"Karya: Tae-Tae."

3K 339 20
                                    

"Bulo jangan nakal, ne? Tae-Tae ingin mengambil sesuatu," ujarnya pada boneka gajah di hadapannya yang sudah ia letakkan di atas sebuah kursi kecil. Setelah itu, Taehyung pergi menuju kamar sang kakak. Matanya mencari-cari sesuatu di atas meja belajar milik kakaknya.

"Oh!" Taehyung memekik senang kala targetnya sudah ia temukan. Tangannya dengan cepat mengambil sebuah pulpen bertinta warna-warni dan secarik kertas di meja tersebut.

Taehyung berencana untuk membuat sebuah karya. Entah apa arti kata 'karya' itu. Namun yang jelas, ia pernah melihat sebuah gambar indah milik tetangganya dengan tulisan "Karya: Gyumin.", di ujung kanan bawah kertas tersebut. Sejak saat itulah, Taehyung bertekad untuk membuat karya yang indah seperti milik tetangganya itu.

"Bulo, lihat!" serunya pada benda mati tersebut. Dengan gembira, Taehyung berlari menuju meja kecil di mana Bulonya berada. Taehyung pun duduk di kursinya dan bersiap.

"Jadi, Bulo, Tae-Tae mau buat karya. Bulo mau lihat?" tanyanya. Dilihatnya tubuh Bulo yang sedikit merosot dari posisi sebelumnya. Taehyung anggap itu sebagai sebuah jawaban berupa "ya."

Dan, Taehyung pun memulai aksinya.

🐱🍎🐯

Yoongi baru saja selesai mandi. Ia lihat adiknya yang tengah asyik melakukan kegiatannya di ruang tamu tersebut. Ia hanya tersenyum kecil tanpa ada niatan ingin menghampiri bocah itu. Yoongi pun melesat menuju kamarnya, setelah mengingat ada sesuatu yang harus ia lakukan.

"Lho? Kok, tidak ada?" ia mengernyitkan dahinya, sebab barang yang ia cari tidak ada di tempat yang seharusnya. "Seingatku, aku meletakkannya di meja ini, kok," gumamnya. Tidak kehabisan akal, Yoongi pun mulai mencari di seluruh punjuru ruangan bernuansa hitam itu. Namun, nihil. Ia tidak dapat menemukannya.

"Sial! Ada di mana, sih!?" Yoongi mengusak rambutnya dengan gemas.
Ia mencoba untuk kembali tenang dengan duduk di kursi yang berada di depan meja belajarnya. Mencoba mencari jawaban atas hilangnya barang yang tengah ia cari itu.

Seluruh tempat di dalam kamarnya, sudah ia jelajahi. Namun, kenapa tidak dapat ditemukan? Apakah ia meninggalkannya di kampus? Ah, mana mungkin, pikirnya. Tidak mungkin ia melupakan barang sepenting itu.

"Hmm ... berarti hanya ada satu kemungkinan terakhir."

"Yoongi Hyungie!" suara cempreng itu menghampiri telinga Yoongi dengan mulus.

Dilihatnya Taehyung yang berlari ke arahnya sembari menunjukkan sesuatu dengan senyum bangga di wajahnya.

"Hyungie! Bagus, tidak?" tangannya diangkat setinggi mungkin, memamerkan hasil karyanya yang baru saja ia selesaikan itu.

Membuat Yoongi membulatkan kedua bola matanya dalam sekejap. "Kertas partiturku!" ia merampas kertas itu dari tangan si adik. Membuat Taehyung sedikit terkejut akan perbuatan sang kakak.

"Oh, tidak..." Yoongi menatap tidak percaya akan kertas partiturnya itu. Bentuknya sudah tidak lagi utuh. Banyak coretan yang menghiasi permukaan kertas tersebut. Serta stiker-stiker harimau kesukaan Taehyung yang ditempel sembarangan. "Min Taehyung!"

"Ne, Hyungie?"

"Kamu pikir, apa yang telah kamu lakukan, huh!?" tanya Yoongi dengan nada tinggi.

"Tae-Tae buat karya, Hyungie!" ujarnya masih dengan senyum sumringahnya.

Kalau boleh jujur, Yoongi ingin sekali menendang adiknya ini ke Planet Mars dan tidak perlu kembali lagi. Sungguh, Taehyung benar-benar kelewatan hari ini. Bagaimana bisa bocah itu membuat prakarya menggunakan kertas partiturnya? Padahal, sudah susah payah ia menciptakan rentetan not-not balok itu. Bahkan, ia baru separuh jalan. Sia-sia sudah perjuangannya itu.

Yoongi kini berjongkok di hadapan Taehyung dengan wajah kesalnya.
"Apakah kamu tahu kesalahanmu?"

"Eung? Ke-kesalahan? Tae-Tae tidak salah, kok!" belanya dengan wajah polosnya itu.

Yoongi semakin dibuat gregetan. Ia menunjukkan kertas tersebut di hadapan wajah Taehyung. "Ini kesalahanmu!" bentaknya. Yoongi harap adiknya segera menyadari kesalahannya, setelah melihat kertas yang buruk rupa tersebut.

"Hehe, bagus, 'kan, Hyungie?"

Yoongi meremas penuh gemas rambutnya sendiri. "Argh!" Yoongi benar-benar gemas. Namun, tidak ingin terus berada dalam lingkar amarahnya, ia pun menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. "Taehyung-ah, kamu seharusnya tidak menggunakan kertas ini untuk membuat karyamu. Kertas ini adalah tugas milik Hyung. Kamu tidak boleh menggunakannya sembarangan. Lain kali, jika kamu ingin membuat prakarya, katakan dulu pada Hyung. Jangan berbuat seperti ini lagi. Mengerti?"

Taehyung sedikit menundukkan kepalanya. Sebersit rasa bersalah pun mulai hinggap di hatinya. "Jadi, Tae-Tae salah, ya ..?"

Yoongi mengangguk pelan.

Taehyung pun menatap kertas tersebut. "Maafkan Tae-Tae, kertas patur..."

"Yak! Kamu seharusnya meminta maaf pada Hyung!"

"Ta-tapi, 'kan, kasihan kertasnya..."

Yoongi memijat pangkal hidungnya. "Tidak. Kamu minta maaf pada Hyung, bukan pada benda mati ini, Taehyung."

"...Tae-Tae minta maaf, Hyungie ..." ujarnya pelan.

Yoongi mengusak rambut adiknya sembari tersenyum kecil. "Bagus. Kamu ingin membuat karya yang baru?" tawar Yoongi.

Binar matanya seketika bersinar cerah. Taehyung pun mengangguk semangat. "Ung!"

"Ayo, buat bersama."

Dan, pada akhirnya, siang hari yang cerah itu pun mereka habiskan untuk membuat karya bersama.

🐱🍊🐯

Vommentnya boleh dong~💜

Vommentnya boleh dong~💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cute Little Monster; MYG + KTHWhere stories live. Discover now