[Dairy 2] Sarang Yang Sulit Digapai

979 301 36
                                    

"Mengandalkan ketidaksabaranyang ada di hati,aku berlari sekuat tenagamenuju dirimu di tengah hujan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mengandalkan ketidaksabaran
yang ada di hati,
aku berlari sekuat tenaga
menuju dirimu di tengah hujan.
Orang yang selalu kukejar."

....

****

“Lalu apa yang terjadi? Jake, apa kau tidak membantunya?”

“I-itu … aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.”

“DASAR BODOH, IDIOT KAU!”

Aku hanya bisa tertunduk saat mendengar Ryujin membentak Jake lalu menjambak rambutnya kuat-kuat hingga dia mengaduh kesakitan.

Tidak ada yang kulakukan, satu-satunya hal yang ada di otakku hanyalah Minjeong, Somi, Jay dan Chenle, aku masih tidak menduga kalau mereka juga mendaftar sekolah ini dan bisa sampai berada di kelas yang sama.

Karena aku tidak melihat kertas pengumuman secara langsung jadi aku tidak mengetahuinya sama sekali.

Jadi … apa yang harus kulakukan?

“Kau bodoh, harusnya kau menolong Sarang! Bagaimana bisa temanmu dijadikan mainan tapi kau malah duduk leha-leha tanpa dosa.”

“Aku ingin menolongnya tapi aku takut!”

“Apa kau banci?! BAGAIMANA BISA KAU TAKUT PADA SEORANG PEREMPUAN YANG BAHKAN TIDAK TERLALU CANTIK!”

Aku melirik sekilas, “Ryujin … Minju sangat cantik, wajahnya bahkan seperti rahmat dari surga.”

Ucapanku justru membuat Ryujin semakin menatap penuh hujaman kepada Jake, tidak perduli kalau Jake terlihat menciut seperti seekor anak kucing diterpa badai.

“Jadi kau takut padanya karena dia cantik? Jadi kau tidak berani jika berhadapan dengan gadis cantik?!”

“Bu-bukan begitu ….”

“Selamat atas hubunganmu dengan Sunghoon, Jung Sarang,” ucap seorang lelaki yang tiba-tiba melewati kami, sepertinya dia teman sekelas.

“HEH! BRENGSEK KAU!” seru Ryujin kepada orang itu.

Aku dan Jake menahan napas melihat Ryujin berteriak pada orang itu, padahal aku yang dikerjai oleh orang-orang di kelas tetapi Ryujin terlihat paling emosi, mungkin saja dia marah padaku karena tidak mampu melakukan apapun untuk membela diri.

Dia memegang kedua bahuku dan menepuknya beberapa kali.

“Jika nanti Minju atau siapapun itu mengganggumu lagi, jangan pernah kau diam saja, tarik saja rambutnya nanti aku pasti akan membantumu. Kepalan tanganku ini terasa seperti batu raksasa jika menghantam seseorang, jadi kau tidak perlu takut.”

Entah mengapa aku merasa sedih saat mendengar ucapan Ryujin.

Jika suatu hari nanti Ryujin berubah menjadi seperti Byeol, aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan selain marah pada hidupku sendiri.

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Where stories live. Discover now