BAB 21. The Truth

7.9K 941 105
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat sekarang juga!! Siapa yang nunggu chapter hari ini? Mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reeading 😁😁

Vote Comment share

Follow Recommend

Love,
FyahUtamixx

(PS : Belum di edit, jadi mohon dimaklumi. Btw kalau bisa baca extra chapter-choice di Limerence biar nyambung ya)


 Btw kalau bisa baca extra chapter-choice di Limerence biar nyambung ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Danielle mengerjapkan mata beberapa kali, masih tidak percaya jika melihat kedua mata itu terbuka lebar. Danielle meneguk ludahnya saat genggaman tangan Luciano semakin menguat dan seketika Danielle dilanda kegugupan. Waktu yang sangat tepat sekali untuk bangun Luciano! Ujarnya dalam hati dengan sarkatis. Kenapa tidak sekalian saja bangun ketika Ia sedang mengungkapkan isi hatinya? Lalu wajah Danielle memucat saat pemikiran itu memasuki benaknya. Apa sedari tadi pria itu terbangun? “Apa yang baru saja kau katakan padaku?” pria itu sekali lagi bertanya, kali ini dengan nada penuh penekanan dan tidak sabar.

Danielle menoleh ke kanan dan kiri, wajahnya berubah panik. Tidak seharusnya pria itu tahu bukan? Tidak. Danielle berusaha menetralkan emosi yang mulai menguasai dirinya dan memilih berdehem pelan. Ia mencoba untuk melepaskan genggaman Luciano dari tangannya, tapi usaha itu percuma karena genggaman tersebut semakin mengerat. “emmm ... aku? Aku tidak mengatakan apapun. Aku ... aku ...” Danielle merasakan jantungnya berdegup dengan cepat. “Aku tidak mengatakan apapun.” Danielle berusaha mengusir kegugupannya, tapi itu sama sekali tidak bisa ketika manik abu milik luciano menatapnya begitu intens. Salah satu alis Luciano melengkung naik dan pria itu bangun dari posisi tidurnya. Danielle semakin panik saat pria itu melepaskan genggaman tangan mereka hanya untuk melepaskan semua alat medis yang terpasang ditubuhnya. “Luci---“

“Lebih baik kau mengatakannya sekarang sebelum aku memaksakan semua kalimat itu keluar dari mulutmu. Bagaimana?”

Danielle meringis saat pria itu mencoba untuk bangkit, tapi karena kondisi yang belum sepenuhnya pulih, membuat Luciano kembali duduk di atas ranjang. Danielle langsung berlari menghampiri dan membantu Luciano hingga pria itu dapat duduk nyaman di ranjang, setelah selesai Danielle menghela pelan dan bergumam, “terima kasih sudah menyelamatkanku.” Luciano tidak mengatakan apapun. Matanya terlalu sibuk memperhatikan penampilan Danielle yang janggal.
Luciano menarik tangan Danielle dan memapangkan jemari danielle diantara mereka. “kemana cincin pernikahan kita? apa kau sengaja melepaskannya?"

Danielle mengerjapkan mata bingung.”Caeser memaksaku untuk melepas cincin itu sebelum membuangnya.”

Luciano menggeram marah dan melepaskan tangan Danielle sebelum menekan tombol merah yang ada di dekat ranjang. Tidak butuh waktu lama hingga pintu terbuka dan Ivan beserta Stephano muncul dari pintu. “Capo, apa ada---Donna? Kenapa anda berada disini?” Ivan mengerutkan kening bingung sedangkan Stephano memberikan tatapan penuh peringatan pada Danielle. “Ini sudah lebih dari jam tidur anda.”

Limerence : RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang