1.new student

222 148 446
                                    

New York city, kota ini adalah tempat lahir lelaki yang berdarah Amerika--Indonesia. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya disini.

Pagi yang cerah ini lelaki yang berkulit putih dengan mata berwarna coklat terang itu sedang mengemasi barang-barang yang akan dia bawa ke tanah kelahiran sang ibunda.

Semua barang seperti baju, barang elektronik, dan semua kebutuhan yang dia butuhkan sudah dia siapkan dari kemarin malam, dan pagi ini dia hanya mengecek apa yang akan dia bawa lagi. Supaya tidak ada yang tertinggal.

"Stef, are you ready? What will you bring? At 9 am we will fly to Indonesian" ucap wanita setengah baya itu. dia lah Rehana Ditha Maharani. Ibu dari Stefano Sebastian Angga Widjaya.

"Soon finished, Stef akan mengambil laptop Stef di kamar, mama papa Wait outside, Stefan will be back in 10 minutes" lelaki itu berlari ke kamarnya untuk mengambil laptop kesayangan-nya.

Tapi bohong. Dia tidak mengambil laptopnya tetapi dia sedang menelfon sahabatnya yang berada di Indonesia.

"Hallo?" Ucap Stevan membuka suara.

"Halo Fan?" Ucap sahabatnya.

"Gue akan terbang ke Indonesia, lo udah urus surat pindahan sekolah gue?"

"Hm, tenang. Semua udah gua urus jadi lo tinggal masuk sekolah besok"

"Thanks, Bim"

Stefan mengakhiri percakapannya di via telepon.

-𝐀𝐠𝐚𝐭𝐡𝐚 𝐕𝐚𝐥𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚-

Disisi lain gadis berambut hitam pekat itu sedang sibuk mengurus kelasnya. Yang sedang kerja bakti di sekolah.

"Tha, ya ampun jangan duduk di atas meja guru" gadis itu memarahi temannya yang seenaknya duduk di atas meja guru.

"Aduh capek tau Val, lagian gue duduk bentaran doang" ucap temannya itu.

"Turun ga? Apa gue panggilin pak Mamat?" Ancam Dewa.

"Ihhhh, bang Dewa kalo mau deket deket sama Thalita jangan pake acara ngancam dong, kan ga seru" ucap Thalita dengan memanyunkan bibirnya. Sangat gemas batin Dewa.

"Oh iya Val, tadi gue denger katanya lo mau ngurusin surat anak pindahan?" Tanya Zara.

Gadis itu menghela nafas pelan. "Hm. Dan lo tau? Yang pindah ngga cuma satu tapi dua sekaligus Zar" ucapnya.

"Ya gimana lagi Val, lo kan tangan kanannya Bu Rina" ucap Naya. Valencia yang mendengar ucapan Naya langsung mengangguk faham.

"Seorang Agatha Valencia Bagaskara masa gini aja ngeluh?" Ucap Bima teman sekelasnya itu.

"Apaan sih? Nyamber aja lo udah kek petir" Gadis itu membalasnya dengan ketus.

Gadis berkulit putih dan mempunyai mata yang berwarna hitam pekat, dengan rambut berwarna hitam alaminya itu membuat dirinya begitu sangat cantik. Kerap murid sekolah memanggil dirinya dengan sebutan the beautiful angel of the student council president.

Dia adalah Agatha Valencia Bagaskara, gadis broken home yang sangat tegar dalam menghadapi masalah masalahnya.

Jangan pernah mengeluh dalam menghadapi masalah karna di setiap masalah itu pasti ada hikmahnya.

Agatha ValenciaOnde histórias criam vida. Descubra agora