"Dimana Taehyung?"

1.1K 183 64
                                    

Chapter ini dibuat atas ide

Widyaqey

Terima kasih, ya!💜

Semoga suka! (♡ω♡ ) ~♪

🐱🌮🐯

Yoongi mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu, ia duduk dan meregangkan tubuhnya. Ia menatap ke sekeliling.

Tunggu sebentar.

Ada yang janggal di sini.

"Dimana Taehyung?"

Yoongi mengernyit bingung sebab ia tidak mendapati keberadaan adiknya. Seingatnya, ia tidur siang bersama bocah itu. Ini berarti Taehyung sudah bangun lebih dulu dan—entahlah, Yoongi tidak tahu apa yang sedang Taehyung lakukan sekarang. Mungkin ia sedang bermain dengan Bulo, pikirnya.

Yoongi melangkah keluar. Mulai mencari akan presensi Taehyung. Bermenit-menit telah ia serahkan, namun nihil; Taehyung tidak ada di ruang tamu, dapur, bahkan kamar man—oh! Ia baru ingat! Biasanya bocah itu suka menghabiskan sorenya di halaman belakang bersama Bulo.

"Taehyung-ah!" panggilnya dengan kencang.

Hanya semilir angin yang menjawab seruannya itu. Lantas ia berjalan memutari halaman tersebut. Tapi, lagi-lagi, ia tidak menemukan adiknya; hanya Bulo yang ia dapati tengah duduk seolah tidak berdaya di atas rumput serta mengenakan sebuah penutup mata. Yoongi pun mengernyitkan dahinya.

"Apa lagi kali ini?" Ia bergumam sembari menyentuh kepala boneka tersebut.

Ah, masa bodoh dengan Bulo yang mengenakan penutup mata itu. Ia harus fokus mencari Taehyung. Maka, dengan langkah gesitnya, ia kembali masuk ke rumah. Mulai mencari di tempat-tempat kecil yang memungkinkan bagi Taehyung untuk bersembunyi di dalam sana. Yeah ... siapa tahu Yoongi bisa menemukan adiknya itu.

Di kolong meja? Tidak ada.

Di dalam keranjang pakaian kotor? Tidak ada juga.

Di dalam lemari pakaian? Sama saja hasilnya.

"Kemana, sih, Bocah itu!?" Yoongi menggaruk kepalanya dengan kesal sebab Taehyung belum ia temukan, padahal waktu tengah menuju pukul 6 sore.

"Ugh ... awas saja kalau sudah ketemu nanti!"

Percayalah, kalimat itu hanya untuk menghindari pikiran Yoongi yang mulai bercabang pada hal-hal negatif; Taehyung hilang karena diculik adalah salah satunya. Tetapi, secepat mungkin ia menyadari bahwa pikiran buruknya tidak boleh menang. Ia harus tetap melanjutkan pencariannya dengan pikiran yang jernih. Ya, ia harus kuat!

Beberapa detik ia berpikir keras, akhirnya membuahkan hasil. Ya, ia akan mengunjungi rumah Gyumin. Mungkin saat ini bocah itu sedang bermain di sana dengan raut tanpa berdosanya.

Dengan cepat Yoongi melangkah menuju sebuah lemari di sudut ruang tamu yang khusus untuk menyimpan jaket tebal miliknya serta Taehyung. Tentu saja, pemuda itu tidak mau kedinginan kendati jarak antara rumahnya dengan rumah Gyumin tidak sampai 20 meter.

KRIEET...

Kedua tangannya membuka lemari itu. Dan betapa terkejutnya ia kala menemukan sesosok anak kecil di dalam lemari yang tidak terlalu besar tersebut.

"Tae–Taehyung-ah!?" Yoongi lekas berjongkok dan menggapai pundak si adik yang tertutup oleh jaket-jaket yang tergantung pada hanger.

Yang dipanggil pun membuka kedua matanya dengan perlahan. "Yoongi Hyung ...?"

Astaga, itu benar-benar Taehyung!

Lantas Yoongi memeluk Taehyung dengan erat. "Syukurlah ... Hyung pikir, kamu benar-benar diculik ..." lirihnya. Akan tetapi, tak lama kemudian raut yang menunjukkan betapa lega dirinya itu digantikan oleh kekesalan. "Lagi pula ... kenapa kamu bisa berakhir tidur di sini, sih!? Senang sekali membuat Hyung khawatir!" Nada tinggi Yoongi sedikit berdengung di telinga Taehyung, setelah Yoongi melepaskan pelukan mereka berdua.

Taehyung menyengir lebar seolah tidak bersalah. "Hehehe ... tadi Tae-Tae bermain petak umpet bersama Bulo, lalu Bulo jaga, jadi ... Tae-Tae sembunyi di sini, Hyung!" jelasnya dengan ceria seolah melupakan fakta bahwa dirinya baru saja bangun dari bunga tidurnya. Sepertinya Taehyung masih terlalu bersemangat untuk bermain petak umpet.

"Dan berakhir tidur di sini, hm?"

Taehyung mengangguk pelan seraya tertawa lucu.

"Dasar, Nakal." Yoongi mencubit ujung hidung milik Taehyung dengan gemas.

"Ugh ...!" Taehyung mengusap-usap hidung mungilnya, setelah sang kakak melepaskan kedua jarinya dari sana. "Kalau begitu, Tae-Tae menang!"

"Menang?"

"Iya! Menang! Bulo, 'kan, tidak berhasil menemukan Tae-Tae!" ujarnya disusul dengan tawa yang terdengar jenaka. "Jadi, sekarang giliran Hyungie untuk jaga!"

Dengan kecepatan maksimum, Taehyung berlari dari Yoongi untuk bersembunyi. Tidak mendengarkan seruan protes sang kakak yang mengudara ke penjuru ruang tamu.

"Apa!? Mana bisa begitu!? Hey, Bocah Tengil! Kembalilah!"

Pada akhirnya, Yoongi harus rela menyerahkan tenaganya di senja itu untuk bermain petak umpet bersama Taehyung.

🐱🍕🐯

Hai!

Teman-teman, kakak-kakak... Adakah yang punya rekomendasi cerita bangtan yang genrenya brothership angst? Kalo ada, aku mau dong hehe.. Tapi aku lagi suka cerita yg kayak salah 1 membernya ternistakan—maksudku kayak dibenci sama member2 lain karena masalah masa lalu gitu.. pokoknya dibenci lah sama member2 lain. Gak tau kenapa aku lagi suka yg kayak gitu hikd:'). Aku gak ada maksud apa2 kok, aku hanya mau baca aja soalnya kalau cerita yg modelnya begitu apalagi kalau penulisannya bagus, dapet banget feelnya bahkan sampe bikin aku nangis:'(. Soalnya aku lagi pengen menggalau haha🤣.

Tapi gak harus yg salah 1 membernya ternistakan sih, hehe, yang penting kalau ada rekomendasi cerita bangtan yg brothership angst, tulis di kolom komentar atau dm aku aja ya! ^^

Dan bagi yang mau request atau ide—emm, kayaknya lebih enak nyebutnya ide deh ya.. pokoknya aku selalu terbuka bagi yg mau sumbang ide buat chapter2 selanjutnya! Aku tunggu ya!!

Jangan lupa stay safe, stay healthy, dan stay at home!! (*˘︶˘*).。*♡

Terima kasih banyak!💜💜✨

Terima kasih banyak!💜💜✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cute Little Monster; MYG + KTHOn viuen les histories. Descobreix ara