CH 30

2K 304 239
                                    

AWAS! TYPO BETERBARAN

FOLLOW GUE GAISS, BIAR KEK PENULIS TERKENAL GITU FOLLOWERSNYA BANYAK, GUE KAN JUGA PENGEN FAMOUS

Jungwon's pov

"Mamah!?"

Gue lagi ada di ruangan persegi yang kusam tanpa jendela. Gue duduk di kursi, depan gue ada meja diatas meja ada lampu neon, bukan diatas meja sih tapi di atap, lurus dengan meja. Depan gue berdiri wanita yang mirip mamah Wendy, menghadap ke arah yang sama kayak gue, bersandar di meja, udah kayak interogator. Dan siyalnya gimana gue bisa ada di ruangan interogasi njirr.

"Jungwon, bisa kamu jelasin tentang foto-foto ini," wanita itu berbalik dan woahh beneran mamah Wendy gaiss.

Dia sekarang mandang gue dengan wajah galak kek biasanya tapi make seragam coklat-coklat pake kacamata hitam. Ini kami ngapain, lagi main drama apa gimana?

Gue pengen ikut mendalami karakter tapi ga bisa, keburu ngakak.

BRUAKKK!!!

"ASTAFIRULLAH!!!" gila mama Wendy gebrak meja pake tenaga supernatural.

"KAMU DITANYA KENAPA MALAH KETAWA! KAMU ITU JADA TERSANGKA SEKARANG!"

"BUAHAHAHAHAAHA! Aku jadi tersangka apaan Mah? Nyuri mangga depan rumah? Atau tersangka menghilangkan tuperrware mamah? Khikhikhikhi."

"DIAM! Nih lihat, beri penjelasan yang masuk akal."

Gue menunduk ke bawah melihat bawah, pada beberapa foto yang tertumpuk rapi. Foto teratas bikin gue refleks mengumpat.

"Kamu disuruh jelasin malah mengumpat, pengen hukuman kamu ditambah hah!"

Gimana ga ngumpat, itu foto gue ciuman sama Bang Hoon dikamar anzaii. Kamar gue ga ada cctv nya kan syialan? Ini gimana gue jelasinnya.

"Hah itu bukan ciuman ko mah. Itu aku kelilipan, iyaa kelilipan, Bang Hoon cuma bantu niupin beneran, ga bohong suwerr."

Untung gue pinter, fotonya cuma keliatan kepalanya Bang Hoon doang ga keliatan kayak ciuman kok.

"Trus foto yang ini? Ngapain kalian tatap-tatapan?", kali ini foto kami yang lagi tatap tatapan di parkiran.

"Itu kemarin Bang Hoon minta permen sama Jungwon Mah. Akunya ga mau, jadi sama Bang Hoon dihipnotis. Kalo hipnotis kan harus tatap-tatapan."

"Hmphmn," Mama Wendi menghembuskan nafas kasar. Ia menaruh foto teratas dengan kasar dan beralih ke foto selanjutnya.

"Terus ini kalian ngapain? Mau ngeles apalagi kamu, itu jelas bibir sama bibir, lip to lip."

Wahh sialan, kali ini foto kami ciuman sambil hujan-hujanan kemarin gaiss. Plislah gue udah panas banget, pipi gue pasti udah kayak ditampar bolak-balik muter-muter.

Lagian ini kok bisa ada foto-foto gue sama Bang Hoon darimana sih anjirr. Jangan-jangan ada mata-mata yang ngikutin gue lagi. Tapi ini fotonya kok deket banget, sampai bibir gue sama Bang Hoon keliatan jelas banget udah kek hd, padahal waktu itu ga ada siapa-siapa, gelap banget ditambah kondisi hujan deras banget, siyal terlalu ga masuk akal. Siyalnya lagi gue harus ngeles apa lagi anjim.

"Ga bisa jawab, udah ngaku nyerah? Pak—"

"Tunggu! Tunggu dulu Mah. Ini gak kayak yang Mamah pikirin. Itu kemarin mulutku kemasukan air, Bang Hoon cuma bantu ngeluarin."

"Pake bibir?"

"Iyha pake bibir. Kayak nafas buatan gitu Mah."

"Emang kemasukan air hujan bisa bikin kamu mati? Kalo kemasukan air hujan bisa bikin mati, kamu udah mati berkali-kali. Kamu kan suka hujan-hujanan."

Drama - [Sunghoon x Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang