"Jangan Sedih Lagi, ya, Hyungie!"

1.2K 188 8
                                    

Pertama-tama aku hanya mau kasih tau kalo—CLM SYUDAH MENGINJAK 1K LEBIHHH😭😭😭. Terima kasih banyak buat semua yang udah baca & vomment ataupun sekedar baca cerita ecek2 ini huhuu, sayang kalyan bangett😭💜. Tetep dukung cerita ini yaa karena aku bakal lebih kerja keras lagi buat kalian!😭💜💜💜✨.

Terakhir, selamat membaca, semuanya!😚💜

🐱🥔🐯

Yoongi mengerjapkan kedua matanya kala sinar mentari menyelinap masuk melalui tirai jendela. Ia memandangi adiknya yang masih asyik berkelana dalam bunga tidurnya sehingga menghela napas menjadi aktivitas ketiganya pagi ini.

"Ck. Menyebalkan." Yoongi bangkit dari ranjangnya, lalu pergi menuju halaman belakang; tempat di mana untuknya menenangkan diri.

Pemuda berambut hitam legam itu duduk di atas kursi kayu yang tersedia. Ia memperhatikan halaman belakang rumah peninggalan kedua orang tuanya dengan seksama. Tidak terlalu luas, namun terlihat indah di matanya. Berbagai macam bunga ditanam di halaman itu. Bahkan ada sebuah ayunan kecil yang digantung di bawah pohon yang cukup besar dan kokoh. Taehyung suka menaiki ayunan tersebut bersama Bulo saat hari menjelang sore. Orang tua mereka memang merawat halaman belakang ini dengan sangat baik. Semuanya benar-benar tertata rapi sehingga mengharuskan Yoongi untuk tetap melanjutkan tugas merawat tempat ini semenjak kepergian mereka. Ah, berbicara tentang kepergian orang tuanya...

Bagaimana kabar mereka sekarang?

Pertanyaan tersebut melintas di kepala Yoongi tanpa peringatan apapun. Ia lantas terkekeh kecil. Menertawakan kebodohannya akan pertanyaan itu.

Memori tentang kematian orang tuanya, seketika kembali terputar di kepalanya. Ia yang waktu itu diperintahkan untuk tetap di rumah bersama Taehyung, sangat dikejutkan bahwa kedua orang tuanya yang tengah dalam perjalanan bisnis mengalami kecelakaan lalu lintas yang sangat mengerikan. Tiada yang selamat dalam peristiwa berdarah itu. Tiada satu pun.

"Seharusnya aku ikut dengan mereka waktu itu," gumam Yoongi. Namun, secepat mungkin ia menggeleng, menyadarkannya dari pikiran konyolnya itu. Kemudian, kembali terdiam. Tenggelam dalam pikirannya sendiri, mencari-cari jalan keluar dari rasa sesak akan kerinduannya terhadap kedua orang tuanya.

Ia menghela napas untuk kedua kalinya; melampiaskan kegagalannya dalam mencari jalan keluar tersebut. Yoongi tidak mengerti dengan dirinya sendiri sekalipun ia sudah memukul dadanya berkali-kali sembari berteriak layaknya orang gila, berharap rasa rindu yang mencekat itu terbang bersama desiran angin. Tetap saja, rasa tersebut belum juga hilang sedetik pun. Akan tetapi, tidak sedikit pun pernah ia tunjukkan kepada adiknya. Yeah, ia berusaha keras untuk hal yang satu itu.

🐱🍠🐯

"Hyungie!"

Tubuh Yoongi tersentak kala seruan tersebut menariknya dari lamunannya. Bahkan dirinya hampir menjatuhkan sendok dari genggamannya sendiri.

"Dengar cerita Tae-Tae, tidak, sih!?" seru Taehyung dengan sebal sebab sudah 5 menit penuh ia bercerita, namun sang kakak tidak memberikan tanggapan apapun selain menatap makan paginya dalam diam. Taehyung bersidekap dengan memasang wajah khas ia marah.

"Iya ... Hyung dengar..."

Jawabannya terdengar lemas sekali. Pasti ada yang tidak beres dengan Yoongi Hyung, pikir Taehyung. Setelah melahap suapan terakhirnya, Taehyung pun melangkah ke seberang, tempat Yoongi duduk. Bocah itu menatap wajah kakaknya yang terlihat berbeda dari biasanya dengan lamat-lamat.

Cute Little Monster; MYG + KTHМесто, где живут истории. Откройте их для себя