[Diary 45] Swan Lake

667 217 94
                                    

"Uang tidak bisamembeli kebahagiaan,tetapi uang bisa membuat kebahagiaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Uang tidak bisa
membeli kebahagiaan,
tetapi uang bisa membuat kebahagiaan."

.....

****

Seorang pria paruh baya dengan jas berwarna abu-abu gelap tengah duduk tenang di dalam ruangannya, sekilas menatap pada sebuah foto lama yang selama ini selalu menguatkan hatinya, memberi dia keyakinan penuh akan keberhasilan.

Ketika seorang pria mengetuk pintu ruangannya, dia mempersilahkan orang itu masuk.

Orang tersebut berjalan dengan kaku menghampirinya, berdiri penuh perasaan canggung ketika melihat tatapan mata sang atasan.

“Duduk,” perintah pria berjas itu.

Dia pun langsung menarik kursi untuk duduk di kursi masih dengan ekspresi canggung, dia tidak tahu apa yang salah pada pekerjaannya kali ini hingga bos memanggil ke ruang kerjanya yang sepi dan senyap ini.

“Namamu Jung Hoseok, kan?”

“Iya, Tuan Choi.”

“Sudah berapa lama anakmu dirawat di rumah sakit?” tanya pria itu.

Hoseok sedikit tertegun, dia bahkan tidak mengatakan pada siapapun kalau Sarang masuk rumah sakit namun pria ini seakan tahu, dia jadi berpikir apakah karena Beomgyu selalu menjenguk Sarang setiap hari, karena itu dia tahu.

“Sudah tiga minggu.”

Pria itu mengangguk pelan.

Dia mengeluarkan sebuah surat aneh yang sudah dia siapkan, Hoseok menatap kertas tersebut penuh perasaan bingung, siapapun tahu kalau surat di hadapannya ini adalah surat resmi, seperti sebuah surat perjanjian.

“Sekretaris saya sudah terlalu tua, dia bekerja selama 40 tahun di keluarga saya bahkan dia juga pernah menjadi sekretaris ayah saya, karena dia sudah terlalu tua jadi sebulan lalu saya memintanya untuk berhenti dan kembali ke kampung halaman untuk menikmati masa-masa tuanya.”

Pria itu kembali mendekatkan kertas tadi pada Hoseok seakan meminta dia untuk membacanya dengan seksama.

“Saya mendengar bahwa anda pernah bekerja sebagai sekretaris selama lima tahun, jadi saya menawarkan posisi yang sama yakni menjadi sekretaris saya.”

Hoseok terbelalak kaget, pasalnya ini terlalu tiba-tiba.

Walaupun Hoseok pernah menjadi seorang sekretaris tetapi sekarang dia hanyalah staff biasa yang pangkatnya tidaklah terlalu tinggi, masih banyak orang di atasnya yang mungkin memiliki potensi tetapi sang bos justru memilih Hoseok.

“Maaf, tetapi mengapa terlalu tiba-tiba?” tanya Hoseok, kebingungan.

“Saya juga akan membuat koneksi ke rumah sakit Taeyang untuk memberi fasilitas perawatan VIP pada Sarang jika anda mau menerima posisi ini, gaji yang akan diberikan sangat cukup untuk kehidupan sehari-hari sekaligus membayar biaya rumah sakit VIP.”

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Where stories live. Discover now