Cold Boy

By NafdiaCrdw

308K 12.2K 582

[Follow sebelum membaca] *Saquel Possessive vs Bad Girl •••• "Re!" "Revan!" "Ih Revan budek!" "Sayang!" Reva... More

|PERMULAAN|
1 : Cewek Sinting
2 : Beruntung or Sial?
3 : Ketemuan
4 : Reaksi Revan
5 : Boomerang?
6 : Tukar!
7 : Kebetulan yang Aneh
8 : Sayang[×]
9 : Kantin
10 : Tentang Ekskul
|KENALAN|
12 : Ovie Cemburu
13 : Rasa
14 : Pembalasan
15 : Mirip itu Jodoh?
16 : Ketemu!
17 : Tak Terduga
18 : Camer
19 : Berbeda
20 : Revan Cemburu
21 : Tak Terduga 2
22 : Kasihan or Perduli?
23 : Makan Malam
24 : Ovie vs Elin
25 : Calon Pelakor
26 : Putus (...)
27 : Ovie is Winner!
28 : Kenapa dan Siapa?
29 : Pahit dan Manis
30 : Ajakan Spesial
31 : Jalan?
32 : Sedikit Celah
33 : Kaget
34 : Jelous
35 : With Aksa
36 : Pacar?
37 : Cemburu 1
38 : Cemburu 2
39 : Perasaan yang Salah
40 : Terpaksa
41 : Hari yang Sial
42 : Hari yang Sial 2
43 : Kesempatan
44 : Bad Day's
45 : Suka?
46 : Bad Day's 2
47 : Baikan
48 : Manis
49 : Amarah
50 : Fakta
51 : Fakta 2
52 : Liburan
53 : Mine
54 : Bad Day's 3
55 : Tiba - tiba

11 : Mall

4K 187 2
By NafdiaCrdw

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

▪▪▪▪▪

Cewek Sinting
Revan!!!!
Re, ketemuan yuk! Mumpung masih jam 3 ini
Revan bales dong!!!!!
(Read)

Revan menghembuskan nafas kasar. Sejak mereka berpacaran, memang Revan tak pernah sekalipun membalas pesan dari Ovie.

Tok! Tok! Tok!

"Re, kamu didalem? Mama masuk ya?"

"Masuk aja ma, ga Revan kunci!"

Valerie membuka pintu kamar Revan. Masuk kedalam tanpa menutup pintunya.

"Ada apa ma?" Tanya Revan meletakan ponselnya diranjang.

"Kamu sibuk ga, Re?" Tanya Valerie duduk disamping putranya.

"Engga"

"Nah kebetulan dong. Re, temenin mama ke mall ya?"

"Ngapain?" Tanya Revan bingung. Karena mamanya tidak pernah mengajak Revan ke mall. Paling sesekali mengajaknya untuk nonton dibioskop dan melihat - lihat koleksi motor sport terbaru ditempat langganannya.

"Mau ketemuan sama sahabat mama, Re" jawab Valerie.

"Kenapa ajak Revan? Biasanya juga sama papa?"

"Papa kamu meeting sampe malem. Mama sih bisa pergi sendiri tapi kamu tau kan papa kamu pasti marah besar kalo tau mama pergi sendiri. Jadi kamu mau ya temenin mama?"

"Tapi Revan langsung pulang ya? Kalo mama udah selesai bisa telfon Revan. Nanti Revan jemput"

"No, Re! Kamu harus temenin mama sampai selesai." Tolak Valerie.

Revan menghembuskan nafasnya. Revan paling tidak bisa membantah mamanya. Karena menurut Revan, keinginan mamanya adalah yang paling utama. Selagi itu tidak membahayakan mamanya, maka Revan harus menuritinya. Itu kata papanya dulu. Karena Leon pernah mengatakan, keselamatan dan keamanan Valerie adalah nomor satu.

"Iya ma."

"Good! Kalo gitu, mama siap - siap dulu ya!" Valerie mengelus puncak kepala putranya. Kemudian Valerie segera keluar dari kamar Revan.

Revan tersenyum melihat mamanya yang juga tersenyum. Tapi tiba - tiba, senyumnya pudar ketika ponselnya berdering.

Cewek Sinting is calling...

Revan mengabaikan panggilan itu. Kemudian Revan beranjak dari duduknya untuk segera bersiap - siap.

Lima menit kemudian Revan telah siap dengan pakaiannya. Revan mengambil ponselnya untuk melihat apakah ada pesan penting atau tidak. Disana tertera lima belas panggilan tak terjawab. Revan membiarkannya saja.

Tapi lagi - lagi ponselnya kembali berdering. Dan itu dari Ovie lagi.

Karena kesal karena merasa terganggu, Revan akhinya mengangkat panggilan itu.

"Re! Kenapa baru diangkat sih! Lo dimana? Gue pengen ketemu sama lo. Kita ketemuan di-"

"-gue ada urusan. Ga usah ganggu!"

Tutttt...

Revan mematikan sambungan telefonnya sepihak. Memasukan ponselnya kedalam saku jaket. Kemudian melangkah keluar kamar.

Sesampainya Revan diruang keluarga, Revan belum mendapati Valerie disana. Akhirnya Revan memilih untuk duduk disofa sambil menunggu mamanya.

"Maaf mama lama, Re."

Revan memasukan kembali ponselnya kedalam saku. Kemudian berdiri dari duduknya untuk menghadap Valerie.

"Iya gapapa ma-,? Mama ga salah pake baju itu?" Kaget Revan melihat penampilan mamanya.

"Engga lah, Re. Lagian masa jalan sama anak muda pakaiannya ga keren sih? Lagian mama juga masih muda, Re" jawab Valerie santai.

"Tapikan ga baju itu juga kan ma? Kalo papa tau nanti Revan yang diceramahin"

Bagaimana tidak, saat ini mamanya memakai pakaian yang menurutnya cukup melenceng.

Baju ketat yang dimasukan kedalam celana  jeans panjang yang sobek - sobek, heels yang lumayan tinggi, rambut yang digerai, serta make up yang tidak terlalu mencolok tapi wajah mamanya tetap terlihat cantik. Sungguh tidak seperti seorang ibu yang saat ini umurnya sudah berkepala tiga. Pikir Revan.

"Ga bakal, Re. Tenang aja." Jawab Valerie. "Gimana? Mama cantik ga?"

Revan mengangguk dengan senyumnya. "Mama selalu cantik."

"Pengen tersipu tapi mama ga cinta kamu"

"Revan juga ga cinta mama kok"

Valerie pun tertawa mendengar jawaban putranya. Memang ibu dan anak itu selalu bercanda.

"Ayo, Re. Sahabat mama udah pada nunggu. Ini kunci mobil papa kamu" ucap Valerie menyerahkan kunci mobil kepada Revan.

"Pake mobil papa?"

"Iya, kemarin papa beli lima. Kan sayang udah dibeli tapi belum dipake. Ayo, Re"

Revan hanya mengangguk dan berjalan mengikuti Valerie.

▪▪▪▪

"Ngapain sih, Vi liatin roomchat terus? Emang Revan bales?"

Ovie menggeleng. "Engga. Kaya lo ga tau aja sih. Itu orang emang ngeselin. Tapi gue cinta"

"Idih bucin! Eh, Vi, lo jadi ketemuan sama Revan?"

"Engga, Lin. Bebeb Revan katanya ada urusan"

"Ya udah kite ke mall aja yuk.. hari ini ada promo baju sama make up. Lumayan kan buat nambah koleksi?" Ajak Elin menaik turunkan kedua alisnya.

"Boleh juga. Daripada gabut kan? Bentar, gue minta daddy transfer gue dulu" ucap Ovie mulai mengetik diponselnya.

"Oke! Gue naruh gelas dulu"

Ovie hanya mengangguk. Saat ini mereka memang sedang berada di apartemen Ovie.

"Lin! Ayo! Daddy gue udah transfer ini!" Teriak Ovie dari dalam kamar.

"BENTAR, VI!"

Ovie segera mengambil tas slempangnya dan memakai sneakersnya. Kemudian keluar kamar dengan membawa tas slempang milik Elin.

"Nih tas lo, Lin"

"Thanks, Vi. Ya udah yuk!"

Mereka pun segera keluar dari apartemen Ovie.

"Pake mobil gue apa mobil lo?" Tanya Elin.

"Mobil gue aja. Gue lagi pengen nyetir nih" jawab Ovie.

"Oke! Huh semoga aja barangnya belum pada abis ya, Vi.."

"Iya - iya"

"Oh ya, di transfer berapa lo sama bokap lo?" Tanya Elin lagi.

"Lima puluh juta, Lin."

"Buset banyak banget. Buat belanja sama hari - hari sebulanan nyukup tuh?" Kaget Elin.

"Ya ga lah. Tiap bulannya ya rutin daddy gue transfer lagi. Lagian lima puluh juta ini gue minta uang ke daddy buat belanja baju hari ini hehe"

"Salut gue sama bokap lo, ga perhitungan"

"Biasa aja, Lin. Nanti makan gue traktir deh!"

"Nah kalo yang satu ini gue semangat langsung, Vi!"

Mereka berdua pun tertawa bersama. Memang obrolan tak berarti ini selalu membuat keduanya tertawa. Entah apa yang lucu, tapi jika mereka bedua yang membahasnya maka akan terasa lucu diakhir.

Seperti saat ini saja contohnya.

▪▪▪▪▪

▪▪
27 Januari 2021
😶

Continue Reading

You'll Also Like

401K 30.7K 26
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
186K 17.8K 25
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
428K 46.9K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
317K 23.8K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...