AILEEN

By Miaameliawardan

1.6K 151 37

Aileen Arsenio Prahaja, seorang lelaki yang terlahir tampan tapi tak pernah mempunyai kekasih itu kini tengah... More

1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

5.

65 7 0
By Miaameliawardan

Galang yang melihat kakak nya pergi pun mengejar nya. "Ko lo malah diem aja ketemu Annara? Biasanya kaya cacing kepanasan." Ujar Galang.

"Menurut lo, gue harus perjuangin Annara gak?" Tanya Aileen pada Galang.

"Ya harus lah! Emang kenapa lo nanya gitu? Jangan-jangan cuma gara-gara lo di cuekin sama Annara, lo malah mau berenti buat deketin dia?" Ucap Galang sewot.

Galang pun menepuk bahu Aileen dan menatapnya. "Kodratnya cewek itu di kejar, ketika lo mau di lirik balik sama Nara, lo harus berjalan sejajar sama dia."

"Kalo emang lo mau di lirik sama dia, ya lo harus berjuang sampe titik terakhir dimana dia jatuh sejatuh jatuhnya sama lo." Sambung Galang.

"Dah, gue mau ke kelas dulu." Pamit Galang lalu meninggalkan Aileen yang tengah berdiri dan menatap punggung Galang yang semakin menjauh.

"Gimana caranya?" Gumam Aileen.

-----

Bel istirahat berbunyi, Aileen segera bergegas menuju kantin.

Dia tersenyum ketika melihat Annara tengah duduk sendiri dan membaca buku di kursi kantin pojok.

Aileen berjalan menghampiri Annara dengan dua botol minuman soda di lengannya. "Minum." Ucap Aileen seraya memberikan satu botol minuman dingin tersebut pada Annara.

Annara pun mendongakkan kepalanya. Tapi tak mengucapkan satu kata pun pada Aileen.

"Gue udah biasa ko di cuekin sama lo, tenang aja." Ucap Aileen lalu meneguk minumannya.

Mata Annara terbelalak ketika melihat wajah Aileen di penuhi oleh bekas luka. "Muka lo kenapa?! Lo berantem lagi sama Reano?!" Tanya Annara panik.

Aileen yang melihatnya pun hanya mampu terdiam, menatap wajah Annara yang begitu panik melihat wajahnya. Senyum Aileen tiba-tiba muncul tanpa di sadari. "Astaga, Ann. Lo cantik banget." Ucap Aileen.

PLAKK!

"Aduh! Ann, sakit." Ucap Aileen ketika mendapati pipi nya di tampar oleh Annara.

"Gue nanya." Ucap Annara.

Lagi-lagi Aileen pun tersenyum. "Iya, sayang." Sahut Aileen tanpa dosa.

Annara memutar bola matanya malas lalu kembali membaca buku yang tadi sempat terhenti. "Pantesan lo datang ke sekolah kaya teroris gitu." Ujar Annara.

"Muka ganteng gue gak keliatan ya jadinya?" Tanya Aileen.

"Dih?"

"Ko dih sih? Iya kan, Ann?" Tanya Aileen begitu menggoda Annara.

"Gak."

Annara meraih minuman pemberian Aileen tadi, dan berusaha untuk membukanya. Namun tampak nya Annara kesulitan untuk membuka tutup botol tersebut.

Aileen yang melihatnya pun tersenyum lalu merebut minuman itu. "Kalo gak bisa tuh minta tolong, Ann. Kan ada orang nih depan lo." Ujar Aileen lalu kembali memberikan minuman tersebut dengan kondisi tutup botol sudah terbuka.

"Makasih." Sahut Annara.

Aileen mengangguk. "Kabar anak-anak kita gimana, Ann?" Tanya Aileen seraya kembali meneguk minumannya.

Annara sempat mengerutkan keningnya. "Lu mau ngajak gue berantem disini?" Tanya Annara.

Aileen pun tertawa. "Nggak lah, orang gue cuma nanya." Sahut Aileen.

"Ann--" panggil Galang seraya membawa nampan berisikan dua mangkuk mie ayam.

"Nara," lanjut Galang.

Aileen pun menoleh dan mendapati Galang lah yang berdiri di sebelahnya sekarang. "Lo ngapain?" Tanya Aileen.

"Ha? Nggak, gu--" sahut Galang belum selesai.

Annara pun berdiri dan menarik tangan Galang. "Sini, Lang." Ajak Annara.

"Ha? Apaan? Gue mau ke si Jono dulu, dia udah nungguin." Ucap Galang seraya pergi meninggalkan Aileen dan Annara.

Annara mengerutkan keningnya. "Kenapa tuh orang?" Gumamnya.

Aileen tampak terdiam dan menatap Annara yang tengah menatap Galang pergi.

-----

Sejak kejadian di kantin, Aileen selalu terdiam. Bahkan Ranu dan Jeki pun sempat bingung melihat temannya yang banyak bicara itu kini seperti patung bernyawa.

Ranu menepuk bahu Aileen. "Lo kenapa sih, Leen. Dari tadi diem terus?" Tanya Ranu.

Aileen menghela nafasnya. "Gak tau." Sahut nya singkat.

"Soal Annara?" Tanya Jeki.

Lagi-lagi Aileen termenung. "Gak, Jek, Ran. Gue baik-baik aja." Sahut Aileen memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Lo mau kemana?" Tanya Jeki ketika melihat Aileen bangkit dari tempat duduknya.

"Bilangin ke guru, gue ijin." Ucap Aileen lalu pergi begitu saja.

Kakinya membawa Aileen menuju ruang UKS.

"A-A-Aileen?" Ucap gugup seorang gadis seraya terbelalak melihat Aileen datang.

Aileen sempat melirik. Lalu melanjutkan langkah ke ranjang UKS.

"Muka lo?" Tanya siswi tersebut.

Aileen menoleh dan membaca name tag siswi tersebut. Nabila Beatarisa.

"Sebentar, gue ambilin dulu teh anget buat lo." Sambung Nabila seraya pergi meninggalkan Aileen sendiri.

Tak lama, Nabila datang membawa segelas teh hangat lalu memberikan nya pada Aileen.

"Minum dulu." Titah nya.

Aileen pun duduk dan menerima teh hangat tersebut lalu meminumnya. "Makasih." Ucap Aileen.

Nabila pun mengangguk. "Mau gue ambilin obat gak?" Tanya Nabila seraya meletakkan tangannya di atas kening Aileen.

Aileen menepis tangan Nabila. "Gue gapapa." Ucap Aileen.

"Gue mau istirahat." Sambung Aileen, Nabila pun mengangguk dan pergi meninggalkan Aileen.

Aileen terbaring seraya menatap langit-langit. Andai lo kaya dia, Ann. Gue akan jadi laki-laki paling bahagia di dunia ini. Batin Aileen.

Aileen tertidur disana, dan tak terasa bel pulang pun berbunyi.

"Aileen? Bangun, udah bel pulang." Ucap Nabila seraya menepuk-nepuk pelan tangan Aileen.

Aileen pun membuka matanya. "Udah pulang?" Tanya Aileen.

Nabila mengangguk. "Iya," sahutnya.

Aileen segera bangkit. "Duh, pusing banget kepala gue." Ucap Aileen seraya memegangi kepalanya.

Nabila yang melihatnya tampak khawatir. "Gue bantuin lo berdiri deh, Ai." Ucap Nabila.

Aileen pun menoleh dan menatap Nabila. "Makasih." Ucap Aileen.

Nabila berusaha untuk membantu Aileen berdiri dan keluar dari ruang UKS bersama.

"Lo mau ke kelas dulu?" Tanya Nabila.

Aileen mengangguk. "Mau ngambil tas." Sahut nya.

"Lo gapapa?" Tanya Annara tiba-tiba yang sudah berada di hadapan Aileen.

Aileen pun menoleh. "Ko lo ada disini?" Tanya Aileen.

"Galang bilang sama gue tadi kalo lo ada disini." Sahut Annara.

"Tapi kayanya lo baik-baik aja." Sambung Annara seraya menatap ke arah Nabila yang tengah memegang tangan kanan Aileen.

Aileen yang menyadari nya langsung melepaskan tangan Nabila. "Ann?" Panggil Aileen ketika Annara mulai melangkah meninggalkan nya.

Annara menoleh. "Gue mau balik. Cepet sembuh lo." Ucap nya lalu pergi dengan setengah berlari meninggalkan Aileen.

"Ann? Gimana?" Tanya Galang yang tengah berdiri di depan pintu masuk SMA Angkasa.

Annara pun menoleh. "Kakak lo baik-baik aja." Sahut Annara lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Flashback on..

"Annara?"

"Ann?"

"ANNARA?!" panggil Galang panik.

Annara pun menoleh. "Apaan sih lo berisik banget?!" Tanya Annara.

"Ann, gue boleh minta tolong gak?" Tanya Galang seraya duduk di sebelah Annara.

Annara tampak mengerutkan keningnya. "Boleh, tapi jangan aneh-aneh."

Galang tampak tersenyum. "Tolong jenguk kakak gue dong di UKS, please.." pinta Galang seraya menusuk-nusuk tangan Annara dengan telunjuknya.

"Buat apa? Lo adik nya, kenapa harus gue yang jenguk?" Tanya Annara.

"Yailah, Please, Ann.."

"Kalo nggak gue meninggoy disini nih?" Ancam Galang.

Annara mendengus seraya memutar bola matanya malas. "Demi lo." Ucap Annara seraya pergi meninggalkan Galang.

Galang pun tersenyum menatap Annara yang semakin menjauh.

Flashback off..

"Makasih, Annara!" Teriak Galang.

"Makasih buat apa?" Tanya Aileen tiba-tiba yang begitu mengejutkan Galang.

"Astaga! Anak bagong, bisa pelan-pelan gak kalo ngagetin orang?" Protes Galang.

Aileen tersenyum lemas. "Ada-ada aja lo." Ujar Aileen.

Galang yang melihat wajah kakak nya begitu pucatpun sangat khawatir. "Lo sakit, nyet?" Tanya Galang seraya menepuk-nepuk pipi Aileen.

"Sakit." Ucap Aileen seraya meringis saat pipi nya di tepuk oleh Galang karena masih terdapat luka disana.

"Leen?" Panggil Ranu.

"Nih, tas lo." Sambung nya seraya memberikan tas milik Aileen.

Galang pun langsung menerima tas Aileen. "Biar gue, bang. Si anak bagong satu ini sakit kayanya." Ucap Galang.

"Sakit?" Tanya Jeki.

Dengan wajah pucat, Aileen menoleh ke arah Jeki. "Astaga! Kaya mayat idup!" Ujar Jeki.

"Balik deh ayo, kalo perlu gue anter ke dokter sekarang juga." Ucap Ranu seraya membopong tubuh Aileen.

"Lemes banget gue, Ran." Ucap Aileen.

Saat Aileen, Ranu, Galang dan Jeki ingin melangkah, tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggil Aileen.

"Aileen?" Panggil Nabila.

Aileen pun menoleh. Hanya menoleh.

"Kunci motor lo ketinggalan." Sambung Nabila ketika berada di hadapan Aileen.

Aileen mengisyaratkan pada Galang untuk mengambil kunci motornya. "Ambil." Titah Aileen.

Galang pun langsung mengambil kunci motor milik Aileen. "Makasih." Ucap Galang seraya berjalan kembali menuju mobil Ranu.

Nabila yang melihat dinginnya sikap Aileen terhadap nya hanya mampu tersenyum.

–––––

"Bapak saya gimana dok keadaannya?" Tanya Jeki seraya mengintip ke dalam ruangan dimana Aileen di periksa oleh dokter.

Dokter tampak mengerutkan keningnya. "Bapak? Bapak kalian masih SMA?" Tanya dokter begitu polos.

"Astaga, bang Jeki sama nih dokter sama kaga ada otak nya ternyata." Gumam Galang.

Ranu pun menginjak kaki Jeki. "Temen saya Dok maksudnya." Ralat Ranu pada dokter.

Dokter pun tersenyum seraya mengangguk. "Pasien mengalami demam biasa, dan luka di wajahnya itu?"

"Ah, itu dia berantem sama kucing tetangga." Ucap Galang tiba-tiba. Lah sama gak ada otaknya nih:v

Ranu tampak terdiam sejenak. Bakal minggat nih otak gue lama-lama. Batin nya.

Lagi-lagi dokter pun tersenyum. Anak siapa sih nih sebenernya? "Saya akan menuliskan resep obat untuk demamnya dan akan memberikan obat juga untuk lukanya ya?" Ucap sang dokter.

Ranu mengangguk. "Atur aja, kalo perlu borong aja obat disini." Ujar Ranu.

"Sugar Daddy banget ini mah," ujar Galang.

Jeki dan Ranu yang mendengar nya hanya tertawa.

Setelah menebus obatnya, Ranu, Jeki dan Galang pun keluar dari rumah sakit tersebut.

Saat ingin naik ke atas motor, Galang teringat sesuatu. Kaya ada yang kurang. Batinnya.

Galang pun menghampiri Ranu dan Jeki. "Bang, lo ngerasa ada yang kurang gak sih?" Tanya Galang.

Jeki dan Ranu terdiam, mengingat apa yang di maksud oleh Galang. Tiba-tiba Ranu memukul kepala Jeki. "Emang gue doang kayanya yang waras disini, Abang lo ketinggalan di dalem, bego!" Ujar Ranu seraya berlari di ikuti oleh Jeki dan Galang.

"Kenapa gue bisa lupa sama tuh anak curut satu sih?" Tanya Galang.

"Emang patut di lupakan sih." Ujar Jeki.

"Abang gue!" Ucap Galang sewot.

"Ampun bang jago, sorry bang jago."


Gak ada ahlak!:v

Continue Reading

You'll Also Like

574K 22.4K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.6K 489 39
Selamat membaca, jangan lupa follow sebelum membaca๐Ÿค— Note: Baca hingga selesai jangan skip ya๐Ÿ˜ ๐““๐“ธ๐“ทโœ๐“ฝ ๐“ฌ๐“ธ๐“น๐”‚ ๐“ถ๐”‚ ๐“ผ๐“ฝ๐“ธ๐“ป๐”‚ ~~~~ "Gausah ngel...
Agatha By kei

Teen Fiction

124K 3.7K 19
[ S E L E S A I ] Agatha dan Alex adalah sepasang sahabat yang saling bertolak belakang. Agatha dengan sifat yang agak malu kadang bar-bar dan juga s...
43.5K 2.3K 46
"Mel, jogging kuy!" "Mmmm.. Lo jogging gue sarapan, gimana?" tawar Caramel pada cowok di depannya dengan alisnya yang naik sebelah. "Ck, gak asik Lo...