendiri.

"Ke gedung seberang, gak tau mau ngapain." Sahutnya.

Ranu langsung menatap wajah Jeki, begitupun sebaliknya.

"Mampus!" Ucap Ranu dan Jeki bersamaan.

"Mampus kenapa?" Tanya Galang tak mengerti.

"Lo masuk ke kelas sana," titah Jeki, Galang pun mengangguk dan kembali berjalan menuju kelasnya.

Ranu dan Jeki langsung berlari menyusul Aileen.

Di tempat lain, Aileen membuka pintu kelas 11 IPS 3.

"Mana si Reano?" Tanya Aileen mengejutkan beberapa siswa dan siswi yang berada disana.

Mata Aileen menemukan Reano tengah duduk bersama Nindi dan beberapa teman-temannya yang lain di bangku paling belakang. Aileen langsung saja menghampiri nya.

"Bangun lo!" Ucap Aileen.

Nindi yang melihatnya langsung menjauh dari Reano. Tangan Aileen langsung menarik kerah seragam milik Reano. "Lo yang udah mukulin Galang kan?!" Tanya Aileen seraya membentak.

"Mukul apaan sih?! Gue gak ada urusan lagi sama adek lo yang cupu itu!" Sahut Reano membuat emosi Aileen semakin memuncak.

"Bangsat! Lo yang cupu anjing!" Ucap Aileen seraya menghantam pipi Reano.

"Anjing lo!" Ucap Reano tak mau kalah yang langsung menjotos hidung Aileen.

Darah segar keluar dari hidung Aileen, tapi dia tak menghiraukan nya sedikitpun.

Ranu dan Jeki datang dengan tergesa-gesa. "Astagfirullah! Aileen anak setan! Jangan berkelahi disini markonah!" Teriak Jeki mendramatisir keadaan.

Ranu langsung berlari menghampiri Aileen. "Bego, Leen! Udah!" Lerai Ranu.

"Nanti ketauan guru yang lain malah panjang urusannya!" Ucap Ranu langsung menghentikan Aileen.

Aileen pun mengusap darahnya. "Macem-macem sama adek gue lagi, bakal gue sisain kepala lo doang!" Ucap Aileen lalu pergi bersama Ranu dan Jeki.

"Gue gak balik kelas deh ah," ucap Aileen.

"Lagian siapa yang mau bawa lo ke kelas?" Tanya Ranu mengajak Aileen pergi ke warung babeh Samin.

"Dih! Mampus, Aileen kenapa?!" Tanya Raihan yang tengah merokok begitu panik.

Beberapa siswa yang berada disana pun begitu terkejut melihatnya, sontak mereka langsung berdiri.

Dandi dan Gala yang juga berada disana sontak langsung menghampiri Aileen dan membantunya berdiri. "Tau nih anak goblok, berantem di dalem kelas." Sahut Ranu.

Aileen masih sibuk mendongakkan kepalanya ke atas karena tak ingin darahnya keluar lebih banyak lagi. Aileen langsung di tuntun untuk duduk. "Idung gue masih adaan gak sih?" Tanya nya yang langsung mendapat tempeleng dari Dandi.

"Sumpel idung lo make kain pel sono!" Ucap Raihan.

"Gue belah usus lo, Han." Ancam Aileen.

Yang tadinya suasana begitu menegangkan jadi tertawa begitu saja mendengar ucapan Aileen dan Raihan.

"Masih aja nih anak," ujar Gala.

Dandi memberikan sekotak tisu pada Aileen. "Sini idung lo kita sumpel pake tisu," ucap Dandi seraya menggulung tisu lalu di masukan ke lobang hidung Aileen.

"Masih bisa nafas gak ini gue?"

"Paling nanti denyut nadi lo berenti, Leen." Ujar Jeki.

"Gue potong lagi punya lo, awas aja lo, Jek."

"Berantem sama siapa lo, setan?" Tanya Dandi.

"Anak setan tuh si Reano satu," sahut Aileen.

"Reano? Kenapa lagi bego?" Tanya Ranu tak tahu menahu.

"Muka si Galang ampe babak belur gitu," sahut Aileen.

"Bego! Bukan sama si Reano, tapi kerjaan si Argos sama si Daniel." Ujar Gala, karena dia sangat lupa untuk memberi tau pada Aileen.

"Argos? Daniel?" Tanya Aileen untuk memastikan.

Gala pun mengangguk.

"Ko bisa?"

"Jadi kan semalem gue lagi keliling, terus gak sengaja liat orang berantem pas di samperin ternyata si Galang, adek lo." Jelas Gala.

Jeki menyenggol kaki Raihan. "Lo ambigu gak sih ngedengernya? Keliling pas malem," tanya Jeki seraya tertawa.

Raihan terdiam sejenak lalu langsung tertawa terbahak-bahak. "Siapa yang jaga lilin nya, Gal?" Tanya Raihan yang masih tertawa.

"Bangsat, ada gak sih tempat tuker tambah temen?" Ujar Gala.

"Tapi bentar dulu, si Argos sama si Daniel kenapa berantem sama si Galang? Mereka kan gak kenal sama si Galang?" Tanya Aileen.

"Gue liat si Galang sama cewek waktu itu, tapi gue gak kenal siapa." Sahut Gala.

"Si Noe?"

"Apa si Annara, Leen?" Ujar Jeki.

"Lo dimana ketemu mereka?" Tanya Aileen pada Gala.

"Di jalan cendrawasih,"

Saat mendengar nama jalan tersebut, Aileen langsung mengalihkan pandangannya. "Si Annara." Ucap Aileen membuat Ranu yang sedang minum es langsung tersedak.

"Si Annara tinggal disana emang?" Tanya Ranu.

Aileen hanya mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya hendak pergi. "Mau kemana?" Tanya Jeki.

"Ke kelas," sahut Aileen.

"Eh, gue gak ikut ya?" Ucap Jeki lalu Aileen pun mengangguk dan pergi dari sana.

"Masalah cewek terus," ujar Dandi.

"Sumpah deh, gue baru kali ini liat si Aileen sering berantem gara-gara cewek." Ujar Raihan menimpali.

"Si Aileen juga orang bego," ujar Ranu.

Sedangkan Aileen, dia berjalan masuk ke area sekolah lewat pintu usang di belakang sekolah.

"Duh, idung gue masih ada gak ya?" Gumamnya seraya mengusap-usap hidungnya.

"HEH! AILEEN?! DARI MANA KAMU?!" tanya pak Junaedi membuat Aileen terkejut bukan main.

"Astagfirullah! Jantung saya ampe mau patah, kenapa sih, Pak?"

Pak Junaedi pun tertawa. "Kamu dari mana?"

"Kepo banget, dari mana weh udah gede ini." Sahut Aileen lalu pergi meninggalkan pak Junaedi.

Kaki Aileen membawanya ke kelas Annara sekaligus kelas Galang. Dia berniat untuk menemui Galang tapi yang dia temui malah Annara.

"Leen? Idung lo kenapa?" Tanya Annara khawatir seraya hendak memegang hidung Aileen.

Aileen menatap wajah Annara tanpa ekspresi sedikitpun dan menepis tangan Annara. "Gue gapapa." Sahutnya seraya pergi menghampiri Galang.

"Lah, idung lo kenapa?!" Tanya Galang.

"Semalem lo ngapain ke jalan cendrawasih?" Tanya Aileen dingin.

Galang terdiam sejenak. "Gu-gu-gue,"

Aileen memegang bahu Galang. "Lang? Kalo lo emang masih suka sama Annara, gue gapapa. Gue yang akan pergi," ucap Aileen menatap dalam mata Galang yang tengah menatapnya.

"Lagi pula gue sadar, gue gak akan bisa bahagia sama perempuan yang juga gak bisa bahagia ketika sama gue." Sambung nya seraya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Leen,"

Aileen kembali menatap Galang. "Gapapa, Lang. Bahagiain Annara ya?" Pintanya lalu pergi meninggalkan Galang.

Annara masih di depan pintu kelasnya, menunggu Aileen keluar. "Leen, biar gue obatin idung lo." Ucapnya.

Aileen menoleh. "Gak perlu," sahutnya lalu pergi meninggalkan Annara.

"Aileen?!" Panggil Annara lalu mengejar Aileen.

Tangannya menggenggam tangan Aileen kuat. "Leen, lo kenapa?" Tanya Annara seraya menatap wajah Aileen yang tak kunjung menatapnya.

"Gue udah bilang kalo gue gapapa, Ann. Biarin gue pergi,"

"Tatap mata gue, Leen. Gue lagi ngomong sama lo,"

Bukannya menatap, Aileen malah menundukkan kepalanya. "Buat apa?"

"Lo kenapa sih?!" Tanya Annara tak tahan melihat sikap Aileen yang tak seperti biasanya.

Aileen memaksa melepaskan tangannya dari genggaman Annara. "Biarin gue pergi." Ucapnya lalu pergi setengah berlari meninggalkan Annara yang menatapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kenapa, Leen?" Gumamnya.

Ditempat lain, Aileen terduduk lemas. Tatapannya kosong. Para sahabatnya yang melihat Aileen tentu saja merasa bingung.

"Kenapa lo?" Tanya Ranu seraya menepuk bahu Aileen.

Aileen menggeleng. "Gal, beliin gue rokok sebungkus." Pintanya pada Gala.

Gala pun mengangguk dan meraih uang yang Aileen sodorkan sebesar lima puluh ribu. "Nih," ucap Gala lalu menyodorkan sebungkus rokok.

Aileen meraihnya dan mulai mengisap sebatang rokok. Ranu dan Jeki yang melihat Aileen begitu merasa kebingungan, tak biasanya Aileen merokok.

"Ada apa? Cerita sama kita," pinta Dandi lalu duduk dan mengusap bahu Aileen.

"Gue lepasin Annara buat Galang," sahutnya dengan mata yang mulai memerah menahan air mata.

Semuanya terdiam, baru kali ini mereka melihat Aileen begitu mencintai wanita sampai seperti ini.

"Gue gak mau bahagia diatas penderitaan adik gue sendiri," sambungnya.

Dandi dengan senang hati langsung memeluk Aileen. "Kita ada disini buat dengerin semua cerita lo, Leen." Ucapnya.

Tak terasa air mata mulai menetes dari mata Aileen.

Hari ini, seorang ketua Antranos. Aileen Arsenio Prahaja menangis karena seorang wanita.

-----

Aileen terbaring di atas kasur nya seraya menatap layar ponsel. "Apa gue harus mulai menerima Nabila?" Gumam Aileen.

Saat sedang melamun, ponsel pun berbunyi.

"Nabila?" Gumamnya.

Aileen memang sudah menyimpan nomor Nabila sejak pulang sekolah tadi, ia ingin berusaha untuk mulai melupakan Annara.

Nabila: hai, Leen?

Iya, Bil? Ada apa?

Nabila: Tadi gue gak liat lo di sekolah, lo gak masuk?

Gue di warung belakang

Nabila: Oh, gue kira lo sakit.

Besok ada acara gak? Gue mau ngajak lo ke bazar makanan di mall

Nabila: Lo serius?

Iya, mau gak?

Nabila: Mau! Mumpung libur, nanti lo kabarin gue lagi ya?

Iya, besok gue kabarin lo lagi

Aileen memejamkan matanya sejenak, memikirkan apakah tindakannya ini benar atau salah.

Aileen berjalan keluar menuju ruang keluarga, dimana ada mama yang sedang menonton televisi.

"Ma?" Panggil Aileen lalu duduk di sebelah mama nya.

"Apa, Leen?" Sahut mama yang masih fokus menonton.

"Galang mana?" Tanya Aileen.

"Di kamar,"

Aileen pun beranjak dan masuk ke kamar Galang. "Galang?!" Panggil Aileen seraya membentak.

"Apaan goblok?" Tanya Galang terkejut.

"Biasa aja kali lo,"

"Lagian lo seneng banget ngagetin orang."

Aileen pun duduk di atas karpet bulu milik Galang. "Besok gue mau jalan sama Nabila," ucap Aileen.

Galang pun menoleh. "Serius lo?" Tanyanya untuk memastikan.

Aileen hanya mengangguk.

"Kemana?" Tanya Galang.

"Ke bazar makanan di mall itu,"

"Gue nitip cilok deh," ucap Galang.

"Si Galang pea apa nih orang? Gue minta saran anjim!"

"Saran apaan bego?"

"Besok pake baju apaan?"

"Yang nyentrik," sahut Galang asal.

PLAK!

Pukulan mendarat di bokong Galang begitu mulus. "Sakit!"

"Yang bener napa!"

"Pake kaos item aja sama celana,"

"Celana apaan?"

"Superman,"

"Goblok!"

"Lagian masih nanya aja, aduk aduk lemari lo sono."

"Iya juga ya," ucap Aileen seraya pergi dari kamar Galang.

"Dih! Lagian ngapain sih anjir gue heboh banget cuma mau pergi doang, kaya anak perawan aja." Ucap Aileen ketika sadar bahwa tindakannya ini begitu merepotkan.

Akhirnya Aileen memutuskan untuk tidur sampai besok pagi, padahal jam baru saja menunjukkan pukul tujuh malam.

Selamat membaca!🤗

Continue Reading

You'll Also Like

529K 20.8K 68
[Sebagian part dihapus] Bertemu dengan Adrian, Bad Boy yang mengaku cowok 'dermawan' adalah hal paling aneh yang Sheilla alami dimasa SMAnya. Gadis...
24.1K 2.4K 33
Brisia Athela, nama yang cukup terkenal di SMA Garuda. Bukan karena kecantikannya, ia terkenal karena kecerdasannya. Mempunyai tetangga badboy yang s...
1.4K 85 26
WARNING!! siapkan hati anda! Awas baper Baper?sini peluk hehe (15/05/21 #7 in revano) (16/05/21 #29 in kelas) (16/05/21 #22 in aletta) Cerita ini ber...
67.9K 3.1K 62
"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. ___________...