Won't Choose 29 : Whispering Confess

502 57 7
                                    

Pertemuan mereka di dalam lift membuat mereka akhirnya disini. Di pinggir sungai Han, Yeji yang mendengarkan suara tangis Julia dan umpatan-umpatan kecilnya.

Hatinya sakit sekaligus lega.

Lega karena saat Julia kesulitan ia bisa berada disisinya, menemaninya dan menghiburnya.

Sakit juga saat melihat Julia menangis.

Yeji menyodorkan tisu pada Julia yang masih sesegukan.

"Itu yang terakhir, berhentilah menangis" ucap Yeji

"Kau bilang aku boleh menangis sepuasku hwang!" Protes Julia

"Tapi ini sudah 2 jam kau menangis tiada henti Julia, kepalamu nanti pusing, dan matamu akan perih"

"Ryujin sangat jahat, kenapa dia melakukan itu padaku? Kami baru saja bertunangan padahal" ucap Julia sambil memandangi cincin yang tersemat di jari manisnya.

Mendengar kata bertunangan membuat Yeji terkejut. Namun setelahnya Yeji berusaha senetral mungkin.

"Kau bisa saja salah paham Julia, Ryujin bukan orang yang seperti itu" Yeji menatap kedua manik mata Julia dengan jarak yang sangat dekat

Bugh

Julia mendorong bahu Yeji.

"Kenapa kau tetap membelanya? Kau tidak lihat aku dibuat seperti ini olehnya. Sudahlah tidak usah membicarakan Ryujin. Kau kemana saja? Katanya cuti tapi malah lost contact dan menghilang" marah Julia

"You missed me?" Goda Yeji

Julia menjauhkandan memalingkan wajahnya dari hadapan Yeji.

"A lot right" lanjutnya

Julia pun membalik.

"IC (aish) aku benci mengakuinya. Tapi iya! Aku merindukanmu Yeji" Julia menghambur ke pelukan Yeji

Yeji kaget dengan perlakuan Julia tetapi Yeji tentunya tidak bodoh ini adalah rejeki.

"Aku juga merindukan bosku Choi Julia" Yeji balik memeluk Julia erat

"Ahh Yeji terlalu kuat" Julia menepuk-nepuk punggung Yeji, karena Yeji terlalu erat memeluknya.

Yeji pun melepasnya.

"Aku peluk seperti itu agar kau puas" goda Yeji lagi

Wajah Julia sekarang sudah merah seperti tomat.

"Daripada kita disini hanya memandangi Sungai Han bagaimana jika kita jalan-jalan keliling kota Seoul?"

"Tidak apa-apa kan direktur bolos satu hari, kau sedang dalam keadaan tidak baik" pinta Yeji

Julia menatap wajah Yeji yang sedang membujuknya jalan-jalan karena sebenarnya hari ini adalah hari kerja.

"Kajja"

Yeji tersenyum lalu menggenggam tangan Julia.

Pancaran tatapan keduanya sangat tidak bisa berbohong. Mereka menatap penuh keyakinan akan perasaan terhadap satu sama lain.

Hari ini Yeji bersama Julia akan kabur sejenak dari masalah hidup mereka yang menyesakkan.

***
Ryujin terbangun dengan kepala yang sangat pening, lalu ia mengecek waktu pada jam digital di nakas sebelah ranjangnya.

10.30

Oh god.

Ryujin tidak menyangka ia akan tertidur selelap ini. Lalu pandangannya melihat ke arah bajunya yang masih belum berganti sejak kemarin. Ryujin pun bergegas ke kamar mandi.

i won't choose. [✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin