CH 17

1.9K 334 101
                                    

"Jake!!!"

"Ehh Sunghoon. Kok lama ga kesini?"

"Iya Yah. Kadang ada temen yang nginep. Jake nya ada Yah?"

Itu ayahnya Jake, namanya Jungkook. Gue udah biasa manggil dia dengan sebutan ayah udah kebiasaan, soalnya gue deket banget sama Ayah. Dia juga yang udah gantiin gue buat megang perusahaan bokap. Ayah sekarang lagi duduk di sofa ruang keluarga, nonton tv.

"Ada. Lagi di kamar. Kamu pengen dibuatin apa? Coffee latte?"

"Teh anget aja Yah."

"Hoon! Sudah berapa kali ayah bilang. Kamu ga harus hidup dalam diri orang lain."

"Tapi Yah-"

"Ga ada tapi-tapian. Ayah buatin kamu Coffee latte. Sekarang kamu naik aja ke atas."

Ayah beranjak ke dapur, sementara gue nurutin perkataannya buat naik ke atas.

Teh anget emang bukan minuman kesukaan gue tapi coffee latte, ayah tau pasti mengenai hal ini. Sementara kenapa gue selalu minum teh anget, itu dikarenakan bokap gue dulu selau minum itu. Tapi bukan berarti gue hidup sebagai bokap, engga sama sekali. Gue cuma merasa deket sama beliau tiap minum teh anget.

Gue yang udah sampai di depan pintu kamar Jake, mengetuk pintunya dua kali sebelum membukanya dan masuk ke dalam.

Jake lagi tiduran di ranjangnya. Lagi video call, sama Lia mungkin. "Oy Hoon, masuk aja."

Gue masuk kedalam tapi ga ikut tiduran disamping Jake. Gue duduk di sofa, ga pengen ganggu orang pacaran.

"Iyha Sunghoon, mau nginep disini kayaknya," ucap Jake pada orang diseberang teleponnya.

"Bentar ya Hoon."

"Santai, lanjutin aja."

Gue tiduran di sofa trus main game. Ga meduliin Jake yang masih asyik video call. Dulu gue ga gini, tiap liat Jake video call atau ada telpon sama Lia, gue selalu nyuruh matiin. Ga peduli sama perasaan Lia, dan Jake selalu nurut aja. Dia lebih mentingin gue dari apapun dan gue seneng akan kenyataan itu. Dan mungkin perasaan seneng ini yang gue salah artikan sebagai cinta.

Cukup lama sekitar setengah jaman gue main game hingga Jake mulai menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri video call nya.

"Udah ya sayang, udah malem. Kamu tidurnya jangan malem-malem. Jangan maraton drakor. Awas kalo besok sampe matanya kayak panda."

"Iya bawel ihh. Sampai jumpa besok sayang. I love you~"

"I love you to sweetie."

Jake mengakhiri video call nya dan beralih menatap gue.

"Ada apa?" tanya gue ke Jake yang terus natap gue.

"Lo keliatannya ga baik-baik aja."

"Lo emang sahabat terbaik gue." Gue close game di hp gue dan beranjak berdiri nyamperin Jake. Gue ikut tiduran disampingnya, dengan kaki yang berada di kepala ranjang. "Gue patah hati."

"Bukan sama gue kan? Itu mah udah dari dulu kali."

"Yaa gausah geer deh." Gue nonyor kepala Jake dengan sekuat tenaga. Temen ga ada akhlak emang.

"Wehh berarti lo udah move on dong dari gue. Sama siapa? Bentar gue terawang dulu." Jake naruh telunjuknya di pelipis persis kayak roy kimochi di tv. "Jungwon kan?"

"Lo kok tau?"

"Barusan kan gue terawang pake mata batin."

"Gausah ngadi-ngadi deh lo."

Drama - [Sunghoon x Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang