WE AND OUR LOVE STORY [SELESA...

By nadiaikasf

984 203 32

Nama gue Lily Chattya Arelic, cuma gadis biasa yang sedang jatuh cinta saat SMA. Dia mengajarkan gue banyak h... More

Prologue.
1.Ekspektasi Tidak Sesuai Realita.
2.Kalah By One.
3.Masih Canggung.
4.Balik Ke Aussie.
5.Baru Sadar.
6.Venuetor Diva.
Lily Chattya Arelic.
Rayyan Edgar Diregland.
7.Dapat Tawaran Tournament.
Jeremy Miranda Katte.
Reicholas Gibran Sarendra.
8.Bertemu.
9.Ruangan ProPlayer cantik.
10.Alasan Pergi.
11.Levator Rayyan.
12.Ketemu Camer.
13.Kepergok.
Archela Cintaliza.
14.Evant Duo Couple.
15.Cemburu.
16.Berangkat.
17.Sobat Ambyar.
18.Menang.
Alice Gatsha Violita.
19.Kenapa Martin?
20.Kecelakaan.
Gavin Zevanca Ragaswara.
21.Terkejut.
Gladisa Melody.
Gerry Jordan Rafael.
22.Jenguk.
23.Beraksi.
24.Surprise.
Trailer.
25.Menghindari Wartawan.
Chelsea Louisa Frisly.
26.Makasih Buat Semuanya.
27.Brutal.
28.Overthinking.
30.Kepulangan Dinda.
Jeslyn Gritte Cellcia.
31.Proyek Gagal.
32.Di Pecat.
33.Qillen Sadar Dari Koma.
34.Akhirnya Terkuak.
35.Keguguran.
36.Tes DNA (End)
NEW STORY.

29.Kenapa Tega?

13 3 0
By nadiaikasf

-Happy Reading-

Jeje dan Jeslyn sekarang sedang berada di teras rumah cowo cowo A.K.A rumah Rayyan dan yang lainnya. Sedari tadi Jeje sibuk memencet bel yang tak kunjung dibuka juga oleh penghuni nya.

“Duh.., niat punya rumah gak sih dia orang ini.” ujar Jeslyn seraya duduk mengipas wajahnya dengan tangan.

“Lo kenapa dah kaya orang kepanasan, gue aja gak panas panas amat.” ucap Jeje sedari tadi memperhatikan Jeslyn. Hal itu membuat Jeslyn menoleh.

“Gue gerah ya anjir bukan panas.” balas Jeslyn jengkel. Jeje menatapnya bingung.

“Apa bedanya ege?” ucap Jeje kesal. Tak lama pintu terbuka menampilkan Rayyan yang seperti nya baru saja akan pergi.

Jeje seketika gugup, apa tak ada orang lain selain Rayyan dirumah ini?

“Lo sendiri?” tanya Jeje basa basi. Rayyan hanya menampilkan wajah dingin nan datarnya.

“Ada Aksa, cuma masih tidur.” balas Rayyan seadanya.

“Yaudah tolong bangunin dia sih..” ucap Jeje lagi.

“Ada apa?” bukannya membangunkan Aksa, Rayyan malah bertanya.

“Dirumah gak ada yang angkatin galon, gue mau minta tolong.” balas Jeje berusaha tenang. Tanpa menjawab, Rayyan melangkah melewati Jeje dan segera berjalan kerumah mereka.

Saat Rayyan sudah berada di depan meja makan, tepatnya di dekat dapur, tak lupa pula Jeje dan jeslyn yang sedari tadi mengikutinya, tiba tiba Rayyan terhenti. Dia melihat Lily yang sedang menyusun piring yang berisikan lauk ke atas meja makan.

“Dimana galonnya?” tanya Rayyan datar. Lily yang menyadari suara berat itu pun menoleh kaget.

“Ra--

“Je, dimana galonnya?” tanya Rayyan memotong Lily, seraya sedikit melirik kebelakang menunggu Jeje menjawab.

“Ee..itu di dapur.” ujar Jeje kikuk. Dan segera Rayyan berjalan mendekati letak galon tersebut. Dengan biasa saja dia mengangkat galonnya hingga terpasang sempurna. Lily sedari tadi tak melepas tatapannya dari Rayyan, dia sangat merindukan Rayyan.

“Ray.., lo gak mau makan dulu?” tanya Lily seraya menahan tangan Rayyan saat Rayyan berjalan melewatinya. Rayyan melepas tangan Lily kasar membuat Lily tersentak.

“Gak tau diri ya lo, beruntung gue masih berbaik hati gak menjarain lo.” balas Rayyan ketus dan segera pergi keluar meninggalkan Lily yang mematung di tempatnya. Matanya memanas siap mengeluarkan cairan bening sekarang juga.

“Ly.., jangan dimasukin ke hati ya.” ujar Jeje. Namun Lily malah berjalan menaiki tangga dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Saat sudah di dalam kamar, Lily menutup dan mengunci pintunya. Kemudian dia menyenderkan badannya di pintu seraya menangis, hingga perlahan ia terduduk.

“Kenapa Rayyan tega ngomong kaya gitu sama Lily.” ujar Lily seraya menangis. Dia memukul lantai di sampingnya kuat. Tangannya pun terkepal hingga urat tangannya sedikit terlihat.

“Lily gak salah, bukan Lily yang nabrak Tante Qillen. Tapi kenapa Rayyan gak percaya sama Lily.” ucap Lily lagi, meski ia tau, hal itu tak akan membuat hubungannya dan Rayyan membaik sekarang.

“Kenapa semuanya harus kaya gini sih!” ucap Lily dengan nada tinggi, membuat Alice yang sedang santai melewati kamar Lily pun terhenti. Dia mendekatkan telinganya ke pintu.

“Ini bukan salah gue, tapi kenapa gue yang harus nanggung semuanya?! Diva, gue gak nyangka lo se jahat itu sama gue.” ujar Lily lirih. Dia kasian, kasian pada dirinya yang malang.

Tiba tiba Cinta yang sedang asik berjalan seraya memperhatikan kuku nya yang cantik pun terkejut saat bersenggolan dengan Alice yang sedang menguping Lily.

Sebelum Cinta mengeluarkan segala umpatannya, Alice sudah bergerak lebih dulu untuk membekap mulutnya dan menggeret Cinta agak menjauh dari pintu kamar Lily.

“Aduhh.., apaan sih, bau tau gak!” ucap Cinta kesal. Dengan tampang polos nya, Alice pun mencium tangannya sendiri, dan langsung mendapat toyoran dari Cinta.

“Becanda gue elah. Lo ngapain sih?” tanya Cinta. Lalu Alice pun kembali serius.

“Tadi, gue lagi enak enak jalan, eh pas lewat kamar Lily, ada suara Lily teriak, gak teriak sih, lebih tepatnya kaya nada tinggi gitu, dan kayanya juga lagi nangis, dia kenapa sih?” tanya Alice setelah menjelaskan kejadian yang membuatnya berdiam di depan pintu kamar Lily.

“Mana gue tau, tanyakan pada rumput yang bergoyang.” balas Cinta santai. Kali ini Cinta yang mendapat toyoran dari Alice hingga Cinta mengaduh.

“Aduh.., biasa aja kali.” ucap Cinta dan kembali menoyor kepala Alice, begitulah seterusnya. Hingga akhirnya Jeslyn yang baru naik dari lantai bawah pun heran melihat kedua manusia ini.

“Coba tanya sama guru lu, sopan gak kaya gitu!” ujar Jeslyn berkacak pinggang. Cinta dan Alice yang menyadari pun heran dengan tingkah mereka sendiri.

“Lah iya, ngapain kita anjir kaya gitu.” ujar Alice dengan tampang polosnya, kemudian dia tertawa.

“Baru kali ini gue ngerasa gak waras sumpah, ketularan dia nih pasti.” ucap Cinta menunjuk Alice. Alice yang tak terima pun balik menyalahkan Cinta.

“Enak aja, yang ada gue yang ketularan lo.” balas Alice.

“Enak aja, gue yang ketularan lo ya.” balas Cinta lagi tak mau kalah. Jeslyn yang pusing sendiri karena sedari tadi hanya memperhatikan kedua orang ini pun melerai.

“Ahh.., Udah udah, pusing gue liatnya. Lorang udah makan belum?” tanya Jeslyn pada Cinta dan Alice.

“Ini gue baru mau kebawah, eh malah ketemu dia.” balas Alice menunjuk Cinta dengan lirikan.

“Orang gue mau manggil Lily juga, ada Tante Natha soalnya hu..” sorak Cinta kemudian dia pergi. Jeslyn yang melihat pun hanya mendengus sabar.

“Kuat kan hamba yaallah.” ucap Jeslyn seraya memegang dadanya.

Cinta yang sedang mengetuk pintu Lily pun bingung, mengapa pintunya tak kunjung dibuka?

“Lyy?” panggil Cinta seraya mengetuk pintu. Tak ada sautan dari dalam sana.

“Ly, ada Tante Natha.” ujar Cinta lagi masih setia mengetuk pintu, tak lama Lily keluar dengan mata sembab nya.

“Allahumma, lo nangis? Kenapa bwang?” tanya Cinta membuat Lily terkekeh pelan karena nya.

“Enggak gue gak papa, ada mama gue ya? Yaudah bentar lagi gue kebawah.” ujar Lily dan diangguki Cinta. Kemudian Cinta pergi berjalan kebawah dengan perasaan bingungnya. Ini masih sangat pagi, apa yang membuat Lily menangis hingga se sembab itu?

Lagi dan lagi saat Cinta sedang berjalan berfikir, dan matanya pun menatap lantai, ia kembali menabrak Alice.

“Astagfirullahaladzim.” ucap Cinta yang terkejut.

“Lo kenapa sih Al?” tanya Cinta jengah seraya menempelkan tangannya ke jidat Alice, lalu ia tempelkan ke bokongnya.

“Panas.” ujar Cinta. Membuat Alice jengkel melihatnya, namun saat Alice ingin bersuara, tertahan karena Jeslyn sudah dulu bersuara.

“Heh, apa lo bedua? Mau ribut lagi? Apa gak capek ya Chelsea itu liatin lo berdua kaya gitu terus.” ujar Jeslyn geleng kepala. Chelsea hari ini sedang ada pemotretan di luar kota, dia berangkat kemarin sore dan perkiraan akan pulang besok. Chelsea sengaja menginap disana bersama rekan kerja nya, karena mereka harus memburu sunrise besok paginya.

•••

-Thankyou-

Archela Cintaliza.


Lily Chattya Arelic.


Alice Gatsha Violita & Gavin Zevanca Ragaswara.

Continue Reading

You'll Also Like

16.9M 750K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
602K 22.9K 47
Typo bertebaran, harap tandai ❗ Cinta pada pandangan pertama memang sebuah anugrah yang Tuhan berikan bada suatu hambanya. Tetapi tidak semua orang b...
956K 143K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.3M 34.8K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...