"Diam Won!"

Ruangan di salah satu rumah sakit itupun dipenuhi dengan tangisan yang saling bersahut-sahutan. Sebuah tangisan keputusasaan dan sebuah tak berdaya.

"Mamah sayang sama kamu. Maaf."

"Jungwon juga sayang sama Mamah."







Keesokan harinya Sunghoon kembali datang ke rumah sakit. Kali ini bukan ke ruangan Jungwon melainkan ruangan Wendy. Ia tahu bahwa mereka pasti berkumpul disana.

Sunghoon mengetuk pintu dua kali sebelum masuk ke dalam. "Assalamualaikum."

"Walaikumsalam, Sunghoon! Masuk nak!" jawab Seokjin sementara Wendy hanya menjawab lirih dari belakangnya.

Sunghoon salim kepada Seokjin, "Siang Om!"

Sunghoon ga salim ke Wendy, soalnya takut ditolak, cuma salam, "Siang Tante!"

"Iyha Hoon," jawab Tante Wendy sambil senyum, Sunghoon jadi bingung, dia beralih melihat Jungwon dan mendapati senyum yang menenangkan. Sunghoon merasa perasaannya menjadi lebih baik daripada kemarin.

"Duduk sini Hoon! Kamu baru pulang dari sekolah, kok masih pake seragam?" tanya Seokjin sembari menepuk sofa disampingnya.

"Iyha Om!" Sunghoon mengangguk, dan ikut duduk disamping Seokjin, "Om sendiri ga kerja? Bukannya om kerja di rumah sakit lain?"

"Iyha, Om ijin hari ini. Masa anak istrinya sakit, Om harus nyembuhin orang lain. Buat apa jadi dokter kalo ga bisa nyembuhin keluarga sendiri."

"Iyha bener Om!"
.
Sunghoon menatap lantai, sikap Seokjin baik kepadanya tapi ia masih menerka-menerka apakah Seokjin sudah tahu. Sunghoon mengangkat wajahnya dan menatap Jungwon, yang ditatap mengerti apa yang ada dikepala Sunghoon dan memasang wajah lesu

Ahh ternyata belum tahu.

"Hoon kamu baik-baik aja kan?"

"Iyha Om...!" Sunghoon menatap mata Seokjin dan mulai mengumpulkan keberanian, "Sebenarnya ada yang pengen Sunghoon omongin Om!"

"Oh ya, apa itu?"

"Itu—mnn sebenarnya saya suka sama...anak Om!"

"Oh ya? Tapi kan Lia sudah punya pacar, siapa itu namanya—Jake, iya Jake!"

"Bu–bukan Om, saya suka Jungwon!"

Seokjin mengerutkan dahi, mencoba mencerna perkataan Sunghoon. Bersisian di bed rumah sakit, Jungwon dan Wendy menegang, dan saling memegang tangan, menenangkan.

Dan jangan tanyakan bagaimana keadaan Sunghoon, dia sudah berkeringat dingin, perasaannya berkeliaran kemana-mana tanpa pegangang, hanya mengepalkan kedua tangan untuk meredam gemuruh.

"Hahaha, jangan becanda Hon! Jungwon kan sejenis sama kamu."

Riak aneh muncul di wajah Sunghoon, "Maaf Om! Tapi saya tidak becanda."

Sunghoon kembali menundukkan kepala dan menatap lantai abu-abu rumah sakit seperti kemarin, lantai itu suram, memberi perasaan pada Sunghoon bahwa ia tidak sendirian.

"Kamu sadar apa yang kamu ucapkan?"

"Saya sangat sadar Om!"

"Jika kamu sadar berarti kamu mengerti akan jadi gay?"

Sunghoon menganggukkan kepala sebagai balasan.

Seokjin beralih menatap Jungwon, mencoba mencari sesuatu. Jungwon memang manis, kulitnya putih dan halus seperti perempuan, tapi dia benar-benar lelaki tulen. Hubungan antar lelaki bagaimanapun juga tetaplah sesuatu yang tabu. Jadi bagaimana mungkin ia membiarkan anaknya jatuh dalam hubungan yang salah?

"Hoon! Lebih baik kamu pikirkan terlebih dahulu, mungkin perasaan yang kamu rasakan itu cuma sekedar kekaguman atau kasih sayang antar sahabat jad—"

"Tapi saya benar-benar cinta sama sama anak Om? Saya akan melakukan apapun untuk membuktikan perasaan saya," sela Sunghoon, ia berbicara kepada Seokjin dengan penuh tekad.

"Kalau begitu cukup jauhi anak saya! Saya akan tetap membuka pintu rumah saya jika kamu mengatakan bahwa perasaan kamu ke Jungwon hanyalah sebuah kekaguman!"

"Tapi Om, saya moho—"

"KELUAR!"

Lagi dan lagi, Sunghoon mengusap matanya yang basah dengan punggung tangan. Harus kembali memutar arah dan berbalik pergi. Bagaimanapun juga ditolak berkali-kali bukanlah hal yang mampu dianggung oleh seorang Park Sunghoon.

Air mata semakin jatuh dan Sunghoon sudah tak tahan lagi, ia membawa kakinya melangkah lebih cepat dan berlari.

Mungkin memang harus ada akhir untuk sebuah perjuangan. Karena puncak tertinggi tidak selalu bisa tercapai.











Annyeong aying kambekk

Ga pengen banyak bacot, cuma pengen ngasih tahu kalo gue bakalan up tiap 3 hari sekali. Ga boleh nego, ga boleh sambat.

Bonus

Foto lama tapi sumpah ini foto Jungwon paling ukeable menurut gue, cantik banget yarobun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto lama tapi sumpah ini foto Jungwon paling ukeable menurut gue, cantik banget yarobun.






















Drama - [Sunghoon x Jungwon]Where stories live. Discover now