Part 12 - Hard to Forget

Start from the beginning
                                    

"Tidak ada salahnya kan memberi semua orang kesempatan kedua selagi dia memang betul - betul meminta maaf dan menyesali perbuatannya?" Jawab Aleena masih berusaha meyakinkan Cesya

"Sudah kubilang aku tak ingin membahas laki - laki itu. Aku tidak akan pernah merestui kebersamaan kalian meskipun hanya sekadar teman sekalipun" Putus Cesya akhirnya dan kembali menekan tombol play pada musik yang ia dengar lalu mulai menidurkan diri di kasurnya sambil memejamkan mata. Aleena pun mau tak mau harus mengalah dan pergi dari kamar adiknya itu.

***

Sudah 3 bulan berlalu semenjak kembalinya Aleena ke Inggris. Dua hari setelah itu, dia sudah mulai bekerja di perusahaan perhotelan Daddynya yang berada di sini dengan menempati jabatan yang sama. Dan sejak saat itu pula, ia belum pernah lagi bertemu dengan Eustasio. Memang mereka masih saling mengabari lewat pesan atau Eustasio yang menelepon, tetapi sampai sekarang mereka memiliki kesibukan masing - masing yang tak bisa ditinggalkan sehingga membuat mereka belum bisa bertemu. Pria itu menjadi sangat sibuk karena pengalihan jabatan ayahnya pada dirinya dan mengharuskannya melakukan semua pekerjaan dan tugas seorang pemimpin perusahaan yang tentunya tidak mudah, dan Aleena memahaminya.

Sementara untuk hubungan diantara Aleena dan Cesya juga tidak mengalami peningkatan dari yang terakhir kali. Sebenarnya Cesya bukan marah pada Aleena, dia hanya sangat kesal pada pria itu dan dengan baik hatinya kakaknya itu memaafkannya. Cesya tidak sebodoh kakaknya yang dengan mudahnya memaafkan orang yang sudah membuatmu menangis berkali - berkali. Juga tidak senaif kedua orang tuanya yang dengan lugunya menerima laki - laki itu kembali.

Dan disinilah Aleena berada sekarang, di sebuah cafe ternama di kota Oxford, untuk menemui sahabat lamanya, Sheryl. Setelah ia memberitahu tentang kepulangannya ke Inggris waktu itu, Sheryl baru bisa mengajaknya bertemu sekarang, karena kemarin - kemarin ia sibuk mengurusi pembukaan cabang cafe di beberapa kota. Termasuk cafe tempat Aleena berada sekarang adalah milik Sheryl. Sahabatnya itu mengatakan untuk menunggu sebentar karena ada suatu hal yang harus ia lakukan dulu di ruangannya. Dan tak lama kemudian, Sheryl menghampiri Aleena lalu mereka langsung berpelukan setelah tidak bertemu lebih dari 6 tahun lamanya.

"Astaga Aleena, sudah lama sekali tidak melihatmu. Kau semakin cantik dan terlihat dewasa" Ucap Sheryl setelah melepaskan pelukannya dari Aleena dan mereka kembali duduk di kursi cafe

"Kau berlebihan Sher. Kau juga terlihat semakin cantik sekarang" Balas Aleena yang mendapat kekehan dari Sheryl. Mereka berdua menghabiskan waktu untuk berbincang banyak hal dan saling menceritakan hal yang terjadi selama 4 tahun belakangan tanpa kehadiran satu sama lain.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Eustasio? Bukankah kau mengatakan dia menemuimu ke Amerika? Bahkan nama kalian juga sempat menjadi trending topic waktu itu" Tanya Sheryl. Memang selama di Amerika mereka masih sering saling mengirim pesan atau melakukan video call. Aleena pun juga memberitahu kalau Eustasio menemuinya namun tidak secara detil, karena dia rasa dia ingin menceritakan pada Sheryl ketika sudah bertemu langsung saja, dan sekaranglah momennya.

Aleena mulai menceritakan dari awal pertemuannya dengan Eustasio sampai ia kembali ke Inggris pun karena dorongan dari laki - laki itu. Sheryl tersenyum dalam hati melihat ketulusan laki - laki itu pada sahabatnya. Tentu Sheryl tahu apa yang terjadi pada Eustasio saat mengetahui kepergian Aleena 6 tahun yang lalu. Bahkan orang lain yang melihatnya pun mengetahui bagaimana perasaan pria itu yang sebenarnya pada Aleena. Entah karena apa Eustasio sampai bisa jatuh cinta pada wanita ular itu dan menyia - nyiakan ketulusan cinta Aleena.

"Wah Eustasio sangat gentleman! Dia bahkan sampai menangis hanya untuk meminta maaf padamu?! Sungguh keajaiban dunia, pria es sepertinya berubah mencair didepanmu" Ucap Sheryl akhirnya setelah Aleena menyelesaikan cerita panjangnya.

"Kecilkan suaramu Sher, banyak pengunjung yang akan mendengarnya" Balas Aleena memutar bola mata jengah melihat sikap impulsif sahabatnya itu

"Ups maaf, aku hanya terlalu bersemangat mendengar ceritamu barusan" Balas Sheryl mendekap mulutnya menggunakan telapak tangannya sementara Aleena pun terkekeh melihat tindakan sahabatnya itu.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau bilang kau sudah memiliki kekasih kan? Siapa dia? Apa aku mengenalnya?" Cerca Aleena bertubi - tubi pada Sheryl

"Calm down girl, jangan menyerangku seperti itu"

"Dia keturunan Vernandes, pemilik Vernandes Corp. Nanti kapan - kapan aku akan mengenalkannya padamu, oke!" Lanjut Sheryl dan hanya dibalas dengan gumaman oleh Aleena.

Mereka pun mulai memakan makanan yang telah mereka pesan, dan kembali larut dalam obrolan wanita pada umumnya. Sekitar satu jam kemudian Aleena pamit untuk kembali ke kantornya, karena jam makan siangnya telah berakhir.

Stay or Go? Where stories live. Discover now