Rank #3 in Anaksekolah [24-5-2021]
Rank #2 in Anaksekolah [24-5-2021]
Rank #3 in sma [13-6-2021]
Rank #2 in sekolah [21-6-2021]
Rank #1 in kejam [13-6-2021]
Rank #1 in kakak [13-6-2021]
Rank #1 in Acak [9-6-2021]
Rank #1 in Posesive [11-6-2021]
R...
"Dia bisa dinamakan sahabat ketika dia tahu kalo kamu itu sedang susah maupun sedih, dan saling menjadikan tempat curhat serta keluh kesah." -Aifaumi03
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Siang hari ini, Lea dan Yunda tengah berada di mall keluarga Yunda, yakni, Nell Mall's. Diambil dari nama belakang Yunda, Yunda Arimbi Nell. Putri dari keluarga Nell. Menjadi anak orang kaya, pun tak membuat Yunda menjadi anak yang sombong ataupun bandel dan manja.
Yunda, walaupun ia bobrok, tapi ia lebih baik dari segala-galanya bagi Lea. Hanya Yunda yang ada disaat Lea sedang dalam keadaan terpuruk, dan Yunda pula yang ada di saat Lea sedang dalam keadaan senang. Yunda anak yang ceria walaupun cerewet.
Persahabatan mereka berdua sudah terjalin semenjak dua tahun yang lalu. Bertengkar? Mereka pernah, marahan? Pernah. Tapi, mereka sama-sama bersikap dewasa, salah satu dari mereka akan mengalah dan meminta maaf, walau endingnya mereka sama-sama minta maaf. Mereka bertengkar tidak sampai lebih dari dua hari. Mereka saling melengkapi, ada disaat suka maupun duka. Ya memang, itulah arti dari yang dinamakan sahabat.
"Yun, udah belum sih, gue udah laper tau!" Lea berjalan lesu mengikuti Yunda.
Yunda berdecak kesal. "Bentar dulu. Lo mau gue beliin sepatu nggak? Eh, ada sepatu couple nih. Wah bagus banget!" Yunda jingkrak-jingkrak, senang.
Lea merotasikan bola matanya, malas meladeni tingkah Yunda yang seperti anak kecil. "Ih, gue kan nggak punga uang. Lo aja sana yang beli," ucap Lea datar, ia benar-benar sudah lapar sekarang ini.
Yunda memanyunkan bibirnya. "Bodoamat Lea, gue akan tetep beli dua pasang sepatu couple itu. Pokoknya pas camping nanti lo harus pake juga!" Sarkas Yunda.
"Mbak, tolong sepatu dua pasang ini bungkus, ya!" Pegawai mall tersebut mengangguk patuh sembari tersenyum tipis.
Lea melotot, apa-apaan ini, sungguh pemaksaan."Lo, ih. Gue itu selalu ngerepotin lo terus tau nggak." Lea memandang sendu Yunda.
Yunda menggeleng sembari tersenyum lembut. "Udah, nggak pa-pa, lagian itu kemauan gue sendiri kok." Yunda merangkul bahu Lea, mengajak Lea menuju restoran yang berada di mall ini.
"Makasih dan maaf, ya Yun ...." Lea benar-benar beruntung mempunyai sahabat seperti Yunda, ya, walaupun sifatnya yang bobrok tapi ia sebenarnya berhati lembut.