WE AND OUR LOVE STORY [SELESA...

By nadiaikasf

980 203 32

Nama gue Lily Chattya Arelic, cuma gadis biasa yang sedang jatuh cinta saat SMA. Dia mengajarkan gue banyak h... More

Prologue.
1.Ekspektasi Tidak Sesuai Realita.
2.Kalah By One.
3.Masih Canggung.
4.Balik Ke Aussie.
5.Baru Sadar.
6.Venuetor Diva.
Lily Chattya Arelic.
Rayyan Edgar Diregland.
7.Dapat Tawaran Tournament.
Jeremy Miranda Katte.
Reicholas Gibran Sarendra.
8.Bertemu.
9.Ruangan ProPlayer cantik.
10.Alasan Pergi.
11.Levator Rayyan.
12.Ketemu Camer.
13.Kepergok.
Archela Cintaliza.
14.Evant Duo Couple.
15.Cemburu.
16.Berangkat.
17.Sobat Ambyar.
18.Menang.
Alice Gatsha Violita.
19.Kenapa Martin?
20.Kecelakaan.
Gavin Zevanca Ragaswara.
21.Terkejut.
Gladisa Melody.
Gerry Jordan Rafael.
22.Jenguk.
23.Beraksi.
24.Surprise.
Trailer.
25.Menghindari Wartawan.
Chelsea Louisa Frisly.
26.Makasih Buat Semuanya.
27.Brutal.
28.Overthinking.
29.Kenapa Tega?
30.Kepulangan Dinda.
Jeslyn Gritte Cellcia.
31.Proyek Gagal.
32.Di Pecat.
33.Qillen Sadar Dari Koma.
34.Akhirnya Terkuak.
36.Tes DNA (End)
NEW STORY.

35.Keguguran.

8 1 0
By nadiaikasf

-Happy Reading-

Rayyan dan Juna berdiri di depan UGD dengan perasaan khawatir. Sedari tadi Dokter tak kunjung keluar memberikan kabar. Aksa dan Gerry datang dengan tergesa-gesa saat mengetahui kabar Diva dari Rayyan tadi, dan kebetulan Rayyan membawanya di rumah sakit yang sama dengan tempat rawat Qillen.

“Gimana Ray?” tanya Gerry pada Rayyan. Rayyan hanya menggeleng. Tiba-tiba Vendo datang bersama dengan Martin, Juna sudah mengabarinya tadi.

“Apa yang terjadi sama Diva?” tanya Vendo pada Juna yang sedang duduk. Juna berdiri saat mengetahui kedatangan Vendo bersama Martin.

“Diva terkena tabrak lari Pak.” balas Juna. Khawatir di wajah Vendo semakin terlihat. Hingga akhirnya Dokter pun keluar, dengan segera mereka semua mendekat ke arah Dokter.

“Gimana keadaan anak saya dok?” tanya Vendo sangat khawatir.

“Anak bapak mengalami keguguran karena benturan yang keras di perutnya, dan sangat kekurangan darah, kebetulan stok darah B di rumah sakit ini sedang kosong.” Jelas Dokter. Membuat semua terkejut tanpa terkecuali. Keguguran?

“M-maksudnya? Anak saya keguguran? Gak mungkin dok, anak saya belum hamil.” ujar Vendo pada Dokter. Dokter tersenyum.

“Umur kehamilan anak bapak sudah hampir 2 bulan Pak.” jelas Dokter itu lagi. Vendo mematung di tempatnya. Siapa yang sudah menghamili anak nya.

“Baiklah kalau gitu saya permisi dulu, jika sudah ada pendonor darah untuk saudari Diva, tolong segera kabari kami agar kondisi nya tidak semakin parah.” ucap Dokter itu lagi. Setelah Dokter itu pergi, Vendo memukul wajah Rayyan tiba-tiba, membuat semuanya terkejut menahan Rayyan yang sudah tersungkur.

“Kamu yang menghamili anak saya kan!” ucap Vendo naik pitam. Rayyan mengernyit bingung.

“Pak tenang pak.” ujar Juna pada Vendo.

“Jangan asal tuduh dong pak! Temen saya ini gak akan sampe se nekat itu!” ucap Aksa tak terima Rayyan di tuduh seperti itu.

“Halah! Selama ini anak saya cuma suka nya sama kamu! Siapa lagi orangnya kalo bukan kamu Rayyan!” ujar Vendo lagi ingin kembali melayangkan pukulan namun di tahan oleh Rayyan.

“Anak bapak yang suka sama saya, bukan saya yang suka sama dia. Dan asal bapak tau, anak bapak itu yang udah nabrak Mama saya sampe Mama saya koma!” balas Rayyan tak terima diperlakukan seperti ini. Vendo mengepalkan tangannya kuat, dia tak bisa sepenuhnya menyalahkan Rayyan.

“Setelah saya tau kalo bapak pecat Lily dari kantor, saya memutuskan untuk undur diri dari kantor bapak.” ucap Rayyan kemudian pergi dari sana, diikuti Gerry dan Aksa. Vendo hanya diam menatap punggung tiga cowo itu yang semakin menghilang.

“Arggg!”

“Siapa yang udah hamilin Diva!” ujar Vendo. Sedangkan Martin? Dia terdiam seribu bahasa.

•••

Pagi ini Lily akan segera kerumah sakit melihat keadaan Diva, dia benar benar tak tega mendengar kabar Diva yang sampai sekarang belum sadar.

“Lily sarapan dulu nak.” ujar Natha saat melihat Lily berjalan cepat melewatinya.

“Lily sarapan diluar aja Ma, Lily pamit dulu ya..” ujar Lily kemudian dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyetirnya hingga sampai ke rumah sakit. Lily keluar mobil seraya mencari seseorang yang akan menemani nya.

“Je!” panggil Lily saat dia melihat Jeje yang sedang duduk bermain ponselnya, Jeje menoleh menatap Lily yang berlari kecil menghampirinya.

“Ayo.” ujar Jeje dan diangguki Lily. Mereka berdua segera masuk ke rumah sakit dan mencari dimana letak ruang rawat Diva, saat sudah menemukannya, Lily dan Jeje segera masuk.

“Permisi..” ucap Lily saat sudah masuk, tidak ada yang menyaut, namun di dalam ada Vendo yang sedang melamun.

“Pak?” panggil Lily menyadarkan Vendo. Vendo yang tersadar dari lamunan nya pun menoleh menatap Lily.

“Eh Lily? Ngapain?” tanya Vendo. Lily tersenyum tipis.

“Gimana keadaan Diva Pak?” tanya Lily pada Vendo, Vendo tampak sedih.

“Diva masih kekurangan darah, stok darah di rumah sakit ini sedang habis, sedangkan golongan darah saya tidak cocok.” balas Vendo. Lily tak tega mendengarnya.

“Kalo boleh tau, golongan darah Diva apa Pak?” tanya Lily. Vendo berdiri.

“B, kamu punya pendonor nya?” tanya Vendo, Lily terdiam sebentar lalu dia mengangguk.

“Siapa Ly?” tanya Vendo langsung.

•••

Lily dan Jeje sedang berada di taman sekarang. Jeje masih tak habis pikir dengan jalan pikiran Lily.

“Lo yakin mau donorin darah lo ke Diva?” tanya Jeje lagi. Lily mendengus pelan. Lalu dia merogoh tas nya untuk mencari ponsel lalu dia mengetikkan nama seseorang disana. Lama tak dijawab akhirnya telfon tersambung.

“Halo Ma?” ujar Lily.

Ada apa Ly?” tanya Natha di seberang sana.

“Ma, Lily boleh gak donorin darah buat temen Lily?” ujar Lily membuat Natha terkejut di seberang sana.

Buat siapa Ly? Kamu jangan aneh-aneh deh.” ujar Natha.

“Diva Ma, boleh kan?” tanya Lily memastikan.

Kamu dirumah sakit mana sekarang? Mama kesana.” ujar Natha lalu sambungan terputus. Lalu Lily men sharelock lokasi nya pada Natha.

Setengah jam Lily dan Jeje menunggu Natha, akhirnya Natha sampai.

“Eh ada Jeje.” ujar Natha yang baru sampai, Jeje hanya tersenyum membalas sapaannya.

“Lily, Memang nya teman kamu sakit apa?” tanya Natha langsung.

“Dia di tabrak mobil Ma, gimana? Lily boleh kan donorin darah Lily?” tanya Lily lagi. Natha terdiam sebentar.

“Mama udah bawa orang yang mau donorinnya, kebetulan memang ada yang mau mendonorkan darahnya, makanya Mama kesini.” ujar Natha membuat Lily tersenyum mendengarnya.

“Yaudah ma, ayo langsung ke dalem aja.” ajak Lily lalu mereka berjalan menuju keruangan Diva. Saat sudah sampai, Lily, Jeje, dan Natha beserta orang yang mau mendonorkan darah pun masuk keruangan Diva.

“Pak.” ujar Lily pada Vendo yang masih memperhatikan Diva dengan sedih. Vendo yang menyadari pun langsung berdiri.

“Saya Mama nya Lily.” ujar Natha bersalaman dengan Vendo.

“Papa nya Diva.” balas Vendo. Natha memperhatikan Diva dengan seksama, namun yang membuat Natha bingung, kenapa wajah nya mirip sekali dengan Lily.

Entah kenapa tangan Natha tergerak untuk melihat area lengan kanan Diva. Sedangkan Vendo hanya menatapnya bingung. Saat Natha melihat ada tanda lahir di lengan kanan Diva, sontak Natha terkejut.

“Astagfirullahadzim.” ujar Natha refleks. Hal itu mengundang pertanyaan dari Lily.

“Kenapa Ma?” tanya Lily khawatir. Natha masih diam melamun di tempatnya. Lama Natha terdiam, namun tiba tiba Natha bersuara.

“Pak, apa Diva ini anak kandung bapak?” tanya Natha, dia yakin dia tak salah mengira. Vendo berdiam kaku di tempatnya.

“Ma, kok Mama ngomong gitu sih?” ujar Lily pada Mama nya, Lily merasa tak enak pada Pak Vendo. Sedangkan Jeje hanya menatap mereka dengan bingung.

“Apa benar ini anak yang bapak ambil dirumah sakit Cendrawasih 23 tahun yang lalu?” ujar Natha lagi, dia sangat yakin dengan pertanyaannya. Vendo semakin dibuat terkejut, begitu juga dengan Lily dan Jeje.

“Ibu jangan sembarangan ya!” balas Vendo yang tak terima di tuduh seperti itu. Lily semakin bingung harus apa.

“Pak maafin Mama saya Pak.” ujar Lily pada Vendo, namun Natha kembali bersuara.

“Apa boleh saya tes DNA?” ujar Natha, dia hanya ingin memastikan.


•••

-Thankyou-

Continue Reading

You'll Also Like

16.8M 732K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.3M 32.8K 28
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
574K 58.2K 46
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
784K 77.5K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...