Won't Choose : 04. Be Friend's

754 96 10
                                    

Yeji sudah beberapa hari bekerja di Glory Corp. ini, awalnya memang sulit karena jadwal Julia sangat padat ditambah ia merangkap menjadi supir juga. Namun pada hari ini, hari ke 7 ia bekerja Yeji sudah mulai terbiasa.

Knock knock

Yeji menyembulkan kepalanya di balik pintu besar ruang kerja Julia.

"Sajangnim sudah jam 9 anda tidak pulang?" Tanya Yeji

Penampilan Julia sudah tidak serapi pagi tadi, gelas karton bekas kopi jumlahnya mungkin sudah ada 2 gelas. Julia tidak menyukai kopi karena tidak bagus untuk kesehatan menurutnya, namun apa boleh buat jika keadaan memaksa.

"Yeji biseonim bisakah kau bawakan aku segelas kopi lagi" pinta Julia

Yeji pun masuk ke ruangan Julia, membuka mantelnya dan menggantungkannya di bahu Julia. Hari ini Julia memakai pakaian yang cukup tipis di udara Korea yang suhunya hanya 1 digit.

"Maaf jika saya lancang, namun udara semakin dingin tidak baik untuk kesehatan anda sajangnim"

Blush

Julia sudah berkali-kali merasakan hal ini hanya karena perhatian kecil dari sekretarisnya ini.

"Kamsahamnida Yeji biseo" ucap Julia

"Ne, sajangnim berencana pulang jam berapa?" Tanya Yeji

"Ah, sekitar 2 jam lagi. Kau pulang saja duluan" ucap Julia

Yeji hanya mengangguk lalu berjalan keluar dari ruangan Julia.

Ternyata dugaan Julia salah, ia menyangka jika Yeji adalah orang yang kaku namun seiring berjalannya waktu Hwang Yeji adalah orang yang penuh kejutan.

Tak lama dari itu Yeji membawa secangkir teh hangat.

"Mungkin teh bisa lebih merelaksasi sajangnim" Yeji tersenyum lalu kembali ke meja nya yang berada di luar ruangan Julia.

***
Yeji melirik arlojinya, mungkin ini sudah ke 10 kalinya sejak ia membuatkan teh untuk bosnya.

"Apa dia benar-benar gila kerja, aigoo udaranya sangat dingin" Yeji mengeratkan jasnya lalu tertidur di mejanya

Setelah 3 jam akhirnya pekerjaan Julia selesai, ia membereskan barang-barangnya lalu berniat mengembalikan mantel Yeji besok. Ia pun mengambil kunci mobil di lacinya.

Saat keluar ruangan, wangi parfum Yeji masih tercium namun dari kejauhan Yeji sudah tidak ada di mejanya. Dan ternyata

Yeji tertidur

Sekitar 5 menit Julia memandangi wajah Yeji yang sedang tertidur.

Sampai akhirnya ia mengetuk meja yang ditiduri Yeji, membuat sang empu terbangun.

"Ah sajangnim sudah selesai, mari saya antar" ucap Yeji langsung mengambil kunci mobilnya.

Julia menahan tangan Yeji.

"Kau langsung pulang saja, aku bisa menyetir sendiri" ucap Julia

"Aniya, tidak baik sajangnim dalam keadaan lelah menyetir sendiri"

"Tetapi kau mengantuk bukankah itu lebih berbahaya?"

Yeji menggeleng

"Aku sudah tidur, jadi kajja sajangnim saya antar"

"Arraseo kajja. Oh iya ini mantelmu pakailah" Julia menyerahkan mantel coklat Yeji kepada pemiliknya.

"Sajangnim saja yang pakai, saya memakai jas jadi tidak apa-apa"

Sepanjang perjalanan menuju parkiran tidak ada yang membuka pembicaraan.

"Yeji biseo, kita seumuran kan" Julia buka suara

Yeji mengangguk

"Aku kelahiran tahun 89, sajangnim?"

"Sama, bagaimana jika tidak usah memakai bahasa formal diluar kantor? Atau saat hanya ada kita berdua? Eotte Yeji-ah?"

"Tetapi hubungan kita adalah rekan kerja"

"Bisakah diluar kita berteman?"

Yeji kaget kenapa tiba-tiba bosnya bersikap seperti ini.

"Arraseo, Julia kajja kita pulang? Seperti itu?" Ucap Yeji

"Eoh, kajjayoo"

Merekapun pulang bersama.

To be continue.

Holaaaa, di chapter ini udah ada Yejisu moment. Apakah kecepetan? Mungkin, iya kali ya tapi gua bener-bener udah stuck bikin masa perkenalan mereka jadinya udah deh to the point Yejisu. Next chap maybe Jinlia 😏

Udah lah ya bacotnya kepanjangan.

So hope y'all like and enjoy. 💙

i won't choose. [✔]Where stories live. Discover now