"Lesung Pipi Namjoon Hyung."

885 165 25
                                    

Dengan murung, Namjoon ambil sebuah pisau dan talenan. Tak lupa beberapa buah wortel yang telah ia ia bersihkan sebelumnya. Jika saja dirinya ti-

TAK!

Jika saja dirinya tida-

TAK!!

-Hey! Berisik sekali, sih! Setidaknya, tunggu dulu sampai narasinya selesai! Dasar! Seenaknya sa-ekhem! Maaf. Mari kembali ke narasi.

Jika saja dirinya tidak ceroboh, Yoongi pasti tidak akan memerintahnya untuk melakukan pekerjaan yang sangat tidak ia sukai, yaitu memotong wortel-salah satu jenis sayur yang paling ia hindari eksistensinya. Sungguh, Namjoon yang malang, namun tak dapat dipungkiri bahwa dirinya memang pantas mendapatkannya.

Siapa suruh pemuda itu merusak boneka kunamo tua kesayangan Yoongi?

Namjoon berdalih bahwa waktu itu boneka milik Yoongi tersangkut di kolong meja yang penuh dengan buku-buku Yoongi. Namun, memang nasibnya saja yang sedang tidak beruntung, lengan boneka itu malah putus dari tempatnya saat Namjoon mencoba mengeluarkannya dari sana. Sia-sialah ia membela diri sebab Yoongi sudah terlanjur emosi. Lagi pula Yoongi sudah memperingatkannya untuk tidak menyentuh barang-barang di kamarnya.

Yoongi berseru bahwa tidak ada yang bisa menggantikan boneka kunamo tuanya itu. Sekalipun diganti dengan yang baru dan berkali lipat lebih sempurna, rasanya tidak akan sama bagi Yoongi. Dan kala itu Namjoon hanya mampu menghela napas dengan berat dan pasrah untuk menerima hukuman dari kawannya.

Hukuman yang diberi oleh Yoongi pun sangatlah tepat, mengingat Namjoon pernah bercerita kepadanya bahwa dirinya membenci wortel karena ia memiliki satu pengalaman tidak mengenakkan bersama wortel sewaktu kecil dulu-ah, Yoongi harus berterima kasih kepada ingatannya yang cukup tajam itu.

"Uji lagi kesabaranku, maka kupastikan kau akan memotong satu karung Wortel sehari penuh." Tidak membentak, namun sangat cukup untuk membuat pemuda itu merinding.

Ugh, ia tidak bisa membayangkan jika dirinya dihadapkan dengan satu karung wortel. Ya, lebih baik ia berjalan sejauh 100 kilometer saja daripada harus memotong benda oranye yang panjang dan keras itu. Pokoknya Namjoon benci wortel!

Sedangkan Taehyung, bocah pemilik surai hitam itu, sedari tadi hanya memperhatikan keduanya dengan tatapan bingung.

"Kenapa Namjoon Hyung terlihat murung?"

"Sudahlah, Tae." Yoongi sudah lelah terlebih saat pertanyan Taehyung mengudara. Ia harap bocah itu mau mendengarkan perkataannya.

Taehyung mengarahkan pandangannya pada Yoongi yang tengah mencoba untuk tidur di atas sofa ruang tamu.

"Tae-Tae bantu Namjoon Hyung, ya!"

Seruannya membuat kedua pemuda di sana terkejut.

"Aishh ... berisik sekali, sih, Bocah Tengil!" Yoongi menghentak-hentakkan kakinya menuju kamar.

Masa bodoh. Mood Yoongi sudah benar-benar anjlok. Ia tidak peduli lagi dengan apa yang akan Taehyung lakukan untuk membantu Namjoon. Biarkan bocah itu melakukan apapun seturut keinginannya. Toh, masih ada Namjoon. Setidaknya kawannya itu masih bisa mengawasi si adik.

Sementara itu, Taehyung sudah siap dengan sebuah penggaris plastik yang ia dapat entah darimana sebagai pengganti pisau; sebab ia sudah pernah diperingatkan oleh Yoongi untuk tidak menyentuh pisau manapun yang ada di dapur. Kemudian, dirinya menaiki kursi kecil guna menyejajarkan tinggi tubuhnya dengan meja di hadapannya. Lantas ia menyorot Namjoon dengan tatapan bersemangatnya.

"Wortelnya, Hyung?" Taehyung menengadahkan tangannya ke arah yang lebih tua. Senyum lebar terpajang di wajah mungilnya dengan begitu manis.

Namjoon terdiam beberapa detik, hingga ia menganggukan kepalanya. Pemuda bersurai cokelat muda itu memberikan satu buah wortel berukuran kecil pada Taehyung.

"Terima kasih, Hyungie!"

"Sama-sama." Namjoon membalas senyum Taehyung dengan senyum lesung pipi andalannya.

Seketika netra bocah itu berbinar. Ia lalu menaiki meja tersebut dan berdiri di atas sana hingga tingginya sejajar dengan yang lebih tua. Pergerakannya cepat sekali sampai Namjoon tidak sempat untuk menanyakan tujuan anak itu melakukannya.

TUK, TUK.

Oh, rupanya itulah tujuan Taehyung; menusuk-nusuk dua cekungan di masing-masing pipi Namjoon. Ia pun terkekeh lucu.

"Hihi, kok, Hyungie punya lubang seperti ini, sih?" tanyanya tanpa berniat menghentikan kegiatannya itu, sampai tangan Namjoon yang menangkap jemarinya dan menjauhkannya dari pipinya. Bocah itu lantas mengerucutkan bibirnya. "Tae-Tae juga mau punya lubang seperti itu~" nada merajuknya terdengar begitu jelas. Ia menusuk-nusuk pipinya sendiri, berharap lubang yang ia inginkan muncul di situ.

Namjoon tertawa. Taehyung itu memang kelewat polos.

"Nanti, kalau Tae-Tae sudah besar pasti lubangnya akan muncul di sini," ujarnya. Ia mencubit sepasang pipi gembil itu dengan pelan. Sejujurnya, ia tidak begitu yakin mengingat ucapannya hanyalah mengada-ada.

Tapi, Taehyung percaya sepenuhnya. Ia mengangguk kencang seraya berseru, "Tae-Tae ingin cepat besar agar Tae-Tae bisa punya dua lubang di pipi—seperti Hyungie!"

Namjoon mengusak rambut bocah itu sembari mengiyakan ucapannya. Mereka pun melanjutkan kegiatan memotong wortel-wortel tersebut sambil sesekali menuai candaan di antar mereka.

Well, untuk kali ini, Namjoon tidak lagi murung sembari memotong-motong wortelnya sebab presensi Taehyung mampu membuatnya terhibur begitu banyak.

🐱🐯🐨

Hai!

Aku cuman mau kasih tau kalau ada yang mau kasih ide atau request, kalian boleh banget taro di kolom komentar atau dm aku, hihi. Karena ide atau request kalian akan sangat membantu keberlanjutkan buku ini:).

Jangan lupa jaga kesehatan kalian! Jangan keluar rumah juga kecuali buat hal-hal yang penting~ karena kalo kalian sakit, nanti bangtan jadi khawatir...(╯︵╰,)

Sekian pesanku, terima kasih, ya! (つ≧▽≦)つ💜💜💜✨

Sekian pesanku, terima kasih, ya! (つ≧▽≦)つ💜💜💜✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cute Little Monster; MYG + KTHWhere stories live. Discover now