Chapter 31

1.5K 161 20
                                    

Chanyeol mengerang kesal. Dering ponsel yang begitu keras membuatnya mau tak mau membuka matanya malas. Namun setelah ia tahu siapa pelaku dari pemanggilan tak berperasaan itu, Chanyeol langsung mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya ke headboard kasur.

Chanyeol mengangkat panggilan video tersebut dan langsung dihadapkan dengan wajah datar sang Mama.

"Ada apa Mama ? Ini masih pagi tapi wajah Mama sudah mengalahkan datarnya pintu." ucap Chanyeol.

Ya, Tao adalah orang yang sudah meneror tidur Chanyeol tersebut.

"Apa kalian tidak punya rencana untuk pulang ? Ini sudah dua bulan sejak Sehun pergi menyusulmu ke Jeju. Setidaknya lakukan upacara pernikahan dulu sebelum kalian menetap disana." ucap Tao.

Hari ini, sudah terhitung dua bulan sejak Sehun menemui Chanyeol untuk pertama kali setelah insiden kecelakaan itu dan Tao sudah tak sabar ingin bertemu dengan anak dan menantunya itu.

"Kami memang akan pulang Mama. Tapi bukan sekarang, rencananya kami akan pulang besok." ucap Chanyeol.

Tao merengut dan menghela nafasnya pelan. "Dimana Sehun ?" tanya Tao.

"Sehun masih tidur Mama. Dia kelelahan karena menemaniku semalam suntuk." ucap Chanyeol.

"Apa kau mengagahinya lagi anak nakal ?" pekik Tao.

"Mama, astaga. Kenapa Mama frontal sekali ?" tanya Chanyeol sambil memijat pangkal hidungnya.

"Mama tak akan sefrontal itu kalau Mama tak punya putra yang semesum dirimu, Chanyeollie." ucap Tao sambil mempoutkan bibirnya.

"Apa Mama baik baik saja ?" tanya Chanyeol mengalihkan pembicaraan mereka. Karena jika dilanjutkan, sudah bisa dipastikan Tao akan mengomeli dirinya.

"Mama baik baik saja. Mama hanya merindukan kalian." jawab Tao.

"Chanyeol akan segera pulang Mama. Lagian, bukannya Mama senang ? Mama kan jadi bisa berbulan madu lagi dengan Baba." goda Chanyeol.

"Yakk !! Dasar anak nakal. Mama akan menarik telingamu itu saat kita bertemu nanti." ucap Tao. Tanpa ia sadar, pipinya memerah karena godaan dari putranya itu.

"Aigoo Mama merona ? Jadi benar kalian berbulan madu lagi ?" tanya Chanyeol. Sepertinya ia mulai menyukai kegiatannya itu, menggoda sang Mama.

"Sudah sudah. Jangan menggoda Mamamu Chan." ucap Kris yang memeluk Tao dari belakang.

Chanyeol tersenyum lembut. "Selamat pagi Baba." sapa Chanyeol.

"Selamat pagi. Kapan kalian akan pulang ? Mamamu sibuk menanyakan kepulangan kalian. Lagipula, kau sudah meninggalkan pekerjaanmu terlalu lama." kata Kris.

"Kami akan pulang besok, Ba." ucap Chanyeol. Kris mengangguk.

"Yasudah. Kami akan mematikan telfon ini. Berkemaslah. Apa kalian akan naik pesawat ?" tanya Kris.

Chanyeol mengangguk. "Ya Baba. Aku takut kalau perjalanan darat Sehun akan merasa tak nyaman." ucap Chanyeol sambil mengusap lembut pipi Sehun.

"Baiklah kalau begitu. Hati hati." ucap Kris lagi dan dibalas anggukan oleh Chanyeol. Setelah panggilan itu mati, Chanyeol meletakkan ponselnya ke tempat semula. Ia mengalihkan padangannya dan menatap wajah polos milik Sehun. Ia juga melihat beberapa bercak keunguan di leher sang pujaan hati.

Ia tersenyum kecil dan mengingat betapa panasnya kegiatan mereka tadi malam. Chanyeol mengusap pipi Sehun dan memainkannya. Sehun merasa terusik dengan hal itu tapi ia masih enggan membuka kedua matanya.

My Arrogant CEO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang