Cold Boy

By NafdiaCrdw

308K 12.2K 582

[Follow sebelum membaca] *Saquel Possessive vs Bad Girl •••• "Re!" "Revan!" "Ih Revan budek!" "Sayang!" Reva... More

|PERMULAAN|
1 : Cewek Sinting
2 : Beruntung or Sial?
4 : Reaksi Revan
5 : Boomerang?
6 : Tukar!
7 : Kebetulan yang Aneh
8 : Sayang[×]
9 : Kantin
10 : Tentang Ekskul
|KENALAN|
11 : Mall
12 : Ovie Cemburu
13 : Rasa
14 : Pembalasan
15 : Mirip itu Jodoh?
16 : Ketemu!
17 : Tak Terduga
18 : Camer
19 : Berbeda
20 : Revan Cemburu
21 : Tak Terduga 2
22 : Kasihan or Perduli?
23 : Makan Malam
24 : Ovie vs Elin
25 : Calon Pelakor
26 : Putus (...)
27 : Ovie is Winner!
28 : Kenapa dan Siapa?
29 : Pahit dan Manis
30 : Ajakan Spesial
31 : Jalan?
32 : Sedikit Celah
33 : Kaget
34 : Jelous
35 : With Aksa
36 : Pacar?
37 : Cemburu 1
38 : Cemburu 2
39 : Perasaan yang Salah
40 : Terpaksa
41 : Hari yang Sial
42 : Hari yang Sial 2
43 : Kesempatan
44 : Bad Day's
45 : Suka?
46 : Bad Day's 2
47 : Baikan
48 : Manis
49 : Amarah
50 : Fakta
51 : Fakta 2
52 : Liburan
53 : Mine
54 : Bad Day's 3
55 : Tiba - tiba

3 : Ketemuan

6.1K 309 5
By NafdiaCrdw

Jangan lupa vote dan komen disetiap paragraf yakk

▪▪▪▪

Revan menatap surat yang ada ditangannya. Membaca dengan teliti semua tulisan yang ada disana.

Ternyata dirinya diterima.

Revan menarik sudut bibirnya. "Ga perlu surat ini juga gue tau bakal keterima"

Ting!

Suara ponselnya mengalihkan perhatiannya.

Revan mengambil ponselnya. Membuka pesan dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Cewek Sinting
Re, ketemuan yuk. Kangen nih hehe 😁
(Read)

Seperti biasa, Revan hanya membacanya saja.

Revan berniat ingin merebahkan tubuhnya namun lagi - lagi ponselnya berbunyi.

Cewek Sinting
Gue ada di taman Lous, cepet kesini atau gue bakal kerumah lo!
10 mnt gue tunggu!
(Read)

Revan bercedak. Ini yang membuatnya risih kepada gadis itu. Sangat menguras kesabaran.

Revan menyambar jaket yang ada dimeja belajarnya dan segera keluar dari kamar.

"Heh! Kamu mau kemana siang - siang?!" Tanya Leon melihat Revan yang sudah memakai jaket sedang menuruni anak tangga.

Hari ini memang Leon tidak kekantor karena akan menemani istri tercintanya ke salon.

"Kepo." Jawab singkat Revan.

"Ditanya malah jawabnya gitu ya! Motor kamu papa sita! Kamu ga bisa bawa motor hari ini!" Omel Leon.

Revan menghentikan niatnya yang ingin membuka pintu mansion.

"Ngapain disita? Kenapa juga ga bisa bawa motor? Nih, kuncinya aja ada ditangan Revan" ucap Revan santai menunjukkan kunci motornya dan keluar dari mansionnya.

"Sabar Leon sabar.. itu anak lo.. sabar" kata Leon mengelus dadanya.

▪▪▪

Revan mengendarai motor sportnya dengan malas. Malas karena tujuannya saat ini adalah menemui Ovie.

Mau bagaimana lagi, Revan paling tidak suka jika Ovie sampai datang kerumahnya. Revan bisa menebak jika sampai Ovie datang kerumahnya, maka dia pasti akan bertingkah konyol dan tidak tahu malu. Apalagi papanya, pasti dia akan selalu mengganggunya jika itu terjadi.

Tak terasa Revan sampai ditaman yang dimaksud Ovie. Revan memarkirkan motornya. Melihat sekeliling taman untuk mencari keberadaan gadis jadi - jadian itu.

Tiba - tiba, Revan melihat seorang gadis yang tengah melambai kearahnya. Siapa lagi kalau bukan Ovie?

Revan berjalan menghampirinya.

"Ah terharu banget akhirnya lo dateng.. peluk dulu siniii.." ucap Ovie dan segera bangkit dari duduknya ingin memeluk Revan.

"Lo peluk, gue banting lo!" Ucap Revan yang menghentikan niatan Ovie.

"Ih kejam banget sih sama pacar sendiri!" Kesal Ovie dan kembali duduk.

Revan hanya diam tak menjawab.

"Ngapain berdiri? Sini duduk"

"Ada apa ngajak gue ketemu?" Tanya Revan tidak menggubris ajakan Ovie.

"Ih duduk dulu makanya!"

Revan menghembuskan nafas kasar. Memang sangat keras kepala gadis ini.

Dengan terpaksa, Revan pun duduk.

"Kok jauhan sih duduknya? Deketan dong ih!" Ucap Ovie yang melihat Revan duduk dipinggir bangku taman.

Revan hanya diam tidak menjawab. Tiba - tiba Revan merasakan ada yang merangkul tangannya erat.

Revan menoleh, "apaan sih! Awas!" Usir Revan yang melihat Ovie tengah memeluk tangannya dan menyandarkan kepalanya dipundaknya.

"Ga mau. Enak kaya gini, keliatan bener - bener pacaran tau!"

"Awas atau gue jorogin!"

"Ga mau pokoknya! Kalo lo jorogin gue, gue bakal teriak kalo lo mau perkosa gue!"

Revan benar - benar harus memiliki stok kesabaran yang tak terbatas.

Sinting memang gadis ini. Revan masih memiliki urat malu jika ingin memperkosa gadis ini ditengah taman begini. Sungguh tidak masuk akal.

"Terserah lo!"

Ovie tersenyum mendengar perkataan Revan.

"Lo pikun? Cepet ngomong ada apa lo ngajak gue ketemu" ucap Revan yang mulai jengah karena Ovie sejak tadi hanya diam.

"Eh iya lupa. Emm lo udah keterima di SMA?"

"Hmm" jawab Revan.

"Ih sama dong, gue juga udah keterima di SMA. Uh senengnya..." ujar Ovie dengan senyuman.

"Ga tanya."

Seketika Ovie cemberut. "Dih kok lo gitu sih? Lo ga seneng pacar lo udah keterima di SMA?!"

"Biasa aja"

Ovie melepas pelukannya. Menatap Revan kesal. "Sumpah ya lo nyebelin banget jadi orang! Tega banget buat gue kesel!"

"Bodo. Gue ga perduli!"

Ovie memejamkan matanya sejenak. Merilekskan otaknya yang sudah mulai mendidih. Kemudian menyunggingkan senyum terpaksanya.  "Oh ya, lo ga pengen tau gitu gue keterima di SMA mana? Nanti nyesel loh..."

"Ga penting."

Ovie menggembungkan pipinya mendengar jawaban Revan.

"Ih Revan!!!"

Tiba - tiba ponsel Revan berdering.

Farez is calling...

Revan segera mengangkat telefon dari sahabatnya itu.

"Ya?"

"Re, club kuy lah. Gue sama Varga udah disini nungguin lo dateng. Mumpung kita belum masuk SMA seneng - seneng dulu lah"

"Oke. Otw!"

Ovie yang dari tadi memperhatikan Revan pun mengernyit bingung. 'Otw? Berarti dia bakal pergi dong?' -batin Ovie.

Revan memasukkan ponselnya kedalam saku. Kemudian segera berdiri dari duduknya.

"Mau kemana lo?" Tanya Ovie ikut berdiri.

"Bukan urusan lo." Jawab Revan melangkahkan kakinya.

"Ih baru juga dateng!" Cegah Ovie memeluk lengan Revan lagi.

"Apasih! Lepas ga?!"

"Ga mau. Jawab dulu lo mau kemana!"

"Gue bilang bukan urusan lo! Awas!" Jawab Revan berusaha melepaskan tangan Ovie.

"Ya udah, kalo gitu lo anter gue pulang dulu. Baru lo boleh pergi!" Final Ovie melepaskan pelukannya.

Revan berbalik menghadap Ovie. "Sejak kapan gue harus minta ijin ke elo boleh pergi apa engga? Ini hidup gue. Gue tau kita itu pacaran. Tapi asal lo tau, gue ga sudi kalo hidup gue diatur sama cewek yang ga pernah gue suka. Jadi gue harap lo ngerti!" Ucap Revan membuat mata Ovie memanas.

"Satu lagi, lo tadi kesini sendiri kan? Jadi lo pulang sendiri aja. Dateng sendiri aja bisa masa pulang sendiri ga bisa!" Tambah Revan kemudian segera pergi meninggalkan Ovie.

Sakit. Sakit sekali hati Ovie mendengar ucapan Revan.

Tapi Ovie tidak boleh lemah. Ovie paham jika saat ini Revan belum memiliki perasaan untukknya. Maka dari itu, Ovie harus berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan hati Revan.

Ovie mengusap air matanya cepat. "My cold boy, secepatnya gue bakal dapetin hati lo. Tunggu saatnya tiba aja" gumam Ovie kemudian pergi meninggalkan taman itu.

▪▪▪▪



Woi kejem banget lo, Re!

Sabar mbak Ovie. Semangat oke!


▪▪
20 Januari 2021
😐

▪▪▪
.
Farez Ergrazha

Continue Reading

You'll Also Like

183K 17.7K 25
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
290K 12K 31
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
512K 25.5K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
201K 9.4K 17
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...