CH 24

1.9K 333 77
                                    

"Woy tumben lo diem aja di kelas, biasanya juga udah disamperin Kak Sunghoon," itu yang bicara Niki, teman sebangku gue.

"Ga tau ilang kali tuh orang."

"Dihh sensi amat, lagi PMS lo?"

Gue ga jawab lagi, males gue. Gue melipat kedua tangan diatas meja trus tiduran diatasnya.

Kezel banget gue, Bang Hoon kemana sih, kok tumben ga kesini. Mana tadi pagi ga jemput gue lagi, katanya lagi sibuk. Bohong banget, emangnya sibuk ngapain sih, Kak Lia yang temen sekelas dan anggota Osis juga kok santai-santai aja.

Arghh, gue kangen bangsat. Iya gue kangen, Bang Hoon akhir-akhir ini ngejauh dari gue. Dia ga bilang, tapi sikapnya berubah.

"Nik!" gue memutar kepala gue kearah Niki yang lagi baca buku.

"Hmm," jawab Niki tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Lo pernah pacaran gak?"

"Ga pernah."

"Masa? Lo lumayan oke kok, masa ga ada cewek yang suka."

"Gue yang ga suka cewek."

"Woahh."

Kok jadi banyak maho di sekolah gue sih. Padahal hubungan sesama jenis disini masih tabu. Tapi ga banyak juga sih, cuma dua doang. TAPI KENAPA HARUS DI SEKELILING GUE?

"Kenapa kaget? Gue kira lo pacaran sama Kak Sunghoon." Niki menutup bukunya dan mengalihkan atensinya ke gue. Tangannya yang diatas meja menyangga kepalanya.

"Mana ada, gue masih lurus ya!"

"Tapi yang gue liat kok ga gitu. Gue bakalan lebih percaya kalau lo bilang bi"

"Ngaklah sotoy lo!" Gue kasih tau ya, gue sebelumnya ga deket sama Niki. Dia itu pendiam dan gue kebanyakan main sama Bang Hoon. Ini aja kali pertama gue bicara santai sama dia, jadi darimana dia tau kalo gue biseks njing.

"Cihh lo mau bohongin siapa? Diri sendiri?"

Niki mengalihkan pandangan dan kembali membaca bukunya.

"Ki yang bener dong, menurut lo gimana?" tanya gue sambil menggoyangkan bahu Niki, meminta perhatian.

"Coba lo tanya sama hati lo sendiri Won? Menurut lo gimana?" Niki malah mebalikkan pertanyaan gue sembari menunjuk dada gue. Ngebuat gue jadi berpikir.

Gue mencoba bertanya semua pertanyaan yang bercokol di kepala gue pada hati gue sendiri.

'Kenapa gue khawatir sama Bang Hoon?'

Karena lo peduli sama dia.

'Tapi gue cuma peduli sama diri sendiri sama keluarga gue doang, gue ga pernah peduli sama orang lain'

Berarti lo nganggep dia lebih dari sekedar 'orang lain'.

'Gue anggep dia sebagai apa?'

Sesuatu yang pantas disandingkan dengan keluarga lo.

'Sebagai Abang?'

Lo rela seumur hidup cuma pengen anggep dia abang lo? Ngeliat dia nikah sama orang yang dia sayang?

Mendengar pertanyaan gue dijawab pertanyaan oleh hati gue, ngebuat gue refleks berteriak, "Enggak."

Beberapa anak yang masih di kelas termasuk Niki memandang gue aneh, tapi gue ga peduli.

Gue kembali mempertanyakan semua pertanyaan yang mengganjal di pikiran gue.

'Jadi gue nganggep dia apa?'

Drama - [Sunghoon x Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang